Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Akuntabilitas.
2. Manajemen.
3. Transparansi.
4. Keseimbangan Antargenerasi.
5. Evaluasi Kinerja.
Karakteristik Akuntansi Pemerintah
1. Operasi organisasi pemerintahan bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Akuntansi pemerintahan menyajikan informasi keuangan yang berguna bagi pemakai laporan untuk
menilai akuntabilitas.
3. Pengguna laporan keuangan utamanya yaitu masyarakat, wakil rakyat, lembaga, pengawas dan
lembaga pemeriksa, pihak yang berperan dalam proses donasi, investasi, pinjaman, dan pemerintah.
4. Laporan Keuangan yang disusun untuk Akuntansi Pemerintahan adalah Neraca, Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Arus Kas, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
5. Pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam LRA menggunakan basis kas, sedangkan
pengakuan aset, kewajiba dan ekuitas dalam neraca menggunakan basis akrual.
Siklus Akuntansi Pemerintahan
Dalam penyusunan laporan keuangan, terdapat empat siklus akuntansi pemerintahan, yaitu
pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penginterpretasian laporan (hasil pencatatan, penggolongan
dan peringkasan transaksi). Transaksi atau peristiwa keuangan dalam rangka pelaksanaan APBD, pada
dasarnya terdiri dari:
• Transaksi Penerimaan Kas
Proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dalam akuntansi menggunakan sistem
berpasangan (double entry), artinya pencatatan (penjurnalan) atau transaksi keuangan digolongkan atau
melibatkan minimal ke dalam dua jenis rekening. Sistem pencatatan berpasangan berdasarkan pada
logika persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
1. Persamaan dasar akuntansi untuk neraca
A=K+E
Aset Kewajiban Ekuitas Dana
Dalam bahasa sederhana Secara sederhana dapat • Adalah jumlah kekayaan
dapat diartikan sebagai sumber diartikan, sebagai utang kepada bersih yang merupakan selisih
ekonomi yang dimiliki dan atau pihak ketiga sebagai akibat antara jumlah Aset dengan
dikuasai dan dapat diukur transaksi keuangan masa lalu jumlah Kewajiban. Dalam
dengan satuan uang. Dalam (tahun-tahun anggaran persamaan dasar akuntansi,
persamaan dasar akuntansi sebelumnya), atau berupa menunjukan bahwa
tersebuat, aset merupakan wujud penerimaan yang perlu dibayar bertambahnya Ekuitas Dana
kekayaan yang mempunyai nilai kembali. Dalam persamaan dapat menyebabkan
uang yang sama dengan sumber dasar akuntansi, menunjukan bertambnya Aset dan/atau
(darimana wujud kekayaan bahwa bertambahnya Kewajiban berkurangnya Kewajiban,
tersebut diperoleh), yaitu dapat menyebabkan demikaian pula sebaliknya.
Kewajiaban ditambah Ekuitas bertambahnya Aset dan/atau
Dana. berkurangnya Ekuitas Dana,
demikian pula sebaliknya.
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
2. Persamaan Akuntansi untuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Akuntansi Keuangan Daerah pada dasarnya merupakan proses pencatatan, penggolongan dan
peringkasan transaksi dalam rangka pelaksanaan APBD.
Persamaan struktur APBD menunjukkan hubungan antara Pendapatan Daerah (P) dan Belanja Daerah ( B)
disatu sisi, dan Pembiayaan berupa Penerimaan Daerah (PT) serta Pembiayaan berupa Pengeluaran
Daerah (PK) pada sisi lainnya.
Dalam StrukturAPBD, selisih antara Pendapatan Daerah dengan Belanja Daerah (P–B) sama dengan
Surplus (S) atau Defisit(D), atau dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
P – B = S atau D
dimana:
P – B = S, jika P lebih besar dari pada B
P – B = D, jika P lebih kecil dari pada B
• Surplus dialokasikan ke Pembiayaan berupa Pengeluaran Daerah (PK). Artinya jika terjadi Surplus,
alokasi Surplus tersebut menambah Pembiayaan berupa Pengeluaran Daerah (+PK).
• Defisit ditutup dari Pembiayaan berupa Penerimaan Daerah (PT), artinya penutupan Defisit mengurangi
Pembiayaan berupa Penerimaan Daerah (PT).
P – B = - PT + PK
atau
B + PK = P + PT
Pendapatan Belanja Surplus /
Daerah Daerah Defisit
Adalah semua Adalah semua • Adalah selisih
penerimaan Rekening Kas Umum pengeluaran dari Rekening Kas lebih/kurang antara pendapatan
Daerah yang menambah ekuitas Umum Negara/Daerah yang dan belanja selama satu periode
dana lancar dalam periode mengurang iekuitas dana lancar pelaporan.
tahun anggaran yang dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang menjadi hak bersangkutan yang tidak akan
pemerintah, dan tidak perlu diperoleh pembayarannya
dibayar kembali oleh kembali oleh pemerintah.
pemerintah.
