Oktiani Tejaningsih
The SDGs are …
5
kecelakaan lalu lintas lalu lintas jalan
Akses universal ke layanan perawatan Tingkat cakupan keluarga berencana
kesehatan reproduksi seksual |
Indicator of Health SDGs
(con.)
Targets Indicators
6
Pembiayaan kesehatan dan tenaga kerja Kesehatan pekerja setiap 1000 populasi
kesehatan
Memperkuat kapasitas kesehatan resiko Implementasi kapasitas inti IHR |
(Interntional Health Regulator)
Indicator of Health Related
SDGs
Indikator termasuk sasaran kesehatan lainnya
7
kelahiran terdaftar di bawah 5 th; dll.
|
SDG and Improving
MNCH
Penurunan mortalitas ibu dan anak adalah target penting dari
SDGs
8
Pekerjaan multi-sektoral dan Penguatan Sistem
Kesehatan sangat penting untuk peningkatan MNCH lebih
lanjut |
Challenges on Monitoring SDG
Indicators
Sebagian besar indikator ditegakan dengan metadata, alasan yg
masuk akal lintas negara. Indikator terkait MDGs tersebut (MMR,
U5MR, HIV, TB Malaria, dll.)
10
terpisah
o Fasilitas yg lebuh baik berdasar pelaporan data: kualitas
|
layanan, obat-obatan, sumber daya manusia, pembiayaan, dll..
Key Actions for Better
monitoring SDGs
Kapaitas analisa data yg lebih kuat, diproses dan digunakan utk
pengambilan keputusan: Mengkombinasikan pelaporan data
fasilitas, survei berbasis populasi, Civil Registration and Vital
Statistics (CRVS) , dan data lain di semua level.
11
(eHealth) akan memainkan peran kunci dalam penyediaan
layanan, manajemen layanan, dan kemajuan M & E SDG.. |
KESEHATAN DALAM
KERANGKA SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
1
PENCAPAIAN MDGs
2014
(Laporan MDGs 2014, Bappenas)
UNFINISHED
BUSINESS
BIDANG KESEHATAN
Dari 31 indikator MDGs
terkait sektor kesehatan:
a. 7 ACHIEVED
b. 17 ON TRACK
c. 7 OFF TRACK
(4 DI ANTARANYA
MERUPAKAN
INDIKATOR
OUTCOME)
8
DAMPAK YANG DIHARAPKAN
SDGs
PENGURANGAN KEMISKINAN,
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
1 YANG MERATA, MATA PENCAHARIAN
DAN PEKERJAAN LAYAK
Mempertajam akuntabilitas
Tidak boleh ada yang Menghindari kesenjangan pelaporan melalui
tertinggal dalam antar kelompok kelembagaan yang kuat,
mencapai seluruh tujuan masyarakat dan antar pengelolaan data
SDGs wilayah berkualitas, diikuti inovasi
strategi berbasis bukti
(Dimodifikasi dari Paparan BPS pada Workshop SADNGUsNBGaputpkeRnAaKsO, 2R0PO15P d2a01n5dokumen Transforming
Our World, UN 2015 )
MEANS OF IMPLEMENTATION (MoI)/
PERANGKAT IMPLEMENTASI
SDGs
• Merupakan aspek-aspek yang perlu diupayakan dan dicapai
perbaikannya (syarat) untuk keberhasilan pencapaian target utama
(misal: untuk mencapai target 3.1, 3.2, 3.3, dst perlu tercapai dulu
target perangkat implementasi 3.c)
• Dijabarkan secara tematik pada masing-masing goal pada poin x.a, x.b,
x.c,
dan seterusnya (misal: target 3.a, 3.b, 3.c, …)
• Dijabarkan secara umum dan menyeluruh pada goal nomor 17.
• Di antaranya terdiri dari:
– Kesehatan: Ratifikasi FCTC, Peningkatan kapasitas dan distribusi
tenaga
kesehatan, Ketersediaan vaksin dan obat
– Umum: Tata kebijakan dan kelembagaan, sistem
POSISI KESEHATAN
DALAM
KERANGKA SDGs
PERHATIAN KHUSUS
SEKTOR KESEHATAN
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta
mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
GIZI MASYARAKAT
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang
di segala usia [13 target]
SISTEM KESEHATAN
NASIONAL
Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan [9 target]
AKSES KESPRO, KB
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan
bagi semua orang [8 target]
SANITASI DAN AIR BERSIH
GIZI DALAM KERANGKA
SDGs
Tujuan #2: “Mengakhiri
kelaparan, mencapai ketahanan
pangan dan meningkatkan gizi,
serta mendorong pertanian yang
Tujuan #1: “Menanggulangi berkelanjutan”
Kelaparan dan Kemiskinan” 2.1 Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan
• Unfinished business melanjutkan . menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan
pembangunan gizi. mencukupi bagi semua orang, khususnya
• Pada SDGs diarahkan pada solusi masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di
sepanjang tahun.
berkelanjutan, yaitu peningkatan 2.2
akses pangan dan produksi . Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk
pertanian. malnutrisi, termasuk mencapai target internasional
2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada
• Melalui inovasi strategi, termasuk balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja
implementasi Perpres 42 Tahun 2013 perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta
dan kesepakatan ICN2 menuju target lansia.
WHA 2025.
