Anda di halaman 1dari 37

CHAPTER 2

VISION, MISSION, GOALS, OBJECTIVES AND


STRATEGY TYPOLOGY

BAB 2
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN
TIPOLOGI STRATEGI

OLEH:
RIKA DEWI K – NIM 20170104001
INTRODUCTION
PERKENALAN
Strategy plays an important role in the choice of management accounting system
and an effective management accounting system must be able to assess the
organization’s progress on strategic priorities.
This chapter focuses upon defining some key terms and concepts that are related to
strategic management accounting and organizational effectiveness.

Strategi memainkan peranan penting dalam memilih sistem akuntansi manajemen


dan akuntansi manajemen yang efektif harus dapat menilai perkembangan
organisasi dalam strategi utama.
Dalam bab ini memfokuskan tentang definisi istilah2 kunci dan konsep yang
berhubungan dengan akuntansi manajemen strategis dan efektivitas organisasi.
PENGERTIAN VISI
Vision is the “dream’ that people in the organization can relate to and commit their time
and effort to achieve (Digman, 1999)

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-
cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.

Philip Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam
produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang
diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.

Dr. A.B. Susanto, Visi adalah sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita dimasa depan
yang harus dimiliki oleh organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya.
VISI

Adalah:
cita – cita atau impian sebuah organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk
menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
PENGERTIAN MISI
Wheelen dan Hunger (1998) mengklasifikasikan pernyataan misi organisasi ke dalam pengertian
secara 'luas' atau 'sempit'. Secara luas, pernyataan misi mengacu pada pernyataan umum
organisasi: 'untuk melayani kepentingan terbaik pemegang saham, pelanggan dan karyawan.
Sedangkan pernyataan misi sempit menggambarkan bisnis utama organisasi.

Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu
organisasi.

Wibisono, misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa
produk maupun jasa.
Dr. A.B. Susanto, misi adalah bagaimana untuk menghadirkan impian perusahaan atau organisasi
menjadi kenyataan.
MISI

Adalah:

Merupakan pernyataan atau rumusan umum yg luas dan bersifat tahan


lama tentang keinginan dan maksud perusahaan serta pernyataan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usahanya
mewujudkan visi.
PENGERTIAN STRATEGI ORGANISASI
Strategi menurut Mintzberg (1978) adalah pola atau aliran keputusan tentang
domain mungkin organisasi masa depan’.

Sedangkan Chandler (1962, hal.13) mendefinisikan strategi sebagai 'penentuan


dasar tujuan jangka panjang dan tujuan dari perusahaan serta penerapan program
tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan ini.

Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan,
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9,
1989)
STRATEGI ORGANISASI

Adalah:

Penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka Panjang yang bersifat


mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan
rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna
mencapai berbagai tujuan dan sasaran tersebut.
STRATEGI TUJUAN

Adalah:

Penetapan dari target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian target


tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan.
Konsistensi terhadap tujuan sangat penting sehingga perumusan
misi dan visi perusahaan harus dilakukan dengan serius guna
keberlanjutan perusahaan.
Ketika tujuan organisasi ditetapkan untuk masa jangka panjang, untuk
jangka waktu antara tiga dan lima tahun, hal tersebut dapat disebut sebagai
tujuan strategis. Salah satu contoh tujuan strategis dari sebuah perusahaan
multinasional,
sebagai berikut:

1. SDM: Memilih dan mempertahankan SDM yang berkualitas tinggi,


menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan SDM.

2. Laba dan pertumbuhan: menumbuhkan dan memperluas bisnis inti,


memperkuat kepemimpinan global, mnguasai pengenalan produk yang
memenuhi kebutuhan konsumen.
3. Kualitas dan kepuasan pelanggan: memepertahankan keunggulan sebagaimana
didefinisikan pelanggan internal dan eksternal, menjalin kerjasama dengan perusahaan
konsumen, supplier dan perusahaan pegawai untuk meraih tujuan bersama

4. Integritas dan Etika: menjalankan praktek bisnis yang jujur dan adil, sikap hormat antar
sesame perusahaan konsumen, supplier, pemegang saham dan masyarakata di dalam
kegiatan operasional perusahaan.

5. Tanggung jawab social: memproduksi produk yang berkualitas dan memasarkannya dengan
penuh tanggung jawab, mendorong pegawai untuk berparisaipasi dalam program masyarakat
dan investasi sumber daya manusia dan keuangan dalam organisasi yang menguntungkan.
STRATEGI SASARAN (OBJECTIVES)
Sasaran adalah hasil yang akan diperoleh atau tujuan dan harapan. Tujuan adalah hasil
akhir dalam perencanaan organisasi.

