Anda di halaman 1dari 29

PENGANTAR DISPENSING SEDIAAN STERIL

PENDAHULUAN
• Dispensing sediaan steril merupakan salah satu bentuk pelayanan kefarmasian
yang dilaksanakan di rumah sakit.

• Menurut Permenkes No 72 thun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian


di Rumah Sakit, dispensing sediaan steril harus dilakukan secara terpusat di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit.

• Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial, kontaminasi


sediaan, paparan terhadap petugas dan lingkungan, untuk mencegah kesalahan
dalam pemberian obat, serta untuk menjamin kualitas mutu sediaan.

• Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan tenaga kefarmasian yang


terlatih, fasilitas dan peralatan serta prosedur penanganan
Tujuan pembelajaran
• Dapat memberikan pengertian tentang karakteristik larutan intravena
yaitu Solubilitas, osmolalitas dan pH
• Mengerti mengenai bahan pembawa larutan intravena
• Dapat memberikan gambaran mengenai peralatan dan prosedur dalam
penyiapan sediaan parenteral
• Mampu menghitung dosis dalam berat molekul dan miliekivalen obat
yang diberikan melalui infus
• Mampu menghitung jumlah larutan yang deperlukan dalam pemberian
obat suntik
• Mampu menghitung laju aliran infus
DEFINISI
• Dispensing sediaan steril merupakan rangkaian
perubahan bentuk obat dari kondisi semula
menjadi produk baru dengan proses pelarutan
atau penambahan bahan lain yang dilakukan
secara aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan
kesehatan
Kontaminasi Produk Steril
• Kontaminasi pada produk steril merupakan sebuah permasalahan yang serius pada
proses pembuatan sediaan steril. Hal ini harus diatasi dengan hati-hati untuk
mendapatkan produk yang berkualitas.

• Dalam proses produksi farmasi, istilah “produk steril” biasanya digunakan untuk
mendiskripsikan sediaan parenteral. Sediaan parenteral ini berupa produk yang tidak
dimaksudkan untuk diberikan melalui jalur oral atau yang melewati saluran
pencernaan.

• Pemberian obat ini dilakukan langsung ke aliran darah atau melalui berbagai jaringan
tubuh. Untuk preparasi parenteral dapat berupa administrasi langsung dengan
disuntikkan ke dalam tubuh atau dapat diencerkan dulu sebelum diadministrasikan.

• Beberapa jenis produk parenteral adalah cairan intravena, injeksi intramuskular, dan
larutan optik. Karena dalam prosesnya produk ini tidak melewati sistem perncernaan,
maka berbagai kontaminasi dapat memberikan konsekuensi yang serius pada pasien.
Kontaminasi pada produk steril

1. Mikroorganisme aktif atau hidup

• Organisme yang mampu menyebabkan penyakit tidak boleh ditemukan dalam


proses preparasi.

2. Zat pirogenik

• Produk mikroorganisme yang menyebabkan penyakit demam. Kehadiran zat


pirogenik ini dalam persiapan steril berarti kita menyuntikkan demam langsung ke
aliran darah pasien.

3. Partikel

• Bila kita dapat melihat partikel pada proses preparasi dengan mata telanjang, maka
produk tersebut tidak sesuai untuk administrasi
SUMBER KONTAMINASI PRODUK STERIL
• Personil
• Desain ruangan yang buruk
• Akses ke ruangan pencampuran yang tidak terbatas
• Metoda pembersihan area
• Pasokan air
PENCEGAHAN KONTAMINASI PRODUK STERIL
1. Dilakukan oleh staf yang terlatih
2. Desain fasilitas yang sesuai
3. Akses ke ruang pencampuran yang
terbatas
4. Ruangan yang mudah dibersihkan
Chain of Infection –
Administration of IV Therapy

Agen Penginfeksi

Kepekaan Penjamu Reservoir

Jalan Masuk Keluarnya Agen dari Host

Rute Transmisi
• Dalam melakukan pencampuran sedian steril
diperlukan ruangan dan peralatan khusus untuk
menjaga sterilitas produk yang dihasilkan dan
menjamin keselamatan petugas dan
lingkungannya.
Ruangan dan Peralatan
Ruang persiapan
• Ruangan yang digunakan untuk administrasi dan
penyiapan alat kesehatan dan bahan obat (etiket,
pelabelan, penghitungan dosis dan volume cairan
Ruang cuci tangan dan ruang ganti pakaian
• Sebelum masuk ke ruang antara, petugas harus mencuci
tangan, ganti pakaian kerja dan memakai alat pelindung
diri (APD)
Ruang antara (Ante room)
• Petugas yang akan masuk ke ruang steril melalui suatu
ruang antara
Ruang steril (Clean room)
• Ruangan steril harus memenuhi syarat sebagai berikut :

• 1) Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000 partikel

• 2) Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara.

