Anda di halaman 1dari 50

KONSEP KEPERAWATAN

GAWAT DARURAT

Ns. Yusri
Definisi Gawat Darurat
• Seorang dikategorikan gawat : kondisi yang dapat
menyebabkan kematian atau adanya ancaman jiwa.
• Seorang dikategorikan darurat : memerlukan pertolongan
segera tanpa adanya ancaman jiwa.
• Pasien gawat sudah pasti memerlukan pertolongan segera,
tp pasien yg memerlukan pertolongan segera belum tentu
mengalami ancaman kematian.
• Pasien gawat sudah pasti darurat, tapi pasien darurat belum
tentu gawat.
Klasifikasi pasien
A. Pasien Gawat Darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat
atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya
atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak
mendapat pertolongan secepatnya.
Mis: Sumbatan Jalan Napas atau distress nafas, Luka
dada/perut dengan shock dan sesak, Hipotensi / Shock.
B. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat, misalnya Combutsio Tk. II /
III antar 20- 25%, Patah Tulang Panjang tanpa syok
C. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi
tidak mêngancam nyawa dan anggota badannya,
misanya luka sayat dangkal.

D. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat


Misalnya pasien dengan ulcus Dekubitus, TBC kulit,
dan sebagainya.
PENANGGULANGAN PENDERITA
GAWAT DARURAT (PPGD)
Tujuan
1. Mencegah kematian dan cacat (to save life
and limb) pada penderita gawat darurat,
hingga dapat hidup dan berfungsi kembali
dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh
penanganan yang Iebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.
Filosofi Dasar PPGD
• Pemahaman Gawat dan Darurat bersifat universal. Dimanapun
berada, artinya sama.
• Kondisi gadar dpt terjadi kapan saja dan dimana saja, oleh karena
itu pertolongannya bisa siapa saja yang berada di lokasi kejadian.
• Pada keadaan gadar, pertolongan diberikan berdasarkan masalah
yang ditemukan pada pasien.
• Pertolongan gadar diberikan berdasarkan tingkat kegawatan
pasien tanpa membeda-bedakan status sosial, agama, ekonomi dan
ras.
PRINSIP DASAR PENANGANAN PENDERITA
GAWAT DARURAT

• Pertolongan gadar harus dilakukan dengan cepat, tepat dan


cermat.
• Cepat = sigap, tanpa keraguan.
• Tepat = harus menyelesaikan masalah utama
• Cermat = teliti dan hati-hati
Tindakan PPGD bukan hanya tindakan tindakan medis
(BSL atau ALS) tp juga pertolongan non medis seperti :
• Cara meminta pertolongan
• Menyiapkan transportasi untuk pasien
• Menyiapkan alat bantu medis pengganti sebelum ada
alat bantu definitive.
Cakupan pelayanan kesehatan yang perlu
dikembangkan meliputi:
1. Penanggulangan penderita di tempat kejadian
2. Transportasi penderita gawat darurat dan tempat
kejadian ke sarana kesehatan yang lebih memadai.
3. Upaya penyediaan sarana komunikasi untuk
menunjang kegiatan penanggulangan penderita gawat
darurat.
4. Upaya rujukan ilmu pengetahuan, pasien dan tenaga
ahli.
5. Upaya penanggulangan penderita gawat darurat di
tempat rujukan (Unit Gawat Darurat dan ICU).
6. Upaya pembiayaan penderita gawat darurat.
Komponen Penanggulangan
Penderita Gawat Darurat (PPGD)
1. Fase Pra Rumah Sakit (Luar RS)

Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan


Orang Awam dan Petugas Kesehatan (Subsistem
Ketenagaan).
Pada umumnya yang pertama menemukan penderita
gawat darurat di tempat musibah adalah masyarakat
yang dikenal dengan istilah orang awam. Oleh karena
itu, sangatlah bermanfaat sekali bila orang awam
diberi dan dilatih pengetahuan dan keterampilan
dalam penanggulangan penderita gawat darurat.
Klasifikasi orang awam:
Ditinjau dan segi peranan dalam masyaakat orang
awam dibagi 2 (dua) golongan.
a) Golongan awam biasa antara lain:
(1) guru-guru
(2) pelajar
(3) pengemudian kendaraan bermotor
(4) ibu-ibu rumah tangga
(5) petugas hotel, restoran dan lain-lain.
b) Golongan awam khusus antara lain:
(1) anggota polisi
(2) petugas Dinas Pemadam Kebakaran
(3) satpam/hansip
(4) petugas SAR (Search and Rescue)
(5) anggota pramuka (PMR)
Kemampuan Penanggulangan Penderita
Gawat Darurat (Basic Life Support)
yang harus dimiliki oleh orang awam