Sasaran adalah target yang diharapkan dalam lingkup visi untuk mewujudkan misi (Viljoen
and Dann, 2000)

Sasaran menyatakan apa saja yang perlu dipenuhi oleh kapan dan harus dihitung jika
memungkinkan (Wheelen and Hunger, 1998).
KEPUTUSAN STRATEGIS
Mintzberg, Quinn dan Voyer (1995 hal 7) menjelaskan keputusan strategis
sebagai berikut:

Keputusan strategis adalah mereka yang menentukan arah keseluruhan


perusahaan dan kelangsungan hidup utamanya dapat terprediksi, tidak
terprediksi, dan perubahan tidak diketahui yang mungkin terjadi dalam
lingkungan yang paling penting di sekitarnya.
Dalam merumuskan strategi organisasi, tiga jenis utama dari
keputusan strategis dibuat:

1. Bisnis apa yang akan beroperasi dalam organisasi?

2. Bagaimana seharusnya organisasi bersaing dalam bisnis itu?

3. Sistem apa yang harus dimiliki organisasi untuk mendukung


strategi kompetitif?
Keputusan Strategis yang Efektif dalam sebuah organisasi:

• persetujuan dengan batas-batas organisasi;


• Hubungan untuk menyesuaikan kegiatan organisasi dengan peluang di
lingkungan substantif
• Mengatur penyesuaian kegiatan organisasi dengan sumber daya
• Memiliki implikasi sumber daya utama bagi organisasi
• Apakah dipengaruhi oleh nilai-nilai dan harapan dari mereka yang
menentukan strategi organisasi
• Mempengaruhi arah jangka panjang organisasi
Tahapan Utama dalam pengambilan keputusan strategis, adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan strategi bisnis
2. Mengkomunikasikan strategi-strategi tersebut ke dalam
keseluruhan organisasi.
3. Mengembangkan dan melaksanakan taktik tersebut untuk
diimplementasikan ke dalam strategi.
4. Mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen
kontrol untuk mengawasi keberhasilan dari langkah-langkah
implementasi dan karena itulah maka pertemuan untuk
menentukan strategi sasaran berhasil.
STRATEGI UNIT BISNIS

Strategi Unit Bisnis atau dalam Bahasa Inggris disingkat SBU


adalah suatu operasi perusahaan/organisasi atau subunit yang
memiliki rancangan produk atau jasa yang berbeda yang dijual
terhadap pembeli atau kelompok pembeli, menghadapi
sekelompok pesaing tertentu dan memiliki misi yang berbeda dari
mereka yang ada dalam unit operasi di dalam perusahaan.
Strategi unit bisnis umumnya dirancang untuk meletakkan bisnis pada suatu
posisi yang diinginkan dalam suatu industri tertentu, sehingga pada akhir
periode perencanaan dapat diperoleh tujuan (tingkat keuntungan) seperti
yang diharapkan. Perusahaan yang memiliki berbagai jenis produk, akan
bersaing di berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi
bisnisnya dapat ditekankan pada strategic business unit (SBU), strategic
business group, strategic business segments, natural business unit atau
product market unit.
TIPE STRATEGI
• Corporate Strategy
Strategi ini menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan menentukan bisnis apa yang
diinginkan oleh perusahaan

• Competitive (or business) Strategy


Strategi yang terjadi di dalam bisnis unit, divisi atau level produk, dan mengacu kepada
bagaimana perusahaan bersaing dalam setiap tipe aktivitas dan mencoba untuk
mencapai keuntungan yang kompetitif dengan para pesaingnya.

• Functional (or operational) Strategy


Strategi yang berkaitan dengan strategi perusahaan yang berhubungan dengan
berbagai kegiatan fungsional atau operasional seperti rekrutmen, pemasaran, distribusi
dan iklan.
BEBERAPA TIPE STRATEGI TIPOLOGI

Simons Strategy Tipologi

Simons (1990) menjabarkan konsep strategi perusahaan ke dalam empat


bidang berikut yang berbeda:

• Strategy as process (Strategi sebagai Proses)


Strategi ini menggambarkan aktivitas manajerial yang melekat dalam
membentuk harapan dan tujuan dan memfasilitasi kerja organisasi dalam
mencapai tujuan-tujuan.
• Strategy as competitive position (Strategi sebagai posisi kompetitif)
Hal ini mengacu pada bagaimana perusahaan bersaing di pasar, yaitu
produk dan karakteristik pasar yang dipilih oleh perusahaan untuk
membedakan diri dari pesaing dan mendapatkan keuntungan.

