Anda di halaman 1dari 33

PT JAYA REAL

PROPERTY, Tbk

Fachrul
Fahrizal Sanjaya
Lena Nursiska
Putri Hanan
Resya S. Wibowo
COMPANY PROFIL
Company Profil Analisa Resiko
Sejarah Kepemilikan Perusahaan Entitas Anak Visi Misi Event Identification
Bidang Perusahaan Struktur Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Perusahaan Fokus Resiko
Profil Perusahaan Visi Misi Budaya Perusahaan Mitigasi
Akta pendirian tersebut telah
disahkan oleh Menteri
Perusahaan didirikan pada Kehakiman Republik Nama perusahaan kemudian
tahun 1979 dengan nama PT. Indonesia dalam Surat diubah menjadi PT. Jaya Real
Bintaro Raya berdasarkan Keputusan No. Y.A 5/498/24 Property berdasarkan Akta
Undang-Undang Penanaman tanggal 22 Desember 1979 No. 133 pada Tanggal 14 Mei
Modal Dalam Negeri pada dan diumumkan dalam 1992 dibuat di hadapan
Tanggal 25 Mei 1979. Berita Negara No. 23 Tanggal Sutjipto, notaris di Jakarta.
18 Maret 1980, Tambahan
No. 148.
Ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah pengembangan kota (urban
development) yang meliputi : pengembangan kawasan perumahan dan industri,
pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa
pendukung, serta melakukan investasi melalui perusahaan anak.

Kegiatan utama Perusahaan adalah pembangunan perumahan di daerah Jakarta


Selatan dan Tangerang dan pengelolaan usaha properti.

Kegiatan usaha tersebut meliputi pembebasan tanah, pengembang properti,


persewaan pusat perbelanjaan dengan proyek BintaroJaya, Graha Raya,
Serpong Jaya, Grand Batavia, Bintaro Trade Center, Plaza Bintaro Jaya, Plaza
Slipi Jaya, Pasar Senen III, Pasar Senen IV, Pasar Senen V, Pusat Grosir Senen
Jaya, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Bintaro Jaya Xchange, BX Rink, Pasar
Modern, dan Pengelola Kawasan Bintaro serta melakukan investasipada entitas
anak dan asosiasi.
Alamat perusahaan
• CBD Emerald Blok CE/A No. 1 Boulevard Bintaro Jaya, Tangerang,
Indonesia

Phone
• 021-745 8888
• 021-745 3333
• 021-745 6666
• Menjadi salah satu pengembang dan pengelola properti
Visi terbaik di Indonesia.

• Mencapai pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata


pertumbuhan industri real estat dan properti di Indonesia.
• Memberi produk dan pelayanan yang bermutu yang
memuaskan konsumen.
• Membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan iklim
Misi kerja yang baik untuk mencapai kinerja yang tinggi.
• Mengoptimalkan produktifitas seluruh sumber daya yang
dimiliki demi manfaat konsumen, pemegang saham dan
karyawan.
• Peduli pada aspek sosial dan lingkungan di setiap unit usaha.
ANALISA RESIKO PERUSAHAAN
Company Profil Analisa Resiko
Sejarah Kepemilikan Perusahaan Entitas Anak Visi Misi Event Identification
Bidang Perusahaan Struktur Perusahaan Laporan Keuangan Struktur Perusahaan Fokus Resiko
Profil Perusahaan Visi Misi Budaya Perusahaan Mitigasi
• Menjadi salah satu pengembang dan pengelola properti
Visi terbaik di Indonesia.

• Mencapai pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata


pertumbuhan industri real estat dan properti di Indonesia.
• Memberi produk dan pelayanan yang bermutu yang
memuaskan konsumen.
• Membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan iklim
Misi kerja yang baik untuk mencapai kinerja yang tinggi.
• Mengoptimalkan produktifitas seluruh sumber daya yang
dimiliki demi manfaat konsumen, pemegang saham dan
karyawan.
• Peduli pada aspek sosial dan lingkungan di setiap unit usaha.
Budaya dan Kode Etik Perseroan
Kode Etik Perseroan disesuaikan dengan filosofi dan budaya perusahaan Perseroan, yang didasarkan atas
prinsip Integritas, Kewajaran, Komitmen, Disiplin dan Motivasi. Adapun penjabaran dari kelima prinsip
tersebut adalah sebagai berikut :

