Anda di halaman 1dari 70

PENGANTAR MANAJEMEN

TRANSPORTASI LOGISTIK
P - 1 ( D E F I N I S I , H U B U N G A N M A N A J E M E N T R A S P O R TA S I
D A N L O G I S T I K , S E J A R A H T R A N S P O R TA S I )

ANGGI WIDYA PURNAMA, S.T.,M.T

2017
PENDAHULUAN
Manajemen Transportasi Logistik

sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,


dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals)
secara efektif dan efesien. (Ricky W. Griffin)
Dimana fungsinya : Plan – Do – Check - Act

perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya


dengan menggunakan sebuah sarana dan prasarana.
Permintaan Transportasi merupakan derived demand

Logistik adalah bagian dari dari proses manajemen rantai pasok (Supply
Chain Management) yang merencanakan, mengimplementasikan dan
mengontrol efisiensi dan efektifitas aliran dan penyimpanan barang, jasa
dan informasi terkait, antara titik asal dan titik konsumsi untuk memenuhi
permintaan pelanggan
DEFINISI

• Sebuah proses perencanaan,


Manajemen pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk perpindahan
Transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya
Logistik dengan menggunakan sebuah sarana dan
prasarana secara efektif dan efisien.
FUNGSI MANAJEMEN
• Menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan,
Plan mensosialisasikan, mengkomunikasikan,

• Melakukan, melaksanakan, menerapkan,


Do mengimplementasikan,

• Memeriksa, memonitor, mengecek, mengukur, mengevaluasi,


Check mengoreksi

• Melaporkan, mempertanggungjawabkan, menindaklanjuti,


Act memperbaiki, meningkatkan
UNSUR-UNSUR TRANSPORTASI

Unsur-unsur transportasi
Sarana Sistem Operasi
(SDM,
Muatan (Mobil, Kerata Prasarana
Organisasi,
api, Kapal Udara, (Terminal, Jalan
(Orang/Barang) Penjadwalan,
Kapal Laut, raya, dll)
Penentuan
Pipa,dll) rute,dll)
PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN

• kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan


Sistem antara sub satu dengan sub lainnya yang secara
bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.

Keberhasilan pengelolaan dalam organisasi didukung salah satunya oleh


sumber daya manusia dan sumber daya lainnya atau disebut unsur-unsur
manajemen, dikelompokan menjadi 5 M yaitu :

Men (manusia/pengelola/SDM)

Materials (bahan/data/barang)

Machines (mesin/peralatan/Sarana dan Prasarana)

Methods (tata cara kerja/prosedur kerja)

Money (modal uang)

Information (Informasi)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Dalam sistem logistik, transportasi merupakan salah satu aktifitas yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan dan biaya. Pada banyak perusahaan, transportasi menghasilkan biaya
tertinggi dalam sistem logistik, yaitu sepertiga sampai dua-per-tiga dari total biaya logistik. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu perencanaan logistik. Perencanaan logistik menangani empat
bidang masalah utama, yaitu : tingkat layanan pelanggan, lokasi fasilitas, keputusan
persediaan, dan keputusan transportasi.

Transport Strategy Keputusan dalam strategi


- Modes of transport transportasi dapat melibatkan
Inventory Strategy pemilihan sarana, ukuran
- Inventory Levels - Carrier routing/scheduling
- Shipment size/consolidation pengiriman, penentuan rute
- Deployment of Inventory
dan penjadwalan
- Control methods
Customer
Service Goal

Location Strategy
- Number, Size, and Location of Facilities
- Assignment of stocking points to sourcing points
- Assigment of demand to stocking points or sourcing points
- Private/public warehousing

Gambar : The Triangle of Logistics Decision Making


(Sumber : Ronald H. Ballou, Business Logistics Management 1999)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
SEJARAH
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

Perkembangan transportasi dalam sejarah sebenarnya diawali dengan


perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada zaman paleolithic.

Sejarah manusia menunjukkan bahwa selain berjalan kaki juga dibantu


dengan pemanfaatan hewan yang menyeret suatu muatan yang tidak
bisa diangkat oleh manusia dan penggunaan rakit di sungai

Transportasi yang terekam dalam


Relief yang ditemukan di Ibukota
Assyrian Dur Sharrukin, 8 abad SM
SEJARAH
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

• Transportasi diawali dengan penemuan roda pada sekitar 3500 tahun sebelum masehi
yang digunakan untuk mempermudah memindahkan suatu barang. Pada tabel berikut
ditunjukkan perkembangan didalam transportasi dari jaman ke jaman.
• Tetapi sebelumnya tentu ada pergerakan manusia ke Benua Australia yang diperkirakan
terjadi 40.000 sampai 45.000 tahun yang lalu menggunakan suatu bentuk transportasi
maritim.

