Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 7

1. Ainun Sakhrind D041181024


2. Andi Khuzaiman Nanggung D041181514
3. Andi Syahrul Ramadhana D041181318
4. Firda Fajryani Kamil D041181008
5. Hari Purnomo Sidik D041181328
6. Zulfahmi Rizal D041181026
Gas ideal sebenarnya tidak terdapat di alam. Gas ideal adalah
suatu bentuk penyederhanaan dari gas nyata atau gas yang
sebenarnya dengan membuang atau mengilangkan sifat dari gas
nyata sehingga lebih memudahkan analisis. Adapun sifat-sifat gas
ideal sebagai berikut :
a. Antara molekul-molekul gas tidak terjadi gaya tarik menarik
ataupun tolak menolak
b. Molekul-molekul yang terdapat pada gas dapat dainggap
sebagai partikel yang volumenya diabaikan atau dianggap nol.
c. Partikel gas bergerak secara acak dan energi kinetik molekul-
molekul gaas selalu konstan atau tetap.
1. Terdiri atas partikel (atom atau molekul) yang jumlahnya
besar
2. Partikel-partikel tersebut tersebar merata dalam seluruh
ruang
3. Partikel-partikel tersebut bergerak acak ke segala arah
4. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari ukuran partikel
5. Tidak ada gaya interaksi antar partikel kecuali bila
bertumbukan
6. Semua tumbukan (antar partikel atau dengan dinding)
bersifat lenting sempurna dan terjadi dalam waktu yang
sangat singkat
7. Hukum Newton tentang gerak berlaku
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇 = 𝑁𝑘 𝐵𝑇
𝑁
𝑛=
𝑁𝐴
P = Tekanan gas [N.m-2]
V = Volume gas [m3]
n = Jumlah mol gas [mol]
N = Jumlah partikel gas
NA = Bilangan Avogadro =
R = Konstanta umum gas = 8,314 J.mol-1 K-1
kB = Konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J.K-1
T = Temperatur mutlak gas [K]
Gas nyata merupakan gas yang terdapat pada alam dan mendekati
atau berperilaku seperti gas ideal pada tekanan rendah, yaitu kondisi
di mana molekulnya terpisah cukup jauh dn tidak berinteraksi satu
sama lain. Gas nyata bukanlah gas ideal, tetapi gas ideal merupakan
idealisai dari gas nyata. Idealisasi ini berujuan untuk membuang atau
membatasi sifat-sifat yang tidak diperlukan pada gas.
Dalam gas nyata memiliki tarikan antar molekul, tarikan yang dimiliki
antar molekul gas menyebabkan molekul akan bertumbukan dengan
dinding wadah, sehingga kekuatan tumbukan akan berkurang. Untuk
menganalisa gas nyata kita dapat melakukannya dengan menganalisa
gas ideal dengan persamaan
𝑃𝑉 = 𝑁𝑘𝑇
• Robert Boyle (1627-
1691)
• Pada temperatur konstan 
P >> bila V << dan
sebaliknya
• P berbanding terbalik dgn
V  PV = konstan
• Berlaku pada hampir semua
gas dengan kerapatan
rendah
Pada kerapatan rendah, untuk gas
• Temperatur absolut sebanding
dengan tekanan pada volume
konstan
• Temperatur absolut sebanding
dengan volume pada tekanan
konstan
PV = CT
C sebanding dengan jumlah gas
sehingga
PV = NkT
• N = jumlah molekul gas
• k = konstanta Boltzman 1,381 x
10-23 J/K
Hukum gas umum adalah hukum yang menggabungkan ketiga
hukum gas diatas. Dapat dilihat dari ketiga hukum gas
sebelumnya, tiap persamaannya hanya menghubungkan dua
besaran gas, yaitu P dan V, P dan T, dan V dan T. Oleh karena itu
di buatlah Hukum Gas Umum yang menghubungkan ketiga hukum
gas diatas, dengan persamaan sebagai beikut :

𝑃𝑉/ 𝑇 = 𝐶
Energi rata-rata untuk tiap derajat kebebasan yang dimiliki molekul sama
dengan kT/2.
Dimana k merupakan tetapan Boltzmann = 1, 38 × 10-23 J/K dan T
adalah suhu gas (K). [4] Penyataan tersebut menjelaskan bahwa energi
kinetik gas berbanding lurus dengan suhu dalam kondisi ideal.
Dalam hal ini kita akan mengenal yang namanya derajat kebebasan.
Derajat kebebasan adalah konstanta yang diperoleh dari pergerakan
partikel terhadap jumlah sumbu yang sejajar dengannya. Seperti pada
perumpamaan yang kita ambil adalah kubus. Kubus adalah objek tiga
dimensi yang mana memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Dimana kita
asumsikan sebagai sumbu x, y, dan z. Kecepatan pergerakan partikel
terhadap 3 sumbu yaitu sumbu x, sumbu y, dan sumbu z memberikan
derajat kebebasan pergerakan partikel berjumlah 3. Sehingga energi
kinetik rata- ratanya menjadi:
1 3
ℇ = 3 kT = kT
2 2
1. Sebanyak 0,3 mol gas ideal berada dalam wadah yang
volumenya 10 L dan tekanannya 2 atm.
a. Berapakah suhu gas tersebut?
b. Berapakah volume gas jika suhunya dijadikan setengahnya
dan tekanannya dilipatkan?
Pembahasan :
Diketahui : n = 0,3 mol P = 1 atm = 105
V = 20 L = 0,02 m3
Ditanyakan : (a). Suhu gas?
(b). V jika ½ T dan 2xP ?
PV 105 × 0,02
Penyelesaian : (a). 𝑇 = = = 801°𝐾
nR 0,3 × 8,315
(b). T = 0,5 x 801 = 400,5 K
P = 2 x 105
𝑛RT 0,3 × 8,315 × 400,5
𝑉= =
P 2 ×105
= 0,005 m3
=5L
Jadi, suhu gas tersebut adalah 801°𝐾 dan volume jika suhunya ½ suhu
awal dan tekanan 2 kali tekanan awal adalah 5 Liter.
2. Tentukan energi kinetik rata- rata total partikel yang terdpat pada
sebuah kubus berongga yang bila diberikan suhu ruang 30 derajat
celcius dengan jumlah partikel sebanyak 1023 molekul. ( K= 1,38 x
10−23 J/K)
Pembahasan:
Diketahui : T = 30𝑜 C = 30 + 273 = 303 K
Karena objeknya adalah kubus maka derajat kebebasannya
berjumlah 3. Sehingga :
ℇ = 3 x ½ KT
= 3/2 KT
= 3/2 X 1, 38. 10−23 x 303
= 627, 21 x 10−23 joule
ℇ = 627, 21 x 10−23 x 1023
= 627, 21 joule
• Jadi, energi kinetik rata- ratanya adalah 627, 21 joule.
3. Tentukan suhu pada balok tipis berongga bila energ kinetik rata-
ratanya adalah 5, 5 x 10− 22 joule. Nyatakan suhu dalam derajat
celcius!
Pembahasan:
Karena objek yang digunakan adalah balok tipis berongga, maka
kemungkinan jumlah derajat kebebasannya adalah 2. Sehingga :
𝜀 =kT
5, 5 x 10− 22 = 1, 38 x 10−23 T
5,5 x 10− 22
T =
1,38 x 10−23
T = 3, 98 x 10
T = 39, 8 K
= 39, 8 – 273
= - 233, 2 Celcius

Anda mungkin juga menyukai