Anda di halaman 1dari 72

Evaluasi Program

Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar


di Puskesmas Kutawaluya
Periode Januari sampai Desember 2015

Disusun oleh:

Clara Anggraini
11.2014.081
Pembinaan kesehatan masyarakat
yang dilakukan petugas Puskesmas di
sekolah-sekolah dalam wilayah kerja
puskesmas

Segala usaha yang dilakukan untuk Trias UKS


meningkatkan kesehatan peserta 1. Pendidikan kesehatan
didik pada setiap jalur, jenis dan 2. Pelayanan kesehatan
jenjang pendidikan mulai dari
TK/RA sampai SMA/SMK/MA. 3. Pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat

UKS
Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan Pasal 79
“Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat
peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-
tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.
Latar Belakang
Depdinkas, 2014
WHO, 2013
Sekitar 25% TK memiliki UKS, SD
Pengaruh lingkungan 60%, SMP 50% dan SMA sekitar 35%
(terutama lingkungan sekolah) baru sekitar 30% SMP dan SMA di
Indonesia yang melaksanakan UKS, di
40% penyebab kesakitan pada anak- tingkat SD sudah mencapai 70%
anak di seluruh dunia

TP.UKS PROV. JABAR, 2016


Sampai tahun 2015, sekolah yang
ber-UKS/M di Jawa Barat ada 63,2%
dari target 100% di tahun 2004-2010
Latar Belakang
• Menurut data dari laporan bulanan program UKS UPTD DTP-Poned Puskesmas
Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang dari Januari 2015 sampai
dengan Desember 2015 didapatkan tidak ada pelaporan pemberantasan
penyakit kecacingan dan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, cakupan
pembinaan sanitasi lingkungan baik 50%, cakupan pembinaan warung sekolah
sehat 44,44%, dan cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok
44,44%.
• Selain itu, masih kurangnya pelaksanaan Dokter Kecil dengan cakupan yang
tercapai 77,78 % dan UKGS 66,67% di tingkat Sekolah Dasar/MI, belum semua
sekolah tersedia ruang UKS dan melaksanakan program UKS, kurangnya
jumlah petugas/kader/guru UKS dengan cakupan yang tercapai hanya 72,22 %,
cakupan penyuluhan kesehatan 77,78%, serta cakupan imunisasi Td 93,42%
Depkes, 2010
89% anak Indonesia Dinkes Kab. Karawang,
Depkes, 2009 Dinkes Kab. Karawang,
<12 tahun menderita 2014 2014
31,8% siswa SD mengalami penyakit gigi dan mulut
cacingan cakupan penjaringan Cakupan jumlah sekolah
kesehatan untuk tingkat UKS 53,53%
TK/RA 98,11%, SD/MI
51%, SMP/MTS 70%,
SMA/SMK/MA 70%
Depkes, 2011 Riskesdas, 2013
57% jajanan yang 36.3% anak di sekolah Dinkes Kab. Karawang,
memenuhi syarat <15 tahun sudah mulai 2014
kesehatan merokok dan
Dinkes Kab. Karawang,
2014 cakupan dokter
cakupan guru UKS 7,87% kecil/KKR 3,04%
Kemenkes RI, 2013
cakupan BIAS di Indonesia
campak 93,0%, DT kelas 1
93,7%, TT/Td kelas 2 94,1%,
TT/Td kelas 3 94,6%, TT/Td
kelas 2 dan 3 94,3%
Rumusan Masalah
• Menurut laporan WHO tahun 2013, 40% daripada penyebab kesakitan pada anak-anak diseluruh dunia
adalah disebabkan pengaruh lingkungan terutama lingkungan sekolah.
• Menurut data dari Depdiknas 2014, saat ini baru sekitar 25% Taman Kanak-kanak memiliki UKS, 60% SD,
SMP 50% dan SMA sekitar 35%. Dari sekian sekolah yang memiliki UKS, baru sekitar 30% SMP dan SMA
yang melaksanakan UKS, sementara di tingkat SD sudah mencapai 70%.
• Menurut data TP.UKS Provinsi Jawa Barat tahun 2016, di tahun 2015 sekolah yang ber-UKS/M di Jawa
Barat baru mencapai 63,2% dari target 100% di tahun 2004-2010
• Menurut Depkes RI pada tahun 2009, 31,8% siswa SD mengalami kecacingan, pada tahun 2010
diperkirakan sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut dan
pada tahun 2011 hanya 57% jajanan sekolah yang memenuhi syarat kesehatan.
• Menurut Riskesdas 2013, sebanyak 36.3% anak di sekolah dibawah usia 15 tahun sudah mulai merokok
dan angka ini bertambah setiap tahun.
Rumusan Masalah..
• Menurut Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI, cakupan
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Indonesia tahun 2013 yakni
campak sebesar 93,0%, DT kelas 1 sebesar 93,7%, TT/Td kelas 2 sebesar
94,1%, TT/Td kelas 3 sebesar 94,6%, TT/Td kelas 2 dan 3 sebesar 94,3%.
• Menurut data dari Dinkes Kabupaten Karawang tahun 2014, cakupan
penjaringan kesehatan untuk tingkat TK/RA 98,11%, SD/MI 51%, SMP/MTS
70%, SMA/SMK/MA 70%.
• Menurut data dari Dinkes Kabupaten Karawang tahun 2014, cakupan
jumlah sekolah UKS 53,53%, cakupan guru UKS 7,87%, cakupan dokter
kecil/KKR 3,04%.
Rumusan Masalah
• Menurut data Puskesmas Kecamatan Kutawaluya Kabupaten Karawang dari Januari
sampai dengan Desember 2015 didapatkan cakupan pemberantasan penyakit
kecacingan 0% dan cakupan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk 0%, cakupan
pembinaan sanitasi lingkungan baik 50%, cakupan pembinaan warung sekolah sehat
44,44%, dan cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 44,44%, masih
kurangnya pelaksanaan Dokter Kecil dengan cakupan yang tercapai 77,78 % dan UKGS
66,67% di tingkat Sekolah Dasar/MI, cakupan ruang UKS 33,33% dan cakupan
pelaksanaan program UKS 72,22%, kurangnya jumlah petugas/kader/guru UKS dengan
cakupan yang tercapai hanya 72,22 %, cakupan penyuluhan kesehatan 77,78%, serta
cakupan imunisasi Td 93,42%.