Tahun Temuan
3500 SM Penemuan roda, sebagai cikal bakal transportasi modern
3500 SM Kapal pertama sekali dikembangkan
2000 SM Kuda digunakan oleh manusia untuk transportasi
770 Sepatu kuda digunakan untuk pertama sekali
1492 Leonardo Da Vinci membuat lebih dari 100 gambar rancangan pesawat terbang
1620 Cornelis Drebbel membuat kapal selam pertama
Blaise Pascal menciptakan bus angkutan umum pertama yang ditarik kuda melayanai trayek tetap, berjadwal
1662
dan penerapan sistem tarif
1769 Mobil pertama yang digerakkan dengan mesin uap
Kapal uap praktis pertama dikembangkan oleh Marquis Claude Francois de Jouffroy d'Abbans - yang
1783
menggunakan roda kayuh
1790 Sepeda pertama sekali ditemukan dan digunakan
SEJARAH
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

Tahun Temuan
Lokomotif uap pertama yang ditemukan oleh Richard Trevithick yang kemudian disempurnakan oleh George
1801
Stephensen

1858 Jean Lenoir mengembangkan mobil pertama yang digerakkan dengan mesin dengan pembakaran dalam

1867 Sepedamotor pertama yang digerakkan dengan bahan bakar


1879 Werner von Siemens merancang dan mengembangkan kereta api listrik yang pertama
1885 Bens membuat kendaraan produksi pertama
1899 Ferdinan von Zeppelin menerbangkan pesawat balon udara pertama
Orville and Wilbur Wright. pada tanggal 17 Desember 1903, Wright bersaudara membuat penerbangan
1903
pertama
1908 Henry Ford menerapkan sistem produksi ban berjalan untuk pembuatan mobil secara massal
1926 Roket berbahan bakar cair pertama diluncurkan
1932 Pemerintah Jerman membangun Autobahn/Jalan Bebas Hambatan pertama
Pesawat terbang jet pertama Jerman diterbangkan atas dasar desain turbin yang dibuat Hans von Ohain
1939
ditahun 1936
1942 Helicopter yang didisain dan di produksi oleh Igor Sikorsky
1947 Pesawat supersonik pertama dterbangkan
1953 Kapal yang digerakkan dengan nuklir pertama diluncurkan
SEJARAH
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

Kemajuan Transportasi/Pengangkutan

Sebagai akibat kebutuhan manusia untuk berpergian ke lokasi atau


tempat lain guna mencari barang yang dibutuhkan atau melakukan
aktifitas mengirim barang ke tempat lain yang membutuhkan suatu
barang (Derived Demand).
PERKEMBANGAN
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

• Transportasi menciptakan dan meningkatkan tingkat aksesibilitas (degree


of accessibility) dari potensi sumber alam dan luasnya pasar.

• Kemajuan transportasi akan membawa peningkatan mobilitas manusia,


mobilitas faktor-faktor produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan.

• Bahan baku dpt dipasarkan kedaerah lain/ ke industri lain.


• Hasil industri / barang barang dijual oleh produsen ketempat lain, dsb.
• Penyebaran penduduk ketempat lain dengan pola transportasi, dsb.
• Peluang pekerjaan dibidang transportasi.
PERKEMBANGAN
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

• suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi


tata guna lahan berinteraksi satu dengan yang
Aksesibilitas
lain dan bagaimana mudah dan susahnya
lokasi tsb dicapai melalui sistem transportasi.

• suatu ukuran kemampuan seseorang untuk


Mobilitas bergerak yang biasanya dinyatakan dengan
kemampuan membayar biaya transportasi.
PENGANTAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI LOGISTIK
P - 2 ( D E F I N I S I , H U B U N G A N M A N A J E M E N T R A S P O R TA S I
D A N L O G I S T I K , S E J A R A H T R A N S P O R TA S I )

ANGGI WIDYA PURNAMA, S.T.,M.T

2017
FUNGSI DAN MANFAAT
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

Menurut Utamo, transportasi memiliki


fungsi memiliki fungsi

menunjang
melancarkan arus
perkembangan
barang dan
pembangunan (the
manusia
promoting sector).
FUNGSI DAN MANFAAT
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN
Menurut Utamo, transportasi memiliki fungsi memiliki manfaat

• Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan


Manfaat manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut
Ekonomi peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis barang dan
orang sehingga akan menimbulkan adanya transaksi.

• Transportasi menyediakan berbagai kemudahan, diantaranya a) pelayanan untuk


Manfaat
perorangan atau kelompok, b) pertukaran atau penyampaian informasi, c)
Sosial
Perjalanan untuk bersantai, d) Memendekkan jarak, e) Memencarkan penduduk.

Manfaat • Transportasi menciptakan persatuan, pelayanan lebih luas, keamanan negara,


Politis mengatasi bencana, dll.

Manfaat
• Memenuhi kebutuhan penduduk di kota, desa, atau pedalaman
Kewilayahan
PERANAN
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

• Transportasi di butuhkan dalam kehidupan bermasyarakat sebagai sarana


untuk saling berkunjung dan membutuhkan pertemuan
Aspek • Transportasi menekan biaya dan memperbesar kuantitas keanekaragaman
barang sehingga terbuka kemungkinan peningkatan perbaikan perumahan,
sosial dan sandang, pangan dan rekreasi, terbukanya kemungkinan keragaman dalam
budaya gaya hidup, kebiasaan, dan bahasa
• Peranan kapal laut mendekatkan kontak personal antara penduduk pulau2 dan
memperkecil isolasi antara satu pulau dengan pulau lainnya.

