Anda di halaman 1dari 8

PUSAT LABA

Anggota Kelompok :

Siti Fatma Azrianori (1610536016)


Nadiati (1610536024)
Zawidni Redla (1610536044)
PUSAT LABA

Pusat laba hanya bertanggungjawab terhadap tingkat laba yang


harus dicapai. Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika
perencanaan dan pengendalian laba mengacu kepada pengukuran
unit masukan dan keluaran dan pusat laba yang bersangkutan.

Pertimbangan Umum
Organisassi fungsional adalah organisasi dengan fungsi produksi
dan pemasaran yang terpisah. Pusat laba dapat dibentuk
dengan struktur divisionalisasi, yang memungkinkan unit utama
bertanggung jawab terhadap produksi dan pemasaran
sekaligus.
• Kondisi-kondisi dalam Mendelegasikan Tanggung Jawab Laba
Pusat laba dibentuk dengan pertimbangan biaya/pendapatan
(expense/revenue trade-off ). Pertimbangan biaya/pendapatan
adalah keputusan manajemen melibatkan usulan peningkatan
beban guna peningkatan pendapatan.
Contoh : Penambahan biaya iklan akan meningkatkan
pendapatan.
• Kelaziman suatu pusat laba
93% dari 1000 perusahaan di Amerika, Belanda, India,
umumnya memiliki dua / lebih pusat laba.
• Manfaat Laba
– Kualitas keputusan dapat meningkat
– Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat
meingkat
– Manajemen kantor pusat bebas dan pengambilan keputusan harian
sehingga dapat berkosentrasi pada hal-hal yang lebih luas.
– Manajer unit bebas berimajinasi dan berinisiatif.
Karena pusat-pusat laba serupa dengan perusahaan yang
independen yang mengelola seluruh area fungsional dan
mengevaluasi potensi kerjaan.
– Kesadaran laba dapat meningkat karena para manajer yang
bertanggung jawab atas unitnya laba akan selalu mencari cara
untuk meningkatkan labanya.
– Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen
puncak (top management) mengenai profitabilitas dari komponen
– komponen individual perusahaan.
– Kinerja kompetitif meningkat karena output pusat laba sangat
responsive terhadap tekanan.
• Kesulitan dengan Pusat Laba
– Pengambilan keputusan terdesentralisasi memaksa manajemen
puncak untuk mengandalkan laporan pengendalian yang sudah
jauh dari unit.
– Kualitas keputusan kurang baik.
– Adanya perselisihan/perselisihan dapat meningkat karena adanya
argumen-argumen mengenai harga transfer dll.
– Unit organisasi yang pernah bekerja secara fungsional akan
bersaing atau berkompetensi.
– Dapat menimbulkan biaya tambahan dan duplikasi tugas karena
ada tambahan manajemen, pegawai dan pembukuan serupa di
beberapa unit.
– Manajemen umum tidak berkesempatan besar untuk
mengembangkan kompetensi.
– Ada banyak tekanan profitabilitas jangka pendek yang terkadang
mengorbankan keuntungan jangka panjang hanya demi
melaporkan laba tinggi ke pusat.
– Tidak ada ukuran pasti untuk memastikan bahwa optimalisasi laba
setiap pusat laba mampu mengoptimalkan laba perusahaan secara
keseluruhan.
Unit Bisnis Sebagai Pusat Laba

• Batasan atas Wewenang Unit Bisnis


Untuk memahami sepenuhnya manfaat dari konsep pusat laba,
manajer unit bisnis akan memiliki aturan (otonomi). Struktur
unit bisnis mencerminkan trade-off ( pertimbangan biaya/
beban ) antara otonomi unit bisnis dan batasan perusahaan.
– Batasan dari Unit Bisnis Lain
Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis
harus berurusan dengan unit bisnis lain.
- Batasan dari Manajemen Korporat
Unit Fungsional sebagai Pusat Laba
1. Pemasaran
2. Manufaktur
3. Unit Pendukung dan Pelayanan

Organisasi Lainnya
Semakin besar perusahaan , semakin banyak pusat laba yang
akan berinteraksi satu sama lain dan membentuk batasan
wewenang secara alami.
Mengukur Profitabilitas
1. Kinerja Manajemen / Manajemen Performance
2. Kinerja Ekonomis / Economic Performance

Jenis-Jenis Ukuran Kinerja


1. Margin Kontribusi
2. Laba Langsung
3. Laba yang Dapat Dikendalikan
4. Laba Sebelum Pajak
5. Laba bersih
• Pertimbangan Manajemen

Anda mungkin juga menyukai