Alloanamnesis
• Keluhan Utama
Demam sejak 5 HRMS
• Keluhan Tambahan
– Batuk berdahak
– Sesak
– BAB cair
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan demam 5 hari, demam
dirasakan baik pada pagi siang sore dan malam, dan
terkadang meningkat dimalam hari. Batuk berdahak
putih kental sejak 2 hari, dan pasien terlihat sesak sejak
1 hari. BAB cair sejak 1 hari , lebih dari 5 kali, berwarna
kekuningan, tidak berampas, tidak berlendir, tidak ada
darah, tidak berbau amis atau berbau busuk. Muntah
1x muntah berupa susu. Keinginan untuk minum
berkurang. Makan (-).BAK sedikit dalam 6 jam terakhir
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Belum pernah mempunyai keluhan yang sama
sebelumnya.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak ada yang mempunyai keluhan yang
sama
• Riwayat imunisasi
• Imunisasi dasar (+).
Objektif
3 3
% Lym 43,8 % 20,0-40,0 # Lym 33 10 /mm 50,0-70,0
3 3
% Mid 8,3 % 1,0-15,0 # Mid 0,6 10 /mm 0,1-1,8
3 3
% Gra 67,9 % 43,0-76,0 # Gra 3,7 10 /mm 1,2-6,8
Tinjauan pustaka
definisi
• Bronkopneumonia adalah peradangan pada
paru dimana proses peradangannya ini
menyebar membentuk bercak-bercak infiltrat
yang berlokasi di alveoli paru dan dapat pula
melibatkan bronkiolus terminal
etiologi
Klasifikasi
• Berdasarkan klinis dan epidemiologis
– Pneumonia komuniti (community- acquired
Pneumonia)
– Pneumonia nosokomial ( hospital- acquired
Pneumonia)
– Pneumonia aspirasi
– Pneumonia pada penderita
immunocommpromised
• Berdasarkan kuman penyebab
– Pneumonia tipikal.
– Pneumonia atipikal
– Pneumonia virus
– Pneumonia jamur
• Berdasarkan lokasi infeksi
– lobaris
– Bronkopneumonia
– Pneumonia interstisial.
Faktor risiko
• Host:
– Umur
– Jenis kelamin
– Status gizi
– imunisasi
• Agent
• Lingkungan sosial
Patogenesis
Inhalasi mikroorganisme daya tahan tubuh
yang menurun transmisi primer
(1) berkolonisasi pada orofaring,
(2) infeksi aerosol yang infeksius
(3) penyebaran hematogen dari bagian
ekstrapulmonal
Setelah mencapai alveoli, maka mikroorganisme
patogen akan menimbulkan respon khas
Shigella
Staphylococcus aureus
Vibrio cholera
Vibrio parahaemolyticus
Yersinia enterocolitica
Kesulitan makanan Neoplasma
Neuroblastoma
Phaeochromocytoma
Sindroma Zollinger Ellison
Defek anatomis Lain-lain:
Malrotasi Infeksi non gastrointestinal
Penyakit Hirchsprung Alergi susu sapi
Short Bowel Syndrome Penyakit Crohn
Atrofi mikrovilli Defisiensi imun
Stricture Colitis ulserosa
Ganguan motilitas usus
Pellagra
Malabsorbsi Keracunan makanan
Defesiensi disakaridase logam berat
Malabsorbsi glukosa dan galaktosa Mushrooms
Cystic fibrosis
Cholestosis
Penyakit celiac
Endokrinopati
Thyrotoksikosis
Penyakit Addison
Sindroma Androgenital
Penentuan derajat dehidrasi menurut
WHO 1995
Penilaian A B C
Lihat:
Keadaan umum Baik,sadar *Gelisah,rewel *lesu,lunglai/tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa,tidak *haus ingin minum *malas minum atau
haus banyak tidak bias minum
Periksa: turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat *kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
ringan/sedang Bila ada 1 tanda*
Bila ada 1 tanda* ditambah 1 atau lebih
ditambah 1 atau lebih tanda lain
tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
LINTAS DIARE
• Berikan oralit
• Tablet zinc
• Teruskan makanan
• Antibiotik selektif
• Berikan edukasi
Terapi diet
• Saat diare
• Sesudah diare
Terapi lain
• Obat antidiare
• Obat antimuntah
• Probiotik
• Prebiotik