• Transportasi dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan,keandalan sistem


Aspek dan sarana berhubungan ikut memperkokoh stabilitas politik negara kesatuan.
Politis dan • Transportasi merupakan alat mobilitas unsur pertahanan dan keamanan yang
Pertahanan harus selalu tersedia, mobilitas yang tinggi dari aparat keamanan dan
masyarakat akan memberi rasa aman dan tentram serta penegakan hukum.
PERANAN
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

• Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu


prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional.Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan
angkutan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di
jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan
• Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai
salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus
distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan
pertukaran barang di pasar
• Fungsi Transportasi
Aspek • Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang
ekonomi pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi
• Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai
keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan.
• Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan
maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan
kegoncangan harga pasar.
• Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari
permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat
dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup
usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa
yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang
PERANAN
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

• Dalam sudut ekonomi makro pengangkutan merupakan salah satu


prasarana yang menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional.Dari sudut pandang ekonomi mikro pada sisi perusahaan
angkutan angkutan merupakan usaha memproduksi jasa yang di
jual kepada user (pemakai jasa) untuk mendapatkan keuntungan
• Sedangkan dari sudut pihak pemakai jasa pengangkutan sebagai
salah satu mata rantai pemasokan bahan baku produksi dan arus
distribusi barang jadi yang di salurkan ke pasar dan kebutuhan
pertukaran barang di pasar
• Fungsi Transportasi
Aspek • Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang
ekonomi pembangunan dan pemberi jasa bagi pembangunan ekonomi
• Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai
keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan.
• Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan
maka akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan
kegoncangan harga pasar.
• Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari
permintaan maka akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat
dan menyebabkan perusahaan angkutan merugi serta menutup
usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada penawaran jasa
yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang
FUNGSI
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN

Pengangkutan berfungsi sebagai faktor penunjang dan perangsang


pembangunan (promoting sector) dan pemberi jasa (serving sector) bagi
pembangunan ekonomi

Untuk menunjang perkembangan ekonomi perlu di capai keseimbangan


antara penyediaan dan permintaan jasa angkutan.

Jika penyediaan jasa angkutan lebih kecil dari pada permintaan maka
akan terjadi kemacetan arus barang yang menimbulkan kegoncangan
harga pasar.

Sebaliknya jika jasa angkutan yang di tawarkan lebih besar dari permintaan maka
akan menimbulkan persaingan yang tidak sehat dan menyebabkan perusahaan
angkutan merugi serta menutup usahanya. Kelanjutannya akan berdampak pada
penawaran jasa yang berkurang yang menyebabkan tidak lancarnya arus barang
JENIS-JENIS
TRANSPORTASI/PENGANGKUTAN
• kendaraan bermotor, kereta api, gerobak yang ditarik oleh hewan (kuda,
sapi,kerbau), atau manusia.
Transportasi
darat • Moda transportasi darat dipilih berdasarkan faktor-faktor seperti jenis dan
spesifikasi kendaraan, jarak perjalanan, tujuan perjalanan, ketersediaan
moda, ukuran kota dan kerapatan permukiman, faktor sosial-ekonomi

Transportasi
air (sungai, • kapal,tongkang, perahu, rakit.
danau, laut)

• pesawat terbang.
Transportasi • Transportasi udara dapat menjangkau tempat – tempat yang tidak dapat
udara ditempuh dengan moda darat atau laut, di samping mampu bergerak
lebih cepat dan mempunyai lintasan yang lurus, serta praktis bebas
hambatan
PENGANTAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI LOGISTIK
P - 3 DA N 4 ( T R A N S P O R TA S I DA N D I S T R I B U S I )
(LOKASI INDUSTRI)

ANGGI WIDYA PURNAMA, S.T.,M.T

2017
INDUSTRI DAN TRANSPORTASI

• Industri secara umum adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode
yang sama dalam menghasilkan laba.

• Industri dalam pengertian manufaktur adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan
mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai
tambah untuk mendapatkan keuntungan.

•Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa
•Dalam konteks transportasi maka industri dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:
•1) Industri Manufaktur Barang
•2) Industri Jasa.
•Keduanya sama-sama mempunyai potensi bangkitan terhadap pergerakan transportasi
baik pergerakan manusia, barang dan kendaraan.

•Masing-masing jenis industri tersebut memiliki karakteristik aktivitas yang berbeda yang
memberikan dampak terhadap jenis pergerakan yang berbeda pula. Setiap jenis pergerakan
yang terjadi tersebut akan memiliki dampak terhadap biaya transportasi yang dikeluarkan
(bahan baku, produk jadi dan tenaga kerja), pemilihan rute perjalanan transportasi, dan
pemilihan moda transportasi yang akan digunakan.
INDUSTRI DAN TRANSPORTASI

Dalam kaidah manufaktur atau industri terdapat 3 variabel biaya yang sering digunakan untuk
memaksimalkan manfaat atau keuntungan perusahaan atau industri yaitu:

•Dalam konteks biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka proses produksi barang atau jasa
industri yang mencakup di dalamnya adalah harga bahan baku, upah tenaga kerja (UMR), biaya produksi (harga tarif
Biaya listrik, harga tarif bahan bakar, tarif pajak). Kaidah dasar yang dipegang untuk memaksimalkan profit dengan
Produksi menggunakan variabel ini sebagai peubahnya adalah dengan meminimalkan biaya produksi yang terjadi, misalnya
dengan cara memilih lokasi industri atau perusahaan dengan harga bahan baku dan upah tenaga yang rendah,
memilih lokasi industri yang tarif energinya rendah.