• Belum diketahuinya cakupan program UKS di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya


periode Januari sampai dengan Desember 2015
Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pencapaian program UKS, berbagai masalah,
penyebab masalah, dan penyelesaian masalah
UKS di UPTD DTP-Poned Puskesmas
Kutawaluya periode November sampai dengan
Oktober 2016.
Tujuan Khusus
Diketahuinya cakupan Penjaringan Kesehatan (screening)
Diketahuinya cakupan kegiatan program pemberantasan
Diketahuinya cakupan SD/MI yang memiliki program UKS bagi peserta didik SD/MI kelas I di Puskesmas Kecamatan
penyakit kecacingan (P2K) di Puskesmas Kecamatan
Tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya pada periode November sampai dengan
Kutawaluya pada periode November sampai dengan
Kutawaluya pada periode November sampai dengan Oktober 2016
Oktober 2016
Oktober 2016 Diketahuinya cakupan imunisasi campak bagi peserta
Diketahuinya cakupan kegiatan Pembinaan Sanitasi
Diketahuinya cakupan SD/MI yang memiliki ruang UKS di didik kelas I SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya
lingkungan baik di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya
Puskesmas Kecamatan Kutawaluya pada periode periode November sampai dengan Oktober 2016
pada periode November sampai dengan Oktober 2016
November sampai dengan Oktober 2016 Diketahuinya cakupan imunisasi Difteri Toxoid (DT) bagi
Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan
Diketahuinya cakupan SD/MI yang memiliki guru UKS di peserta didik kelas I SD/MI di Puskesmas Kecamatan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di Puskesmas
Puskesmas Kecamatan Kutawaluya pada periode Kutawaluya periode November sampai dengan Oktober
Kecamatan Kutawaluya pada periode November sampai
November sampai dengan Oktober 2016 2016
dengan Oktober 2016
Diketahuinya cakupan persentase Dokter Kecil di setiap Diketahuinya cakupan imunisasi Tetanus difteri (Td) bagi
Diketahuinya cakupan kegiatan pembinaan Penegak
SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya pada peserta didik kelas II dan III SD/MI di Puskesmas
Aturan Kawasan Bebas Asap Rokok di Puskesmas
periode November sampai dengan Oktober 2016 Kecamatan Kutawaluya periode November sampai
Kecamatan Kutawaluya periode November sampai
Diketahuinya cakupan Penyuluhan Kesehatan kepada dengan Oktober 2016
dengan Oktober 2016
peserta didik, Guru, dan orang tua siswa di Puskesmas Diketahuinya cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan
Diketahuinya cakupan pembinaan warung sekolah dasar
Kecamatan Kutawaluya pada periodeNovember sampai Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas
di Puskesmas Kutawaluya pada periode November
dengan Oktober 2016 Kecamatan Kutawaluya pada periode November sampai
sampai dengan Oktober 2016
dengan Oktober 2016
Manfaat
Evaluator

Perguruan tinggi

Puskesmas

Masyarakat
Sasaran
Pendidikan kesehatan
• Peserta didik (siswa Sekolah Dasar)
• Masyarakat Sekolah (Guru, Staf Sekolah dan staf pendidikan lainnya)
• Orang tua siswa dan Komite Sekolah
Pelayanan kesehatan
• Peserta didik SD/MI dan sederajat yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Kutawaluya dalam kurun waktu satu tahun (November
sampai dengan Oktober 2016).
Pembinaan lingkungan kehidupan Sekolah sehat
• Sekolah (SD/MI) yang ada di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya dalam
kurun waktu satu tahun (November sampai dengan Oktober 2016).
Pelaporan data
jumlah sekolah

Pelaporan
pelaksanaan Pelaporan data
BIAS (Bulan jumlah siswa SD
Imunisasi Anak tiap sekolah
Sekolah)

Pelaporan
kegiatan
pelaksaan UKGS
(Usaha Kesehatan
Pelaporan Materi Gigi Sekolah)

kegiatan
Pelaporan data Kegiatan
penjaringan Kegiatan
jumlah dokter pelaksanaan
kesehatan bagi pembinaan
kecil pemberantasan
peserta didik warung sekolah
kelas penyakit
sehat
kecacingan (P2K)

Pelaporan data
Pelaporan
kegiatan
Materi
jumlah guru UKS penyuluhan
kesehatan
Kegiatan Kegiatan
pembinaan pembinaan
penegak aturan sanitasi
kawasan tanpa lingkungan
asap rokok sekolah “baik”

Kegiatan
pembinaan
gerakan PSN
(Pemberantasan
Sarang Nyamuk)
Metode
Membandingkan cakupan program UKS di
Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode
November sampai dengan Oktober 2016
terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan
menggunakan pendekatan sistem.

Hasil evaluasi disajikan dalam bentuk


tekstular dan tabular.
Kerangka Teori
Tolak Ukur Keberhasilan
Terdiri atas variabel – variabel:
• masukan,
• proses,
• keluaran,
• lingkungan,
• umpan balik,
• dan dampak
yang digunakan sebagai pembanding/target yang harus dicapai
dalam program UKS.
Sumber Data
• Data sekunder:
1. Data monografi Kecamatan Kutawaluya*
2. Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan Kutawaluya*

*periode Januari sampai dengan Desember 2015


Data Geografis...
Gedung Puskesmas
Kutawaluya terletak
di Jl. Raya sampalan,
kecamatan
Kutawaluya,
kabupaten
Karawang, Kode pos
41358.