KESEHATAN DALAM
KERANGKA SDGs
Menjamin kehidupan
yang sehat dan
mendorong
kesejahteraan bagi
semua orang di segala
usia
Unfinished
business:
1. Penurunan AKI, AKBa, AKN
2. HIV/AIDS, TB, Malaria
13 Target 3. Akses Kesehatan Reproduksi (termasuk KB,
(9 Target + 4 Means of ASFR)
Implementation) Perhatian
baru:
1. Kematian akibat PTM
Seluruh isu kesehatan 2. Penyalahgunaan narkotika dan alkohol
diintegrasikan dalam satu tujuan 3. Kecelakaan lalu lintas
4. Universal Health Coverage
(nomor 3). 5. Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
Upaya pencapaian harus terintegrasi. 6 P1e5nanganan krisis dan kegawatdaruratan
15
KESEHATAN DALAM KERANGKA
SDGs
(CROSS-CUTTING 2ISSUES)
OUTCOME
INPUT OUTPUT 1.Pada tahun 2030,
secara progresif
PROSES 1.1. Pada 2030, mencapai dan
3.8. Mencapai mengentaskan mempertahankan
UNIVERSAL HEALTH 8.5 Pada tahun 2030 , pertumbuhan
kemiskinan pada semua
COVERAGE, termasuk mencapai kondisi pendapatan dari 40
orang, di mana pun,
perlindungan risiko pekerja tetap dan persen populasi
saat ini ukurannya
keuangan, akses kepada produktif dan terbawah pada
adalah orang-orang yang
pelayanan kesehatan pekerjaan yang layak tingkatan yang lebih
penguhidupannya
dasar berkualitas dan untuk semua wanita tinggi dari rata- rata
kurang dari USD 1,25/
akses kepada obat- dan laki-laki , termasuk nasional
hari
obatan dan vaksin dasar untuk orang-orang
muda dan penyandang 1.2. Pada 2030, 2.Pada tahun 2030,
yang aman, efektif, dan
cacat, dan upah yang mengurangi setidaknya memberdayakan dan
berkualitas bagi semua
sama untuk pekerjaan setengah jumlah laki-laki, mempromosikan inklusi
orang.
yang sama nilainya. perempuan, dan anak- sosial, ekonomi dan
anak di segala usia yang politik dari semua,
hidup dalam kemiskinan tanpa memandang
di segala dimensi usia, jenis kelamin,
menurut definisi nasional disabilitas, ras, etnis,
asal, agama atau status
ekonomi atau lainnya
KESEHATAN SEBAGAI
OUTCOME
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
INPUT
PROSES
9.1 Mengembangkan
kualitas, infrastruktur 6.1. Mencapai
OUTPUT OUTCOME
yang handal, akses air minum 2.2. Pada tahun 2030, 3.2. Pada 2030,
berkelanjutan dan aman yang mengakhiri segala mengakhiri kematian
tangguh, termasuk universal dan bentuk malnutrisi, bayi dan balita yang
daerah dan merata termasuk mencapai dapat dicegah,
infrastruktur lintas target internasional
6.2 Mencapai akses dengan seluruh
batas, untuk 2025 untuk penurunan
sanitasi dan higiene negara berusaha
mendukung stunting dan wasting
yang cukup dan menurunkan Angka
pembangunan pada balita dan
merata bagi semua Kematian Neonatal
ekonomi dan mengatasi kebutuhan
orang serta setidaknya hingga
kesejahteraan gizi remaja
mengakhiri defekasi 12 per 1.000 KH dan
manusia, dengan perempuan, wanita
terbuka, memberi Angka Kematian
fokus pada akses hamil dan menyusui,
perhatian khusus Balita 25 per 1.000
yang dapat diterima serta lansia.
pada kebutuhan KH
semua orang dan
merata untuk semua perempuan dan
wanita serta orang-
orang yang berada
pada situasi rentan
TINDAK LANJUT PEMERINTAH
PUSAT
(Rekomendasi Deputi Bidang SDA dan LH - Bappenas, 2015)
2.2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target internasional 2025 untuk penurunan
stunting dan wasting pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
G utmk
eRnAdKaOpRatPTOaPble2t0T1a5
N mbah Darah (TTD)
GOAL 3
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN DAN RENSTRA DATA TARGE SUMBER
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T 2015 - 2019 ACUAN T
2030 2019
3.1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
3.1.1. Kematian Ibu per 359/ 70/ RPJMN 2015 – 2019: 346/ 306/ Direktorat
100.000 kelahiran hidup 100.000 100.000 Angka kematian ibu per 100.000 100.000 Bina
KH KH 100.000 kelahiran hidup KH KH Kesehatan
(SDKI, (SP 2010) Ibu,
2012) Kemkes RI
K/L Terkait:
3.1.2. Proporsi kelahiran 86,89% Proporsi kelahiran yang ditolong 86,89% BKKBN,
ditolong oleh tenaga (Susenas tenaga kesehatan terlatih (Susenas Kemen PP
kesehatan terampil , 2014) , 2014) dan PA
K/L Terkait:
3.2.2. Angka Kematian 19/ 1000 12/1000 RPJMN 2015-2019: [tidak ada] 19/ 1000 Target BKKBN,
Neonatal per 1000 KH KH Renstra 2015-2019: [tidak ada] KH 2025 Kemen PP
kelahiran hidup (SDKI, (SDKI) INDONESIA NEONATAL ACTION (SDKI, 9/ 1000 dan PA
2012) PLAN 2025 2012) KH
Angka Kematian Neonatal per (SDKI)
1000 kelahiran hidup
GOAL 3
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN DAN RENSTRA DATA TARGE SUMBER
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T 2015 - 2019 ACUAN T
2030 2019
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis,
penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya.
3.3.1. Jumlah kasus baru RPJMN 2015 – 2019: 0,46 % <0,5% Direktorat
infeksi HIV per 1000 Prevalensi HIV dan AIDS (persen) (2014) Pengendali
populasi berisiko (menurut an
umur, jenis kelamin, dan Renstra Kemkes RI 2015 – 2019: 42% 55% Penyakit
populasi kunci) Persentase angka kasus HIV yang diobati (Dit. (Dit. Menular
P2ML, P2ML) Langsung ,
2014) Ditjen
P2PL
3.3.2. Insiden TB per 183 RPJMN 2015 – 2019: 297/ 245/
1000 orang per tahun /100.000 Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 100.000
pendudu 100.000 penduduk penduduk
k per penduduk (2013)
Tahun
Renstra Kemkes RI 2015 – 2019: 75% 90%
Persentase Kabupaten/Kota dengan (Dit. (Dit.
angka keberhasilan pengobatan TB P2ML, P2ML)
paru BTA positif (Success Rate) 2014)
minimal 85%
GOAL 3
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN DAN DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUA T RENSTRA 2015 ACUA T SUMBER
N 2030 - 2019 N 2019
3.3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta memerangi hepatitis,
penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya.
