Anda di halaman 1dari 33

RADIOAKTIVITAS

HAMDANI,S.Pd
Inti atom stabil Inti atom tidak stabil

Jumlah proton (Z) lebih  Jumlah proton (Z) lebih


sedikit atau sama banyak besar dari jumlah netron
dengan neutron (N) (N)
Gaya inti lebih besar  Gaya elektrostatis jauh
dibandingkan dengan gaya lebih besar di bandingkan
elektrostatis dengan gaya inti
Gambar : Gaya Inti terjadi pada partikel
yang saling berdekatan saja

Gambar :Gaya elektroststis terjadi pada partikel


yang berdekatan dan berjauhan
Grafik kestabilan inti menunjukkan
bahwa jumlah netron
menjadi lebih besar dari jumlah proton
begitu nomor atom Z meningkat.
Suatu zat (unsur) akan menjadi
radioaktif jika memiliki inti atom yang
tidak stabil. Suatu inti atom berada
dalam keadaan tidak stabil jika jumlah
proton jauh lebih besar dari jumlah
netron. Pada keadaan inilah gaya
elektrostatis jauh lebih besar dari gaya
inti sehingga ikatan atom-atom menjadi
lemah dan inti berada dalam keadaan
tidak stabil.
Apakah inti atom
yang tidak stabil bisa
berubah menjadi inti
atom yang stabil?

Jika bisa bagaimana


caranya?
Radioaktivitas adalah pemancaran
sinar radioaktif secara spontan
oleh inti atom tidak stabil menjadi
inti atom yang stabil
Peluruhan radioaktif ada
3 yaitu peluruhan alfa,
peluruhan beta dan
peluruhan gamma
Daya tembus sinar radioaktif:
Sinar alfa < sinar beta < sinar gamma
Pada peristiwa peluruhan berlaku:
• Hukum kekekalan energi
• Hukum kekekalan momentum linier
• Hukum kekekalan momentum sudut
• Hukum kekekalan nomor massa
• Hukum kekekalan nomor atom
4
2
226
88 Ra PARTIKEL ALPA

INTI INDUK (X)


INTI ANAK (Y)
222
86 Rn
226
88 Ra  Rn  
222
86
4
2
Peluruhan alfa

Ketika sebuah inti memancarkan sinar alfa,


inti tersebut kehilangan empat nukleon
dua diantaranya adalah proton

Induk anak sinar alfa

88 p 86 p 2p
+
138 n 136 n 2n

226
88 Ra  222
86 Rn   4
2
A
Z X A 4
Z 2 Y  4
2
X Y + 

m  minti x  (minti Y  minti )

m  (matom X  Zme X )  [( matomY  Zme Y )  (m partikel  Zme )]

Q  minti x  (minti Y  minti )c 2

Q  ((matomX  Zme X )  [(matomY  ZmeY )  (mpartikel  Zme )])c 2


226
88 Ra  Rn  He
222
86
4
2

m  (m Ra  88me)  [( m Rn  86me)  (m He  2me)]


226
88
222
86
4
2

m  m Ra m Rn m He
226
88
222
86
4
2

m  matom X  matomY  m partikel

Q  (matom X  matomY  m partikel )931,5MeV


Energi yang
dibebaskan menjadi
energi kinetik alfa dan
energi kinetik anak.

 A4
Ek  Q 
 A 
Subtitusikan persamaan 1 dan 2

p sebelum  p sesudah
2
1  m v  1
Q mY       m v 2
2  mY  2
m x v x  mY vY  m v 1 m
2
1
Q v  m v
2 2

2 mY 2
jika int i induk diam (v x  0)
m 1 1
Q m v  m v
2 2

0  mY vY  m v mY 2 2
m v m
Q E k  E k
vY   ......................(1) mY
mY  m 
Qm  1 
 E k
Q  E kY  E k  Y 
 m mY 
1 1 Q 
m  m   E k
Q mY vY  m v ....(2)  Y 
2 2
Y
2 2
4 A4
Q    E k
 A4 
 A4
E k   Q
 A 
Peluruhan beta
Peluruhan beta
 Dalam peluruhan beta sebuah netron berubah
menjadi sebuah proton atau sebaliknya

n  pe
 Partikel yang dipancarkan disebut partikel beta; dan
kemudian partikel itu dikenal sebagai elektron
 Elektron yang dipancarkan diperoleh dari elektron
yang “diciptakan” oleh inti atom dari energi yang
ada.
n  pe
Reaksi di atas kurang
tepat karena pada reaksi
ini energi, momentum
dan momentum sudut
tidak kekal

Pauli melalui hipotesisnya


mengusulkan suatu partikel
baru yaitu netrino. Sehingga
reaksinya menjadi:
n  p  e 
Beta Minus

23
10 Ne Na  e 
23
11
0 
1

Beta Plus

230
91 Pa Th  e 
230
90
0 
1
Sifat-sifat anti-netrino:
• Muatannya netral
• Mempunyai spin = ½
• Mempunyai energi
• Tidak mempunyai massa
A
Z X  Y  e 
A
Z 1
0 
1
0 
m m X inti  m Y
A
Z
A
Z 1 int i m e1
23
10 Ne Na  e 
23
11
0 
1

m  (m Ne  10me)  (m Na  11me)  me
23
10
23
11

m m Ne m Na
23
10
23
11

m m X m Y A
Z
A
Z Q  (m X m Y )931,5 MeV
A
Z
A
Z
1. Carilah persamaan energi yang terjadi
pada saat peluruhan beta plus!

230
91 Pa Th  e 
230
90
0 
1
2. Tentukan energi kinetik beta yang terjadi
dengan asumsi energi kinetik neutrino
minimum!
Energi yang diperoleh dari defek
massa berubah menjadi energi kinetik
elektron dan energi netrino.
Elektron akan mempunyai energi
kinetik yang maksimum jika Energi
netrino sama dengan nol.

Energi kinetik maksimum sama dengan


Energi yang berasal dari defek massa

E k (el )  Q  (m X m Y )931,5 MeV


A
Z
A
Z
PELURUHAN PROTON MERUPAKAN
SALAH SATU JENIS PELURUHAN BETA

e+ positron(elektron positif)
P  n  e 

 netrino(anti anti-netrino)
PELURUHAN GAMMA

• Peluruhan gamma dapat terjadi pada


peluruhan alpha dan beta ketika inti akhir
masih berada pada keadaan eksitasinya.
• Peluruhan gamma adalah peristiwa
pemancaran sinar gamma (foton) yang
terjadi ketika suatu inti yang berada dalam
keadaan tereksitasi kembali ke keadaan
dasar (ground state).
• Energi sinar gamma yang dipancarkan sama
dengan perbedaan energi antara dua tingkat
energi dikurangi dengan energi kinetik inti
yang terpental
Inti induk
 

Ei Keadaan eksitasi

E  Ei  Eo E  E  E R
Eo Keadaan dasar
E  E  E R
Ei = energi keadaan eksitasi
E  Ei  Eo EO = energi keadaan dasar
M = massa inti mula-mula
1 E 2
ER = energi pentalan inti setelah peluruhan
ER  C = kecepatan cahaya
2 MC 2
E = beda energi keadaan eksitasi dengan
keadaan dasar

Anda mungkin juga menyukai