Luas Wilayah Kerja

• Luas wilayah kerja


puskesmas 2.340 Ha,
yang terdiri dari tanah
pertanian 1.638 Ha dan
tanah darat 702 Ha, 7
desa, 31 RW dan 96 RT
serta 30 dusun.
Data Demografis
No Nama Desa Jumlah Jumlah Jumlah KK Jumlah Penduduk
RT/RW Rumah L P Jumlah
Tangga
1 Waluya 12/5 1172 1864 2087 2220 4307

2 Sampalan 24/6 2258 3230 3251 3458 6709

3 Sindangsari 18/5 993 1378 3177 3379 6556

4 Sindangmulya 11/4 1298 2050 2052 2183 4235

5 Sindangkarya 12/4 1307 1657 1863 1981 3844

6 Sindangmukti 10/5 1386 2147 2211 2352 4563

7 Mulyajaya 9/3 1593 2751 1346 1432 2778

Jumlah 96/31 10.007 15.077 15.987 17.005 32.992


Data Sarana Kesehatan

Data Sarana Pendidikan


1. Puskesmas pembantu:
2 buah Raudhatul Athfal (RA) : 3 buah
2. Kepala Puskesmas SD : 13 buah
(dokter umum): 1 orang Madrasah Ibtidaiyah (MI) : 5 buah
3. Dokter fungsional: 2 orang SMP/Madrasah Tsanawiyah (MTs) : 4 buah
SMK : 1 buah
4. Dokter Gigi : 1 orang
5. Bidan : 24 orang
Jumlah total Sekolah Dasar / Madrasah
6. Perawat : 18 orang Ibtidaiyah di Wilayah kerja UPTD
7. Klinik 24 jam : 0 Puskesmas Kutawaluya adalah 18
Sekolah, dengan jumlah siswa 2970
8. Dokter praktek swasta : 1 orang orang.
9. Paraji : 13 orang
Masukan
TENAGA
Dokter umum : 2 Orang
Dokter gigi : 1 orang DANA
Sekolah Dana Sehat Sekolah : Tidak ada
Petugas UKS : 1 orang
Guru UKS : 1 Orang/sekolah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : Ada
(merangkap jabatan)
(Hanya ada 13 sekolah yang ada guru UKS) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) : Ada
Petugas BIAS : 1 orang Kapitasi : Ada
Petugas UKGS : 1 orang
Petugas Administrasi : 3 orang
Sarana di
Puskesmas

• Sarana Medis Sarana Non Medis


• Stetoskop : 3 buah Ruang pendaftaran : Ada
• Tensimeter : 2 buah Ruang tunggu : Ada
Ruang periksa :Ada
• Termometer : 1 buah Ruang obat : Ada
• Lampu senter : 1 buah Alat penyuluhan : Ada
• Timbangan BB dewasa : 1 buah Lemari obat : Ada
• Meteran tinggi badan : 2 buah Tempat tidur pemeriksaan : Ada
• Kartu snellen : 1 buah Meja : Ada
Kursi : Ada
• Spuit : Ada Kartu, status, alat tulis : Ada
• Kapas alkohol : Ada Tempat sampah medis : Ada
• Vaksin TT, DT, campak : Ada Tempat sampah non medis : Ada
• Obat-obatan : Ada Toilet, wastafel, sabun : Ada
Sarana di Sekolah

Sarana Non Medis


• Sarana Medis Ruangan : Ada
• Kotak P3K : 1 buah Meja : Ada
• Kartu Snellen : ada Kursi : Ada
Lemari : Ada
• Timbangan berat badan : 1 buah
Adanya buku UKS : Ada
• Meteran tinggi badan : 1 buah Adanya formulir rujukan ke
Puskesmas : Ada
Metode •
Pelayanan Kesehatan

Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik kelas I


SD/MI, untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit tertentu dengan
cara pemeriksaan mata, gigi, telinga dan pemeriksaan fisik umum

Pendidikan Kesehatan • pengukuran tinggi badan dan berat badan bagi peserta didik, untuk
mengetahui status gizi

• Pemberian imunisasi campak pada anak SD kelas I pada saat BIAS


Penyuluhan kesehatan di sekolah dengan cara
ceramah dan diskusi yang diberikan oleh petugas
kesehatan untuk peserta didik, guru, dan orang tua • Usaha penemuan dini gangguan refraksi (daya lihat) dengan
murid.
menggunakan Kartu Snellen
Kegiatan dokter kecil, yang dilakukan dengan cara
memberikan ceramah dan pelatihan yang • Usaha pemeriksaan ketajaman pendengaran menggunakan garputala
dilakukan oleh dokter atau petugas puskesmas
kepada siswa kelas IV, dan V, yang memenuhi
syarat sebagai dokter kecil, dengan jumlah
minimal 10% dari jumlah peserta didik di setiap • Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan, dilakukan dengan pemberian
sekolahnya. obat cacing bagi yang positif

Pembinaan dan pelatihan guru UKS terlatih yang


mengikuti penataran UKS sesuai pedoman
• Penyuluhan kesehatan tentang PHBS
pelaksanaan program Puskesmas Kecamatan.
• Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan cara pemeriksaan gigi,
perawatan kesehatan gigi di sekolah
Pembinaan Lingkungan
Kesehatan Sekolah
Pembinaan lingkungan sanitasi sekolah ‘baik: sumber air bersih,
bangunan dan lingkungan terawat, bersih, bebas kotoran dan
sampah, tidak ada genangan limbah, WC bersih, tidak adanya vektor
sumber penularan penyakit, bebas polusi serta ventilasi dan
pencahayan ruangan yang baik serta adanya oagar sekolah yang
baik.