•Biaya transportasi adalah biaya yang dikeluarkan sebagai akibat aktivitas pergerakan suatu bahan baku, produk
jadi/jasa dan tenaga kerja. Tidak berbeda dengan biaya produksi, biaya transportasi pun mempunyai prinsip yang
Biaya sama dalam rangka maksimasi keuntungan atau profit suatu perusahaan yaitu dengan cara minimasi biaya
transportasi. Minimasi biaya transportasi dapat dilakukan dengan cara: 1) mendekatkan perusahaan terhadap bahan
Transportasi baku, produk jadi atau tenaga kerja, 2) Mengelola rantai pasok dengan tepat (berpengaruh terhadap trip distribution),
3) Pemilihan alternatif rute transportasi yang terbaik (jika ada alternatif) dan 4) Pemilihan moda transportasi yang
efesien.

•Maksimasi profit adalah suatu kebijakan yang dilakukan untuk menentukan lokasi suatu pabrik atau industri dengan
Maksimasi didasarkan pada nilai keuntungan yang dapat diperoleh. Secara konsep adalah termasuk menggunakan 2 item di
atas namun, keputusan akhir pemilihan didasarkan pada nilai keuntangan yang dapat diperoleh dari suatu lokasi
Profit meskipun dalam analisis biaya transportasi bukan pilihan lokasi yang paling minimum. Maka tentu saja ada faktor
lain yang berpengaruh yaitu: 1) Jumlah permintaan konsumen dan 2) Tingkat ekonomi masyarakat
INDUSTRI DAN TRANSPORTASI

Industri juga dapat digolongkan berdasarkan pemilihan lokasi industri yaitu sebagai berikut:

• Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented


market industry) Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target
oriented konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana
industry konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi
lebih baik.

man • Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man
power power oriented industry) adalah industri yang berada pada lokasi di pusat
oriented pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan
industry banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.

supply • Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply
oriented oriented industry) Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan
industry baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI

Suatu kegiatan yang produktif akan memilih lokasi yang dapat memperoleh input secara efisien. Input
tersebut tidak hanya berbentuk fisik, tetapi juga berbentuk jasa, seperti jasa prasarana dan sarana, institusi
pendukung, maupun kualitas sumberdaya manusia (Maryunani, 2003).

faktor-faktor yang diperhatikan dalam memilih lokasi industri menurut Weber dalam
Tarigan (2005) adalah:

• Biaya transportasi bertambah secara proporsional dengan jarak sehingga titik terendah
Biaya untuk biaya transportasi adalah titik yang menunjukkan biaya minimum untuk angkutan
Transportasi bahan baku dan distribusi hasil produksi. Konsep titik minimum tersebut dinyatakan
sebagai segitiga lokasi.

• Produsen cenderung mencari lokasi dengan tingkat upah tenaga kerja yang lebih rendah
Biaya Upah dalam melakukan aktivitas ekonomi sedangkan tenaga kerja cenderung mencari lokasi
dengan konsentrasi upah yang lebih tinggi.

Keuntungan
dari • Konsentrasi spasial akan menciptakan keuntungan yang berupa penghematan lokalisasi
Konsentrasi dan penghematan urbanisasi. Penghematan lokalisasi terjadi apabila biaya produksi
Industri perusahaan pada suatu industri menurun ketika produksi total dari industri tersebut
Secara meningkat. Hal ini terjadi pada perusahaan/industri yang berlokasi secara berdekatan.
Spasial
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI

Menurut Djojodipuro (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi industri,


adalah:

Faktor Endowment

Pasar dan Harga

Bahan Baku dan Energi

Aglomerasi, Keterkaitan Antar Industri, dan Penghematan Ekstern

Kebijakan Pemerintah
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI

Menurut Sigit (1987), faktor-faktor yang digunakan sebagai dasar pertimbangan


penentuan lokasi industri, antara lain:

Pasar

Bahan Baku

Tenaga Kerja

Transportasi

Pelayanan Bisnis

Inducement

Sifat Perusahaan

Kemungkinan Lain
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI

Sedangkan menurut Greenhut, faktor-faktor penentu lokasi industri, antara lain:

Biaya lokasi, meliputi biaya angkutan, tenaga, dan pengelolaan

Faktor lokasi yang berhubungan dengan permintaan, yaitu ketergantungan lokasi


dan usaha untuk menguasai pasar

Faktor yang menurunkan biaya

Faktor yang meningkatkan pendapatan

Faktor pribadi yang berpengaruh terhadap penurunan biaya dan peningkatan


pendapatan

Pertimbangan pribadi
FAKTOR- FAKTOR PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI

Pertimbangan utama dalam menentukan alternatif lokasi industri yaitu ditekankan pada
biaya transportasi yang rendah. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk
memberikan masukan bagi penentuan lokasi optimum, yaitu lokasi yang terbaik dan
menguntungkan secara ekonomi. Berikut ini merupakan teori-teori yang
digunakanpenjelasan mengenai beberapa teori lokasi :

Theory of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber

Teori lokasi industri optimal (Theory of optimal industrial location) dari Losch

Teori susut dan ongkos transport (theory of weight loss and transport cost)

Model gravitasi dan interaksi (model of gravitation and interaction) dari Issac Newton dan
Ullman

Teori tempat yang sentral (theory of cental place) dari Walter Christaller
THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI
INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER

Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan
risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut:

Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif
homogen.

Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai.

Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR).

Hanya ada satu jenis alat transportasi.

Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut.

Terdapat persaingan antarkegiatan industri.

Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional.

Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber
menggunakan tiga faktor (variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi,
dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport.
THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI
INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER

(a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak.


(b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri.
(c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )

• Lemon Water adalah suatu produk minuman ringan yang saat ini sangat
digemari masyarakat. Untuk membuat 1 botol (1Liter) lemon water
dibutuhkan 1 Liter Air & 0,25 Kg Buah Lemon
• Diketahui ada seorang investor yang akan membangun sebuah pabrik
produk minuman ringan (Lemon Water), dan terdapat beberapa pilihan
alternatif lokasi antara lain : di pusat kota Thirsty Town, Lemon Field,
Mountain Spring, ataupun di pinggiran kota (titik x dan y). Rencana kapasitas
produksi sebanyak 1.000 botol/hari, dengan kebutuhan tenaga kerja 50
orang.
• Thirsty Town yaitu lokasi dimana market penjualan produk minuman (Lemon
Water) berada. Adapun permintaan konsumen di Thirsty Town sebesar 1.000
botol per-hari. Selain menjadi market penjualan produk minuman (Orange
Water), Thirsty Town merupakan tempat pemukiman tenaga kerja.
• Lemon Field yaitu lokasi dimana tersedia buah lemon, yaitu bahan baku
produk minuman (Lemon Water), disana tersedia persediaan bahan baku
(buah lemon) yang melimpah karena merupakan ladang tanaman buah
lemon.
• Mountain Spring yaitu lokasi dimana tersedia dengan sangat melimpah
bahan baku air yang digunakan untuk membuat minuman (Lemon Water).
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )

Kereta Api (Rel KA/Y) Truk (Jalan Raya/X)

Buah Lemon Rp. 300 per Kg/Km Rp. 400 per Kg/Km
Air Rp. 100 per L/Km Rp. 200 per L/km
Produk (Orange Water) Rp. 350 per Botol/Km Rp. 450 per Botol/Km
Tenaga Kerja Rp. 350 per Orang/ Km Rp. 450 per Orang/ Km
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )

• Moda transportasi yang dapat digunakan adalah Kereta api atau


Truk ( dipilih salah satu ). Dengan biaya transportasi sebagai
berikut :

Kereta Api (Rel KA/Y) Truk (Jalan Raya/X)

Buah Lemon Rp. 300 per Kg/Km Rp. 400 per Kg/Km
Air Rp. 100 per L/Km Rp. 200 per L/km
Produk (Orange Water) Rp. 350 per Botol/Km Rp. 450 per Botol/Km
Tenaga Kerja Rp. 350 per Orang/ Km Rp. 450 per Orang/ Km
*Biaya Transportasi tersebut sudah termasuk biaya bongkar muat

• Dimanakah sebaiknya lokasi pabrik harus dibangun dan berapa biaya


transportasi yang harus dikeluarkan setiap hari, dengan
mempertimbangan biaya transportasi terendah menggunakan teori
weber “Least Cost Theory” ?
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )
Perhitungan :
• Dalam 1 hari (Produksi 1000 Botol ), bahan baku yang dibutuhkan untuk
produksi adalah :
Air = 1000 x 1 L = 1000 L
Lemon = 1000 x 0,25 Kg = 250 Kg

• Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi


Pabrik di Kota Z :
Biaya Transportasi ( Z ) = (Kebutuhan Air/hari x Biaya transportasi air x
Jarak dari kota Sumber Air ke kota Z ) + (Kebutuhan Lemon/hari x Biaya
transportasi lemon x Jarak dari kota Sumber Lemon ke kota Z ) +
(Kebutuhan Tenaga Kerja/hari x Biaya transportasi tenaga kerja x Jarak
dari kota Sumber tenaga kerja ke kota Z ) + (Total Produk
didistribusikan/hari x Biaya transportasi produk x Jarak dari kota Z ke
kota tujuan distribusi)
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )
Dengan menggunakan transportasi darat (truck)
• Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi
Pabrik di Kota Thirsty Town :
Biaya Transportasi (Thirsty Town ) = (1000 x Rp.200 x 5) + (250 x Rp.400
x 5) + (50 x Rp.450 x 0) + (1000 x Rp.450 x 0)
= Rp.1.000.000 + Rp.500.000 + Rp.0 + Rp.0
= Rp. 1.500.000

