b. Menurut statusnya
-Parkir umum -Parkir khusus -Parkir darurat
-Taman Parkir -Gedung Parkir
Posisi parkir:
Sejajar dengan sumbu jalan
Tegak lurus sumbu jalan
Membuat sudut dengan sumbu jalan ( 30’, 45’, 60‘)
Paralel Sudut
Tegak Lurus
a2. Parkir luar badan jalan (off-street parking)
Akumulasi parkir
adalah jumlah
kendaraan yang
sedang diparkir dalam
suatu tempat pada
waktu tertentu
Memuat fluktuasi data
parkir
Volume parkir adalah
jumlah total
kendaraan yang telah
diparkir pada suatu
tempat persatuan
waktu (biasanya per
hari)
2.1 Akumulasi dan Volume Parkir
2.2 Parking Turn Over (PTO)
Contoh,
Jumlah / kapasitas suatu tempat parkir adalah 200 kendaraan dan
dari hasil pengamatan dalam waktu 30 menit jumlah kendaraan
yang telah diparkir (masuk pada area parkir) terhitung sebesar 500
kendaraan. (PTO=2.5)
Dik :
Vol Kend : 2780 kend
Kaps Parkir : 657 Ruang Parkir
Dit : PTO??
Jwb :
PTO = 2780/ 657 = 4,24 mobil / ruang parkir
Dari hasil pengamatan Rabu, 6 Maret 2017 pukul 07:00 hingga 7
Maret 2017 pukul 07:00 dapat disimpulkan setiap ruang parkir
digunakan oleh 4,24 mobil
2.2 Parking Turn Over (PTO) lanjutan...
Satuan Ruang Parkir, SRP, adalah salah satu cara yang bisa
digunakan mendisain geometrik lahan parkir.
SRP adalah tempat parkir untuk satu kendaraan
Pada tempat dimana parkir dikendalikan maka ruang parkir
harus diberi marka pada permukan lantai dasar
Dirjen Perhubungan darat menentukan ruang parkir standar
yang diperlukan oleh suatu mobil penumpang diasumsikan
sebesar 5 x 2,3 atau 2,4 meter. Ukuran ruang parkir sejajar
adalah 6,1 x 2,3 atau 2,4 meter (jarang digunakan)
Ruang tambahan diperlukan utk kendaraan alih gerak atau
disebut gang
Ruang ini tergantung pada besarnya sudut parkir
Pemilihan sudut parkir didasarkan pada bentuk dan luas lahan
parkir yang tersedia
Untuk lebar tempat parkir berkisar 1,95 m, 2,13m atau 2,28m
maka:
Sudut parkir 900 diperlukan lebar gang 6,71 m atau 5,49 m;
Sudut parkir 450: lebar gang 3,66 m atau 2,74 m.
Terpenuhinya ukuran-ukuran dan kemudahan sirkulasi lebih
penting dari pada mencoba memaksa menyelipkan sedikit
tambahan ruang parkir
Dirjen Perhubungan darat memberikan petunjuk disain untuk sistem
sirkulasi sebagai berikut
Kendaraan harus berjalan menurut arah jarum jam, mengingat hal
ini akan memberikan garis pandangan yang terbaik bagi
pengemudi.
Sistem 1 arah memperkecil konflik dan menghindarkan terjadinya
kemacetan.
Lebar gang parkir tergantung pada sudut parkir, dimana
selanjutnya tergantung pada ukuran daerah, topografi, dan lokasi
jalan masuk dan keluar yang dihasilkan.
Gang parkir 2 arah dapat disetujui, bila ruang parkir memiliki sudut
masuk sebesar 900, untuk sudut masuk kurang dari 900 maka gang
parkir 1 arah adalah lebih dipilih, celukan tidak boleh memiliki lebih
dari 30 ruang parkir tanpa adanya suatu gang parkir yang
memotong.
Radius belokan harus kecil, tetapi perlu dipertimbangkan bahwa
apabila ada 1 kendaraan yang mogok maka hal ini akan
menimbulkan permasalahan yang besar.
5. TARIF PARKIR
1. Flat
2. Proggresive
3. Kombinasi