Pembinaan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN):


kegiatan pembersihan sarang nyamuk di lingkungan sekolah dan
pemantauan jentik nyamuk secara berkala (PSN-PJB).

Pembinaan sekolah dengan aturan untuk tumbuhnya kesadaran tidak


merokok di lingkungan sekolah bagi seluruh peserta didik dan
pengelola sekolah, dengan memberikan sanksi bagi yang
melanggarnya.

Pembinaan Warung Sekolah: memberikan pelatihan tentang cara


membuat jajanan yang bersih dan higenis.
Proses
Penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru,
dan orang tua murid dengan ceramah dan pelatihan
oleh dokter Puskesmas, direncanakan setiap tahun
sekali bersamaan dengan dilakukan skrining.

Pendidikan
Kesehatan
Kegiatan dokter kecil dilakukan diluar jam
pelajaran dengan memberikan ceramah dan
pelatihan yang dilakukan oleh dokter kepada
Pembinaan Guru UKS terlatih di sekolah
peserta didik kelas IV, dan kelas V SD, satu kali
direncanakan pelatihan satu kali setahun.
tiap sekolah/tahun dengan jumlah peserta minimal
10% dari jumlah peserta didik yang memenuhi
syarat di setiap sekolahnya.
Proses
Pelayanan Kesehatan Pembinaan Lingkungan Kesehatan Sekolah

•Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik •Pembinaan lingkungan sanitasi sekolah ”baik”, dilakukan oleh
kelas I SD saja, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun saat perawat UKS, 1x setiap sekolah tiap tahun
awal tahun ajaran baru •Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara
•Pemeriksaan status gizi dengan mengukur tinggi badan dan 3M tidak dilakukan secara berkala, hanya jika ada kejadian DBD
berat badan, dilakukan satu kali setahun bersamaan dengan saja.
penjaringan. •Pembinaan sekolah Penegak aturan kawasan bebas asap rokok
•Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, dilakukan 1x dilakukan oleh perawat UKS, 1x per tahun tiap sekolah.
setiap sekolah per tahun pada bulan Juli – Agustus •Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS,
•Pemeriksaan visus dengan Kartu Snellen pada seluruh peserta dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun dengan cara
didik, direncanakan 1x setahun bersamaan dengan penjaringan. mengawasi kebersihan dan aspek gizi dari makanan yang
•Pemeriksaan ketajaman pendengaran dengan garputala pada disajikan.
seluruh peserta didik, direncanakan 1x setahun bersamaan
dengan penjaringan.
•Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan cara pemeriksaan
gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik
(SD/MI) oleh tim UKGS direncanakan dua kali setahun.
Pengorganisasian
Kepala Puskesmas
dr. Cucu Siti Minpalah, M.Kes
Pelaksanaan
Pembinaan Lingkungan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
Sekolah
•Pembinaan dokter kecil: belum •Penjaringan kesehatan (skrining) bagi •Pembinaan sanitasi lingkungan sanitasi
dilaksanakan di semua SD/MI, baru peserta didik kelas I SD/MI: telah sekolah “baik”: telah dilakukan pada 9
dilakukan di 15SD/MI di wilayah kerja dilaksanakan pada 18 SD/MI di wilayah SD/MI di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas Kutawaluya pada bulan kerja Puskesmas Kutawaluya pada bulan Kutawaluya pada periode November
November sampai dengan Oktober 2016 November sampai dengan Oktober 2016 sampai dengan Oktober 2016
•Penyuluhan kesehatan: belum •Imunisasi campak pada kelas I SD: telah •Pembinaan Pemberantasan Sarang
dilaksanakan di semua SD/MI, baru dilaksanakan pada semua SD/MI di Nyamuk (PSN): tidak dilaksanakan
dilakukan di 14 SD/MI di wilayah kerja wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya •Pembinaan aturan kawasan bebas asap
Puskesmas Kutawaluya pada pada bulan Agustus 2016 rokok: sudah dilaksanakan pada 8 SD/MI
bulanNovember sampai dengan Oktober •Pemeriksaan Usaha Kesehatan Gigi di wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya
2016. Sekolah (UKGS): telah dilaksanakan pada pada periode November sampai dengan
•Pembinaan dan pelatihan guru UKS: 12 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Oktober 2016
Semua sekolah belum memiliki guru Kutawaluya pada bulan bulan November •Pembinaan warung sekolah: sebagian
UKS, hanya ada 13 sekolah yang sampai dengan Oktober 2016 dilaksanakan pada 8 SD/MI di wilayah
memiliki guru UKS terlatih. •Program pemberantasan penyakit kerja Puskesmas Kutawaluya pada
kecacingan: tidak dilaksanakan. periode November sampai dengan
Oktober 2016