3.3.3. Kasus insiden 0,99/ 1000 RPJMN 2015 – 2019: [tidak ada] 212 300 Direktorat
malaria per 1000 orang penduduk Renstra Kemkes RI 2015 – (Dit. P2B2, (Dit. Pengendalian
per tahun (2014) 2019: Jumlah 2013) P2B2) Penyakit
kabupaten/kota mencapai Persumber
eliminasi malaria Binatang, Ditjen
P2PL
3.3.4. Estimasi jumlah infeksi RPJMN 2015 – 2019: [tidak ada] 2,5% 80% Direktorat
baru Hepatitis B per 100.000 Renstra Kemkes RI 2015 – (Dit. (Dit. Pengendalian
penduduk dalam jangka 2019: Persentase P2ML P2ML) Penyakit Menular
tahun tertentu Kabupaten/Kota yang , Langsung , Ditjen
melaksanakan kegiatan deteksi 2013) P2PL
dini Hepatitis B pada kelompok
berisiko
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan
perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
3.4.1. Probabilitas Hasil Riskesdas Target 2025: RPJMN 2015 – 2019: Direktorat
kematian akibat 2007 untuk 1. Prevalensi tekanan darah 25,8% 23,4 Pengendalia
penyakit Kematian Akibat: Menurunkan tinggi (persen) (2013) n Penyakit
kardiovaskuler, 1.Stroke 15.4% sebesar Tidak
kanker, diabetes, 2.Hipertensi 6,8% 25% semua Menular,
atau penyakit 3.Penyakit kematian 2. Prevalensi obesitas pada Ditjen P2PL
respirasi kronis Iskemik 5,1% akibat 15,4% 15,4%
penduduk (2013)
antara usia 30 dan 4.Penyakit cardiovascul usia 18+ tahun (persen)
70 tahun jantung 4,6% ar disease,
5.DM 5,7% cancer, 1,75% 50%
6.Tumor ganas 5,7% diabetes, or Renstra Kemkes RI 2015 – 2019: (2014)
7.Penyakit Saluran chronic Persentase perempuan usia 30
napas bawah 5,1% respiratory sampai 50 tahun yang dideteksi dini
disease kanker serviks dan payudara
GOAL 3
CALON INDIKATOR TARGET INDIKATOR RPJMN/ RENSTRA DATA TARGE
(UN Statistics, DATA ACUAN 2030 TERKAIT 2015 - 2019 ACUA T SUMBER
Nov 2015) N 2019
3.4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan
perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
3.5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan alkohol
yang membahayakan
3.5.1. Cakupan RPJMN 2015 – 2019: [tidak Direktorat
tindakan intervensi ada] Kesehatan Jiwa,
(farmakologi, Renstra Kemkes RI 2015 – Ditjen BUK
psikososial, serta 2019: Persentase Fasilitas 16,5% 50% Badan Narkotika
rehabilitasi dan pasca Pelayanan Kesehatan (2014) Nasional
perawatan) untuk (Fasyankes) Institusi Struktur Baru 2016:
penderita disfungsi Penerima Wajib Lapor Direktorat
penggunaan zat (IPWL) pecandu Narkotika Pengendalian PTM,
tertentu yang aktif Ditjen P2PL
3.5.2. Penyalahgunaan RPJMN 2015 – 2019: [tidak
alkohol sesuai definisi ada]
konteks nasional berupa Renstra Kemkes RI 2015 –
konsumsi alkohol per 2019: [tidak ada]
kapita (untuk usia di atas
15 tahun) dalam satu
tahun dengan satuan
‘liter alkohol murni’
30
GOAL 3
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN/ RENSTRA/ KETERSEDIAAN DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T INDIKATOR ACUAN T SUMBER
2030 2015 - 2019 2019
3.6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas
3.6.1. Jumlah RPJMN 2015 – 2019: [tidak Kepolisian
kematian akibat ada] Republik
kecelakaan fatal Renstra Kemkes RI 2015 – Indonesia,
lalu lintas per 2019: [tidak ada] KemHub,
100.000 penduduk Bina
(menurut umur) Marga,
Rumah
Sakit
GOAL 3
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN/ RENSTRA/ DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T KETERSEDIAAN INDIKATOR ACUAN T SUMBER
2030 2015 - 2019 2019
3.7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk keluarga berencana (KB),
informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional.
3.7.2. Angka kelahiran pada 15-19 tahun RPJMN 2015 – 2019: [tidak ada] Renstra BKKBN
remaja (usia 10-14; 15-19) per 48/ 1000 Kemkes RI 2015 – 2019: [tidak ada]
1000 wanita pada kelompok usia (SDKI, 2012)
tersebut
GOAL 3
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN/ RENSTRA/ DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUA T KETERSEDIAAN INDIKATOR ACUA T SUMBER
N 2030 2015 - 2019 N 2019
3.8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan
kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas
bagi semua orang.
3.8.1. Cakupan RPJMN 2015 – 2019: 51,8% Min. 95% Pusat
intervensi (contoh: Presentase penduduk yang (Okt 2014) P2JK,
imunisasi lengkap, menjadi peserta jaminan BPJS
terapi ARV, kesehatan melalui SJSN Bidang
penanganan TB, Kesehatan
penanganan
hipertensi, persalinan Renstra Kemkes RI 2015 – 2019: 2014:
Jumlah penduduk yang menjadi 109,9
ditolong tenaga 86,4 juta juta
kesehatan terampil, peserta Penerima Bantuan Iuran (2014)
dsb.) (Status: Masih (PBI) melalui Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)/Kartu Indonesia
diperdebatkan) Sehat (KIS) (dalam juta)
3.b. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun tidak menular yang
mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai
Doha Declaration tentang TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk menggunakan
secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual
terkait keleluasaan untuk melindungi kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua orang.
3.d. Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam hal peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan
risiko kesehatan nasional dan global.