• Business Level Strategy (Strategi tingkat bisnis)


Hal ini mengacu pada bagaimana perusahaan bersaing dalam bisnis yang
diberikan dan memposisikan diri di antara para pesaingnya.

• Corporate level strategy (Strategi tingkat perusahaan)


Hal ini berkaitan dengan penentuan bisnis apa atau usaha organisasi yang
dipilih untuk bersaing dan cara yang paling efektif untuk mengalokasikan
sumber daya langka di antara unit bisnis
Dalam setiap area yang digambarkan diatas, disana terdapat
ketidakpastian strategis, menurut simons (1990 hal 136):

“Walaupun perusahaan-perusahaan berkompetisi/bersaing dalam


industri yang sama menghadapi ketidakpastian yang sama
(pergantian peraturan pemerintah, ketatnya persaingan, penemuan
teknologi baru, karakter pelanggan dan pemasok, daur ulang produk
dan keragaman produk, strategi perusahaan mempengaruhi
ketidakpastian mana yang kritis.”
MILES DAN SNOW (1978) STRATEGI TIPOLOGI

Miles and snow’s (1978) menyarankan bahwa organisasi secara


sadar mengembangkan sebuah gambaran untuk menunjukkan
bagaimana dan mengapa struktur organisasi dan proses
mencerminkan keputusan tentang pasar dan bagaimana
keputusan ini 'membuka jalan' untuk pengembangan selanjutnya.
Pengembangan ini dapat dilihat menjadi upaya organisasi untuk
beradaptasi pada lingkungannya dengan cara mengikuti siklus yang
melibatkan pembuatan keputusan perihal 3 masalah berikut:

• Masalah kewirausahaan yang melibatkan memutuskan manajemen


strategis atas produk pasar

• Masalah Teknik berkaitan pada penciptaan sistem untuk


memproduksi dan mendistribusikan produk perusahaan.

• Masalah administratif melibatkan struktur proses dan inovasi dalam


perusahaan.
MILES DAN SNOW MENGIDENTIFIKASI EMPAT STRATEGI TINGKAT
BISNIS: DEFENDER, PROSPECTOR, ANALYZER, DAN REACTOR.

• Defender, yaitu organisasi yang menekankan penggunaan strategi stabilitas, dan


kelangsungan hidup usaha. Perusahaan ini sangat mempertahankan inti bisnisnya atau
core business, tanpa banyak melalukan perubahan. Perhatian pimpinan organisasi pada
stabilitas jangka panjang.

• prospectors adalah jenis perusahaan yang menggunakan strategi yang mementingkan


pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru.
Perusahaan berusaha untuk selalu menjadi pioneer dalam bersaing, dan rela
mengorbankan internal efisiensi untuk berinovasi, dan kreasi. Strategi ini perlu dukungan
dari staf yang benar-benar ahli, dan mempunyai kemampuan, sehingga praktik
sumberdaya manusianya menekankan pada pencarian sumberdaya manusia yang
mampu menciptakan perubahan, dan mempunyai kreativitas tinggi. Jika sumberdaya
internal tidak memenuhi, organisasi akan rela mencari dari sumber eksternal meskipun
dengan biaya tinggi.
• Analyzer, yaitu perusahaan yang menggunakan strategi diantara defenders,
dan prospectors. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani mengambil
resiko besar dalam berinovasi, tetapi tetap berusaha menciptakan
keunggulan dalam pelayanannya kepada pasar.

• Reactor, yaitu jenis perusahaan yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan,
karena kurang memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan sistem
persaingan. Perusahaan jenis ini lebih mementingkan efisiensi, menekan
biaya termasuk menekan pada sumberdaya manusia.
PORTER (1980) COMPETITIVE STRATEGY