1. Integritas
• Bersikap jujur, menjunjung tinggi etika dan moral.

2. Keadilan
• Bertindak adil dan bermartabat.

3. Komitmen
• Dapat diandalkan dan bertanggungjawab, teguh dalam memenuhi tugas dan tujuan.

4. Disiplin
• Teguh dan taat terhadap tujuan, strategi dan kebijakan

5. Motivasi
• Dorongan yang timbul untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi oleh minat dan kesungguhan akan
pekerjaan untuk mencapai hasil yang terbaik.
EVENT IDENTIFICATION
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menghadapi berbagai risiko.
NO RESIKO KEMUNGKINAN DAMPAK STATUS
1 RISIKO EKONOMI 4 4 16
Industri property sangatlah sensitive terhadap
fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar mata
uang, yang dapat mempengaruhi daya beli
konsumen maupun biaya konstruksi.
2 RISIKO KREDIT 3 2 6
Ada kemungkinan bahwa pelanggan tidak dapat
membayar sebagian atau seluruh piutang pada
waktunya dan karenanya, mengakibatkan kerugian
terhadap PT Jaya Real Property.
3 RISIKO LIKUIDITAS 3 2 6
Ada kemungkinan Perseroan akan memiliki
kesulitan untuk memenuhi komitmen dan
liabilitasnya kepada kreditor pada waktunya.
4 RISIKO PERSAINGAN USAHA 4 2 8
Intensitas persaingan di sektor konstruksi
Indonesia semakin meningkat baik oleh
persaingan sesama kontraktor nasional
maupun perusahaan asing. Persaingan yang
dihadapi Perseroan akan semakin ketat tidak
hanya dengan perusahaan nasional tetapi juga
dengan perusahaan asing yang beroperasi di
Indonesia, hal ini dapat mengurangi
pertumbuhan prospek usaha Perseroan,
sehingga dapat berdampak negatif terhadap
kondisi keuangan Perseroan.
5 RISIKO BERKURANGNYA PROYEK DARI 2 2 4
PELANGGAN BERULANG
Penurunan atau berkurangnya proyek dari
pelanggan lama yang secara berkesinambungan
mempercayakan pengerjaan konstruksi proyeknya
kepada Perseroan, dapat mempengaruhi
keuntungan Perseroan. Perolehan pekerjaan dari
pelanggan berulang merupakan salah satu strategi
Perseroan untuk meningkatkan perolehan kontrak
Perseroan. Namun demikian tidak ada jaminan
bahwa pelanggan-pelanggan tersebut akan
menunjuk Perseroan untuk melakukan pekerjaan
tersebut sehingga hal ini akan mempengaruhi
kinerja keuangan perseroan.
6 RISIKO KEKURANGAN SUMBER DAYA 2 1 2
MANUSIA TERAMPIL DAN TENAGA AHLI
Meningkatnya permintaan sumber daya
manusia terampil yang tidak dapat dipenuhi
oleh pasar, berpengaruh negatif pada kegiatan
operasional Perseroan hingga dapat
berpengaruh pada kinerja Perseroan dan
menurunnya pendapatan Perseroan. Disamping
itu Perseroan juga membutuhkan sumber daya
manusia yang handal dengan keahlian
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
konstruksi serta pemeliharaan proyek.
Kesulitan untuk mendapatkan tenaga ahli dalam
bidang konstruksi serta pemeliharaan proyek,
baik secara kualitas maupun kuantitas akan
sangat berpengaruhmterhadap kinerja
Perseroan dalam mensukseskan pelaksanaan
proyek.
7 RISIKO TURNOVER KARYAWAN 4 2 8
Tingginya turnover karyawan akan membuat
Kinerja kurang maksimal, hal tersebut dikarenankan
karyawan yang kurang pengalaman biasangan
mengalami kesulitan beradaptasi dengan job desc
tambahan. Alhasil target akan lebih sering meleset.
Dan juga Karyawan lain yang dipaksa menanggung
beban rekan kerja yang sudah resign biasanya akan
merasa kewalahan dan akhirnya bekerja seadanya.
Pada satu titik, akan membuat lebih banyak lagi
karyawan yang hengkang.
8 RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN 4 4 16
KERJA (K3) KARYAWAN
Industri property adalah industry yang meiliki
resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Oleh
karena itu keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan adalah factor yang penting dalam
lancarnya proses pembangunan sebuah proyek
9 RISIKO KELANGKAAN BAHAN 3 4 12
BAKU/MATERIAL
Kelangkaan penyediaan bahan baku/material dapat
mengganggu kegiatan penyelesaian proyek.
Kelangkaan bahan/material tersebut dapat
menyebabkan terjadinya keterlambatan pengadaan
serta mundurnya waktu penyelesaian proyek,
bahkan dapat menyebabkan kenaikan harga yang
dapat berpengaruh pada menurunnya keuntungan
Perseroan.
10 RISIKO KONDISI EKONOMI, SOSIAL POLITIK 3 3 9
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Ketidakstabilan kondisi sosial politik serta kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan masalah
ekonomi dan moneter dapat mempengaruhi situasi
menjadi kurang kondusif dalam investasi dan
pembangunan. Hal ini dapat menyebabkan
tertunda/hilangnya proyek-proyek yang sedang
dilaksanakan maupun yang akan diperoleh
Perseroan. Risiko ini pada akhirnya dapat
berdampak kurang baik bagi kinerja keuangan
Perseroan.
11 RISIKO KESALAHAN PERENCANAAN 4 4 16
Risiko kesalahan pada proses perencanaan
meliputi kesalahan pada penghitungan Rencana
Anggara Bangunan, kesalahan Rancang
Bangun. Hal tersebut akan merugikan perseroan
dalam melaksanakan proyek-proyek karena
perseroan bergerak di industry padat modal,
padat karya
NO RESIKO KEMUNGKINAN DAMPAK STATUS
1 RISIKO EKONOMI 4 4 16
Industri property sangatlah sensitive terhadap
fluktuasi suku bunga, inflasi dan nilai tukar mata
uang, yang dapat mempengaruhi daya beli
konsumen maupun biaya konstruksi.
8 RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN 4 4 16
KERJA (K3) KARYAWAN
Industri property adalah industry yang meiliki
resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Oleh
karena itu keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan adalah factor yang penting dalam
lancarnya proses pembangunan sebuah proyek
11 RISIKO KESALAHAN PERENCANAAN 4 4 16
Risiko kesalahan pada proses perencanaan
meliputi kesalahan pada penghitungan Rencana
Anggara Bangunan, kesalahan Rancang
Bangun. Hal tersebut akan merugikan perseroan
dalam melaksanakan proyek-proyek karena
perseroan bergerak di industry padat modal,
padat karya
MITIGASI