3.d.1. Persentase atribut 13 RPJMN 2015 – 2019: [tidak ada] Dit. Simkarkesma,
core capacities yang telah Renstra Kemkes RI 2015 – 2019: Ditjen P2PL dan
dicapai pada titik waktu 1. Persentase Kabupaten/Kota yang Pusat
tertentu mempunyai kebijakan kesiapsiagaan Penanggulangan
dalam penanggulangan kedaruratan Krisis Kesehatan
kesehatan masyarakat yang berpotensi
wabah
2. Persentase sinyal kewaspadaan dini
yang direspon
3. Jumlah Kabupaten/Kota yang
mendapatkan dukungan untuk mampu
melaksanakan upaya pengurangan
risiko krisis kesehatan di wilayahnya
4. Jumlah Provinsi yang mendapatkan
advokasi dan sosialisasi untuk
mendukung pelaksanaan upaya
pengurangan risiko krisis kesehatan di
NUNG utk RAKORPOP 2015
A wilayahnya
GOAL 5
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN/ RENSTRA/ DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T KETERSEDIAAN INDIKATOR ACUAN T SUMBER
2030 2015 - 2019 2019
5.3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan terpaksa,
serta sunat perempuan.
3
GOAL 6
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN/ RENSTRA/ DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T KETERSEDIAAN ACUAN T SUMBER
2030 INDIKATOR 2015 - 2019 2019
6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
6.1.1. Persentase 68,36% RPJMN 2015 – 2019: 1. Direktorat
penduduk yang (Susenas [tidak ada] 22,7% 50% Penyehata
menggunakan layanan , 2014) Renstra Kemkes RI (2014) n
air minum yang dikelola 2015 Lingkunga
secara aman MDG – 2019: n, Ditjen
/ Indikator MDGs: Repor Persentase sarana P2PL
Proporsi rumah tangga t air minum yang 2. Kemen PU
dengan akses 2014 dilakukan dan
berkelanjutan terhadap pengawasan Perumahan
sumber air minum Rakyat
layak, perkotaan dan
perdesaan
4
GOAL 6
CALON INDIKATOR DATA TARGE RPJMN/ RENSTRA/ DATA TARGE
(UN Statistics, Nov 2015) ACUAN T KETERSEDIAAN ACUA T SUMBER
2030 INDIKATOR 2015 - 2019 N 2019
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta
mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan
wanita serta orang-orang yang berada pada situasi rentan
6.2.1. Persentase 62,41% RPJMN 2015 – 2019: 1. Direktorat
penduduk yang (Susenas [tidak ada] Penyehata
menggunakan fasilitas , 2014) Renstra Kemkes RI 18.339 45.000 n
sanitasi yang dikelola 2015 (2014) Lingkunga
secara aman/ Indikator MDG – 2019: n, Ditjen
MDGs: Proporsi rumah Repor Jumlah P2PL
tangga dengan akses t Desa/Kelurahan 2. Kemen PU
berkelanjutan terhadap 2014 yang melaksanakan dan
fasilitas sanitasi dasar STBM Perumahan
layak, perkotaan dan Rakyat
perdesaan
TINDAK LANJUT PEMERINTAH DAERAH
UNTUK PENCAPAIAN SDGs PADA SEKTOR
KESEHATAN
LESSON LEARNT PROSES INTERNALISASI MDGs DALAM
AGENDA PEMBANGUNAN DAERAH
RAN RAD
SDG SDG
s s
PERLU MENGIDENTIFIKASI
KETERSEDIAAN DATA
INDIKATOR SEJAK AWAL
MEANS OF IMPLEMENTATION:
a. Memastikan mobilisasi berarti atas sumber daya dari berbagai
sumber, termasuk melalui kerja sama pembangunan yang telah
ditingkatkan, untuk menyediakan alat yang mencukupi serta
terprediksi untuk negara-negara berkembang, terutama negara
tertinggal, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan
untuk mengakhiri kemiskinan di seluruh dimensinya
b. Menyusun kerangka kebijakan yang kuat di tingkat nasional, regional,
dan internasional, berdasaran strategi pembangunan yang pro-rakyat
miskin serta sensitif gender, untuk mendukung investasi yang telah
dipercepat dalam tindakan pengentasan kemiskinan
TARGET GIZI MASYARAKAT
1. Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan yang aman, bergizi, dan
mencukupi bagi semua orang, khususnya masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, di
sepanjang tahun.
2. Pada tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk mencapai target
internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting pada balita dan mengatasi
kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui, serta lansia.
2.3 Pada tahun 2030, menduakalilipatkan produktivitas dan pendapatan pertanian pada produsen berskala kecil, terutama
. wanita,
bangsa pribumi, petani keluarga, peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan merata kepada tanah,
input dan sumber daya produktif lainnya, pengetahuan, layanan keuangan, pasar dan peluang untuk pekerjaan
pertambahan nilai maupun non-pertanian
2.4 Pada tahun 2030, memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplementasikan praktik
. pertanian yang berketahanan yang meningkatkan produktivitas dan produksi, yang membantu mempertahankan
ekosistem, yang memperkuat kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim, cuaca ekstrem, kekeringan, banjir dan
bencana lainnya serta yang secara progresif meningkatkan kualitas daratan dan tanah
2.5 Pada tahun 2020, mempertahankan keanekaragaman genetik pada bibit, tanaman budidaya serta hewan ternak dan
. jinak beserta spesies liar terkaitnya, termasuk secara bijaksana mengelola dan melakukan diversifikasi bank bibit dan
tanamandi tingkat nasional, regional, dan internasional, serta memastikan akses kepada bagi hasil, dan bagi hasil yang
adil dan merata melalui
1/12/201penggunaan sumber daya genetik dan asosiasi pengetahuan tradisional, sebagaimana disetujui secara
internasional
TARGET GIZI MASYARAKAT2
MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI
a. Meningkatkan investasi, termasuk melalui peningkatan kerja sama internasional, pada
infrastruktur pedesaan, penelitian dan ekstensifikasi layanan pertanian, pengembangan
teknologi dan bank genetik tanaman dan ternak untuk peningkatan kapasitas produksi
pertanian di negara berkembang, khususnya negara tertinggal
b. Mengoreksi dan mencegah restriksi perdagangan serta distorsi pada pasar pertanian dunia,
termasuk melalui eliminasi paralel segala bentuk subsidi ekspor pertanian dan segala jenis
ekspor yang berdampak serupa, sesuai mandat Doha Development Round
c. Mengadopsi cara-cara untuk memastikan fungsi pasar komoditas pangan yang semestinya
berikut turunannya serta memfasilitasi akses tepat waktu kepada informasi pasar,
termasuk mengenai cadangan pangan untuk membantu membatasi perubahan ekstrem
harga pangan
TARGET SISTEM
KESEHATAN NASIONAL
1. Pada 2030, mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup
2. Pada 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha
menurunkan Angka Kematian Neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 KH dan Angka Kematian Balita 25
per 1.000 KH
3. Pada 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberkulosis, malaria dan penyakit tropis yang terabaikan, serta
memerangi hepatitis, penyakit bersumber air dan penyakit menular lainnya.