Pengawasan
Pencatatan dan pelaporan:
rapat semester dilakukan 2x/tahun
Keluaran
 Cakupan SD/MI yang memiliki program UKS tingkat Sekolah Dasar di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode :
= Jumlah SD/MI yang memiliki program UKS tingkat SD se-kecamatan X 100%
jumlah seluruh SD/MI se-kecamatan
= 13 x 100%
18
= 72,22%
 Cakupan SD/MI yang memiliki ruang (TP) UKS di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode Januari 2015 sampai
Desember 2015:
= Jumlah SD/MI yang memiliki ruang (TP) UKS se-kecamatan X 100%
jumlah seluruh SD/MI se-kecamatan
= 6 x 100%
18
= 33,33%
(Cakupan target 100% ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)
Keluaran
 Cakupan SD/MI yang memiliki Guru UKS di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode Januari 2015 sampai
Desember 2015:
= Jumlah SD/MI yang memiliki Guru UKS se-kecamatan X 100%
jumlah seluruh SD/MI se-kecamatan
= 13 x 100%
18
= 72,22%
 Cakupan persentase dokter kecil di setiap SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode Januari 2015 sampai
Desember 2015:
= Jumlah seluruh dokter kecil UKS tiap SD/MI se-kecamatan X 100%
jumlah 10% dari total peserta didik UKS se-kecamatan
= 300 x 100%
297
= 101,01%
(Cakupan target 100% ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)
Keluaran
 Cakupan pelaksanaan pelatihan kader (dokter kecil) di setiap SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode
Januari 2015 sampai Desember 2015:
= Jumlah SD/MI yang mempunyai dokter kecil se-kecamatan X 100%
jumlah seluruh SD/MI se-kecamatan
= 14 x 100%
18
= 77,78%
 Cakupan penyuluhan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode Januari 2015 sampai Desember 2015:
= Jumlah SD/MI yang mendapat penyuluhan kesehatan X 100%
jumlah seluruh SD/MI se-kecamatan
= 14 x 100%
18
= 77,78%
(Cakupan target 100% ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)
Keluaran
 Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode
Januari 2015 sampai Desember 2015:
= jumlah peserta didik kelas I SD/MI yang dilakukan screening kesehatan X 100%
seluruh peserta didik kelas I SD/MI se-kecamatan
= 525 x 100%
525
= 100%
 Cakupan imunisasi campak bagi peserta didik SD kelas I di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode Januari
2015 sampai Desember 2015:
= Jumlah siswa yang mendapat imunisasi campak X 100%
Jumlah seluruh siswa kelas I SD/MI se-kecamatan
= 525 x 100%
525
= 100%
(Cakupan target 100% ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)
Keluaran
 Cakupan BIAS imunisasi DT bagi peserta didik kelas I SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode
Januari 2015 sampai Desember 2015:
= jumlah siswa yang mendapat imunisasi DT X 100%
jumlah seluruh siswa kelas I SD/MI
= 525 x 100%
525
= 100%
 Cakupan BIAS imunisasi Td bagi peserta didik kelas II dan III SD/MI di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya
periode Januari 2015 sampai Desember 2015:
= jumlah siswa yang mendapat imunisasi Td X 100%
jumlah seluruh siswa kelas II, III SD/MI
= 881 x 100%
943
= 93,42%
(Cakupan target 100% ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)
Keluaran
 Cakupan SD/MI yang melakukan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya periode
Januari 2015 sampai Desember 2015:
= Jumlah SD yang melaksanakan UKGS X 100%
Jumlah SD/MI
= 12 x 100%
18
= 66,67%
 Cakupan sekolah yang mempunyai Pembinaan Sanitasi Lingkungan Baik di Puskesmas Kecamatan Kutawaluya
periode Januari 2015 sampai Desember 2015:
= Jumlah SD/MI yang mendapat pembinaan sanitasi lingkungan X 100%
Jumlah SD/MI
= 9 x 100%
18
= 50%
(Cakupan target 100% ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang)
 Cakupan sekolah yang melakukan program pemberantasan penyakit kecacingan (P2K) di
wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya periode Januari sampai dengan Desember 2015 :
Tidak ada pencatatan dan pelaporan = 0%
 Cakupan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah kerja Puskesmas
Kutawaluya periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2015: Tidak ada pencatatan
dan pelaporan = 0%
 Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di wilayah kerja Puskesmas
Kutawaluya periode Januari 2015 sampai dengan Oktober 2015:
= 8/18 x 100% = 44,44%
 Cakupan Pembinaan warung sekolah sehat di wilayah kerja Puskesmas Kutawaluya periode
Januari 2015 sampai dengan September 2015