RISIKO EKONOMI
Industri property sangatlah sensitive terhadap fluktuasi suku bunga,
inflasi dan nilai tukar mata uang, yang dapat mempengaruhi daya beli
konsumen maupun biaya konstruksi.
• Memperluas portofolio produk dan segmen kami dengan memperluas model usaha ke
operasi/pembangunan hotel dankondominium serta perumahan bagi segmen menengah dan
menengah ke bawah.
• Mengembangkan produk inovatif dengan memperkenalkan konsep desain bagi ‘rumah
kompak’ yang mengoptimalkan penggunaan tanah tetapi tetap manusiawi dan
mempertahankan kualitas kehidupan.
• Mempertahankan rasio cadangan lahan terhadap lahan yang dijual dengan secara intensif
mengidentifikasi dan membeli lahan di lokasi yang potensial dan strategis.
RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KARYAWAN
Industri property adalah industry yang meiliki resiko kecelakaan yang
cukup tinggi. Oleh karena itu keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
adalah factor yang penting dalam lancarnya proses pembangunan sebuah
proyek
• Melakukan training K3
• Pengadaan alat pelindung diri (APD) yang lengkap
• Memberikan himbauan kepada karyawan tentang pentingnya K3 melalui poster dan rambu-
rambu
• Pengawasan procedural yang ketat
• Melakukan evaluasi kinerja perperiode
RISIKO KESALAHAN PERENCANAAN
Risiko kesalahan pada proses perencanaan meliputi kesalahan pada
penghitungan Rencana Anggaran Bangunan, kesalahan Rancang
Bangun. Hal tersebut akan merugikan perseroan dalam
melaksanakan proyek-proyek karena perseroan bergerak di industry
padat modal, padat karya
• Memilih orang yang tepat dalam masing-masing bidang sesuai dengan keahliannya
• Setiap ahli dibidangnya diharuskan berkoordinasi dalam melakukan perencanaan
• Meneliti dengan cermat atas keakuratan dan kelengkapan informasi yang digunakan
dalam pembuatan rencana anggaran bangunan dan rancang bangun

Anda mungkin juga menyukai