4. Pada 2030, mengurangi sepertiga kematian prematur akibat penyakit tidak menular melalui
pencegahan dan perawatan, serta mendorong kesehatan dan kesejahteraan mental.
5. Memperkuat pencegahan dan perawatan penyalahgunaan zat, termasuk penyalahgunaan narkotika dan
alkohol yang membahayakan
6. Pada 2020, mengurangi setengah jumlah global kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas
7. Pada 2030, menjamin akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi , termasuk
keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan
program nasional.
8. Mencapai universal health coverage, termasuk perlindungan risiko keuangan, akses kepada pelayanan
kesehatan dasar berkualitas dan akses kepada obat-obatan dan vaksin dasar yang aman, efektif, dan berkualitas
bagi semua orang.
3.9 Pada 2030, mengurangi secara substansial kematian dan kesakitan akibat senyawa berbahaya serta
kontaminasi dan polusi udara, air, dan tanah.
TARGET SISTEM KESEHATAN
NASIONAL2
MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT IMPLEMENTASI
3.a Memperkuat implementasi FCTC WHO di seluruh negara, sesuai keperluan
. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin dan obat penyakit menular maupun
3.b tidak menular yang mempengaruhi terutama negara-negara berkembang, menyediakan
. akses kepada obat dan vaksin dasar yang terjangkau, sesuai Doha Declaration tentang
TRIPS Agreement and Public Health, yang menegaskan hak negara berkembang untuk
menggunakan secara penuh ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan atas Aspek-Aspek
terkait Perdagangan pada Hak Properti Intelektual terkait keleluasaan untuk melindungi
kesehatan masyarakat, dan, pada khususnya, menyediakan akses obat bagi semua
orang.
3.c Secara substansial meningkatkan pembiayaan kesehatan serta rekrutmen,
. pengembangan, pelatihan, dan retensi tenaga kesehatan di negara-negara
berkembang, terutama negara- negara tertinggal dan negara bagian pulau kecil yang
sedang berkembang.
3.d
Memperkuat kapasitas seluruh negara, khususnya negara-negara berkembang dalam
.
hal
peringatan dini, penurunan risiko serta pengelolaan risiko kesehatan nasional dan
Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan
belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
1. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan pendidikan dasar dan
menengah yang gratis, merata dan berkualitas yang mengarah pada dampak pembelajaran yang relevan dan
efektif
2. Pada 2030 memastikan bahwa seluruh anak perempuan dan laki-laki memiliki akses kepada pengembangan,
perawatan, dan
pendidikan pra-dasar usia dini yang berkualitas sehingga siap untuk mengikuti pendidikan dasar
3. Pada 2030 memastikan akses pendidikan teknis, kejuruan, dan tersier yang merata untuk seluruh perempuan
dan laki-laki, termasuk untuk universitas
4. Pada 2030, meningkatkan secara substansial jumlah anak muda dan orang dewasa yang memiliki keterampilan
relevan,
termasuk keterampilan teknis dan kejuruan untuk lapangan pekerjaan, pekerjaan serta kewirausahaan yang layak
5. Pada 2030, menghilangkan kesenjangan gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang merata kepada
seluruh jenjang pendidikan dan pelatihan kejuruan bagi masyarakat rentan, termasuk penyandang disabilitas,
penduduk pribumi dan anak-anak yang dalam kondisi rentan
6. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh anak muda dan proporsi substansial orang dewasa baik laki-laki maupun
perempuan,
mencapai kemampuan mmebaca dan berhitung
7. Pada 2030, memastikan bahwa seluruh peserta pembelajaran memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, termasuk, di antaranya, melalui pendidikan
berkelanjutan , serta gaya hidup, hak asasi, kesetaraan gender, promosi budaya damai dan anti-kekerasan,
kependudukan global serta penghargaan terhadap keberagaman budaya yang (juga) berkelanjutan dan daripada
kontribusi budaya kepada pembangunan berkelanjutan
Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
4.a Membangun dan mengupgrade fasilitas pendidikan yang sensitif anak-anak,
. penyandang disabilitas, dan gender, serta menyediakan lingkungan pembelajaran
yang aman, anti- kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua orang
4.b Pada 2020, memperluas ketersediaan beasiswa secara substansial di tingkat global
. untuk negara-negara berkembang, terutama negara tertinggal, negara bagian
berkembang berupa pulau kecil serta negara Afrika, untuk pendaftaran pendidikan
tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan edukasi, program
teknis, permesinan dan ilmiah pada negara maju maupun negara berkembang
lainnya
4.c Pada 2030, meningkatkan secara substansial suplai guru berkualifikasi, termasuk
. melalui kerja sama internasional untuk pelatihan guru di negara berkembang,
terutama negara tertinggal dan negara bagian berkembang berupa pulau kecil
TARGET AKSES KESEHATAN
REPRODUKSI
1. Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap wanita dan perempuan di mana pun
2. Menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap seluruh wanita dan perempuan pada
ruang publik maupun pribadi, termasuk perdagangan manusia, seks dan jenis eksploitasi
lainnya
3. Menghilangkan segala bentuk praktik berbahaya, seperti pernikahan anak-anak, usia dini dan
terpaksa, serta sunat perempuan.