= 8/18 x 100% = 44,44%


• Ada laporan yang dibuat setelah dilakukan kegiatan
di sekolah
• Ada rapat kerja yang membahas laporan kegiatan
Umpan Balik UKS tiap semester dan untuk mengevaluasi program
yang dijalankan.
• Ada rapat bulanan dan triwulan pada perencanaan
kegiatan UKS

• Kurang tersedianya air bersih di tiap sekolah


• Kurang tersedianya tempat pembuangan sampah di
tiap sekolah
Lingkungan • Kurangnya pemeliharaan kebersihan dan kerapihan
ruang kelas
Dampak
• Menurunnya angka absensi sakit dari siswa : belum dapat dinilai.
• Berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kesehatan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan
masyarakat : belum dapat dinilai.
• Memiliki pengetahuan, dan perubahan sikap, dan keterampilan ( perilaku) untuk melaksanakan PHBS
: belum dapat dinilai.
Langsung • Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial: belum dapat dinilai

• Meningkatnya kualitas hidup sehat peserta didik : belum dapat dinilai.


• Terciptanya lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan berkembang peserta didik
Tidak yang harmonis dan optimal: belum dapat dinilai

Langsung
Pembahasan
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
Pendidikan Kesehatan
1. Cakupan program UKS di SD/MI 100% 72,22% + (27,78%)
2. Cakupan ruang UKS di SD/MI 100% 33,33% + (66,67%)
3. Cakupan guru UKS terlatih di SD/MI 100% 72,22% + (27,78%)
4. Cakupan jumlah dokter kecil di SD/MI 100% 101,01% - (1,01%)
5. Cakupan pelaksanaan pelatihan dokter kecil di SD/MI 100% 77,78% + (22,22%)
6. Cakupan penyuluhan kesehatan di SD/MI 100% 77,78% + (22,22%)
Pelayanan Kesehatan
1. Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I SD/MI 100% 100% - (0%)
2. Cakupan imunisasi campak kelas 1 SD/MI 100% 100% - (0%)
3. Cakupan imunisasi DT kelas 1 SD/MI 100% 100% - (0%)
4. Cakupan imunisasi Td kelas 2,3 SD/MI 100% 93,42% + (6,58%)
5. Cakupan UKGS 100% 66,67% + (33,33%)
6. Cakupan SD yang melaksanakan P2K 100% 0% + (100%)
Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
1. Cakupan pembinaan sanitasi lingkungan “baik” 100% 50% + (50%)
2. Cakupan kegiatan PSN 100% 0% + (100%)
3. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok 100% 44,44% + (55,56%)
4. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat 100% 44,44% + (55,56%)
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
Tenaga
1. Guru UKS 2 orang tiap sekolah (2x 18 13 orang/18 sekolah +
= 36 orang/18 sekolah)

2. Dokter Kecil 10% dari seluruh siswa SD 300 siswa -


(297)

Dana
Dana Sehat Sekolah Ada Tidak ada +
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
PERENCANAAN
a. Usaha pemberantasan penyakit 1 kali setiap sekolah/tahun Tidak ada perencanaan khusus +
kecacingan (P2K)
b. Pemberantasan sarang nyamuk 1 kali setiap sekolah/minggu Tidak ada perencanaan khusus +
(PSN) 1 kali setiap sekolah/tahun Tidak ada perencanaan khusus +
c. Kawasan bebas asap rokok 2 kali tiap sekolah/tahun Tidak ada perencanaan khusus +
d. Warung sekolah sehat

PELAKSANAAN
a. Dokter kecil Ceramah dan pelatihan dilakukan oleh Hanya dilakukan di 14 SD/MI +
dokter puskesmas, 1 kali setiap
sekolah/tahun
b. Usaha pemberantasan P2K 1 kali setiap sekolah/tahun Tidak dilaksanakan +
c. Kegiatan PSN 1 kali/minggu Tidak dilaksanakan +
d. Kawasan sekolah bebas asap rokok 1 kali/tahun Baru dilaksanakan di 8 SD/MI +
Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah
Umpan Balik Rapat semesteran dan tahunan rutin Rapat semesteran -
dilaksanakan rutin dilaksanakan

Variabel Tolok Ukur Cakupan Masalah


Lingkungan a. Tersedianya air bersih Kurang tersedianya air bersih +

b. Tersedianya tempat Kurang tersedianya tempat +


pembuangan sampah pembuangan sampah
c. Terjaganya pemeliharaan Kurang terjaganya pemeliharaan +
kerapihan ruang kelas kebersihan dan kerapihan kelas
Perumusan Masalah
Masalah Sesungguhnya (Keluaran)

• Cakupan program UKS di SD/MI sebesar 72,22% dari tolak ukur 100%, • Cakupan imunisasi Td kelas 2,3 SD/MI sebesar 93,42% dari tolok ukur
besar masalah 27,78% 100%, besar masalah 6,58%
• Cakupan ruang UKS di SD/MI sebesar 33,33% dari tolak ukur 100%, • Cakupan UKGS untuk peserta didik tingkat SD/MI sebesar 66,67%, dari
besar masalah 66,67% tolok ukur 100%, besar masalah 33,33%.
• Cakupan guru UKS terlatih di SD/MI sebesar 72,22% dari tolok ukur • Cakupan program pemberantasan penyakit kecacingan pada peserta
100%, besar masalah 27,78% didik tingkat SD/MI: tidak ada data
• Cakupan SD/MI yang memiliki dokter kecil sebesar 101,01% dari tolok • Cakupan pembinaan sanitasi lingkungan baik sebesar 50% dari tolok
ukur 100% dari jumlah peserta didik, besar masalah –1,01% ukur 100%, besar masalah 50%
• Cakupan pelaksanaan pelatihan dokter kecil di SD/MI sebesar 77,78% • Cakupan pemberantasan sarang nyamuk: tidak ada data
dari tolak ukur 100%, besar masalah 22,22% • Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok sebesar 44,44%
• Cakupan penyuluhan kesehatan di SD/MI sebesar 77,78% dari tolak dari tolok ukur 100%, besar masalah 55,56%
ukur 100%, besar masalah 22,22% • Cakupan pembinaan warung sekolah sehat sebesar 44,44% dari tolok
• Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I SD/MI sebesar ukur 100%, besar masalah 55,56%
100% dari tolok ukur 100% besar masalah 0%
• Cakupan imunisasi campakuntuk kelas I SD/MI sebesar 100% dari tolok
ukur 100%, besar masalah 0%
• Cakupan imunisasi DT kelas 1 SD/MI sebesar 100% dari tolok ukur 100%,
besar masalah 0%
Penyebab Masalah

Masukan Perencanaan Proses


•Kurangnya tenaga untuk menjalankan jadwal program •Dokter kecil: baru dilaksanakan di 14 SD/MI
UKS • Pemberantasan penyakit kecacingan
(P2K) tidak ada perencanaan •Pembinaan sanitasi lingkungan: baru
•Programer UKS merangkap tugas. dilaksanakan di 9 SD/MI
•Kepala sekolah yang kurang mendukung kegiatan khusus.
dokcil
•UKGS: baru dilaksanakan di 12 SD/MI
• Pemberantasan Sarang Nyamuk •Pemberantasan penyakit kecacingan (P2K):
•Guru UKS merangkap tugas
(PSN): tidak ada perencanaan tidak dilaksanakan
•Kurang aktifnya guru UKS yang ada
•Kurang keikutsertaan siswa pada saat BIAS di sekolah
khusus. •Pembinaan kegiatan Pemberantasan Sarang
(tidak hadir atau tidak disetujui orang tua) • Pembinaan kawasan bebas asap Nyamuk (PSN): tidak dilaksanakan.
•Kurang pengetahuan orang tua mengenai imunisasi rokok: tidak ada perencanaan •Pembinaan aturan kawasan bebas asap
campak. khusus rokok: baru dilaksanakan di 8 SD/MI
•Petugas UKGS bertugas di dua puskesmas yang •Cakupan pembinaan warung sehat: baru
berbeda wilayah kerjanya. • Pembinaan warung sekolah dan dilaksanakan di 8 SD/MI
•Tidak ada dana sekolah sehat pemeriksaan makanan jajanan:
•Dana BOK diperuntukan (penjaringan) untuk program Tidak ada perencanaan khusus
UKGS, pemberantasan penyakit kecacingan,
pemberantasan sarang nyamuk, ataupun pembinaan
warung sekolah.
Masalah yang didapatkan

