Anda di halaman 1dari 31

KONSEP DASAR

KEWASPADAAN ISOLASI
Tujuan pembelajaran umum

• Setelah selesai pembelajaran ini peserta mampu


menjelaskan tentang konsep dasar
kewaspadaan isolasi di pelayanan kesehatan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
• Setelah mengikuti materi ini peserta mampu:
• Menjelaskan latar belakang kewaspadaan isolasi
• Menjelaskan rekomendasi kewaspadaan isolasi
• Menjelaskan perkembangan kewaspadaan isolasi
• Menjelaskan tujuan kewaspadaan isolasi
• Menjelaskan ruang lingkup kewaspadaan isolasi
• Menjelaskan ruang lingkup kewaspadaan standar
• Menjelaskan ruang lingkup kewaspadaan berdasarkan
transmisi
POKOK/SUB POKOK BAHASAN
• Latar belakang kewaspadaan isolasi
• Rekomendasi kewaspadaan isolasi
• Perkembangan kewaspadaan isolasi
• Tujuan kewaspadaan isolasi
• Ruang lingkup kewaspadaan isolasi
• Ruang lingkup kewaspadaan standar
• Ruang lingkup kewaspadaan berdasarkan
transmisi
HH
LATAR BELAKANG APD
Limbah
HAIs Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN
Audit
IPCN
ICRA
Rekomendasi dikategorikan sebagai berikut :
• Kategori I A :
Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit, telah didukung penelitian dan studi
epidemiologi.
• Kategori I B :
Sangat direkomendasikan untuk seluruh rumah sakit dan telah ditinjau efektif oleh para
ahli di lapangan.
Dan berdasar kesepakatan HICPAC (Hospital Infection Control Advisory Committee)
sesuai dengan bukti rasional walaupun mungkin belum dilaksanakan suatu studi
scientifik.
• Kategori II :
Dianjurkan untuk dilaksanakan di rumah sakit. Anjuran didukung studi klinis dan
epidemiologik, teori rasional yang kuat, studi dilaksanakan di beberapa rumah sakit.
• Tidak direkomendasi :
Masalah yang belum ada penyelesaiannnya.
Belum ada bukti ilmiah yang memadai atau belum ada kesepakatan mengenai
efikasinya.
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1985 Universal Precaution Epidemik HIV petugas kesehatan, waspada
terhadap darah dan cairan tubuh, tangani
dengan menggunakan sarung tangan,
gaun,masker , pelindung mata
1988 Universal Precaution Darah , cairan tubuh sumber HIV,HVB,
waspada terhadap darah , cairan tubuh
(semen , vagina,peritonial,perikardial
sinovial, amniotic,cerebrospinal), bukan
feces, urine, muntah,sputum,sekret hidung
keringat, kecuali kena darah
Setelah melepas sarung tangan harus cuci
tangan
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1987 Body Substance Isolation Waspada terhadap darah,
(BSI)di Seatle, Washington, feses, urine
San Diego, California sputum,saliva,wound
drainage,cairan tubuh lainnya,
permukaan tubuh yang basah
dan lembab, gunakan sarung
tangan, setelah melepas tidak
perlu cuci tangan
1990 A new Isolation Guideline Terdiri dari 2 lapis
Kewaspadaan Standar dan
kewaspadaan berdasarkan transmisi
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1996 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar ditujukan kepada
semua pasien tanpa memandang apakah
infeksi atau tidak, waspada terhadap darah
dan cairan tubuh, sekresi, ekskresi , kecuali
keringat, gunakan APD jika tindakan terkena
atau memungkinkan terkena darah, cairan,
sekresi,ekskresi
Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi
Airborne, droplet, kontak, ditujukan pada
pasien yang yang sudah terinfeksi atau di
duga infeksi
Tahun Teknik Isolasi Perlakuan
1996 Isolation Precaution Kewaspadaan Standar meliputi
1.Kebersihan tangan,
2.Penggunaan APD (sarung tangan,masker,
pelindungmata /wajah. Gaun/apron),
3.Peralatan perawatan pasien,
4.Pengendalian lingkungan ,
5.Penanganan limbah,
6.Penempatan pasien
7.Penanganan linen,
8.Kesehatan karyawan
• Tahun 2007
• Standard Precaution ditambah dengan
• Hygiene respirasi/Etika batuk
• Praktek menyuntik yang aman
• Praktek pencegahan untuk prosedur lumbal punksi

• Hospital Acquired Infection (HAI) menjadi


Healthcare Associated Infections ( HAIs)
• Cuci tangan menjadi kebersihan tangan
TUJUAN KEWASPADAAN ISOLASI

Memutus mata rantai infeksi

Pasien Pasien

Lingkungan

Pengunjung Petugas
RUANG LINGKUP KEWASPADAAN
ISOLASI
RUANG LINGKUP KEWASPADAAN ISOLASI
SIAPA YANG MELAKSANAKAN KEWASPADAAN
ISOLASI ?
Semua individu
di RS dan
Fasyankes

HH Penempatan pasien
APD Pemrosesan alat kesehatan
Limbah Semua Penanganan linen
Lingkungan individu Perlindungan Karyawan
Etika batuk Penyuntikan yang aman

Praktik lumbal punksi

Perawat dan Dokter


Dokter
KAPAN DILAKSANAKAN
KEWASPADAAN ISOLASI

Setiap saat memberikan


pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit dan
Fasyankes
Kebersihan
tangan

Tampak kotor

Tidak Tampak kotor


Jika melakukan tindakan terpapar
atau kemungkinan terpapar darah,
cairan tubuh, sekresi,ekskresi ,
kecuali keringat, segera lepas jika
selesai tindakan
Alat
Pelindung
Diri Memandikan pakai sarung tangan dapat
memindahkan mikroorganisme
Konstruksi Bangunan

Ventilasi baik
Bangunan RS dipagari
Dinding,flafon kuat daan bersih

Udara
Pengendalian Ventilasi udara cukup.bersih,tidak
Lingkungan bau

Air

Bersih, tampak jernih, tidak bau

Permukaan lingkungan

Bersih, kering, tidak ada serangga


,tikus,kucing,kecoak,anjing
Infeksius (hazard) 10 %

Patho Kontaminasi darah &


logical cairan tubuh

Penanganan Sharp Jarum suntik


Limbah ,scapel,lancet

General (non hazard) 85 %


Tidak
Pembungkus jarum,
kontaminasi
cairan,pempers,topi,mas
3R darah
&cairan
ker,sarung tangan,
plabot,tubing set
tubuh
REUSE
RE DUCE Chemical radioactive 5 %
RECYCLE Gas anaesthesi,limbah
chemotherapi,air raksa
Masuk kantong plastik
kuning dalam kontainer
Infeksius (hazard) 10 % limbah infeksius diberi label,
¾ penuh dibuang ,dibakar
dalam insenerator

Masuk kantong plastik hitam


General (non hazard) 85 % dalam kontainer limbah non
infeksius diberi label, ¾
penuh dibuang pada tempat
pembuangan akhir

Dibuang dalam tempat


Chemical radioactive 5 %
khusus

Limbah Cair Dibuang dalam saluran


limbah cair (IPAL)
Peralatan Kritikal disterilkan

Peralatan yang masuk ke dalam


pembuluh darah & jaringan steril;
jarum suntik,scapel,instrumen
bedah,kateter vena

Pemrosesan
Peralatan semi Kritikal MinimalkanDTT
peralatan
perawatan pasien
Peralatan yang masuk ke dalam
membrane mukosa; ETT, NGT,
Termometer Rectal,
Oropharingeal/gudel

Peralatan non Kritikal Di bersihkan

Peralatan yang menyentuh


permukaan kulit yang utuh saja;
tensimeter ,termometer axilla, bed
pan,urinal linen,t.tidur,kursi roda
ALUR PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN
PASIEN
PRE CLEANING CLEANING
(Rendam dengan (Dalam wadah
enzymatik/detergen) dan air mengalir) DRYING

Sterilisasi

Peralatan Kritikal

Minimal
DTT
Simpan
Peralatan semi Kritikal
Peralatan non Kritikal
Linen kotor infeksius

Linen kotor yang ternoda darah dan cairan


tubuh
Penanganan Pisahkan linen kotor infeksius dengan non
infeksi
Linen Kereta linen kotor dan bersih dipisahkan

Linen kotor non infeksius


Di ruangan

• Linen bersih disimpan Linen kotor yang tidak ternoda darah dan
dalam lemari tertutup cairan tubuh
• Linen kotor Pisahkan linen kotor non infeksius dengan
ditempatkan dalam infeksi
kantong linen kotor Kereta linen kotor dan bersih dipisahkan
Tempatkan pasien sedemikian rupa,
dengan jarak minimal 1 m, untuk
memudahkan pergerakan petugas

Penempatan
Tempatkan pasien infeksius, berdasarkan
pasien transmisi infeksi, jika tidak memungkinkan
lakukan kohorting

Tempatkan pasien tersendiri jika tidak


dapat menjaga kebersihan diri sendiri
Pemeriksaan kesehatan secara
berkala

Penyediaan sarana
kewaspadaan standar
Perlindungan
kesehatan Penatalaksanaan paska luka
karyawan tusuk jarum/benda tajam

Senantiasa menjaga perilaku


hidup sehat

Jika flu berat tidak


diperbolehkan bekerja
Menggunakan jarum suntik satu kali ,prinsip
one needle,one shoot,one time

Penyuntikan Tidak pernah melakukan re_capping jarum


bekas pakai
yang aman
Memberikan suntikan dengan teknik aseptik
dan antiseptik

Jika obat suntik sudah dilarutkan dalam spuit


harus segera diberikan

Tidak menumpuk-numpuk jarum suntik di


laci,di kulkas
Etika
batuk/bersin
 Masker harus dipakai klinisi
Praktik lumbal
saat melakukan lumbal
punksi pungsi,anaestesi spinal
/epidural/pasang kateter vena
sentral
 Cegah droplet flora
orofaring,dapat menimbulkan
meningitis bakterial
Lapis kedua : Kewaspadaan berdasarkan
transmisi

Transmisi Transmisi Droplet Transmisi Airborne


Tempatkan pasien
Contact; Tempatkan tersendiri bila
Tempatkan pasien tersendiri memungkinkan,
pasien tersendiri bila atau
kohorting,pakai
bila memungkinkan, APD masker
memungkinkan, atau N95,jika
atau kohorting,pakai melakukan
tindakan yang
kohorting,pakai APD masker menghasilkan
APD Sarung bedah aerosol, pasien
tangan &gaun pakai masker
bedah ,jjika masih
batuk
RANGKUMAN
• Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari
program PPI, bertujuan memutus mata rantai
infeksi
• Kewaspadaan isolasi terdiri dari dua lapis
yaitu lapis pertama kewaspadaan standar dan
lapis kedua berdasarkan transmisi
• Lapis pertama diterapkan kepada semua
pasien ,lapis kedua diterapkan pada pasien
yang diketahui atau diduga transmisi melalui
kontak,droplet dan airborne

Anda mungkin juga menyukai