Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
KES
1.Obat Bebas
2.Obat bebas terbatas
3. Obat Keras
4. Obat narkotika
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas
tanpa resep dokter. Obat bebas ditandai
dengan lingkaran hitam warna hijau di
dalamnya.
disebut juga OTC ( over the counter)
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W), yakni obat-
obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di
apotek tanpa resep dokter. Contohnya obat anti mabuk
(Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat ini biasanya
tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berukuran 5
(lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter berdasar warna
gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam.
P.No. 1 P.No. 2
Awas! Obat keras
Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur jangan ditelan
Bacalah aturan memakainya
P.No. 3 P.No. 4
Awas! Obat keras.
Hanya untuk bagian luar dari badan. Awas! Obat keras
Hanya untuk dibakar.
P.No. 5 P.No. 6
Awas! Obat keras Awas! Obat keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan
Obat keras (dulu disebut obat daftar G =
Gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat
berkhasiat keras yang untuk
memperolehnya harus dengan resep
dokter,memakai tanda lingkaran merah
bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K
di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk
dalam golongan ini adalah antibiotik
(tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya),
serta obat-obatan yang mengandung
hormon (obat kencing manis, obat
penenang, dan lain-lain).
Psikotropika (UU No 5 th 1997)
Psikotropika adalah zat/obat yang dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan syaraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya
halusinasi (mengkhayal), ilusi gangguan cara
berfikir, perubahan alam perasaan dan dapat
meyebabkan ketergantungan serta mempunyai
efek stimulasi (merangsang) bagi para
pemakainya. Jenis-jenis yang termasuk
psikotropika . Contoh : Diazepam,
Phenobarbital
Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang
dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan golongan sebagaimana
terlampir dalam Undang-Undang ini
(Undang-Undang No. 35 Tahun 2009)
Golongan I
◦ hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan
◦ Misal:Tanaman Papaver Somniferum L,Opium mentah dsb
Golongan II
◦ berkhasiat pengobatan.digunakan sebagai pilihan terakhir &
dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan
◦ Misal : Fentanil, Petidina, dsb
Golongan III
◦ berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan / atau tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan, potensi ringan mengakibatkan
ketergantungan
◦ Misal
a.Kodein dan garam-garam,
b.Campuran Opium + bahan bukan narkotika
c.Campuran sediaan difenoksin/difenoksilat+bahan
bukan narkotika
PENGGOLONGAN NARKOTIKA
(lanjutan)
Catatan: