Anda di halaman 1dari 27

JALAN REL

2 SKS (MATAKULIAH PILIHAN)

Pertemuan Ke-5
Ruang Bebas Bangunan
Ruang diatas sepur yang senantiasa bebas dari segala rintangan
dan benda penghalang yang disediakan untuk lalu lintas
rangkaian kereta api.

Ukuran ruang bebas jalur tunggal maupun jalur ganda, baik


pada bagian lintas yang lurus maupun yang melengkung.
Ruang Bangun
• Bangunan adalah ruang disisi sepur yang senantiasa
harus bebas dari segala bangunan tetap seperti
antara lain tiang semboyan, tiang listrik dan pagar
• Batas ruang bangunan diukur dari sumbu sepur pada
ketinggian 1 – 3,55 meter
• Jarak ruang bangunan
a. Pada lintas bebas :
2.35 s/d 2.53 m dari kiri kanan sumbu sepur
b. Pada Emplasemen :
1,95 s/d 2.35 di kiri dan kanan sumbu sepur
c. Pada Jembatan
2.15 m di kiri dan kanan sumbu sepur
Penampang Melintang Jalan Rel
Alinemen Jalan Rel
Pengertian :
Alinemen jalan rel adalah arah dan posisi dari sumbu jalan rel terdiri
dari alinemen horizontal dan alinemen vertical.

Alinemen Horizontal terdiri dari jalur lurus, lebar sepur dan


pelebarannya.
Alinemen vertical meliputi perubahan kelandaian (gradient) dan
lengkung vertical. Alinemen yang baik harus memenuhi beberapa
factor sbb:
Faktor Pertimbangan perencanaan Alinemen
Jalan Rel

1. Fungsi Dari Jalan Rel


2. Keselamatan
3. Ekonomi
4. Aspek Lingkungan
5. Estetika
• 1. fungsi dari jalan rel

• Alinemen jalan rel harus memenuhi tujuan dari penggunaan jalan rel
tersebut. Secara umum jalan rel tersebut berfungsi sebagai berikut :

• a. pelayanan transport. Melayani lalulintas angkutan penumpang dan barang


baik jarak pendek maupun jarak jauh.

• b. menghubungkan pusat-pusat kegiatan, juga berkaitan dengan pertahanan


dan keamanan.
• 2. keselamatan (safety)

• Jalan rel dibangun dengan mempertimbangkan keselamatan, yaitu


lalulintas kereta api maupun lalulintas lainnya yang berinteraksi
dengan jalan rel. (jalan raya, penyeberangan jalan).
• yang terpenting rel harus dirancang tanpa mengakibatkan kecelakaan
• 3. Ekonomi

• Biaya pembangunan, biaya pemeliharaan, dan biaya operasi. Sehingga


berdampak pada pembangunan ekonomi baik secara mikro maupun
makro.
• 4. Aspek Lingkungan

• Jalan rel dibuat dengan memperlihatkan dampak lingkungan.


Seperti : banjir, kerusakan hutan, longsor.
• Selain itu, Faktor keindahan (estetika) juga perlu diperhatikan.

Dalam kenyataan di lapangan, terkadang sulit untuk memenuhi


kriteria-kriteria tersebut. Misal alinemen yang terpendek belum tentu
mengakibatkan biaya yang murah.
Alinemen Horizontal
• Alinemen Horizontal terdiri dari jalur lurus, lebar sepur dan
pelebarannya.

• Sub bab :
• 1. lengkung lingkaran
• 2. lengkung peralihan
• 3. Lengkung S
• 4. pelebaran sepur
• 5. peninggian rel
1. Lengkung Lingkaran
• Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat
Lengkung Lingkaran (2)

• Gaya Sentrifugal diimbangi sepenuhnya oleh gaya berat dan gaya dukung
komponen jalan rel
Lengkung Lingkaran Tanpa Lengkung Peralihan