(1) cara meminta pertolongan


(2) resusitasi kardiopulmuno sederhana
(3) cara menghentikan perdarahan
(4) cara memasang balut/bidai
(5) cara transportasi penderita gadar.
• Anak-anak lebih mudah menerima
pelajaran penanggulangan penderita
gawat darurat, terutama kalau
dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.
• Anak menjadi dewasa dan pengetahuan ini
akan tetap dimiliki.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh
orang awam khusus antara lain:

(1) Kemampuan penanggulangan penderita gawat


darurat seperti orang awam (Basic Life Support)
ditambah.
(2) Kemampuan menanggulangai keadaan gawat
darurat sesuai bidang pekerjaannya.
Tenaga perawat

Kemampuan PPGD yang harus dimiliki tenaga perawat:


Untuk sistem pernapasan
(1) mengenal adanya sumbatan jalan napas
(2) membebaskan jalan napas (orapharyngeal air way) sampai
dengan intubasi endotracheal
(3) memberikan napas buatan
(4) melakukan resusitasi kardiopulmuner (RJP) dgn didahului
penilaian CAB (Kemenkes RI RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
2013)
Untuk sistem sirkulasi (jantung)

1) Mengenal aritmia jantung, dan infark jantung.


2) Memberi pertolongan pertama pada henti jantung.
3) Membuat rekaman jantung (EKG)
4) Mengenal syok dan memberikan pertolongan pertama
Untuk sistim vaskuler
(1) menghentikan perdarahan
(2) memasang infus/transfusi
(3) merawat infus dan CVP
Untuk sistim saraf
1) Mengenal koma dan memberi pertolongan
pertama.
2) Memberikan pertolongan pertama pada trauma
kepala dan Trauma Spinalis.
3) Mengenal stroke dan memberi pertolongan
pertama
Untuk Sistem Pencernaan
1) Pertolongan Pertama pada Trauma Abdomen
dan Pengenalan Tanda perdarahan
intraabdomen
2) Persiapan Operasi Segera (cito)
3) Kumbah Lambung pada pasien keracunan
Untuk sistem Perkemihan

• Pertolongan pertama pada payah ginjal


akut
• Mampu melakukan pemasangan kateter
Untuk Sistem Integumen dan Toksikologi
• Pertolongan pertama pada luka bakar
• Pertolongan pertama pada gigitan binatang
• Memberikan pertolongan pada penyalahgunaan obat
• Memberikan pertolongan pada keracunan
Untuk Sistem Endokrin

• Pertolongan pertama pada pasien


hipo/hiperglikemia
• Pertolongan pertama pada krisis tyroid
Untuk Sistem Muskuloskeletal
• Mengenal Patah Tulang dan dislokasi
• Memasang Bidai
• Mentransportasi pasien ke RS
Untuk Sistem Penginderaan

• Pertolongan pertama pada pasien trauma


mata atau telinga.
• Melakukan irigasi telinga dan mata.
Pada Anak
• Pertolongan Pertama pada anak dengan kejang
• Pertolongan pertama anak dengan asthma
• Pertolongan pertama anak dengan diare atau
konstipasi
2. Fase Rumah Sakit
Pelayanan Gawat Darurat
di Puskesmas
Puskesmas dalam wilayah kerja tertentu harus buka 24 jam dan
mampu dalam hal:
1) Melakukan resusitasi dan life support’
2) Melakukan rujukan penderita-penderita gawat darurat sesuai
dengan kemampuan
3) Menampung dan menanggulangi korban bencana
4) Melakukan komunikasi dengan pusat komunikasi dan rumah
sakit rujukan.
5) Menanggulangi ‘false emergency’ baik medikal dan surgikal
(bedah minor)
Puskesmas harus dilengkapi
dengan:

1) Laboratorium untuk menunjang diagnostik


Seperti: Hb, Ht, leukosit, urine dan gula darah.

2) Tenaga: 1 dokter umum dan 2-3 orang perawat yang


sudah mendapat pendidikan tertentu dalam PPGD
Unit / Instalasi Gawat Darurat

Unit/Instalasi Gawat Darurat adalah unit


pelayanan pertama pada pasien dgn ancaman
kematian dan kecacatan secara terpadu dgn
melibatkan berbagai disiplin ilmu
Unit / Instalasi Gawat Darurat
Kriteria:
1. Unit Gawat Darurat harus buka 24 jam
2. Gawat Darurat juga harus melayani penderita-penderita
“false emergency” tetapi tidak boleh menganggu/mengurangi
mutu pelayanan penderita-penderita Gawat Darurat
3. Gawat Darurat sebaiknya hanya melakukan primary care”.
Sedangkan “definitive care” dilakukan ditempat lain.
4. Gawat Darurat harus meningkatkan mutu personalia maupun
masyarakat sekitarnya dalam penanggulangan penderita
gawat darurat (PPGD).
5. Gawat Darurat harus melakukan riset guna meningkatkan
mutu/kualitas pelayanan kesehatan masyarakat sekitarnya
Tugas dan Fungsi UGD
Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat
darurat selama 24 jam scr terus menerus dan
berkesinambungan:
1. Mengelola pelayananan Gadar
2. Melakukan pelayanan siaga bencana
3. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan gadar
4. Mengelola fasilitas, peralatan dan obat-obatan life
saving
Lanjutan...
5. Mengelola tenaga medis, keperawatan dan non medis
6. Mengelola administrasi dan keuangan UGD
7. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gadar
8. Melakukan koordinasi dgn unit/RS lain
Klasifikasi Pelayanan Unit Gawat
Darurat

