Anda di halaman 1dari 14

Kelompok

* Diagram Pareto merupakan salah satu tools (alat)


dari QC 7 Tools yang sering digunakan dalam hal
pengendalian Mutu.
* Diagram Pareto adalah grafik batang yang
menunjukkan masalah berdasarkan urutan
banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari
jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi
sampai yang paling sedikit terjadi. Dalam Grafik,
ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling
kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).
Langkah-langkah membuat Diagram Pareto

1. Mengidentifikasikan permasalahan yang akan diteliti dan penyebab-


penyebab kejadian.
(Contoh Permasalahan : Tingginya tingkat Cacat di Produksi Perakitan
PCB, Penyebabnya : Solder Short, No Solder, Missing, Solder Ball dan
Solder Crack)
2. Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis (misalnya per
Bulanan, Mingguan atau per harian)
3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check
sheet)
4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari
tertinggi sampai terendah).
5. Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
6. Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
7. Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis
8. Intepretasikan (terjemahkan) Pareto Chart tersebut
9. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian / permasalahan
10. Ulangi lagi langkah-langkah diatas meng-implementasikan tindakan
improvement (tindakan peningkatan) untuk melakukan perbandingan
hasil.
Industri kerupuk ikan

Industri kerupuk ikan bertempat di Jl. Lorong Sanjaya


RT 06 Kecamatan Kotabaru Kota Jambi ini didirikan
pada tahun 2008.
Pendiri dari industri rumahan kerupuk ikan ini adalah
bapak Endi.
produk yang dihasilkan berupa kerupuk ikan yang
berbahan baku ikan laut dan memiliki berbagai macam
bentuk yaitu oval,segi empat,dan persegi panjang.
Memiliki 6 orang pegawai
* 3 laki-laki dan 3 wanita
Memproduksi 500 bungkus/hari
Ikan laut
Tepung terigu
Tepung tapioka
Bawang putih
Bahan baku
Air
Plastic pembukus
Tali rafiah

Oven
Tong plastik (tempat
pencampuran bahan)
Alat dan Mesin Cetakan adonan kerupuk
Tempat pengering kerupuk
Alat pemotong
Kuali
Kompor
Spatula
Saringan
Bakul penjemuran
PERSIAPAN 30 kg tapioca,45 kg terigu, ¼ kg bawang
putih dihaluskan

PENCAMPURAN Semua bahan dicampur + air secukupnya

PENGADUKAN Diaduk selama 15 menit, kemudian


dibiarkan 5 menit setelahnya.

Dimasukkan ke cetakan dan di tata


PENCETAKAN
secara rapi

Diagram alir
pembuatan kerupuk PEMANGGANGAN Dimasukkan ke oven selama 30
I menit

PENJEMURAN Dijemur dibawah sinar matahari


selama 5 jam diatas para-para

PEMANGGANGAN Dikeringkan diatas wadah panas


II yang dibawahnya ditaruh air panas

Digoreng diatas kuali besar dengan


PENGGORENGAN
minyak sebanyak 20 kg

Menggunakan cara diikat dengan tali


PENGEMASAN
rafiah
Diagram Pareto Industri Kerupuk Ikan

1. mengidentifikasi permasalahan

1. kerupuk yang tidak gurih


2. ukuran kerupuk yang kurang besar
3. kerupuk terasa hambar
4. kerupuk rusak
5. kemasan kerupuk rusak
6. jumlah kerupuk yang kurang banyak
perbungkusnya
7. tempat produksi jauh dari konsumen
8. salah mengantar jumlah pesanan
9. kurangnya stok produksi
2. Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis

Industri kerupuk ikan melakukan perhitungan


laba setiap satu bulan sekali, sehingga setiap
satu bulan sekali saat perhitungan laba industri
menganalisi hal-hal apa saja yang menjadi
penyebab penurunan laba industri.
3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa
(check sheet)

PENYEBAB PENURUNAN LABA FREKUENSI PERSENTASE


INDUSTRI
kerupuk yang tidak gurih 3 6,7%

ukuran kerupuk yang kurang besar 7 15,6%

kerupuk terasa hambar 3 6,7%

kerupuk rusak 10 22,2%

kemasan kerupuk rusak 10 22,2%

jumlah kerupuk yang kurang banyak 5 11,1%


perbungkusnya

tempat produksi jauh dari konsumen 2 4,4%

salah mengantar jumlah pesanan 2 4,4%

kurangnya stok produksi 3 6,7%

TOTAL 45 100%
4. Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian (dari
tertinggi sampai terendah) dan menghitung Frekuensi kumulatif dan
Persentase kumulatif

PENYEBAB PENURUNAN LABA FREKUENSI AKUMULASI PERSENTASE AKUMULASI PERSENTASE


INDUSTRI
FREKUENSI TOTAL
kerupuk rusak 10 10 22,2% 22,2%
kemasan kerupuk rusak 10 20 22,2% 44,4%
ukuran kerupuk yang kurang 7 27 15,6% 60%
besar

jumlah kerupuk yang kurang 5 32 11,1% 71,1%


banyak perbungkusnya

kerupuk yang tidak gurih 3 35 6,7% 77,8%


kerupuk terasa hambar 3 38 6,7% 84,5
kurangnya stok produksi 3 41 6,7% 91,2%
tempat produksi jauh dari 2 43 4,4% 95,6%
konsumen

salah mengantar jumlah pesanan 2 45 4,4% 100%


TOTAL 45 45 100% 100%
Diagram Pareto

DIAGRAM PARETO
16 128
14 64
12 32
10
16
8
8
6
4 4

2 2
0 1

FREKUENSI

AKUMULASI PERSENTASE %
* Dapat dilihat dari diagram pareto,tampak lebih berarti dan
memberikan peluang peningkatan kembali laba terprioritas
pada pengendalian “kerupuk yang rusak” dan “kemasan
kerupuk yang rusak”. Dapat dilihat apabila dilakukannya
pengendalian pada faktor “rusaknya kerupuk” maka akan
menaikkan peluang perbaikkan laba sebesar 22,2% dan
apabila dilakukan perbaikkan pada faktor “kemasan kerupuk
yang rusak” akan lebih meningkatkan peluang sebesar 44,4%.
* Lalu jika dilakukan perbaikan pada “ukuran kerupuk” dan
“jumlah kerupuk setiap kemasan yang sedikit” akan
meningkatkan peluang perbaikan sebesar 71,1%. Begitupula
jika terus dilakukan perbaikan pada semua faktor penyebab
masalah maka persentase perbaikan laba akan sampai pada
100%. Dimana menunjukkan bahwa seluruh faktor penyebab
menurunnya laba pada industri kerupuk milik bapak Endi
tersebut telah diatasi.
Terima kasih
Atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai