Anda di halaman 1dari 48

3242 Fraktur Pada Tulang

& Frakture Patologis

Menkher Manjas
Bahagian Bedah Tulang Rs Dr M Djamil Padang
/ Fakultas kedokteran Unand

Kuliah Pakar PBL Oktober 17, Time :08.00-09.50


Kuliah PBL Kamis April 4, 2012. Time :09.00-10.50
Fraktur Tulang  #
 Diskontinuitas jaringan tulang atau tulang
rawan akibat trauma.

 Umumnya trauma berat, kalau trauma ringan


 Fraktur patologis

 Trauma Kerusakan fisik / mental akibat


dari suatu kekerasan (Violence)

 Dua pertiga trauma pada tubuh adalah


trauma pada muskuloskeletal  High
morbidity & Low mortality
Kenapa Trauma Neuromuskular Meningkat ?
1. Masalah Transportasi

 Jumlah & kecepatan kendaraan 

 Jalan semakin sempit

 Political Will government 

 3,287 mati/hari or 1 setiap 26.3 mnt, Indonesia  tiap


17 minutes

2. Cabang olah raga makin beragam & berat

 Jadi prestasi daerah / negara

3. Jumlah Lansia 

 Osteoporosis

 Kesigapan yang menurun


Diagnosa Fraktur
1. Anamnesa (Hystory)
 Keluhan Utama
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat Penyakit Keluarga
2. Pemeriksaan Fisik
 Umum
 Lokal
3. Pemeriksaan Tambahan
 Lab,
 Radiologis
 Dll
1. Anamnesa
 Keluhan Utama  Bengkak, bengkok,

pendek sesudah trauma

 Mekanisme trauma  Langsung / Tidak

langsung

 Riwayat Penyakit dahulu & Peny

keluarga  Untuk menjelaskan penyakit

dasar
2. Pemeriksaan Fisik
 Umum

 Berat : Bisa shock

 Trauma penyerta lain

 Lokal

1. Deformitas  udema, angulasi, shorthening

2. Luka / Tidak

3. Nyeri Tekan & Nyeri sumbu

4. Bahagian acral/ distal : A, V, N


3. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium

A. Darah  anemis

B. Urine

2. Radiologis

A. Rontgen Foto

B. CT Scan  melihat fragmen fracture kecil

C. MRI melihat kelainan jaringan lunak


A. Rontgen Foto
 Syarat Foto pada fraktur  RULE OF TWO

1. Two view (dua arah)  AP & Lateral

2. Two Joint  Dua sendi

3. Two limb  Dua sisi anggota

4. Two Time  Dua interval waktu

 Dari hasil rontgen foto dapat diklasifikasi

1. Konfigurasi garis fraktur

2. Lokasi anatomi fraktur

3. Aligment (Kesegarisan) bahagian fraktur


Konfigurasi Fraktur
 Luasnya Fraktur
 Fr Komplet (patah total)
 Fr Inkomplete (Mis :Greenstick Fr)
 Garis Fracture
Lokasi Anatomi Fraktur
 Lokasi Anatomi Fracture
 Tulang Panjang 1/3 proximal, 1/3 tengah & 1/3 distal

 Kesegarisan fractur

1. Membentuk sudut (Ad Axin)

2. Sejajar (Ad latus)


Klasifikasi Fraktur
1. Fraktur tertutup : Tidak ada luka (Fragmen fr tidak
berhub dengan bhg luar)

2. Fraktur terbuka (Grade Gustilo)

 Grade I : Luka terbuka < 1 cm (Pin Point Fr)

 Grade II : Luka terbuka > 1 cm

 Grade III :
■ A  Luka yang masih bisa ditutup
■ B  Luka yang tidak bisa ditutup
■ C  Disertai kerusakan Neurovasculer
Penyembuhan Fractur.
1. Fase Hematoma ( 2-8 jam ssd trauma)

