PENGERTIAN AUTOIMUN
Penyakit autoimun adalah suatu
kelainan dengan ciri ketidakmampuan
sistem imun untuk membedakan sel atau
jaringan sendiri (self) dari sel atau jaringan
asing (non self) sehingga jaringan di tubuh
sendiri dianggap asing. Bahan yang bisa
merangsang respon imunitas disebut
antigen.
Penyebab Penyakit Autoimun
multifaktor. Sebagian besar kelainan ini
diinduksi oleh satu atau lebih substansi
asing
- Miastenia Gravis
Penyakit Autoimun Non Spesifik
- Lupus Eritromatosus Sistemik (LES)
-
SPEKTRUM PENYAKIT AUTOIMUN
THYROTOXICOSIS / GRAVES
ANTIBODI : ANTI-RESEPTOR TSH
= DIFFUSE TOXIC GOITER = EXOPHTHALMIC GOITER
60-70 % PENDERITA DG KLN MATA: PROPTOSIS, CONJUNGTIVITIS, PERIORBITAL
ODEM
ANEMIA PERNISIOSA
ATROFI MUKOSA GASTER
PRODUKSI FAKTOR INTRINSIK TERGANGGU
ANTIBODI : ANTI-SEL PARIETAL (PD 95% PENDERITA) ABS VIT B12 TERGANGGU
GEJALA : ANEMIA MEGALOBLASTIK
TDP ANTIBODI-ANTI TIROID (PD 50% PENDERITA)
I D D M / JUVENILE DM
DM TIPE I
ANTIBODI : THD PULAU2 LANGERHANS KERUSAKAN SEL
PRODUKSI INSULIN TERGANGGU
TDP ISLET CELLS ANTIBODY (ICA)
INSULINITIS INFILTRASI CD4 DAN CD8 PD PL2 LANGERHANS
MYASTENIA GRAVIS
KELEMAHAN OTOT LURIK
ANTIBODI : ANTI-RESEPTOR
ASETILCHOLIN (PD 90% PENDERITA)
MENGHAMBAT TRANSMISI
NEUROMUSKULER
GEJALA DINI : PD OTOT ORBITA
(DIPLOPIA & PTOSIS), OTOT MUKA,
LIDAH DAN EKSTR. SUP
AI HA
ANEMIA HEMOLITIK O.K ANTIBODI ANTI-ERITROSIT
ETIOLOGI; ? , DIDUGA FK LUAR (OBAT, VIRUS)
D/: COOMS’ TEST
T.D : 1. TIPE HANGAT
- AGLUTINASI ERI TERJADI PADA SUHU 37°C
- IDIOPATK/ PRIMER (50%) DAN SEKUNDER
(LIMPOPROLIPERATIF, TUMOR, VIRUS, OBAT, SLE)
- KELAS IgG
2. TIPE DINGIN
- AGLUTINASI PD 4°C, MENGIKAT KOMPLEMEN
- KHUSUS PD GOL DARAH I (ANTIBODI-ANTI I PD PENDERITA
PNEUMONIA e.c MIKOPLASMA PNEUMONIA)
3. DONATH LANDSTEINER
- HEMOLISIN
- AGLUTINASI PD 4°C
- KELAS IgG
ITP
ANTIBODI ANTI-PLATELET
MANIFESTASI : PTECHIAE, ECCHIMOSIS, EPISTAKSIS, PERDARAHAN GIT
DAN UTI, SPLENOMEGALI
AKUT (TR: < 20.000/ML) & KRONIK (TR: 30.000-100.000/ML)
SIROSIS BILIER PRIMER
PENYAKIT RADANG HATI GRANULOMATOUS KRONIK
ANTIBODI ANTI-MITOKHONDRIA PD 99% PENDERITA
TERUTAMA MENYERANG WANITA PADA USIA PERTENGAHAN
MANIFESTASI: PRURITUS / CHOLESTASIS, JAUNDUCE
SJOGREN‘S SYNDR
KEKERINGAN PD MATA (KERATOCONJUNCTIVITIS SICCA) DAN MULUT
(XEROSTOMIA)
ANTIBODI: THD RNA PD SAL. KEL LUDAH DAN AIR MATA MITOCHONDRIA,
OTOT POLOS DAN TIROID
BERHUBUNGAN DG RA DAN SLE
ARTRITIS REUMATOID
PENYAKIT KRONIK SISTEMIK,
MANIFESTASI UTAMA SENDI: POLIARTRITIS (T.U SENDI KECIL)
ANTIBODI : ANTI-IgG (FAKTOR REUMATOID)
PREDISPOSISI GENETIK : HLA-DR4
PEREMPUAN USIA PERTENGAHAN 3X LK
Diagnosa dan Pengobatan
Diagnosa penyakit autoimun didasarkan:
- gejala individu (kondisi fisik dan hasil pemeriksaan
laboratorium)
- Test laboratorium mungkin sangat membantu,
tetapi seringkali tidak mencukupi didalam
mengkonfirmasi suatu diagnostik. Jika individu
menderita gejala semacam sakit persendian dan
hasil laboratorium positif tetapi nonspesifik, maka
penderita tersebut akan didiagnosa dengan nama
yang membingungkan (undifferenttiated) sebagai
awal atau tidak terbedakan sebagai penyakit
jaringan ikat (connectivetissue disease)
Pemeriksaan darah yang menunjukkan
adanya radang dapat diduga sebagai gangguan
autoimun. Misalnya pengendapan laju
eritrosit (ESR) seringkali meningkat, karena
protein yang di hasilkan dalam merespon
radang mengganggu kemampuan sel darah
merah untuk tetap ada dalam darah sehingga
sel darah merah berkurang (anemia).
Tetapi, radang mempunyai banyak sebab,
banyak diantaranya yang bukan merupakan
autoimun. Dengan begitu, dokter sering
meminta pemeriksaan darah untuk
mengetahui antibodi yang berbeda yang bisa
terjadi pada orang yang mempunyai gangguan
autoimun khusus
Contoh antibodi tersebut adalah antibodi
antinuclear, yang biasanya ada pada
penyakit lupus erythematosus sistemik
dan faktor rheumatoid yang biasanya ada
pada radang sendi rheumatoid. Tetapi
antibodi ini pun kadang-kadang mungkin
terjadi pada orang yang tidak mempunyai
gangguan autoimun. Oleh sebab itu dokter
biasanya menggunakan kombinasi hasil tes
laboratorium dengan tanda gejala orang
tersebut untuk mengambil keputusan
apakah terjadi gangguan autoimun atau
tidak.
Pengobatan memerlukan kontrol reaksi
autoimun dengan menekan sistem
kekebalan tubuh. Tetapi, beberapa
penggunaan obat reaksi autoimun juga
mengganggu kemampuan tubuh dalam
melawan penyakit, terutama infeksi.
Obat yang menekan sistem kekebalan
tubuh: seperti azathioprine, chlorambucil,
cyclophosphamide, cyclosporine,
mycophenolate, dan methotrexate, sering
digunakan, biasanya secara oral dan sering
kali dengan jangka panjang.