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
3. Dasar Pengakuan
Akuntansi Keuangan Daerah pada dasarnya adalah bagian dari pelaksanaan Pengelolaan
Keuangan Daerah yang mencakup proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi realisasi
APBD dalam satu tahun anggaran, serta pelaporannya pada akhir tahun anggaran yang bersangkutan.
Dasar Pengakuan dalam Akuntansi, basis pengakuan pada umumnya ada dua yaitu basis kas
(cash basis) dan basis akrual (accrual basis).
Contoh transaksi yang membedakan basis kas dan basis akrual adalah dalam peristiwa pada saat
pemerintah menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).
• Pengakuan dengan dasar kas tidak akan mengakui pendapatan pada saat penerbitan SKPD tersebut
,karena pemerintah daerah belum menerima kas.
• Namun,dalam pengakuan dengan dasar akrual, pendapatan sudah diakui pemerintah daerah pada
saat penerbitan SKPD, walaupun pemerintah belum menerima kas atas pendapatan pajak tersebut .
Pencatatan dalam Akuntansi Keuangan Daerah secara berpasangan, oleh karena itu, berdasarkan logika
persamaan dasar akuntansi yang merupakan gabungan dari Persamaan Struktur Neraca Daerah dan
Persamaan Struktur APBD
Sebagai berikut :
atau
A + B + PK = K + E + P + PT
Persamaan Dasar Akuntansi untuk Laporan Realisasi Anggaran adalah sebagai berikut :
A (Kas) + B+ PK = P + PT
Sehingga transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi kas dan, secara otomatis tidak mempengaruhi
rekening-rekening di Laporan Realisasi Anggaran, akan mempengaruhi neraca langsung dengan
persamaan sebagai berikut :
A=K+E
Aset dalam persamaan diatas merupakan semua jenis Aset yang berwujud selain kas. Oleh karena itu,
persamaan dasar akuntansi untuk neraca sebagai berikut :
A (selain Kas) = K + E
PENERAPAN PERSAMAAN AKUNTANSI LRA
1. Transaksi Penerimaan Kas
Contoh 1: Penerimaan kas yang berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (Kas) + B + PK = P + PT
Kas Pajak
Kendaraan
Bermotor
+ +
Contoh 2: Penerimaan kas yang berasal dari Dana Alokasi Umum
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A + B + PK = P + PT
Kas Dana
Alokasi
Umum
+ +
PENERAPAN PERSAMAAN AKUNTANSI LRA
2. Transaksi Pengeluaran Kas
Contoh : Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk Belanja Pemeliharaan Bangunan Gedung Kantor
A = K + E
Komputer EDI
+ +
CONTOH PENERAPAN PERSAMAAN AKUNTANSI
LRA DAN NERACA
1. Transaksi Pengeluaran Kas yang Dibebankan Ke Belanja Modal
Transaksi ini akan mempengaruhi Laporan Realisasi Anggaran karena kas tunai sudah
dikeluarkan dari Kas Umum Daerah sesuai dengan prinsip basis kas. Pada sisi lain, pengeluaran kas untuk
Belanja Modal tersebut akan menambah jumlah asset (selain kas) karena belanja modal akan
menghasilkan barang yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Oleh karena itu, pengeluaran
kas untuk belanja modal harus dicatat juga sebagai penambahan asset. Persamaan akuntansi untuk
transaksi pengeluaran kas untuk belanja modal adalah sebagai berikut :
Persamaan (1) :
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (Kas) + B + PK = P + PT
Kas Belanja
Modal
- +
Persamaan (2) :
+ +
Transaksi dalam contoh di atas, dicatat dalam golongan rekening Kas. Perbedaannya terletak pada
golongan rekening pasangannya, bukan Pendapatan Daerah, melainkan golongan rekening Pembiayaan
berupa penerimaan pinjaman.
PERSAMAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A (selain kas) = K + E
Utang EDI
+ -
CONTOH PENERAPAN PERSAMAAN AKUNTANSI
LRA DAN NERACA
3. Transaksi Pengeluaran Kas yang Dibebankan ke
Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran kas untuk yang diakui sebagai pengeluaran
pembiayaan tersebut merupakan pengeluaran kas pada
periode saat ini, yang harus diterima kembali dalam bentuk kas
pada periode-periode yang akan datang; sesuai dengan
definisi pengeluaran pembiayaan. Dengan karakteristik
pengeluaran pembiayaan tersebut maka pada dasarnya
pemerintah mempunyai piutang yang diterima kembali di masa
datang atas pengeluaran kas saat ini (yang diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan tersebut). Oleh karena itu,
Pengeluaran kas yang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan
harus dicatat juga sebagai penambahan Piutang (atau
sejenisnya) di Aset.
Contoh :
Jika terjadi transaksi pengeluaran kas untuk membayar Kewajiban pokok, maka catatan akuntansinya adalah
sebagai berikut:
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH
A + B + PK = P + PT
(Kas)
Kas Pengeluaran
Kewajiban
Pokok
- +
A B PK U E P PT
Debit Kredit
Kas – Belanja
ATK +
Kredit Debit
TERIMA KASIH