Dengan menggunakan transportasi Kereta Api


• Biaya Transportasi yang dikeluarkan perusahaan per hari bila Lokasi
Pabrik di Kota Thirsty Town :
Biaya Transportasi (Thirsty Town ) = (1000 x Rp.100 x 6) + (250 x Rp.300
x 7) + (50 x Rp.350 x 0) + (1000 x Rp.350 x 0)
= Rp.600.000 + Rp.525.000 + Rp.0 + Rp.0
= Rp. 1.125.000
CONTOH KASUS
TEORI PEMILIHAN LOKASI INDUSTRI
(THEORY OF INDUSTRIAL LOCATION (TEORI LOKASI INDUSTRI) DARI ALFRED WEBER )

Dengan menggunakan transportasi Dengan menggunakan transportasi


Kereta Api Darat (Truck)
Lokasi Total Biaya Lokasi Total Biaya
Thirsty Town Rp1.125.000 Thirsty Town Rp1.500.000
Lemon Field Rp3.362.500
Lemon Field Rp3.272.500
Mountai Spring Rp2.862.500
Mountai Spring Rp2.730.000
X1 Rp2.072.500
Y1 Rp1.317.500 X2 Rp2.645.000
Y2 Rp1.510.000 X3 Rp3.017.500
Y3 Rp1.702.500 X4 Rp3.190.000
Y4 Rp2.095.000 X5 Rp3.735.000
Y5 Rp2.487.500 X6 Rp4.107.500
Y6 Rp2.880.000 X7 Rp4.007.500
X8 Rp3.435.000
Y7 Rp2.045.000
X9 Rp1.872.500
Y8 Rp2.387.500 X10 Rp2.245.000
X11 Rp2.517.500
X12 Rp2.690.000

Sebaiknya lokasi pabrik dibangun di Thirsty Town, dengan menggunakan


moda Kereta api sebagai sarana transportasi bahan baku, tenaga kerja dan
produk. Dengan Biaya Transportasi per hari sebesar Rp1.125.000
PENGANTAR MANAJEMEN
TRANSPORTASI LOGISTIK
P-5,6,7
( T R A N S P O R TA S I M A K R O )

2017
CONTOH PETA DESA
CONTOH PETA PABRIK
TRANSPORTASI/PERANGKUTAN

Proses Pemenuhan Tidak Pemenuhan kebutuhan


Kebutuhan Bergerak jasa: Internet, delivery, tele-
conference, dsb
Bergerak
Dari Satu Tempat
Ke Tempat Lain

Perlu Moda “Terciptanya suatu sistem


Transportasi
transportasi/pergerakan yang
aman, efisien, efektif,
Prasarana
Transportasi nyaman, murah, dan sesuai
lingkungan (termasuk safety)”
Pergerakan
Lalulintas
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO

SISTEM KEGIATAN SISTEM JARINGAN

SISTEM
PERGERAKAN

SISTEM
KELEMBAGAAN
SISTEM TRANSPORTASI MAKRO
 Sistem Kegiatan:
 Mengatur tata ruang/tata guna lahan disuatu wilayah (Nasional,
Propinsi, Kabupaten/Kota).
 Sistem Pergerakan:
 Pergerakan akan timbul dengan adanya penataan ruang untuk
kegiatan-kegiatan tertentu.
 Sistem Jaringan:
 Digunakan sebagai prasarana penghubung atau fasilitas
pergerakan.
 Sistem Lembaga:
 Digunakan untuk mengelola semua keterkaitan antar sistem
kegiatan, sistem pergerakan, dan sistem jaringan.
SISTEM KELEMBAGAAN

LEVEL SISTEM KEGIATAN SISTEM KEGIATAN

RTRWN SISTRANAS
NASIONAL (BAPENAS) (DepHub)

RTRWD SISTRAWIL
PROPINSI (BAPEDA-PROP) (DinHub-Prop)

RTRWK SISTRAWIL
KAB/KOTA (BAPEDA-KAB/KOTA) (DinHub-Kab/kota)

TopDown Guiden-Aspirasi
Sebelum Otonomi Setelah Otonomi
CONTOH RTRW KOTA BANDUNG
PERENCANAAN TRANSPORTASI

Suatu proses yang tujuannya mengembangkan sistem


transportasi yang memungkinkan manusia dan barang
bergerak atau berpindah tempat dengan aman dan murah

(Pignataro,1973 dan Tamin, 2000).


WILAYAH PERENCANAAN

s/d 1 Th s/d 5 Th s/d 25 Th

MIDDLE

SHORT LONG

WILAYAH PERENCANAAN

PAST NOW FUTURE


AKSESIBILITAS

• Kemudahan suatu tempat untuk dicapai


(Semakin tinggi aksesibilitas maka semakin mudah daerah itu
dicapai)
C B

Diketahui:
Diketahui: Ke-1 = 60 km
Ke-1 = 100 km Ke-2 = 50'
Ke-2 = 40' Ke-3 = Rp.8.000
Ke-3 = Rp.40.000
A

Diketahui: Diketahui:
Ke-1 = 20 km Ke-1 (l) = Jarak
Ke-2 = 60'
Ke-2 (t) = Waktu Tempuh
Ke-3 = Rp.10.000
Ke-3 (c) = Biaya Perjalanan

D
EKONOMI & TRANSPORTASI

Biaya
• Negara berkembang: Bahan Baku

produk akan
terbebani biaya Keuntungan
Biaya Produksi: dan Pajak
untuk transportasi Upah, Alat,
Energi, dsb
sebesar 30–40%,
dari harga barang.
• Negara maju: biaya
transportasi berkisar
antara 10%. 30 - 40 %

Biaya Transportasi:
Bahan baku, Pemasaran
MOBILITAS
• Kemudahan seseorang untuk bergerak.

“Tidak ada gunanya Aksesibilitas yang terlalu tinggi apabila


Mobilitas Rendah”
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(PERMINTAAN ATAS JASA TRANSPORTASI)

KARAKTERISTIK DASAR DARI DEMAND TRANSPORT

A. BAHWA DEMAND TRANSPORTASI ADALAH DERIVED DEMAND ARTINYA:


PERMINTAAN TERHADAP TRANSPORTASI ADALAH PERMINTAAN TURUNAN
(TIDAK LANGSUNG); SEBELUM MUNCUL PERMINTAAN TERHADAP
TRANSPORTASI HARUS ADA PERMINTAAN TERHADAP SESUATU YANG
MENDAHULUINYA

B. BAHWA JASA TRANSPORTASI TIDAK DAPAT DISIMPAN, ARTINYA ORANG


MEMBELI JASA TRANSPORTASI PADA SAAT IA MEMBUTUHKANNYA, JIKA
KEGIATAN PRODUKSI HARUS DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN AKTIVITAS
KONSUMSINYA.

C. DEMAND TRANSPORTASI KETIDAKPASTIAN SANGAT TINGGI.


KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL PERMINTAAN)

Tidak hanya tergantung pada ongkos dan jenis alat angkutnya, tetapi
sudah mempertimbangkan preferensi konsumen
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL PERJALANAN)

Ada 2:

1. Untuk perjalanan luar kota

2. Untuk perjalanan perkotaan


JENIS PERGERAKAN

Eksternal ke/dari Internal

Eksternal ke Eksternal

In
te
Intra Zona

rn
lka
e
In
te
rn
l a
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

Oleh Gerald Kraft (Sistem Analisis Research Corp)

Yi: untuk memperkirakan jumlah pejalan per tahun untuk setiap moda
perjalanan.

Model ini harus mencerminkan pertumbuhan penduduk, pekerjaan


dan penghasilan. Variabel sosio ekonomi harus masuk.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

Model kebutuhan berurutan

RAMALAN
TATA GUNA LAHAN

PEMBANGKIT
PERJALANAN

DISTRIBUSI PERJALANAN

PEMILIHAN MODA

PENENTUAN L.L.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

RAMALAN TATA GUNA LAHAN

SECARA IDEAL PARA PERENCANA DAN INSINYUR TRANSPORTASI


INGIN MEMBERIKAN PERKIRAAN TERHADAP POLA KEGIATAN
MANUSIA DI DALAM DAERAH PERKOTAAN UNTUK MASA-MASA
MENDATANG, TERUTAMA PADA TAHUN TERTENTU YANG HENDAK
DIRAMALKAN
a) INTENSITAS PENGEMBANGAN LAHAN AKAN BERKURANG APABILA
MAKIN JAUH DARI PUSAT KOTA.

b) KERAPATAN LAHAN YANG SUDAH TERPAKAI AKAN BERKURANG


APABILA MAKIN JAUH DARI PUSAT KOTA.

c) PROPORSI LAHAN YANG DISEDIAKAN UNTUK BERBAGAI


PENGGUNAAN LAHAN AKAN SELALU STABIL.

METODA INI MENGISYARATKAN BAHWA DATA POPULASI DI MASA


MENDATANG DAN UKURAN-UKURAN LAIN MENGENAI KEGIATAN
MENYELURUH DI DAERAH HARUS DIRAMALKAN.
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN


(TRIPS GENERATION)

MODEL INI DIGUNAKAN UNTUK MEMPERKIRAKAN JUMLAH


PERJALANAN DARI SETIAP ZONA DALAM JUMLAH PERJALANAN YANG
AKAN BERAKHIR DI SETIAP ZONA UNTUK SETIAP MAKSUD
PERJALANAN.
MODEL INI BERDASARKAN:
1. KARAKTERISTIK TATA GUNA LAHAN
2. KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN


(TRIPS GENERATION)

TERDAPAT 2 MAKSUD PERJALANAN :


1. PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH (HOME BASE TRIP) DIMANA
TEMPAT ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN ADALAH DARI ATAU
MENUJU RUMAH
2. ZONA TARIKAN (ATTRACTION ZONA)
ZONA PRODUCTION (PRODUCTION ZONA)
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

MODEL PEMBANGKIT PERJALANAN


(TRIPS GENERATION)

TERDAPAT 2 MAKSUD PERJALANAN :


1. PERJALANAN BERDASARKAN RUMAH (HOME BASE TRIP) DIMANA
TEMPAT ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN ADALAH DARI ATAU
MENUJU RUMAH
2. ZONA TARIKAN (ATTRACTION ZONA)
ZONA PRODUCTION (PRODUCTION ZONA)

DARI KE

TRIP PRODUCTION TRIP ATTRACTION


KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

METODE UTK MEMPERKIRAKAN PEMBANGKIT


PERJALANAN

1. ANALISIS KLASIFIKASI SILANG/ANALISIS KATEGORI

2. ANALISIS REGRESI

AD 1: ANALISIS KLASIFIKASI SILANG

ADALAH UNTUK MEMPREDIKSI 2 TRIP RATE DENGAN MELIHAT


KATEGORI. DASAR PENGKATEGORIAN ADALAH : KARAKTERISTIK
POKOK YANG MEMPUNYAI RELEVANSI DENGAN JUMLAH TRIP YANG
TERGENERATE.

AD 2: ADALAH MENGKORELASIKAN VARIABEL DEPENDENT DAN


INDEPENDENT

Y = axi + bx2 + cx3 + dx4


KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

MISAL:

Y = 10,2+1,68HI + 2,09CI + 1,98DI

DIMANA

Y = JUMLAH PERJALANAN UNTUK MAKSUD TERTENTU YANG


DIBANGKITKAN PADA ZONA I

HI = JUMLAH RT DI ZONA I

CI = JUMLAH MOBIL YANG DIPUNYAI SELURUH RT DI ZONA

WI = JUMLAH PEKERJA YANG TINGGAL DI ZONA I


KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

DISTRIBUSI PERJALANAN (TRAFFIC DISTRIBUTION)

• TUJUAN UTAMA DISTRIBUSI PERJALANAN ADALAH


MENDISTRIBUSIKAN ATAU MENGALOKASIKAN JUMLAH
PERJALANAN YANG BERASAL DARI SETIAP ZONA DAN DI ANTARA
SELURUH ZONA TUJUAN YANG MEMUNGKINKAN.

• TAHAPAN PERAMALAN LL INI DIBENTUK LANGSUNG DARI HASIL


PEMBANGKIT PERJALANAN

• MODEL YANG DIPAKAI UNTUK MERAMALKAN DISTRIBUSI


PERJALANAN

Oi dj

Berapa banyak
(tergantung dari interaksi dari i ke j)
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

PEMILIHAN MODA (MODA CHOICE)

• APABILA JUMLAH PERJALANAN TOTAL DARI MASING-MASING


TEMPAT ASAL KE SETIAP TEMPAT TUJUAN TELAH DIPERKIRAKAN
UNTUK SETIAP MAKSUD PERJALANAN, LANGKAH SELANJUTNYA
ADALAH MEMPERKIRAKAN JUMLAH PENUMPANG YANG AKAN
MENGGUNAKAN SETIAP MODA YANG TERSEDIA

• PEMILIHAN MODA DIHIPOTESISKAN AKAN TERGANTUNG DARI


KARAKTERISTIK MODA YANG MENCERMINKAN BIAYA YANG
DISAMARATAKAN DALAM MENGGUNAKAN MODA TERSEBUT.
Moda 1 = ... %

Oi dj

Moda 2 = ... %
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

DIAGRAM KEPUTUSAN
PEMILIHAN MODA (MODA CHOICE)

TR

VEHICLE VEHICLE

PRIVATE PUBLIC
TR. TR.

M1 M2 M3 M4 M5
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

PENENTUAN LALU LINTAS (TRAFFIC ASSIGNMENT)

• TAHAP TERAKHIR DARI ESTIMASI PERMINTAAN JUMLAH PERJALANAN


ADALAH PENENTUAN PERJALANAN YANG AKAN DIBUAT DI ANTARA SETIAP
PASANG ZONA, DENGAN MODA TERTENTU, PADA RUTE TERTENTU DI DALAM
JARINGAN LALU LINTAS YANG ADA.

• INI TERUTAMA MERUPAKAN SUATU PERSOALAN PADA MODA UNTUK JALAN


RAYA DI MANA BIASANYA TERDAPAT BANYAK RUTE YANG DAPAT DITEMPUH
OLEH SESEORANG YANG MENGADAKAN PERJALANAN.

• PJ JARINGAN ANGKUTAN BIASANYA JUMLAH RUTE ALTERNATIF LEBIH


SEDIKIT, BAHKAN PADA BANYAK KASUS HANYA TERDAPAT SATU JALUR
GERAK SAJA YANG MENGHUBUNGKAN DUA ZONA

KOPO

DAGO
KEBUTUHAN TRANSPORTASI
(MODEL KRAFT : SARC)

CIREBON BANDUNG

ASUMSI YANG BIASA DIAMBIL DALAM PENENTUAN PERJALANAN ADALAH BAHWA


PERJALANAN AKAN MEMILIH JALUR GERAK DENGAN WAKTU TEMPUH YANG MINIMUM (T)

PUNCAK KESIBUKAN LALU LINTAS PERKOTAAN

SALAH SATU HAL PENTING PADA LALU LINTAS PERKOTAAN ADALAH


TERDAPATNYA VARIASI VOLUME YANG BESAR, ENTAH KITA MELIHATNYA
SEPANJANG SATU HARI ATAU HARI-HARI DALAM SATU MINGGU.

Vol
Vol

Jam Hari
06 - 08 12 - 13 16 - 18 S S R K J S M

Anda mungkin juga menyukai