• Pada lengkung lingkaran tanpa lengkung peralihan tidak ada


peninggian rel.
• Jari-jari minimum lengkung digunakan adalah :
• R = 0.164 V2

Kecepatan (km/jam) Jari-jari Minimum Tanpa Jari-jari Minimum dengan


Lengkung Peralihan (m) Lengkung Transisi
120 2370 780
110 1990 660
100 1650 550
90 1330 440
80 1050 350
70 810 270
60 600 200
Lengkung Peralihan
• Lengkung peralihan
dibuat untuk
mengeliminasi perubahan
gaya sentrifugal
sedemikian rupa
sehinggga penumpang di
dalam kereta api tetap
terjamin kenyamanannya
• Panjang lengkung
peralihan merupakan
fungsi dari perbahan gaya
sentrifugal per satuan
waktu,kecepatan dan jari-
jari lengkung
Peninggian Rel
• Peninggian rel diperlukan untuk mengimbangi timbulnya gaya
sentrifugal pada kereta pada saat memasuki lengkung horizontal.
• Berdasarkan stabilitas kereta api pada saat berhenti di bagian
lengkung, kemiringan maksimum dibatasi sampai 10% dari lebar
sepur atau hmak = 110 mm dengan faktor keamanan guling (SF) =
3.325
• Peninggian minimum (hmin) = 8.8(v2/R)-53.5
• Peninggian normal (h normal) = 5.95(v2/R)
• Peninggian dilakukan pada Rel Luar
Lengkung S
• Lengkung S terjadi bila dua lengkung dari satu lintasan yang berbeda
arah terletak bersambung.
• Antara kedua lengkung harus ada bagian lurus minimal 20m di luar
lengkung peralihan
Pelebaran Sepur
• Pelebaran Sepur di rencanakan pada bagian lengkung agar roda kereta
dapat elewati lengkung tampa mengalami hambatan. Pelebaran sepur
dicapai dengan menggeser rel dalam kearah dalam
• Pelebaran Maksumum yang diijinkan adalah 20 mm
• Besar pelebaran sepur untuk bagian jari-jari tikungan sebabagi berikut :
Faktor yang mempengaruhi pelebaran sepur

• Jari-jari lengkung
• Ukuran / Jarak gandar muka belakng yang teguh (d)(rigid Wheel/ Base)
• Kondisi Keausan roda dan rel
Gerbong Dalam Tikungan
• Kedudukan I
• Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang bebas diatara kedua rel, disebut
jalan bebas
• Kedudukan II
• Gandar depan menjacapi rel luar sedangkan gandar belakang menempel pada rel dalam akan tetapi
tidak sampai menekan. Gandar belakang ini berkedudukan radial terhadap titik pusat tikungan (M)
• Kedudukan III
• Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menekan dan menempel pada rel
dalam. Kedua gandar tidak ada yang letaknnya radial terhadap titik pusat tikungan. Disebut
• Kedudukan IV
• Gandar depan menempel pada rel luar sedangkan gandar belakang menempel rel luar. Kedudukan ini
disebut jalan tali busur uang hanya dicapai pada kecepatan tinggi
Gambar Kedudukan Roda pada Tikungan
Perhitungan Alinemen Horizontal

Dengan:
PI = nomor stasiun
( Point of intersection )
V = kecepatan rencana
(ditetapkan ) km/jam
R = jari – jari
( ditetapkan ) m
 = sudut tangen
(dalam derajat )
TC = tangen Circle
CT = Circle tangen
Tc = jarak antara TC dan PI
(m)
Lc = panjang bagian
tikungan ( m )
Perhitungan Alinemen Horizontal (2)
Tc = R tg  

TC adalah singkatan dari tangen circle yakni titik dimana mulai menarik lengkung circle,

Ec = T tg  

Ec merupakan jarak antara titik PI ke lengkung tikungan.

Panjang lengkung diperoleh dengan rumus


Lc = (∆/360 ). 2 .  . R

Dimana Lc merupakan panjang lengkung circle yang diukur dalam meter. Persamaan ini dapat
disederhanakan lagi menjadi

Lc = 0,01745 . R . 

 merupakan sudut tangen yang diukur dari gambar trase jalan, sedangkan R merupakan jari – jari
rencana.

Anda mungkin juga menyukai