Michael Porter (1980) percaya bahwa terdapat beberapa tipe


strategi, dimana beragam spesifikasi dari sistem kendali karyawan.
Sebagai berikut:
• Lower cost (or overall cost leadership) strategy adalah kemampuan
organisasi untuk memproduksi dan memasarkan produk yang bisa
dibandingkan di bawah harga murah/lebih murah dibandingkan
kompetitor.
• Differentiation Strategy adalah kemampuan organisasi untuk
memproduksi dan memasarkan produk yang berkualitas baik dan
unik.
ANALISIS STRUKTURAL INDUSTRI OLEH PORTER
• Threat of entry (Ancaman masuk). Barang baru dalam industry yang
menyajikan produk dan layanan sejenis sehingga meningkatkan
kompetisi pasar.
• Pressure from Substitite product (tekanan produk pengganti). Semua
perusahaan dala industri mengalami tekanan seperti ini. Penggantian
membatasi potensi industri dengan menempatkan harga kebatas atas.
• Bargaining power of buyer (daya tawar pembeli). Pembeli bersaing
dengan industri dengan memaksa harga-harga turun, menuntut kualitas
yang lebih baik atau pelayanan yang lebih baik dan membuat
perusahaan saling bersaing, semua demi keuntungan perusahaan.
• Bargaining power of supplier (daya tawar pemasok). Kelompok
supplier dapat menerapkan daya tawar apabila pemasok tersebut
didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih berfokus pada
industri di dalam bidang tersebut.

• Rivalry among exiting competitors (persaingan diantara kompetitor


yang ada). Terjadi karena kompetitor terlalu banyak dalam bidang
industry untuk bersaing dalam aspek apapun.
MINTZBERG’S FIVE P’S FOR STRATEGY
• A Plan (Rencana). Kapan rencana itu menyedikan serangkaian
tindakan sebagai tuntunan menghadapi situasi
• A Ploy (Taktik). Bilamana diperlukan untuk mengalahkan
kompetitor
• A Pattern (Pola). Dalam serangkaian tindakan untuk merealisasikan
strategi.
• A Position (Posisi). Dimaksudkan untuk memposisikan perusahaan
dalam lingkungan bisnis mereka.
• A Perspektive (Perspektif). Cara untuk menyamakan perspektif
yang ada dalam pikiran para pihak yang tertarik.
TIPOLOGI MISI BISNIS

Tipologi misi bisnis menghubungkan kenyataan yang ada dengan tujuan


strategi yang dikejar. Hal itu merupakan sebuah rangkaian kesatuan yang
sebenarnya dengan membangun pada salah satu tujuan dan mencapai
pada tujuan yang lainnya. Pangsa pasar adalah sebuah tujuan terpenting
dimana tujuan strategi adalah untuk membangun, bahkan jika pada biaya
jangka pendek dalam hasil keuangan. (Govindarajan dan Gupta, 1985)
Biaya mungkin kurang signifikan dalam membangun daripada dalam
keadaan untuk mencapai hasil, karena itu dengan membangun unit
lebih mungkin untuk menempatkan penekanan lebih besar untuk
menjaga tingkat produksi sampai tingkat yang dianggarkan dan
mengidentifikasi kegagalan dalam mencapai hasil. Sebaliknya, hasil
operasi perusahaan adalah pasar produk yang stabil dan sempit
(Hoque, 2000).
STRATEGI DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
Ketidakpastian lingkungan mengacu pada ketidakmampuan perusahaan
untuk memprediksi secara akurat efek dari berbagai aspek lingkungan
eksternal perusahaan, seperti pelanggan, pemasok, deregulasi dan
gloabalisation, proses teknologi, pesaing, peraturan pemerintah, lingkungan
ekonomi dan hubungan industrial. Dalam hal ini penekanannya pada
persepsi manajer atas lingkungan organisasi mereka seperti keadaan
ekonomi, politik, hukum, persaingan dalam teknologi, dan tentu saja dari
ketidakpastian lingkungan yang sebenarnya.
Perusahaan beradaptasi dengan ketidakpastian ini dengan
mengadopsi, struktur strategi dan sistem (termasuk evaluasi
kinerja) yang memungkinkan fleksibilitas yang tetap membuka
pilihan dan kemampuan merespon cepat ketidakpastian
lingkungan yang terjadi.

Tingkat ketidakpastian yang tinggi bagi perusahaan harus diikuti


dengan membangun strategi dan biaya relatif rendah ketika
strategi akan dikejar (Hoque, 2000b).
RINGKASAN
Strategi Bisnis Unit fokus pada dua aspek yang saling
keterkaitan, yaitu:
• Dalam misi atau tujuan
• Cara Bisnis Unit memilih untuk berkompetisi di dalam industrinya
untuk mencapai tujuannya tersebut.

Penelitian telah menunjukkan Management Control System (MCS)


harus mencerminkan dan dapat mengadaptasi strategi-strategi yang
berbeda. Penelitian telah menyimpulkan Management Control System
tergantung pada strategi dan tingkat ketidakpastian yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai