Anda di halaman 1dari 13

HALOGEN

Oleh
Kelompok 5
VIDEO
PENGERTIAN HALOGEN
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau
VIIA pada sistem lama) di tabel periodik.
Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin
(At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan.
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi
dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18
yang diadaptasi dari bahasa Yunani.
Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia
juga merupakan golongan paling non-logam.
TABEL SIFAT FISIK HALOGEN
Sifat F Cl Br I

Nomor atom 9 17 35 53

Konfigurasi elektron [He] 2s2 2p5 [Ne] 3s2 3p5 [Ar] 3d10 4s2 4p5 [Kr] 4d10 5s2 5p5

Jari-jari kovalen (Ao) 0,64 0,99 1,14 1,33

Jari-jari ion X- (Ao) 1,19 1,67 1,82 2,06

Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) 1681 1251 1140 1008

Afinitas elektron -328 -349 -325 -295

Potensial reduksi standar, Eo (volt) 2,87 1,36 1,06 0,54

Energi ikatan X-X (kJ/mol) 155 242 193 151

Energi ikatan H-X (kJ/mol) 562 431 366 299 [1]

Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5

Titik didih (oC) -233 -103 -7,2 113,5

Titik beku (oC) -188 -34,5 58,8 184,4

Wujud pada 25oC Gas (kuning pucat) Gas (biru pucat) Cair (merah) Padat (metalik gelap)
HASIL ANALISIS DARI TABEL
Dari gambar diatas tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa molekul-molekul yang
lebih besar mempunyai gaya tarik-menarik Van der Waals yang lebih besar daripada yang
dimiliki molekul-molekul yang lebih
kecil.
Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi dan elektronegatifitas, yang
paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari unsur
golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya, dan iod yang paling
lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran
atom halogen.
PENJELASAN DARI TABEL
SIFAT FISIK HALOGEN
I. Wujud halogen
Unsur halogen berupa molekul diatomik (X2) dengan energi ikatan X - X berkurang dari Cl2
sampai I2, sesuai dengan pertambahan jari-jari atomnya. Semakin panjang jari-jari atom semakin lemah
ikatan antaratom sehingga semakin mudah diputuskan akibatnya energi ikatan makin rendah. Energi
ikatan F - F lebih kecil dibanding dengan energi ikatan Cl - Cl dan Br - Br, hal ini berhubungan dengan
kereaktifan F2. Semakin reaktif molekul X2 menyebabkan ikatan semakin mudah diputuskan sehingga
energi ikatan relatif kecil.
II. Titik Cair dan Titik Didih
Titik cair dan titik didih halogen meningkat dengan bertambahnya nomor atom. Hal ini
disebabkan semakin bertambahnya gaya dispersi antarmolekul halogen sesuai bertambahnya massa
molekul relatif (Mr). Sesuai titik cair dan titik didihnya, maka wujud halogen pada suhu kamar
bervariasi, F2 dan Cl2 berupa gas, Br2 cair, dan I2 padat.
III. Warna
Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau merangsang. Fluor
berwarna kuning muda, klor hijau kekuningan, Brom cokelat, dan iodin berwarna ungu.
SIFAT KIMIA HALOGEN
I. Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air.
2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-,
misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq) KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan
sebagainya.
II. Kereaktifan
Unsur-unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan halogen di alam sebagai senyawa.
Kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah
menarik elektron. Selain dipengaruhi keelektronegatifan, kereaktifan halogen juga dipengaruhi oleh energi ikatan halogen.
Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. Dengan melihat
data keelektronegatifan dan energi ikat halogen, dapat disimpulkan kereaktifan halogen dari atas ke bawah semakin berkurang.
PEMBUATAN HALOGEN
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam
jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh dari berbagai proses yang dapat terjadi.

1. Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan
dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode baja dan
anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentukakan oksidasinya
2. Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara komersial, pembuatan gas Br2 sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk
lapisan yang terpisah. Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
3. Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat
(suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3) melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
4. Klorin
FUNGSI SENYAWA HALOGEN
1. Fluorin
• Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
• Membuat Teflon
• Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Senyawa Fluorin
• CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga
digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan
ozon.
• Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti
lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas
dan anti lengket.
• Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan,
atau sketsa di atas kaca.
• Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
2. Klorin
• Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
• Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
• Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
• Untuk industri sebagai jenis pestisida.
• Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
• Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
• Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

• Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
• Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan,
dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
• Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai
proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
• Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain
• Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
• Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
• Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
• Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
• KCl untuk pembuatan pupuk.
• KClO3 untuk bahan pembuatan korek api
3. Bromin
• Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
• Untuk pembuatan AgBr.
• Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa Bromin
• Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL)
untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan
membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan
akan mencemarkan udara.
• AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
• Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
4. Iodin
• Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang
dikenal dengan iodium tingtur)
• Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
• Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin
• KI digunakan sebagai obat anti jamur.
• Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik
• AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi
• NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah
penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan
mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
KELIMPAHAN HALOGEN DI ALAM
DALAM BENTUK MINERAL
1. Fluorine
Terdapat dalam senyawa fluorspar CaF2, kriolit Na3AlF6, dan fluorapatit Ca(PO4)3F. dengan penambahan asam sulfat ke dalam fluorspar
maka akan diperoleh HF dan garam Calsium sulfat. Selanjutnya lelehan asam florida di elektrolisis untuk menghasilkan gas F2.
CaF2 + H2SO4 --> CaSO4 + 2HF
2. Klorin
Terdapat dalam senyawa NaCl, KCl, MgCl2, dan CaCl2. Senyawa klorida ditemukan di air laut dan garam batu/endapan garam yang
terbentuk akibat penguapan air laut di masa lalu. Setiap 1 kg air laut mengandung sekitar 30 gram NaCl. Proses untuk mendapatkan unsure
klorin adalah melalui elektrolisis larutan NaCl pekat (brine) akan menghasilkan Cl2 pada anode dan gas H2, dan NaOH pada katode.

3. Bromin
Terdapat dalam senyawa logam bromide. Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Ditemukan di perairan
laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas

4. Iodine
Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah
tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Untuk memperoleh iodine dari natrium iodat, dilakukan penambahan zat
pereduksi natrium bisulfit NaHSO3 dengan reaksi sebagai berikut :
2IO3- + 5HSO3- --> I2 + 3HSO4- + 2SO42- + H2O

Anda mungkin juga menyukai