4. Mengakui dan memberi nilai pada pelayanan tak berbayar dan pekerja rumah tangga dengan
penyediaan kebijakan-kebijakan layanan umum, infrastruktur dan jaminan sosial, serta
promosi pembagian tanggung jawab dalam rumah tangga dan keluarga sesuai dengan kondisi
nasional
5. Memastikan partsipasi penuh dan efektif serta peluang yang sama untuk kepemimpinan
pada seluruh tingkat pengambilan keputusan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan
masyarakat
6. Menjamin akses semesta kepada kesehatan seksual dan reproduksi serta hak-hak reproduksi
sebagaimana yang disetujui, sesuai Programme of Action of the International Conference on
Population and Development serta Beijing Platform for Action berikut dokumen hasil
konferensi kajiannya
TARGET AKSES KESEHATAN
REPRODUKSI2
MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT
IMPLEMENTASI
a. Melakukan reformasi untuk memberikan kesetaraan hak sumber daya
ekonomi kepada wanita, sebagaimana pula akses kepada
kepemilikan dan kendali atas tanah dan properti lainnya, layanan
keuangan, harta warisan, dan sumber daya alam, sesuai hukum
nasional
b. Meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung,
khususnya teknologi informasi dan komunikasi, untuk
mendorong pemberdayaan perempuan
c. Mengadopsi dan memperkuat kebijakan yang logis serta legislasi
yang dapat ditegakkan untuk mendorong kesetaraan gender dan
pemberdayaan seluruh wanita dan perempuan di segala tingkatan
TARGET SANITASI DAN
AIR BERSIH
6.1. Mencapai akses air minum aman yang universal dan merata
6.2 Mencapai akses sanitasi dan higiene yang cukup dan merata bagi semua orang serta
mengakhiri defekasi terbuka, memberi perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan
wanita serta orang- orang yang berada pada situasi rentan
3. Meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan penumpukan sampah,
dan meminimalisir pembuangan kimia dan materi berbahaya, mengurangi setengah proporsi
air limbah yang tidak dimurnikan serta meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali
yang aman secara global
4. Meningkatkan efisiensi penggunaan air di seluruh sektor dan memastikan pengambilan dan
suplai air tawar yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan dan secara substansial
mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air
5. Mengimplementasikan pengelolaan sumber daya air terintegrasi di seluruh tingkatan, termasuk
melalui kerja sama transperbatasan, sebagaimana mestinya
6. Melindungi dan memulihkan ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah,
sungai,
1/12/201m5 ata air dan danau
TARGET SANITASI DAN AIR
BERSIH2
MEANS OF IMPLEMENTATION / PERANGKAT
IMPLEMENTASI
8.1 Mempertahankan pertumbuhan ekonomi per kapita sesuai dengan kondisi nasional,
khususnya, pertumbuhan produk domestik bruto minimal 7 persen per tahun di negara-
negara berkembang.
2. Mencapai tingkat yang lebih tinggi dari produktivitas ekonomi melalui diversifikasi , peningkatan
teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus pada sektor nilai tinggi dan padat tenaga kerja.
3. Mendorong kebijakan berorientasi pembangunan yang mendukung kegiatan produktif,
penciptaan lapangan kerja yang layak , kewirausahaan , kreativitas dan inovasi dan memotivasi
formalisasi bentuk usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui ketersediaan akses
layanan keuangan.
4. Meningkatkan secara progresif sampai tahun 2030 , efisiensi sumber daya global dalam konsumsi
dan produksi dan berusaha untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi
lingkungan, sesuai dengan kerangka 10 tahun program konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan, dengan negara-negara berkembang yang maju memimpin
5. Pada tahun 2030 , mencapai kondisi pekerja tetap dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk
semua wanita dan laki-laki , termasuk untuk orang-orang muda dan penyandang cacat, dan
upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya.
6. Pada tahun 2020 , secara substansial mengurangi proporsi pemuda tidak dalam pekerjaan ,
pendidikan atau pelatihan .
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan, serta kesempatan
kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang [11 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
10. Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40
1 persen
populasi terbawah pada tingkatan yang lebih tinggi dari rata-rata nasional
10.
2 Pada tahun 2030, memberdayakan dan mempromosikan inklusi sosial, ekonomi dan politik dari semua,
tanpa memandang usia, jenis kelamin, disabilitas, ras, etnis, asal, agama atau status ekonomi atau
10. lainnya Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi kesenjangan hasil, termasuk dengan
3 menghilangkan
hukum, kebijakan dan praktik yang diskriminatif, serta mempromosikan undang-undang, kebijakan dan
10. tindakan yang sesuai dalam hal ini
4 Mengadopsi kebijakan, terutama fiskal, kebijakan upah dan perlindungan sosial, dan secara progresif
mencapai kesetaraan yang lebih nyata
10.
Memperbaiki regulasi dan pengawasan pasar keuangan global dan lembaga-lembaga serta
5
memperkuat pelaksanaan peraturan semacamnya
10. Memastikan peningkatan representasi dan suara untuk negara-negara berkembang dalam
6 pengambilan keputusan di lembaga keuangan dan ekonomi internasional global dalam rangka
menjadikan lembaga yang efektif, kredibel, akuntabel dan sah
10. Memfasilitas migrasi dan mobilitas yangi tertib, aman, teratur dan bertanggung, termasuk melalui
7 penerapan
kebijakan migrasi yang direncanakan dan dikelola dengan baik
Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10
target]
MEANS OF
IMPLEMENTATION:
1. Pada 2030, memastikan akses semua orang terhadap tempat tinggal dan pelayanan dasar yang layak,
aman dan terjangkau serta memajukan daerah kumuh
2. Pada 2030, membuka akses semua orang terhadap sistem transportasi yang aman, murah,
terjangkau dan berkelanjutan, meningkatkan keamanan jalan, terutama dengan memperluas
transportasi publik, dengan perhatian khusus kepada mereka yang memerlukan seperti
perempuan, anak-anak, orang-orang dengan kebutuhan khusus dan lanjut usia.
3. Pada 2030, mendorong urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta kapasitas berpartisipasi,
perencanaan dan manajemen pemukiman bagi manusia yang terintegrasi dan berkelanjutan di semua
negara
4. Penguatan upaya perlindungan dan penjagaan terhadap warisan budaya dan alam dunia
5. Pada 2030, mengurangi secara signifikan angka kematian dan jumlah orang yang terpapar serta
menurunkan secara substansial kerugian ekonomi terhadap produk domestik bruto yang disebabkan
oleh bencana alam, termasuk bencana yang berhubungan dengan air, dengan foKus kepada orang
miskin dan orang dalam situasi lemah.
6. Pada 2030, mengurangi dampak yang merugikan dari lingkungan perkotaan per kapita, termasuk
dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara serta pengelolaan sampah kota
lainnya
7. Pada 2030, menyediakan akses yang aman, inklusif dan terjangkau, ruang yang hijau dan terbuka, bagi
semua orang terutama untuk perempuan dan anak-anak, lanjut usia dan orang-orang berkebutuhan
khusus
Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman,
berketahanan dan berkelanjutan [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
MEANS OF IMPLEMENTATION:
1. Memperkuat daya lenting dan kapasitas adaptif terhadap bahaya terkait iklim dan bencana alam di
semua
negara
2. Mengintegrasikan pengukuran perubahan iklim kepada kebijakan nasional, strategi dan perencanaan
3. Meningkatkan pendidikan, meningkatkan kesadaran dan kapasitas perorangan dan institusi tentang
mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini
MEANS OF IMPLEMENTATION:
a. Mengimplementasikan komitmen yang disetujui/ditandatangani oleh kelompok negara-negara maju pada
the United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk
Perubahan Iklim) untuk tujuan mobilisasi bersama $100 milyar setiap tahun pada tahun 2020 dari semua
sumber untuk mengatasi kebutuhan negara-negara berkembang pada konteks aksi mitigasi yang
bermakna dan transparan dalam implementasi dan operasional penuh the Green Climate Fund (Dana
Iklim Hijau) melalui kapitalisasi nya dengan segera.
b. Mendorong mekanisme untuk meningkatkan kapasitas untuk rencana dan tata kelola yang efektif
terkait perubahan iklim di negara-negara berkembang, termasuk fokus pada wanita, generasi
muda, lokal dan komunitas yang marjinal/terpinggirkan
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta
sumber daya laut secara berkelanjutan untuk
pembangunan berkelanjutan [10 target]
1. Pada 2025, mencegah dan menurunkan secara signifikan/nyata segala macam polusi laut, khususnya dari aktivitas
daratan, termasuk puing-puing/serpihan dari laut, dan polusi nutrien
2. Pada 2025, secara bekelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut dan pantai untuk menghindari dampak
yang merugikan,
termasuk dengan memperkuat daya tahan dan mengambil tindakan restorasi untuk mencapai samudera yang
sehat dan produktif
3. Meminimalisir dan mengatasi dampak pengasaman laut, termasuk melalui meningkatan kerjasama ilmiah pada
semua tingkat
4. Pada 2020, secara efektif mengatur pemanenan dan mengakhiri penangkapan ikan yang berlebihan, illegal, tidak
terlaporkan, dan penangkapan ikan yang tidak diatur/tidak ada aturannya dan praktik penangkapan ikan yang
merusak/destruktif, serta melaksankan manajemen rencana yang berbasis ilmiah, dalam rangka mengembalikan stok
ikan dalam waktu yang paling singkat, setidaknya sampai pada tahap mampu memproduksi hasil maksimal yang
berkelanjutan, ditentukan dari karakteristik biologisnya
5. Pada 2020, melestarikan sedikitnya 10 % area pantai dan laut, sesuai dengan hukum nasional dan internasional dan
berdasar pada informasi ilmiah terbaik yang tersedia
6. Pada 2020, mencegah beberapa bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap kapasitas berlebih
(overcapacity) dan penangkapan ikan yang berlebihan, menghapus subsidi yang berkontribusi terhadap penangkapan
ikan yang illegal, tidak terlapor dan tidak diatur dan menahan diri untuk tidak memperkenalkan subsidi baru sejenis,
dengan mengetahui bahwa perlakukan special dan berbeda yang tepat dan efektif untuk negara maju dan negara
berkembang harus menjadi bagian yang terintegrasi dari negosiasi subsidi perikanan WTO
7. Pada 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi kepulauan kecil dan negara berkembang dari penggunaan sumber
daya laut yang berkelanjutan, termasuk manajemen yang berkelanjutan dari peikanan, aquaculture/perairan dan
pariwisata.
Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta
sumber daya laut secara berkelanjutan untuk
pembangunan berkelanjutan [10 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
a. Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas penelitian
dan alih teknologi kelautan, mempertimbangkan the Intergovernmental
Oceanographic Comission Criteria (Komisi Kriteria antar Pemerintah untuk
Kelautan) dan Guidelines on the Transfer of Marine Technology (Pedoman
Alih Teknologi Kelautan), dalam rangka meningkatkan kesehatan laut dan
untuk meningkatkan kontribusi keragaman hayati kelautan untuk
pembangunan negara- negara berkembang, khususnya kepulan kecil dan
negara-negara yang belum maju.
b. Menyediakan akses sumber daya laut dan pasar untuk nelayan kecil
c. Meningkatkan konservasi dan penggunaan lautan serta sumber dayanya
secara berkelanjutan dengan menerapkan hukum internasional
sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum Kelautan PBB yang
menyediakan kerangka hukum untuk konservasi dan penggunaan laut dan
sumber daya laut yang berkelanjutan. Sebagaimana disebutkan pada
paragraf 158 mengenai “The Future We Want/ Masa Depan yang kita
Inginkan” (pada naskah deklarasi)
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola
hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
1. Pada 2020, memastikan konservasi, restorasi, dan penggunaan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan
darat beserta penggunaannya, pada khususnya hutan, rawa, gunung, dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban-
kewajiban untuk kesepakatan internasional.