1. UGD Kelas IV
2. UGD Kelas III
3. UGD Kelas II
4. UGD Kelas I
Unit Gawat Darurat Kelas IV

• Dokter Suspesialis On Call


• Dokter Spesialis On Site 24 Jam
• Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General
Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan
stabilisasi pasien
• Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
• Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk
rujukan
Unit Gawat Darurat Kelas III

• Dokter spesialis 4 besar (Dalam, Bedah , Anak, Kebidanan)


On Site 24 Jam.
• Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General
Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan
stabilisasi pasien
• Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
• Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk
rujukan
Unit Gawat Darurat Kelas II

• Dokter spesialis 4 besar (Dalam, Bedah , Anak, Kebidanan)


On Call 24 Jam.
• Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS (General
Emergency Life Support) mampu melakukan resusitasi dan
stabilisasi pasien
• Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
• Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk
rujukan
Unit Gawat Darurat Kelas I

 Dokter Umum On site 24 Jam dgn kualifikasi GELS


(General Emergency Life Support) mampu melakukan
resusitasi dan stabilisasi pasien
 Perawat sesuai Rasio dgn kualifikasi PPGD
 Memiliki alat transportasi 24 Jam dan komunikasi utk
rujukan
Berhasil atau Gagalnya suatu IGD/UGD
tergantung pada:
1. Keadaan penderita waktu tiba di IGD
2. Kedaan Gedung IGD sebaiknya dirancang sedemikian rupa
shg
a. Masyarakat mudah mencapainya
b. Kegiatan mudah dikontrol
c. Jarak jalan kaki di dlm ruangan tdk jauh
d. Tidak infeksi silang
e. Dpt menanggulangi keadaan bencana
3. Kualitas dan Kuantitas alat-alat serta obat-obatan
Sertifikasi yang harus dimiliki
oleh Perawat IGD

• BCLS or BCTLS (Basic Cardiac Life Support or Basic


Cardiac Trauma Life Support)
• ACLS (Advanced Cardiac Life Support)
• PALS (Pediatric Advanced Life Support)
• CEN (Certified Emergency Nurse)
TRIASE
Triage dari bhs Prancis “Trier” artinya “Mengelompokkan atau
Memilih”. Triase dilakukan pada korban massal atau jumlh pasien
melebihi jum tenaga medis yg tersedia.
Semua penderita yang datang ke unit gawat darurat harus
melalui: “Triage”
Triage dilakukan oleh orang yang paling berpengalaman dan
harus dapat menentukan organ mana yang terganggu dan
dapat menyebabkan kematian dan menentukan
penanggulangannya.
Triage officer dapat seorang dokter ahli, dokter umum
ataupun perawat sesuai dengan kelas atau kebijaksanaan
rumah sakit.
Penggunaan Labelisasi warna pada
Triage Pelayanan Gawat Darurat

• Kondisi Berat
Merah
• Kondisi Sedang
Kuning
• Kondisi Ringan
Hijau
• Meninggal
Hitam
Penggunaan Labelisasi warna pada Triage Pelayanan
Gawat Darurat Untuk Wilayah Jawa Timur (Surabaya)

Biru • Kondisi Berat Sekali

Merah • Kondisi Berat

Kuning • Kondisi Sedang

Hijau • Kondisi Ringan

Hitam • Meninggal
•Kondisi
Merah
Berat
 Sumbatan Jalan Napas atau distress nafas
 Luka Tusuk dada/perut dengan shock dan
sesak
 Hipotensi / Shock
 Perdarahan pembuluh nadi
 Problem kejiwaan yg serius
 Tangan/kaki yg terpotong dgn perdarahan
 Combutsio Tk. II > 25%
•Kondisi
Kuning
Sedang
Combutsio Tk. II / III antar 20- 25%
Patah Tulang Panjang tanpa syok
Trauma tumpul Thoraks/abdomen tanpa
shock, tanpa sesak.
Trauma Bola Mata
•Kondisi
Hijau Ringan

Contusio dan Laserasi otot ringan


Combustio Tk. II< 20% (kecuali daerah
muka)
Hitam •Meninggal

Pasien datang dlm keadaan


meninggal
Pasien

Pintu Gerbang UGD


Visual Triage
Tdk Gawat
Gawat Darurat

Objective Resusitasi & stabilisasi


Triage

Tdk Darurat
GD (Intermediate
Care)

Obs 24 OK ICU
Jam

Rawat Inap

Pulang Meninggal
TERIMA KASIH

50

Anda mungkin juga menyukai