• 3) Suhu 18 – 22°C

• 4) Kelembaban 35 – 50%

• 5) Di lengkapi High Efficiency Particulate Air (HEPA)

• 6}Filter Tekanan udara di dalam ruang lebih positif dari pada tekanan
udara di luar ruangan.

• 7) Pass box adalah tempat masuk dan keluarnya alat kesehatan dan bahan
obat sebelum dan sesudah dilakukan pencampuran. Pass box ini terletak
di antara ruang persiapan dan ruang steril
LAMINAR AIR FLOW
Sediaan Parenteral
• Rute Parenteral dipilih dengan tujuan:
• Untuk mencapai kadar obat yang diperlukan dalam darah
• Untuk menjamin kepatuhan pasien
• Untuk obat-obat yang rusak atau tidak diserap dalam saluran cerna
• Untuk pasien yang tidak mau atau tidak mampu menelan
• Untuk memberikan koriksi cepat terhadap kadar elektrolit darah
Sediaan Parenteral
• Kebanyakan obat parenteral akan langsung masuk
kedalam pembuluh darah
• Harus STERIL, Harus bebas gelembung udara dan bebas partikel
• Mempunyai karakeristik seperti pH, Kelarutan dan osmolalitas
Karakteristik sediaan parenteral
• Bentuk sediaan parenteral:
• Larutan (sediaan dengan bahan berkhasiat dapat larut dalam
pembawa)
• Suspensi ( bahan berkhasiatnya tidak larut)

• Kebanyakan pembawa sediaan parenteral adalah media aquadest


steril
• Ada beberapa sediaan parenteral dengan bahan pembawa
berbentuk minyak (oily)
Karakteristik Obat Parenteral
• Obat dan bahan kimia yang terdapat pada sediaan parentrela
haruslah :
• Tidak merusak pembuluh darah atau sel darah
• Tidak mengubah biokimia darah
• Iso osmotik (mampunyai jumlah partikel terlarut/volume yang sama
dengan darah)
• Isotonik: Mempunyai tekanan osmosa yang sama denngan tekanan osmosa
darah
Characteristics of IV Preparations
• The osmolality is the amount of particulate per unit volume of a
liquid preparation
• measured in milliosmoles (mOsm)
• osmolality of blood serum = 285 mOsm/L

• An isotonic solution is a solution in which body cells can be bathed


without a net flow of water across a semipermeable membrane
• 0.9% normal saline (NS)
Characteristics of IV Preparations
• Pharmacists sometimes must adjust tonicity of parenteral preparations to
ensure they are near isotonic

• A hypertonic solution has a greater number of particles than the blood cells
themselves
• 50% dextrose or 3% sodium chloride

• A solution of less than normal tonicity is hypotonic, which has fewer


numbers of particles than blood cells
• 0.45% NS
Characteristics of IV Preparations
• The pH value is the degree of acidity or alkalinity of a solution
• acidic solution: pH of less than 7
• alkaline solution: pH value more than 7

• Human blood plasma has a pH of 7.4


• slightly alkaline
• parenteral IV solutions should have a pH that is neutral (near 7)
CARA-CARA PEMBERIAN INJEKSI INTRAVENA
• Pemberian melalui bolus adalah cara pemberian intravena yang
paling umum
• Injeksi diberikan melalui spuit (Syringe)
• Di kemas dalam plastik sekali pakai
• Obat injeksi harus dipindahkan dari dalam vial mono atau multidose,
atau dari dalam ampul yang terbuat dari kaca.

• Kadang-kadang obat yang berbentuk padat harus dilarutkan


kedalam cairan sebelum di berikan (REKONSTITUSI).
Methods of Injection
• IV infus digunakan untuk:
• Cairan dalam volume besar yang dimasukkan kedalam pembuluh darah dalam
waktu yang lebih lama

• IV infusion digunakan untuk memberikan:


– darah – Elektrolit
– air – Obat-obatan
– cairan lain – Makanan

Anda mungkin juga menyukai