Kep
1
2
KECEMASAN
3
ANSIETAS
Adalah keadaan emosi dan pengalaman subjektif
individu (sesuatu keadaan yg membuat seseorang
tidak nyaman)
Ansietas tidaklah sama dengan rasa takut (fear)
namun Ansietas berhubungan dengan rasa takut akan
hukuman, ketidaksetujuan, penarikan cinta, gangguan
hubungan, isolasi, budaya dan kehilangan fungsi
tubuh
Secara umum Ansietas dimaknai sebagai rasa takut
yang tidak jelas disertai dengan perasaan
ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi dab
ketidakamanan
4
KARAKTERISTIK ANSIETAS :
Tidak ada objek yang spesifik;
Tidak dapat diobservasi;
Kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi;
Merupakan respon emosi karena harga diri
terancam;
5
KARAKTERISTIK RASA TAKUT :
6
RENTANG RESPON ANSIETAS
7
TINGKATAN ANSIETAS:
Peplau (1963) mengidentifikasi 4 tingkatan cemas,
diantaranya adalah:
8
ANSIETAS RINGAN
Kecemasan ringan dihubungkan dengan ketegangan hidup
sehari-hari.
Individu menjadi waspada
Lapangan persepsinya meluas
Menajamkan indra (melihat dan mendengar lebih tajam).
Motivasi individu untuk “belajar” dan mampu
memecahkan masalah secara efektif, sehingga akan
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
Exp. :
Mahasiswa yang akan menghadapi ujian ;
Pasangan yang akan menikah, dsb.
9
ANSIETAS SEDANG :
Pada individu yang mengalami kecemasan sedang,
dia hanya fokus pada pikiran yang sedang menjadi
perhatiannya
Lapangan persepsi menyempit, namun masih
dapat melakukan sesuatu dengan pengarahan
orang lain.
Exp. :
Pasangan yang menunggu kelahiran anak pertama;
Keluarga yang akan bercerai;
Terjadi konflik dalam pekerjaan.
10
ANSIETAS BERAT :
Lapangan persepsi individu sudah sangat
menyempit;
Pusat perhatiannya hanya pada hal yang detil,
dan tidak dapat berpikir tentang hal-hal yang lain
lagi;
Seluruh perilaku hanya diarahkan untuk
mengurangi kecemasan;
Masih dapat melakukan sesuatu, tetapi dengan
pengarahan yang berulang-kali/ sering
Contoh :
Kehilangan org yg dicintai secara tiba-tiba
Kehilangan harta benda dalam sekejap
11
PANIK :
Individu tidak dapat lagi mengendalikan diri,
Detil perhatian hilang
Serta tidak mampu melakukan apapun walaupun dengan
pengarahan.
Terjadi peningkatan aktivitas motorik
berkurangnya kemampuan dalam hubungan
interpersonal, persepsi menyimpang, hilangnya
rasionalitas, dan tidak mampu berpikir secara efektif,
kadang-kadang disertai disorganisasi kepribadian.
Contoh :
Klien schizophrenia
Depersonalisasi
12
Kriteria panik adalah:
Palpitasi Merasa tersedak
Keringatan Nyeri dada
Gemetaran Mual
Sesak nafas
13
ANALISIS SITUASI
Sebutkan 2 situasi yang menimbulkan ansietas
dalam diri anda, dan bandingkan dengan dua
situasi yang ada takuti
14
Proses
Terjadinya
Ansietas
15
FAKTOR PREDISPOSISI
Teori Psikoanalisis.
Menurut Sigmund Freud, kecemasan terjadi
karena terjadinya konflik emosional antara dua
elemen kepribadian yaitu “id” dan “superego”. Id
melambangkan dorongan insting seseorang,
superego mencerminkan hati nurani, sedangkan
ego merupakan mediator antara tuntutan id dan
superego. Superego memperingatkan ego bahwa
ada “bahaya” yang perlu diatasi.
Sigmund Freud juga berpendapat bahwa
kecemasan dapat timbul akibat reaksi psikologis
individu terhadap ketidakmampuan mencapai
orgasme dalam hubungan seksual.