A. Prioritas Masalah
Cakupan program UKS di SD/MI sebesar 72,22% dari tolak ukur 100%, besar masalah 27,78%
B. Cakupan ruang UKS di SD/MI sebesar 33,33% dari tolak ukur 100%, besar masalah 66,67%
C. Cakupan guru UKS terlatih di SD/MI sebesar 72,22% dari tolok ukur 100%, besar masalah 27,78%
D. Cakupan SD/MI yang memiliki dokter kecil sebesar 101,01% dari tolok ukur 100% dari jumlah peserta didik, besar
masalah –1,01%
E. Cakupan pelaksanaan pelatihan dokter kecil di SD/MI sebesar 77,78% dari tolak ukur 100%, besar masalah 22,22%
F. Cakupan penyuluhan kesehatan di SD/MI sebesar 77,78% dari tolak ukur 100%, besar masalah 22,22%
G. Cakupan screening kesehatan bagi peserta didik kelas I SD/MI sebesar 100% dari tolok ukur 100% besar masalah 0%
H. Cakupan imunisasi campak untuk kelas I SD/MI sebesar 100% dari tolok ukur 100%, besar masalah 0%
I. Cakupan imunisasi DT kelas 1 SD/MI sebesar 100% dari tolok ukur 100%, besar masalah 0%
J. Cakupan imunisasi Td kelas 2,3 SD/MI sebesar 93,42% dari tolok ukur 100%, besar masalah 6,58%
K. Cakupan UKGS untuk peserta didik tingkat SD/MI sebesar 66,67%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 33,33%.
L. Cakupan program pemberantasan penyakit kecacingan pada peserta didik tingkat SD/MI: tidak ada data
M. Cakupan pembinaan sanitasi lingkungan baik sebesar 50% dari tolok ukur 100%, besar masalah 50%
N. Cakupan pemberantasan sarang nyamuk: tidak ada data
O. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok sebesar 44,44% dari tolok ukur 100%, besar masalah 55,56%
P. Cakupan pembinaan warung sekolah sehat sebesar 44,44% dari tolok ukur 100%, besar masalah 55,56%
No. Parameter A B C D E F G H I J K L M N O P
1. Besar Masalah 2 4 2 1 2 2 1 1 1 1 2 5 3 5 3 3
2. Akibat yang ditimbulkan 1 2 1 1 1 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
3. Keuntungan sosial karena 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
selesainya masalah
4. Teknologi yang tersedia 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
dan dipakai
5. Sumber daya yang 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3
tersedia untuk
menyelesaikan masalah

1. L = 21 =
Jumlah 12 15 11 Cakupan
11 11 14 152. N =15
20
15 15 14 21 18 20 16 16
Program Cakupan
Pemberantasan Pemberantasan
Penyakit Sarang Nyamuk
Kecacingan
Penyelesaian Masalah
Penyebab Masalah
•Tidak tadanya petugas laboratorium untuk membantu pemeriksaan sampel feses, dikarenakan
petugas lama pindah tempat dinas (petugas baru belum terlatih)
•Tidak ada atau kurangnya dana untuk program P2K di sekolah
•Kurangnya koordinasi lintas program antara program UKS dengan bagian P2M
•Tidak adanya jadwal pembinaan khusus mengenai kegiatan P2K untuk tiap sekolah SD/MI.
•Tidak dilaksanakannya kegiatan P2K di tiap sekolah SD/MI.
•Tidak adanya pengawasan dan laporan mengenai kegiatan P2K.

Penyelesaian Masalah
•Membuat perencanaan khusus mengenai kegiatan P2K yang akan dilaksanakan di
sekolah SD/MI.
•Mengusulkan tersedianya petugas laboratorium untuk membantu kegiatan P2K.
•Melatih petugas baru (magang di puskesmas yang terlatih).
•Meningkatkan kerjasama antara Puskesmas dengan tiap sekolah SD/MI dalam
melaksanakan kegiatan P2K.
•Melaksanakan kegiatan P2K sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
•Melakukan pencatatan dan pelaporan yang rutin agar program tersebut dapat
dievaluasi dan dilaporkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan
Penyelesaian Masalah
Penyebab Masalah
• Tidak adanya perencanaan khusus mengenai kegiatan PSN untuk tiap
sekolah SD/MI.
• Tidak dilaksanakannya kegiatan PSN di tiap sekolah SD/MI.
• Tidak adanya pengawasan dan laporan mengenai kegiatan PSN.