2. Pada 2020, mendorong penerapan pengelolaan berkelanjutan seluruh jenis hutan, memperlambat
penggundulan hutan, merestorasi hutan terdegradasi dan secara substansial meningkatkan peghutanan dan
reboisasi secara global.
3. Pada 2030, memerangi penggurunan, restorasi daratan tanah yang terdegradasi, termasuk daratan yang
terkena dampak
penggurunan, kekeringan dan banjir, serta berusaha mencapai dunia yang bebas dari degradasi daratan.
4. ada 2030, memastikan konservasi ekosistem gunung, termasuk keanekaragamanhayatinya, dalam rangka
meningkatkan kapasitasnya untuk menyediakan keuntungan yang penting bagi pembangunan berkelanjutan.
5. Mengambil tindakan segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat alami, menghentikan kerugian
keanekaragaman hayati, dan pada 2020, melindungi dan mencegah kepunahan species-spesies yang terancam
kepunahan.
6. Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan merata bersumber penggunaan sumber daya
genetik dan mempromosikan akses semestinya kepada sumber daya tersebut sebagaimana
kesepakatan internasional.
7. Mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perburuan dan jual-beli spesies flora dan fauna yang
dilindungi serta menangani permintaan dan suplai ilegal untuk produk alam liar.
8. Pada 2020, memperkenalkan cara-cara mencegah pengenalan dan secara signifikan mengurangi dampak
invasi spesies asing
pada ekosistem darat dan laut atau penghilangan spesies prioritas.
9. Pada 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman hayati ke dalam perencanaan,
pembangunan, strategi dan perhitungan pengentasan kemiskinan di tingkat nasional dan lokal.
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang berkelanjutan, mengelola
hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12 target]
MEANS OF IMPLEMENTATION:
a. Mobilisasi dan secara signifikan meningkatkan sumber daya finansial dari berbagai
sumber untuk konservasi dan penggunaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
secara berkelanjutan.
b. Mobilisasi sumber daya berharga dari berbagai sumber dan seluruh tingkatan untuk
membiayai pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menyediakan insentif yang
cukup kepada negara berkembang untuk memperbaiki pengelolaan tersebut,
termasuk konservasi dan penghijauan kembali.
c. Meningkatkan dukungan global untuk upaya-upaya memerangi perburuan dan jual-
beli spesies-spesies dilindungi, termasuk dengan meningkatkan kapasitas
komunitas lokal untuk meraih peluang kehidupan berkelanjutan.
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh
tingkatan [12 target]
MEANS OF
IMPLEMENTATION:
Teknologi
6. Meningkatkan kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan kerja sama triangular regional dan
internasional dan meningkatkan akses ke ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi dan berbagi
pengetahuan dengan persyaratan yang disepakati bersama, termasuk melalui peningkatan
koordinasi antar mekanisme yang ada, khususnya di tingkat PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi
teknologi global
7. Mempromosikan pembangunan, transfer, diseminasi dan penyebaran teknologi yang ramah
lingkungan ke negara-negara berkembang, termasuk persyaratan pemberian dan preferensi,
berdasarkan kesepakatan bersama
8. Mengoperasionalkan secara penuh bank teknologi dan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi
mekanisme pembangunan kapasitas bagi negara-negara yang kurang berkembang pada tahun
2017 dan meningkatkan penggunaan teknologi yang mendukung untuk, informasi tertentu dan
teknologi komunikasi
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementatio
merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan
target]
Peningkatan Kapasitas
9. Meningkatkan dukungan internasional untuk menerapkan peningkatan kapasitas yang efektif dan tepat
sasaran di negara-negara berkembang guna mendukung rencana nasional untuk menerapkan semua
tujuan pembangunan yang berkelanjutan, termasuk melalui kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan
dan triangular
Perdagangan
10. Mempromosikan sistem perdagangan universal, berbasis aturan, terbuka, non-diskriminatif dan
keadilan multilateral di bawah Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk melalui kesimpulan dari
negosiasi di bawah Agenda Pembangunan Doha
12. Merealisasikan penerapan akses pasar bebas bea dan kuota bebas dengan tepat waktu bagi semua
negara- negara maju, sesuai dengan keputusan Organisasi Perdagangan Dunia, termasuk dengan
menjamin bahwa aturan awal berlaku untuk impor dari negara-negara tertinggal yang transparan
dan sederhana , dan berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar
Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of
implementation) dan merevitalisasi kemitraan global untuk
pembangunan berkelanjutan [19 target]
Masalah sistemik
Koherensi Kebijakan dan Kelembagaan
13. Meningkatkan stabilitas makroekonomi global, termasuk melalui koordinasi kebijakan dan koherensi kebijakan
14. Meningkatkan koherensi kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan
15. Menghormati kebijakan dan kepemimpinan masing-masing negara untuk membangun dan menerapkan
kebijakan guna pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan
Kemitraan Multi-stakeholder
16. Meningkatkan kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan yang dilengkapi dengan kemitraan multi-
stakeholder yang memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, sumber dara teknologi dan keuangan guna
mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di semua negara, khususnya di negara-negara
berkembang
17. Mendorong dan mempromosikan kemitraan publik yang efektif, publik-swasta dan sipil, membangun
pengalaman dan strategi kemitraan
Data, Pemantauan dan Akuntabilitas
18. Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan pembangunan kapasitas untuk negara-negara berkembang, termasuk
negara- negara kurang berkembang dan pulau kecil negara berkembang, meningkat secara signifikan
ketersediaan data yang berkualitas tinggi, tepat waktu dan dapat dipercaya dipilah berdasarkan pendapatan,
jenis kelamin, usia, ras, etnis, status migrasi, kecacatan, lokasi geografis dan karakteristik lain yang berhubungan
dalam konteks nasional
19. Pada tahun 2030, membangun inisiatif yang ada untuk mengembangkan pengukuran kemajuan pembangunan
berkelanjutan yang melengkapi produk domestik, dan mendukung pembangunan kapasitas statistik di negara-
negara berkembang
Thank You