16
FAKTOR PREDISPOSISI …..
Teori Interpersonal.
Menurut Sullivan, kecemasan timbul akibat
ketidakmampuan melakukan hubungan interpersonal,
karena takut adanya penolakan dari orang lain.
Hal ini dihubungKan dengan trauma pada masa
perkembangan, seperti : kehilangan dan perpisahan
dengan “orang yang berarti”.
Kecemasan yang timbul pada masa berikutnya, terjadi
pada saat individu mempersepsikan bahwa ia akan
kehilangan orang yang dicintainya.
Kecemasan pertama kali ditentukan oleh hubungan ibu
dan anak pada awal kehidupannya.
17
FAKTOR PREDISPOSISI …..
Teori Perilaku.
Teori ini menyatakan bahwa kecemasan
merupakan produk frustasi, yaitu segala sesuatu
yang mengganggu kemampuan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya, misalnya :
berprestasi di sekolah, memperoleh pekerjaan yang
layak dan mendapatkan pendamping hidup yang
sesuai, dll.
Kecemasan juga dapat timbul karena adanya
konflik, yaitu harus memilih salah satu diantara
dua hal yang saling berlawanan, sehingga muncul
perasaan tidak berdaya.
18
FAKTOR PREDISPOSISI …..
Kajian biologis menunjukkan bahwa di otak ada
neurotransmiter yang berkaitan langsung dengan
stress & ansietas, yaitu :
Reaksi saraf simpatik (flight-or-fight) dari
sistem saraf otonom
GABA (Gamma Amino Butyric Acid) .
Serotonin
Norepinefrin
Mekanisme koping juga dapat terganggu karena
pengaruh toksik, defisiensi nutrisi, menurunnya
suplai darah, perubahan hormon, dan sebab fisik
lainnya.
19
FAKTOR PRESIPITASI
Stresor Presipitasi adalah ketika seseorang mengalami
atau menyaksikan trauma
Individu yang mengalami lebih dari satu trauma
dalam hidup mereka akan beresiko PTSD akan
meningkat dengan setiap peristieaterutama saat
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)
20
FAKTOR PRESIPITASI
1. Ancaman terhadap integritas fisik, melibatkan
potensial cacat fisik atau penurunan
kemampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari
meliputi :
Sumber internal : kegagalan sistem imun,
ketidakseimbangan suhu tubuh, jantung,
perubahan biologis & fisiologis.
Sumber eksternal : terpapar dengan sumber
infeksi, virus dan bakteri, kecelakaan, kelaparan,
lingkungan kumuh, dll.
21
Faktor presipitasi…..
2. Ancaman terhadap Sistem diri, melibatkan
bahaya identitas seseorang, harga diri &
fungsi sosial yg terintegrasi:
Sumber internal : Gangguan dalam
hubungan interpersonal, penyesuaian
terhadap peran baru & tempat baru
Sumber eksternal : Kehilangan orang yang
dicintai, perceraian, perubahan status
pekerjaan, dll.
22
SKRINNING GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA/
POST TRAUMATIC STRESS DISORDER/ PTSD
23
Respon fisiologis terhadap ansietas.
Sistem Kardiovaskuler :
Palpitasi
Jantung berdebar
Tekanan darah meningkat,
Denyut nadi menurun
Rasa mau pingsan dan
Pingsan.
24
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Pernapasan :
Napas cepat
Pernapasan dangkal
Dada rasa tertekan
Tenggorokan membengkak
Rasa tercekik, dan
Terengah-engah.
25
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Gastrointestinal :
Anoreksia
Nause
Vomitus
Menolak makan (bulimia)
Rasa tidak nyaman pada perut dan
Diare.
26
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Perkemihan :
Inkontinensia urine, dan
Polyuria.
Sistem Integument :
Muka rasa terbakar
Telapak tangan berkeringat
Gatal-gatal
Muka pucat, dan
Seluruh tubuh berkeringat.
27
Respon fisiologis terhadap ansietas….
Sistem Neuromuskuler :
Reflek meningkat
Mudah terkejut
Insomnia
Gelisah
Wajah tegang
Gerakan tubuh lambat, dan
Tubuh merasa lemah.
28
Respon psikologis terhadap ansietas.
Gelisah
Ketegangan fisik
Tremor
Bicara cepat
Tidak ada koordinasi
Kecenderungan kecelakaan
Menarik diri
29
Respon kognitif terhadap ansietas.
• Gangguan perhatian
• Konsentrasi hilang
• Pelupa
• Salah tafsir
• Pikiran blocking
• Lahan persepsi menurun
• Produktivitas meurun
• Bingung
• Khawatir/ takut berlebihan
30
Penilaian Terhadap Stresor
Penilaian terhadap stresor harus dilihat dari segala
aspek sudut pandang ditinjau dari Model Adaptasi
Stress Stuart baik dari perspektif biologis, genetik,
psikologis dan perilaku
31
Sumber koping :
Individu dapat menanggulangi stress dan
ansietas dengan menggunakan sumber
koping baik internal dan eksternal dari
lingkungan
32
MEKANISME KOPING Untuk Mengatasi Ansietas :
Perawat harus mengenal mekanisme koping yang digunakan
seseorang untuk mengatasi ansietasnya
1. Ansietas Ringan: Mekanisme koping yg sering digunakan adalah
menangis, tidur, makan, menguap, tertawa, memaki, latihan fisik,
dan melamun (Perilaku oral: merokok, minum)
2. Ansietas sedang, berat dan panik dapat diatasi dengan 2 cara:
a. Reaksi yang berorientasi pada masalah/ tugas (task
oriented reaction), adalah Pemecahan masalah secara sadar
yang digunakan untuk menanggulangi ancaman stressor yang
ada secara realistis: menyerang, penarikan diri, kompromi
b. Reaksi yang berorientasi pada ego (ego oriented reaction),
adalah pemecahan masalah secara tdk sadar, utk membantu
mengatasi ansietas ringan & sedang, guna mempertahankan
keseimbangan/ pertahanan Ego:
33
REAKSI YANG BERORIENTASI PADA MASALAH/ TUGAS
(TASK ORIENTED REACTION)
34
Mekanisme Pertahana
Ego Oriented Reaction
1. Kompensasi 11. Reaksi formasi
2. Pengikaran
12. Regresi
3. Pengalihan
13. Represi
4. Disosiasi
5. Identifikasi 14. Disosiasi
6. Intelektualisasi 15. Sublimasi
7. Introjeksi 16. Supresi
8. Isolasi 17. Undoing
9. Proyeksi
10. Rasionalisasi ; 35
Masalah Keperawatan primer yang
berhubungan dengan ansietas :
1. Kecemasan;
2. Ketidakefektifan koping
3. Kesiapan peningkatan
koping
4. Ketakutan.
36
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ansietas tingkat Sedang :
1. Monitor intensitas ansietas
2. Menghilangkan prekursor ansietas
3. Mengurangi rangsangan lingkungan ketika ansietas
4. Mencari informasi untuk mengurangi ansietas
5. Merencanakan strategi koping untuk situasi stress
6. Menggunakan strategi koping yang efektif
7. Menggunakan tehnik rileksasi untuk mengurangi ansietas
8. Monitor durasi episode
9. Monitor selang waktu episode
10. Mempertahankan kinerja peran
11. Menjaga hubungan sosial
12. Menjaga konsentrasi
13. Monitor distorsi persepsi sensorik
14. Mempertahankan tidur yang cukup
15. Monitor manisfestasi fisik dari ansietas
16. Monitor manisfestasi perilaku ansietas
17. Kontrol respon ansietas (NOC, 2008) 37
INTERVENSI KEPERAWATAN …..
Ansietas tingkat berat & Panik :
1. Bina hubungan saling percaya dengan klien;
2. Tingkatkan kesadaran diri klien;
3. Lindungi klien, agar klien merasa aman;
4. Modifikasi lingkungan klien;
5. Dorong klien untuk melakukan aktivitas
yang disukainya (Motivasi Kegiatan)
6. Kolaborasi medik untuk pemberian
antidepresan & Benzodiazepin.
38
Kriteria hasil dari intervensi :
SELESAI
39