Anda di halaman 1dari 39

Ns. Aprida Manurung. M.

Kep
1
2
KECEMASAN

3
ANSIETAS
 Adalah keadaan emosi dan pengalaman subjektif
individu (sesuatu keadaan yg membuat seseorang
tidak nyaman)
 Ansietas tidaklah sama dengan rasa takut (fear)
namun Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan
hukuman, ketidaksetujuan, penarikan cinta, gangguan
hubungan, isolasi, budaya dan kehilangan fungsi
tubuh
 Secara umum Ansietas dimaknai sebagai rasa takut
yang tidak jelas disertai dengan perasaan
ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi dab
ketidakamanan

4
KARAKTERISTIK ANSIETAS :
 Tidak ada objek yang spesifik;
 Tidak dapat diobservasi;
 Kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi;
 Merupakan respon emosi karena harga diri
terancam;

5
KARAKTERISTIK RASA TAKUT :

 Ada objek yang spesifik;


 Dapat diidentifikasi;
 Dapat dijelaskan oleh individu;
 Merupakan respon kognitif yang melibatkan
penilaian intelektual;
 Disebabkan oleh yang berbentuk fisik dan
psikologis;

6
RENTANG RESPON ANSIETAS

7
TINGKATAN ANSIETAS:
 Peplau (1963) mengidentifikasi 4 tingkatan cemas,
diantaranya adalah:

1. Ansietas Ringan (terjadi saat ketegangan hidup sehari-


hari)
2. Ansietas Sedang (seseorang hanya berfokus pada hal
yang penting saja/ lapang pandang menyempit)
3. Ansietas Berat (Penurunan yang signifikan di lapang
persepsi)
4. Panik dikaitkan dengan rasa takut dan teror, tidak
dapat melakukan hal-hal bahkan yang diarahkan

8
ANSIETAS RINGAN
 Kecemasan ringan dihubungkan dengan ketegangan hidup
sehari-hari.
 Individu menjadi waspada
 Lapangan persepsinya meluas
 Menajamkan indra (melihat dan mendengar lebih tajam).
 Motivasi individu untuk “belajar” dan mampu
memecahkan masalah secara efektif, sehingga akan
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
Exp. :
 Mahasiswa yang akan menghadapi ujian ;
 Pasangan yang akan menikah, dsb.

9
ANSIETAS SEDANG :
 Pada individu yang mengalami kecemasan sedang,
dia hanya fokus pada pikiran yang sedang menjadi
perhatiannya
 Lapangan persepsi menyempit, namun masih
dapat melakukan sesuatu dengan pengarahan
orang lain.
Exp. :
 Pasangan yang menunggu kelahiran anak pertama;
 Keluarga yang akan bercerai;
 Terjadi konflik dalam pekerjaan.

10
ANSIETAS BERAT :
 Lapangan persepsi individu sudah sangat
menyempit;
 Pusat perhatiannya hanya pada hal yang detil,
dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal yang lain
lagi;
 Seluruh perilaku hanya diarahkan untuk
mengurangi kecemasan;
 Masih dapat melakukan sesuatu, tetapi dengan
pengarahan yang berulang-kali/ sering
Contoh :
 Kehilangan org yg dicintai secara tiba-tiba
 Kehilangan harta benda dalam sekejap
11
PANIK :
 Individu tidak dapat lagi mengendalikan diri,
 Detil perhatian hilang
 Serta tidak mampu melakukan apapun walaupun dengan
pengarahan.
 Terjadi peningkatan aktivitas motorik
 berkurangnya kemampuan dalam hubungan
interpersonal, persepsi menyimpang, hilangnya
rasionalitas, dan tidak mampu berpikir secara efektif,
kadang-kadang disertai disorganisasi kepribadian.
Contoh :
 Klien schizophrenia

 Depersonalisasi
12
Kriteria panik adalah:
 Palpitasi  Merasa tersedak
 Keringatan  Nyeri dada

 Gemetaran  Mual

 Goyah  Ketakutan mati

 Sesak nafas

13
ANALISIS SITUASI
Sebutkan 2 situasi yang menimbulkan ansietas
dalam diri anda, dan bandingkan dengan dua
situasi yang ada takuti

14
Proses
Terjadinya
Ansietas

15
FAKTOR PREDISPOSISI
Teori Psikoanalisis.
 Menurut Sigmund Freud, kecemasan terjadi
karena terjadinya konflik emosional antara dua
elemen kepribadian yaitu “id” dan “superego”. Id
melambangkan dorongan insting seseorang,
superego mencerminkan hati nurani, sedangkan
ego merupakan mediator antara tuntutan id dan
superego. Superego memperingatkan ego bahwa
ada “bahaya” yang perlu diatasi.
 Sigmund Freud juga berpendapat bahwa
kecemasan dapat timbul akibat reaksi psikologis
individu terhadap ketidakmampuan mencapai
orgasme dalam hubungan seksual.

16
FAKTOR PREDISPOSISI …..
Teori Interpersonal.
 Menurut Sullivan, kecemasan timbul akibat
ketidakmampuan melakukan hubungan interpersonal,
karena takut adanya penolakan dari orang lain.
 Hal ini dihubungKan dengan trauma pada masa
perkembangan, seperti : kehilangan dan perpisahan
dengan “orang yang berarti”.
 Kecemasan yang timbul pada masa berikutnya, terjadi
pada saat individu mempersepsikan bahwa ia akan
kehilangan orang yang dicintainya.
 Kecemasan pertama kali ditentukan oleh hubungan ibu
dan anak pada awal kehidupannya.

17
FAKTOR PREDISPOSISI …..
Teori Perilaku.
 Teori ini menyatakan bahwa kecemasan
merupakan produk frustasi, yaitu segala sesuatu
yang mengganggu kemampuan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya, misalnya :
berprestasi di sekolah, memperoleh pekerjaan yang
layak dan mendapatkan pendamping hidup yang
sesuai, dll.
 Kecemasan juga dapat timbul karena adanya
konflik, yaitu harus memilih salah satu diantara
dua hal yang saling berlawanan, sehingga muncul
perasaan tidak berdaya.

18
FAKTOR PREDISPOSISI …..
 Kajian biologis menunjukkan bahwa di otak ada
neurotransmiter yang berkaitan langsung dengan
stress & ansietas, yaitu :
 Reaksi saraf simpatik (flight-or-fight) dari
sistem saraf otonom
 GABA (Gamma Amino Butyric Acid) .
 Serotonin
 Norepinefrin
 Mekanisme koping juga dapat terganggu karena
pengaruh toksik, defisiensi nutrisi, menurunnya
suplai darah, perubahan hormon, dan sebab fisik
lainnya.
19
FAKTOR PRESIPITASI
 Stresor Presipitasi adalah ketika seseorang mengalami
atau menyaksikan trauma
 Individu yang mengalami lebih dari satu trauma
dalam hidup mereka akan beresiko PTSD akan
meningkat dengan setiap peristieaterutama saat
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)

20
FAKTOR PRESIPITASI
1. Ancaman terhadap integritas fisik, melibatkan
potensial cacat fisik atau penurunan
kemampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
meliputi :
 Sumber internal : kegagalan sistem imun,
ketidakseimbangan suhu tubuh, jantung,
perubahan biologis & fisiologis.
 Sumber eksternal : terpapar dengan sumber
infeksi, virus dan bakteri, kecelakaan, kelaparan,
lingkungan kumuh, dll.

21
Faktor presipitasi…..
2. Ancaman terhadap Sistem diri, melibatkan
bahaya identitas seseorang, harga diri &
fungsi sosial yg terintegrasi:
 Sumber internal : Gangguan dalam
hubungan interpersonal, penyesuaian
terhadap peran baru & tempat baru
 Sumber eksternal : Kehilangan orang yang
dicintai, perceraian, perubahan status
pekerjaan, dll.

22
SKRINNING GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA/
POST TRAUMATIC STRESS DISORDER/ PTSD

Dalam hidup anda, apakah anda pernah memiliki


pengalaman yang begitu menakutkan, mengerikan, atau
menjengkelkan dalam satu bulan ini, anda …
1. Mengalami mimpi buruk ttg hal tertentu atau berpikir
tentang sesuatu ketika anda tidak menginginkan?
2. Berusaha keras untuk tidak berfikir ttg hal tersebut atau
keluar dari cara anda untuk menghindari situasi yang
mengingatkan anda tentang hal tersebut
3. Apakah berjaga-jaga, waspada, atau mudah terkejut
4. Merasa mati rasa atai terlepas dari hal-hal, kegiatan atau
lingkungan anda

23
Respon fisiologis terhadap ansietas.
Sistem Kardiovaskuler :
 Palpitasi
 Jantung berdebar
 Tekanan darah meningkat,
 Denyut nadi menurun
 Rasa mau pingsan dan
 Pingsan.

24
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Pernapasan :
 Napas cepat
 Pernapasan dangkal
 Dada rasa tertekan
 Tenggorokan membengkak
 Rasa tercekik, dan
 Terengah-engah.

25
Respon fisiologis terhadap ansietas….

Sistem Gastrointestinal :
 Anoreksia
 Nause
 Vomitus
 Menolak makan (bulimia)
 Rasa tidak nyaman pada perut dan
 Diare.

26
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Perkemihan :
 Inkontinensia urine, dan
 Polyuria.

Sistem Integument :
 Muka rasa terbakar
 Telapak tangan berkeringat
 Gatal-gatal
 Muka pucat, dan
 Seluruh tubuh berkeringat.
27
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Neuromuskuler :
 Reflek meningkat
 Mudah terkejut
 Insomnia
 Gelisah
 Wajah tegang
 Gerakan tubuh lambat, dan
 Tubuh merasa lemah.

28
Respon psikologis terhadap ansietas.
 Gelisah
 Ketegangan fisik
 Tremor
 Bicara cepat
 Tidak ada koordinasi
 Kecenderungan kecelakaan
 Menarik diri

29
Respon kognitif terhadap ansietas.
• Gangguan perhatian
• Konsentrasi hilang
• Pelupa
• Salah tafsir
• Pikiran blocking
• Lahan persepsi menurun
• Produktivitas meurun
• Bingung
• Khawatir/ takut berlebihan

30
Penilaian Terhadap Stresor
 Penilaian terhadap stresor harus dilihat dari segala
aspek sudut pandang ditinjau dari Model Adaptasi
Stress Stuart baik dari perspektif biologis, genetik,
psikologis dan perilaku

31
Sumber koping :
 Individu dapat menanggulangi stress dan
ansietas dengan menggunakan sumber
koping baik internal dan eksternal dari
lingkungan

 Sumber koping diantaranya ; aset ekonomi,


kemampuan memecahkan masalah, dan
dukungan sosial budaya (individu atau
lembaga), sehingga individu dapat
mengadopsi strategi koping yang efektif.

32
MEKANISME KOPING Untuk Mengatasi Ansietas :
Perawat harus mengenal mekanisme koping yang digunakan
seseorang untuk mengatasi ansietasnya
1. Ansietas Ringan: Mekanisme koping yg sering digunakan adalah
menangis, tidur, makan, menguap, tertawa, memaki, latihan fisik,
dan melamun (Perilaku oral: merokok, minum)
2. Ansietas sedang, berat dan panik dapat diatasi dengan 2 cara:
a. Reaksi yang berorientasi pada masalah/ tugas (task
oriented reaction), adalah Pemecahan masalah secara sadar
yang digunakan untuk menanggulangi ancaman stressor yang
ada secara realistis: menyerang, penarikan diri, kompromi
b. Reaksi yang berorientasi pada ego (ego oriented reaction),
adalah pemecahan masalah secara tdk sadar, utk membantu
mengatasi ansietas ringan & sedang, guna mempertahankan
keseimbangan/ pertahanan Ego:

33
REAKSI YANG BERORIENTASI PADA MASALAH/ TUGAS
(TASK ORIENTED REACTION)

1. Perilaku menyerang, biasanya digunakan individu


untuk mengatasi rintangan agar memenuhi
kebutuhannya.
2. Perilaku menarik diri, digunakan untuk
mengihilangkan sumber ancaman, baik fisik maupun
psikologis.
3. Perilaku Kompromi, digunakan untuk pencapaian
tujuan, dengan mengorbankan kebutuhan personal.

34
Mekanisme Pertahana
Ego Oriented Reaction
1. Kompensasi 11. Reaksi formasi
2. Pengikaran
12. Regresi
3. Pengalihan
13. Represi
4. Disosiasi
5. Identifikasi 14. Disosiasi
6. Intelektualisasi 15. Sublimasi
7. Introjeksi 16. Supresi
8. Isolasi 17. Undoing
9. Proyeksi
10. Rasionalisasi ; 35
Masalah Keperawatan primer yang
berhubungan dengan ansietas :

1. Kecemasan;
2. Ketidakefektifan koping
3. Kesiapan peningkatan
koping
4. Ketakutan.

36
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ansietas tingkat Sedang :
1. Monitor intensitas ansietas
2. Menghilangkan prekursor ansietas
3. Mengurangi rangsangan lingkungan ketika ansietas
4. Mencari informasi untuk mengurangi ansietas
5. Merencanakan strategi koping untuk situasi stress
6. Menggunakan strategi koping yang efektif
7. Menggunakan tehnik rileksasi untuk mengurangi ansietas
8. Monitor durasi episode
9. Monitor selang waktu episode
10. Mempertahankan kinerja peran
11. Menjaga hubungan sosial
12. Menjaga konsentrasi
13. Monitor distorsi persepsi sensorik
14. Mempertahankan tidur yang cukup
15. Monitor manisfestasi fisik dari ansietas
16. Monitor manisfestasi perilaku ansietas
17. Kontrol respon ansietas (NOC, 2008) 37
INTERVENSI KEPERAWATAN …..
Ansietas tingkat berat & Panik :
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien;
2. Tingkatkan kesadaran diri klien;
3. Lindungi klien, agar klien merasa aman;
4. Modifikasi lingkungan klien;
5. Dorong klien untuk melakukan aktivitas
yang disukainya (Motivasi Kegiatan)
6. Kolaborasi medik untuk pemberian
antidepresan & Benzodiazepin.

38
Kriteria hasil dari intervensi :

1. Klien mau mendiskusikan tentang perasaan


cemasnya;
2. Klien dapat mengidentifikasi respons terhadap
stress;
3. Klien dapat mendiskusikan suatu topik ketika
bertemu dengan perawat.
4. Penurunan rentang kecemasannya

SELESAI
39

Anda mungkin juga menyukai