Penyelesaian Masalah
• Membuat perencanaan khusus mengenai kegiatan PSN yang
akan dilaksanakan di sekolah SD/MI.
• Meningkatkan kerjasama antara Puskesmas dengan tiap sekolah
SD/MI dalam melaksanakan kegiatan PSN.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan yang rutin agar program
tersebut dapat dievaluasi dan dilaporkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Cakupan yang belum Cakupan yang sudah mencapai
seluruhnya mencapai target target 100%
Cakupan program UKS di Cakupan penyuluhan Cakupan pembinaan sanitasi
SD/MI sebesar 72,22% dari kesehatan di SD/MI sebesar lingkungan baik sebesar 50%
tolak ukur 100%, besar 77,78% dari tolak ukur 100%, dari tolok ukur 100%, besar
masalah 27,78% besar masalah 22,22% masalah 50%
Cakupan
imunisasi
Cakupan
campak untuk
screening
kelas I SD/MI
Cakupan ruang UKS di SD/MI Cakupan imunisasi Td kelas kesehatan bagi
Cakupan pemberantasan peserta didik
sebesar 33,33% dari tolak 2,3 SD/MI sebesar 93,42%
sarang nyamuk: tidak ada
ukur 100%, besar masalah dari tolok ukur 100%, besar
data kelas I SD/MI
66,67% masalah 6,58%

Cakupan
imunisasi DT
Cakupan pembinaan aturan kelas 1 SD/MI
Cakupan guru UKS terlatih di Cakupan UKGS untuk peserta
kawasan bebas asap rokok
SD/MI sebesar 72,22% dari didik tingkat SD/MI sebesar
sebesar 44,44% dari tolok
tolok ukur 100%, besar 66,67%, dari tolok ukur 100%,
ukur 100%, besar masalah
masalah 27,78% besar masalah 33,33%.
55,56%

Cakupan pelaksanaan
Cakupan program Cakupan pembinaan warung
pelatihan dokter kecil di
pemberantasan penyakit sekolah sehat sebesar 44,44%
SD/MI sebesar 77,78% dari
kecacingan pada peserta didik dari tolok ukur 100%, besar
tolak ukur 100%, besar
tingkat SD/MI: tidak ada data masalah 55,56%
masalah 22,22%
Cakupan SD/MI yang memiliki
dokter kecil
•Puskesmas membuat perencanaan secara tertulis tentang seluruh
program kegiatan UKS.
•Meningkatkan koordinasi antara sesama pemegang program –
Saran •Merekrut guru UKS untuk menjadi kader guna
membantu melaksanakan program UKS
sekolah dasar.
•Meningkatkan kerjasama dengan pihak
program UKS.
Puskesmas sehingga dapat menjalankan
•Meningkatkan kerjasama antara Puskemas dengan sekolah dalam
program UKS secara optimal.
memotivasi anak didik dan guru tentang pentingnya pelaksanaan
program UKS. •Memilih dan melakukan pembinaan dokter
kecil dan guru UKS di sekolah bekerja sama
•Melakukan pencatatan dan pelaporan seluruh kegiatan – kegiatan Untuk Dinas dengan tenaga Puskesmas.
UKS di sekolah dengan mencatat secara lengkap pelaksanaan dan
hasil yang dicapai dari setiap kegiatan agar program tersebut dapat Kesehatan Kabupaten •Sekolah melakukan pencatatan secara
dievaluasi. lengkap terhadap kegiatan pelaksanaan dan
•Petugas Puskesmas mengadakan pertemuan rutin dengan pihak
Karawang hasil – hasil yang dicapai dari kegiatan
program UKS dan melaporkan catatan
sekolah agar dapat mengawasi pelaksanaan program UKS tersebut, kegiatan tersebut ke Puskesmas.
sekaligus melakukan umpan balik jika terdapat pelaksanaan yang
tidak sesuai dengan rencana. •Berusaha meningkatkan motivasi para guru
dan siswa agar berperan aktif dalam
•Melakukan kegiatan sweeping/follow up untuk siswa yang menjalankan program UKS.
berhalangan hadir pada saat BIAS. •Memfasilitasi sekolah dengan ruang UKS •Mengajukan anggaran tambahan ke Dinas
•Mengusulkan kepada Dinas Kesehatan agar dokter gigi tidak dan peralatan UKS yang memadai Pendidikan untuk kegiatan pelatihan dokter
merangkap jabatan lebih dari satu puskesmas. •Mengadakan pelatihan kepada para guru kecil dan melibatkan komite sekolah apabila
•Mengusulkan perawat gigi untuk membantu optimalisasi tugas di mengenai UKS diperlukan untuk mencukupi kekurangan
puskesmas maupun UKGS. •Mengadakan pelatihan untuk petugas dana yang dibutuhkan untuk
•Menggabungkan kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan dengan laboratorium menyelenggarakan kegiatan pelatihan
kegiatan penyuluhan dan kegiatan dokter kecil untuk •Adanya perawat gigi di puskesmas untuk dokter kecil.
memaksimalkan waktu dan mengatasi kurangnya tenaga kesehatan membantu optimalisasi program UKGS •Menggabungkan kegiatan pelatihan dokter
untuk melaksanakan kegiatan. kecil dari beberapa sekolah pada suatu
•Mengevaluasi kembali program-program UKS yang belum tempat dan waktu yang bersamaan untuk
dilaksanakan. mengatasi keterbatasan tenaga kesehatan
terlatih yang dapat memberikan pelatihan
dokter kecil.

Untuk Puskesmas
Untuk Sekolah dan
guru UKS
Terima Kasih 
Dokumentasi Kegiatan
27 Juni 2016 s/d 18 Juli 2016
Balai Pengobatan Umum
Pertemuan Bidan Desa
Apotek
KIA
Posyandu Kamboja
Posyandu Kenanga 1A, Cikeris
Posyandu Kemuning I
Posyandu Kemuning VII
PAM Lebaran
Lokakarya Mini Bulanan
Bimbingan 10 Masalah Puskesmas
Presentasi 10 Masalah Puskesmas
Kunjungan Rumah
Keluarga Binaan
Bimbingan Evaluasi Program UKS
Penjaringan Siswa Kelas 1 SD
Dokter Kecil

Anda mungkin juga menyukai