Anda di halaman 1dari 20

KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI

(KIPI)
ADVERSE EVENTS FOLLOWING
IMMUNIZATION (AEFI)

Dr. dr. Hesti Lestari, SpA(K)


Div. Tumbuh Kembang/ Pediatri Sosial
Bag. Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat / RSUP Prof. dr. R.D. Kandou
Manado
VAKSINASI
• Memberikan vaksin (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati,
komponen) atau toksoid
• Disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut
 untuk merangsang kekebalan tubuh penerima
• Hati-hati : dapat menimbulkan KIPI

2
LATAR BELAKANG
• Vaksinasi adalah cerita sukses pemberantasan
penyakit menular

• Vaksin menurunkan kejadian penyakit menular yg


dapat dicegah dgn vaksinasi

• Sekarang
 lebih memperhatikan resiko yang
menyertai vaksinasi
MENGAPA HARUS
IMUNISASI ?

Bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit


yg spesifik dgn vaksin yg diberikan.

Imunisasi → cara memberikan kekebalan


aktif jangka panjang.

Imunisasi → MUDAH, MURAH, MELINDUNGI.


KEAMANAN VAKSIN
• Keamanan vaksin tidak dapat diukur secara langsung

• Dapat diestimasi dari jumlah kejadian ikutan pasca


imunisasi yg dilaporkan

• Kejadian ikutan adalah....”kejadian medik yg terjadi


setelah imunisasi ..… dan dipercaya akibat imunisasi ”
 ‚ ƒ
Kepercayaan

Kepercayaan

Prevaksinasi Cakupan Eradikasi
meningkat masyarakat masyarakat
menurun timbul kembali

Imunisasi stop
Penyakit

Cakupan
imunisasi KLB

KIPI
Eradikasi

Bagan Maturasi Perjalanan Program Imunisasi


(Robert T. Chen, 1999)
Lokal
Gejala
Klinis KIPI
Sistemik

• Dapat timbul secara cepat maupun lambat


• Makin cepat KIPI terjadi makin berat gejalanya
• Apabila seorang anak telah mendapat
imunisasi perlu diobservasi beberapa saat,
sehingga dipastikan bahwa tidak terjadi KIPI
(reaksi cepat) paling cepat selama 15 menit.
KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI)
Klasifikasi

• Reaksi vaksin yg sebenarnya (true reactions)

• Kejadian yang bisa terjadi walaupun seseorang tidak


divaksinasi (coincidence)

• Reaksi yg berkaitan dengan kesalahan pd penyiapan,


penanganan dan pemberian vaksin (program error)

• Kejadian yang tidak berhubungan langsung dgn vaksin,


penyebabnya tidak diketahui (unknown)
KIPI KESALAHAN PROGRAM (1)
Kesalahan Program Perkiraan KIPI

Tidak steril Infeksi


• Pemakaian ulang alat suntik / • Abses lokal
jarum • Sepsis, sindrom syok toksik,
• Sterilisasi tidak sempurna • Infeksi penyakit yg ditularkan
• Vaksin / pelarut terkontaminasi lewat darah : hepatitis, HIV
• Pemakaian sisa vaksin utk • Abses lokal karena kurang
beberapa sesi vaksinasi kocok

Salah pakai pelarut vaksin • Vaksin tidak efektif


• Pemakaian pelarut vaksin yg salah • Efek negatif obat
• Memakai obat sebagai vaksin atau • Kematian
pelarut vaksin
KIPI KESALAHAN PROGRAM (2)
Kesalahan Program Perkiraan KIPI

Penyuntikan salah tempat


• BCG subcutan • Limfadenitis
• DPT/DT/TT kurang dalam • Reaksi lokal / abses
• Suntikan di bokong • Kerusakan N Sciaticus

Transportasi / penyimpanan • Reaksi lokal akibat vaksin beku


vaksin tidak benar • Vaksin tidak aktif (tidak potent)

Mengabaikan indikasi kontra • Tidak terhindar dari reaksi yg


berat
KIPI REAKSI SUNTIKAN
Reaksi suntikan langsung
Rasa sakit, bengkak & kemerahan
Reaksi suntikan tidak langsung
Rasa takut
Nafas tertahan
Pernafasan sangat cepat
Pusing, mual/muntah
Kejang
Sinkope
KIPI KEBETULAN (KOINSIDENS)

• Kejadian yang timbul, terjadi secara kebetulan


setelah imunisasi

• Ditemukan kejadian yang sama di saat bersamaan


pada kelompok populasi setempat tetapi tidak
diimunisasi

Vaksin disalahkan sebagai penyebabnya


KIPI PENYEBAB TIDAK DIKETAHUI

Kejadian yang dilaporkan belum dapat


dikelompokkan ke dalam salah satu penyebab

Dibutuhkan kelengkapan informasi lebih lanjut


Survailans Keamanan Imunisasi
________________________
Mendeteksi, koreksi & pencegahan
programme errors
Identifikasi KIPI yang tidak biasa
Membedakan ko-insiden & KIPI
Mempertahankan kepercayaan thd
program imunisasi
Membuktikan adanya hipotesis KIPI dari
vaksin tertentu
Estimasi KIPI-rate dalam masyarakat
PELAPORAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI DI
INDONESIA

Sistem pelaporan KIPI


• pelaporan berskala nasional
• bersifat pasif
• menerima laporan dari masyarakat
• semua kejadian medis yg dianggap berkaitan dgn
vaksin yg beredar
Sebagai sistem surveilen kesehatan masyarakat
bertingkat nasional

Sistem pelaporan dan penanggulangan KIPI merupakan


kunci untuk menjamin keamanan vaksin
Bagan jejaring surveilen KIPI (AEFI surveillance network algorithm)
4
Menteri Kesehatan RI (Ministry of health)

KOMNAS PPKIPI Departemen Kesehatan Dirjen PP & PL


(National AEFI Committee) (Health Department) cq Subdit Imunisasi

KOMDA Din Kes


PPKIPI Propinsi RS Rujukan
(Province AEFI (Province Health (Referal Hospital)
Committee) Authority)
PEMDA
Propinsi
(Province Gov
Authority) Din Kes RS Rujukan
Pokja (Referal Hospital)
Kab/Kota
PPKIPI Dokter Praktek
(District Health
Kab/Kota (Physician Private practice)
Authority)
(Province AEFI
Rumah Sakit
Committee
(Hospital)
Working Group)
Puskesmas
PEMDA (Community Health Centre)
Kab/Kota
reporting (District Gov
investigation Authority) Masyarakat
(Community)
coordination
PELAPORAN KIPI

• Berguna untuk
1) Mendeteksi kejadian ikutan yang baru, tidak biasa,
atau jarang  sinyal utk melakukan riset ilmiah
dan tindak lanjut

2) Memonitor peningkatan kejadian Ikutan yg sudah


dikenal atau yang sudah pernah dilaporkan

3) Mengidentifikasi lot / batch vaksin yg mengalami


peningkatan jumlah kejadian ikutan dan program
eror
Pelaporan KIPI

4) Mengidentifikasi masalah yg mendesak untuk


investigasi dan penanganan

5) Mengukur keamanan vaksin baik yg baru diberi


lisensi maupun yg sudah lama

6) Estimasi rate pelaporan kasus KIPI serius utk


perbandingan antar produk utk menentukan resiko
dan keuntungan imunisasi

Anda mungkin juga menyukai