Anda di halaman 1dari 20

UPAYA PENURUNAN INSIDEN TUBERKULOSIS DENGAN PENINGKATAN

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT DESA LABUAN


KERTASARI, KECAMATAN TALIWANG, KABUPATEN SUMBAWA BARAT,
PROVINSI NTB
JULI 2018

Penyusun :
Dr. Nieta Hardiyanti

Pembimbing:
Dr. Hj. Dwidiah Mertasari, MPH

PUSKESMAS TALIWANG
TUBERKULOSIS
• Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis.

Kerangka Teori.
EPIDEMIOLOGI
ANGKA TB PUSKESMAS TALIWANG TAHUN 2017
• Diturunkannya insiden TB di wilayah kerja
Puskesmas Taliwang

• Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai TB


Paru
• Merubah sikap masyarakat terhadap penyakit TB Paru
• Merubah perilaku masyarakat terhadap penyakit TB Paru
PERENCANAAN INTERVENSI

• Kurangnya pengetahuan warga tentang


Dasar penyebab, tanda dan gejala, penularan
dan pencegahan tuberculosis.

Sasaran • Warga Desa Labuan Kertasari

Tempat • Balai Desa Labuan Kertasari

Target • Peningkatan pengetahuan, sikap dan


perilaku Masyarakat Desa Labuan Kertasari
• deskriptif
DESAIN PENELITIAN
• studi cross-sectional

POPULASI
• Seluruh warga di Desa Labuan
Kertasari

SAMPEL • Voluntary sampling


DEFINISI OPERASIONAL
Penge-
tahuan Didasarkan
pada jawaban
dari pertanyaan
yang diberikan
oleh responden Tinggi  skor >7
Sedang  skor 4-7
Benar = nilai 1 Kurang  skor <4
Salah = nilai 0
DEFINISI OPERASIONAL
Sikap
Didasarkan pada
jawaban dari
pertanyaan yang
diberikan oleh
responden
Baik  skor ≥ 4
Buruk  skor < 4
Benar = nilai 1
Salah = nilai 0
DEFINISI OPERASIONAL
Peri-
laku Didasarkan pada
jawaban dari
pertanyaan yang
diberikan oleh
responden
Baik  skor ≥ 4
Buruk  skor < 4
Benar = nilai 1
Salah = nilai 0
Flow chart kegiatan
intervensi : Penyuluhan Tuberkulosis ( TB ) &
Pembagian leaflet
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN KELOMPOK JENIS KELAMIN

Jumlah Percent

Laki-laki 21 52,5 %

Perempuan 19 47,5 %

Total 40 100 %
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN KELOMPOK USIA

Jumlah Percent

25-49 tahun 13 32,5 %

50-69 tahun 19 47,5 %

70-90 tahun 8 20 %

Total 40 100 %
DISTRIBUSI FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN KELOMPOK TINGKAT PENDIDIKAN

Jumlah Percent

Perguruan Tinggi 1 2,5 %

SMA 1 2,5 %

SMP 1 2,5 %

SD 25 62,5 %

TIDAK TAMAT SD 12 30 %

Total 40 100 %
HASIL INTERVENSI
Data Jumlah (%)
Tinggi Sedang Kurang
Pengetahuan tentang TB
 Sebelum penyuluhan 6(15%) 15 (37,5%) 19 (47,5%)
 Sesudah penyuluhan 17 (42,5%) 19 (47,5%) 4 (10%)
Sikap terhadap penyakit TB Baik Buruk
 Sebelum penyuluhan 21 (52,5%) 19 (47,5%)
 Sesudah penyuluhan 33 (82,5%) 7 (17,5%)
Perilaku terhadap penyakit TB Baik Buruk
 Sebelum penyuluhan 14 (35%) 26 (65%)
 Sesudah penyuluhan 30 (75%) 10 (25%)
KESIMPULAN
• Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan warga tentang penyebab, tanda, gejala, penularan dan pencegahan
tuberkulosis.
Tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan yang bermakna setelah dilakukan
penyuluhan, dimana didapatkan dari yang memiliki pengetahuan tinggi 6 orang (15%) menjadi 17
orang (42,5%)
• Sikap
Kurangnya kepedulian warga terhadap pencegahan penularan penyakit tuberkulosis
Kurangnya kepedulian warga terhadap bahaya tuberkulosis
Sikap respoden mengalami peningkatan dari yang hanya memiliki sikap baik 21 orang (52,2%)
menjadi 33 orang (82,5%)
• Perilaku
Banyak warga yang membiarkan penyakitnya karena menganggap tidak berbahaya
Banyak warga yang batuk dan membuang ludah secara sembarangan
Perilaku responden juga mengalami peningkatan dari yang memilki perilaku baik 14 orang (35%)
menjadi 30 orang (75%)
SARAN UNTUK DESA LABUAN KERTASARI
• Membagi pengetahuan dengan warga lainnya yang tidak mengikuti
penyuluhan penyakit TB
• Para warga Desa Labuan Kertasari apabila menemukan warga sekitar yang
memiliki gejala TB dapat menganjurkan warga tersebut untuk memeriksakan
diri ke Puskesmas Taliwang
• Menerapkan etika batuk dan cara penggunaan masker yang benar
• Bila sakit, terapkan minum obat dengan tepat hingga tuntas
SARAN UNTUK PUSKESMAS TALIWANG
• Rutin mengadakan penyuluhan tentang TB secara berulang.
• Memberikan informasi secara lisan mengenai TB kepada pasien yang
datang ke puskesmas untuk berobat dan menunjukan gejala-gejala TB.
• Lebih pro aktif melibatkan anggota keluarga yang lain dalam pengobatan
dan pencegahan penularan TB dengan mengikutsertakan saat memberikan
konseling dengan penderita TB.
• Mengevaluasi hasil intervensi yang dilakukan untuk menilai tujuan jangka
menengah dan jangka panjang serta mengetahui efektivitasnya dan
manfaatnya.
SARAN UNTUK DOKTER INTERNSIP SELANJUTNYA

• Melanjutkan program penyuluhan TB di desa-desa lainnya.


• Melakukan evaluasi terhadap program atau intervensi yang telah dilakukan
sehingga dapat dinilai tujuan jangka menengah, jangka panjang serta
mengetahui efektifitas dan manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai