Anda di halaman 1dari 20

OLEH: DANNY KURNIANTO, ST

 Walaupun kita berusaha untuk memperoleh


jawaban eksak, namun jawaban demikian jarang
diperoleh secara numeris.
 Pada tiap langkah penyelesaian masalah, dari
formulasi hingga komputasi numerisnya, error
(galat) dan ketidakpastian dapat terjadi.
Masalah real

Pemodelan

Pemilihan metode Galat atau


error

Penerapan metode Solusi


 Galat adalah selisih antara nilai solusi sejati dengan
nilai solusi pendekatan.

ε= a- â ;
dimana a = nilai solusi sejati; â = nilai solusi
pendekatan; dan ε = galat.
Jika tanda galat (positif atau negatif) tidak
dipertimbangkan, maka galat mutlak didefinisikan
sbb:
| ε | = | a- â |
 Galat yang dinormalkan terhadap nilai sejatinya
disebut galat relatif.

 
R  ; dalam persentase  R  x100%
a a
Dimana

 R = galat relatif
 Galat sangat penting dalam perhitungan metode
numerik karena dengan galat kita tahu seberapa
dekat solusi pendekatan terhadap solusi sejati.
 Berikut ini merupakan beberapa sumber galat pd
suatu hampiran penyelesaian yg diperoleh dg suatu
metode numerik :
◦ Model matematika untuk suatu fenomena alam.
◦ Galat bawaan data masukan (parameter
masukan).
◦ Metode penyelesaian.
◦ Adanya pembulatan didalam operasi2 aritmatika.
 Secara umum galat dikelompokkan menjadi empat
yaitu:
1. Galat bawaan, yg dapat disebabkan oleh kesalahan
hasil pengukuran, kesalahan data awal, dan lain-
lain.
2. Galat pemotongan, berkaitan dengan metode
numerik yang dipakai. Galat ini terjadi karena
adanya pemotongan deret tak berhingga dari suatu
fungsi.
3. Galat pembulatan, berkaitan dengan penggunaan
sejumlah terbatas angka signifikan/penting.
4. Galat pemrograman, galat yang terdapat pada
program yang sering dinamakan kutu (bug).
 Galat yang ditimbul akibat pemakaian
hampiran/pendekatan sebagai pengganti formula
eksak.
 Istilah pemotongan mumcul karena banyak metode
numerik yg diperoleh dengan hampiran fungsi
menggunakan deret Taylor tak berhingga.
 Penghentian deret tak berhingga menjadi deret
berhingga itulah yang menimbulkan galat
pemotongan.
 Contoh : hampiran fungsi cos(x) dengan bantuan
deret Taylor disekitar x=0.

x2 x4 x6 x 8 x10
cosx   1      .........
2! 4! 6! 8! 10!

Nilai hampiran Galat pemotongan

Rumus suku sisa untuk Galat pemotongan :

R ( x) 
 x  x0 
( n 1)
f ( n1) (c),...............x0  c  x
(n  1)!
n
 Nilai maksimum |Rn| untuk selang c tertentu:

n 1
( x  x )
| Rn ( x) | Max | f ( n1) (c) | x o
xo c  x n  1!
 Galat yang timbul karena keterbatasan komputer
dalam menyajikan bilangan riil.
 Bilangan riil yang panjangnya melebihi jumlah
digit yang dapat direpresentasikan oleh komputer
akan dbulatkan ke bilangan terdekatnya.
Contoh : 1/6 = 0.1666666666…….
Misalnya, jumlah bil. Riil yang dapat
direpresentasikan oleh komputer hanya 6 digit
maka nilai 0.1666666666….dibulatkan menjadi
0.166667
 Maka galat pembulatannya adalah :
ε = 1/6-0.166667
ε = -0.000000333

Galat Total = Galat Pemotongan + Galat


Pembulatan.
Misalnya : 0.22 0.24
cos(0.2)  1    0.9800667
2 24

Galat Galat
pemotongan pembulatan
 Misalkan terdapat dua bilangan a dan b (nilai sejati)
dan nilai hampirannya masing-masing a” dan b”,
yang mengandung galat masing-masing ɛa dan ɛb.
 Maka :
a = a” + ɛa dan b = b” + ɛb
Dibawah ini diperlihatkan bagaimana galat
merambat pada hasil penjumlahan dan perkalian a
dan b.
 Untuk penjumlahan
a+b = (a”+ɛa) + (b”+ɛb) =(a”+b”)+(ɛa+ɛb)
jadi galat hasil penjumlahan sama dengan jumlah
galat masing-masing operand.

 Untuk Perkalian
ab=(a”+ɛa)(b”+ɛb)=a”b”+a” ɛb+b” ɛa+ɛaɛb
ab - a”b”=a” ɛb+b” ɛa+ɛaɛb
Dengan mengandaikan bahwa a =/ 0 dan b =/0,
maka galat relatifnya adalah
ab  a" b" a"  b  b"  a   a b

ab ab
a"  b b"  a  a b
  
ab ab ab
 Andaikan a dan a” hampir sama besar, begitu juga b
dan b”. ɛa dan ɛb sangat kecil maka a”/a =1, b”/b =1
dan (ɛa/a)(ɛb/b) = 0, maka

ab  a" b"  b  a
    Rb   Ra
ab b a
 Jadi galat relatif hasil perkalian sama dengan
jumlah galat relatif masing-masing operand.
 Andaikan f dan semua turunannya, f’, f’’,
f’’’….,menerus di dalam selang [a,b]. Misalkan xo є
[a,b], maka untuk nilai x di sekitar xo dan x є [a,b],
f(x) dapat diperluas ke dalam deret Taylor.
x

xo
 Deret Taylor :

( x  xo ) ( x  xo ) 2 ( x  xo ) m m
f ( x)  f ( xo )  f ' ( xo )  f ' ' ( xo )  ....  f ( xo )  ....
1! 2! m!

 Contoh: Carilah hampiran fungsi f(x)=sin(x) ke


dalam deret Taylor di sekitar xo=1.

Jawab:…………….
 Jawab :
Pertama, carilah turunan fungsi f(x) = sin(x) sebagai
berikut.
f(x) = sin(x)
f’(x) = cos(x)
f’’(x) = -sin(x)
f’’’(x) = -cos(x) dan seterusnya, maka deret
Taylornya adalah sebagai berikut
( x  1) ( x  1) 2 ( x  1)3
sin( x)  sin( 1)  cos(1)  sin( 1)  cos(1)  .....
1! 2! 3!
 0.8415  0.5403( x  1)  0.4208( x  1) 2  0.0901( x  1)3  .....
 Untuk kasus khusus, dimana fungsi diperluas di
sekitar xo = 0, maka deretnya dinamakan deret
Maclaurin yg merupakan deret Taylor baku.
Untuk contoh f(x) = sin(x), maka deret
Maclaurinnya adalah :
( x  0) ( x  0) 2 ( x  0)3
sin( x)  sin( 0)  cos(0)  sin( 0)  cos(0)  ....
1! 2! 2!
x3
 x  .....
3!
 Deret Taylor Terpotong
( x  xo ) ( x  xo ) 2 ( x  xo ) n n
f ( x)  f ( x0 )  f ' ( xo )  f ' ' ( xo )  ....  f ( xo )  Rn ( x)
1! 2! n!

yang dalam hal ini Rn disebut galat


( x  xo )( n1) n1
Rn ( x)  f (c),.............., xo  c  x
(n  1)!

Anda mungkin juga menyukai