2. Fase Resorbsi hematoma (Sp 1 minggu)


 Hematoma diisi oleh sel-sel tulang baru

3. Fase calus ( tulang muda) (ssd 3 minggu)


 Osteoblasts membentuk spongy bone

4. Fase Konsolidasi ( 6-12 minggu)


 Tulang spongiosa menjadi padat
5. Fase Remodelling  (12-24 bulan)
 Spongy bone berobah jadi tulang normal

 Tak tampak lagi garis fraktur


Bentuk Penyembuhan (Union Fr)
1. Good Union  Menyambung sempurna

 Bentuk, Ukuran anatomis & Fungsi kembali normal

2. Delayed union Menyambung lama

3. Non-union  Ssd 5 bl.

4. Malunion Salah sambung


Penyembuhan Fr Dipengaruhi ?
1. Faktor Umum

 Umur

 Gizi

 Adanya peny. Sitemik / tidak

2. Faktor Lokal

 Posisi garis patah tulang

 Perdarahan

 Cara imobilisasi dll

 Adanya infeksi
Penanganan Fraktur
Prinsip
 Live Saving before Limb Saving

 Mengusahakan fraktur menyambung sempurna

 Bentuk

 Ukuran

 Fungsi kembali normal

 Waktu penyembuhan cepat

 Komplikasi dan kecacatan minimal


Live Saving  Prioritas utama
 ABCD

 Fungsi vital

 Atasi Shock

 Atasi Perdarahan
Limb Saving
1. Pemasangan Spalk
 Mengurangi nyeri
 Pergerakan fragmen fr
 Spasme otot
 Udema yang progresif.
2. Transportasi penderita Dont do harm
Emergency Orthopaedi
 Jika tak ditolong segera  bisa terjadi †

1. Fraktur terbuka

 Fraktur disertai hancurnya jaringan (Major crush


injury)

 Fraktur dengan amputasi

2. Fraktur dengan ggn neurovaskuler (Compartmen


Syndrome)

3. Dislokasi sendi
Pengelolaan Fraktur (4 R)
1. Recognizing = Diagnosa  Anamnesa, PE,

Penunjang

2. Reduction = Reposisi  Mengembalikan

posisi fraktur keposisi sebelum fraktur

3. Retaining = Fiksasi /imobilisasi 

Mempertahankan hasil fragmen yg direposisi

4. Rehabilitation  Mengembalikan fungsi

kesemula
Reduction (Reposisi Fraktur)
 Mengembalikan posisi fraktur keposisi semula

 Metode reposisi

 Reposisi tertutup

 Reposisi terbuka  Dengan pembedahan


1. Reposisi Tertutup
 Tanpa pembiusan

 Fraktur masih fase shock

 Fr. yang sedikit bergeser dll

 Dengan pembiusan

 Anestesi lokal

 Anestesi umum

 Teknik

 Bisa memakai C Arm (Portable radiologis)


2. Reposisi Terbuka (Open reduksi)
 Reposisi dengan melalui pembedahan

 Pada fraktur terbuka harus didahului dengan:

 Dilusi, pencucian

 Debrideman

 Reposisi

 Indikasi reposisi terbuka

 Gagal reposisi tertutup

 Pemasangan inplat
Retaining (Imobilisasi)
 Mempertahankan hasil reposisi sampai tl menyambung

 Cara Imobilisasi

1. Istirahat

2. Pasang splint / Sling

3. Casting / Gips

4. Traksi  Kulit atau tulang

5. Fiksasi pakai inplant


Cara Retaining (Imobilisasi)
1. Istirahat

2. Pasang splint / Sling

3. Casting / Gips

4. Traksi  Kulit atau tulang

5. Fiksasi pakai inplant


Sling / Splint
 Sling : Mis Arm Sling

 Splint
Casting / Gips
 Long Leg Gip

 Below knee cast

 Umbrical slab

 Hemispica gip
Traksi
 Imobilisasi dengan menarik

bahagian proksimal dan distal

secara terus menerus.

1. Kulit

2. Tulang
Fiksasi Pakai Inplat

1. Internal fikasasi (ORIF)

■ Plate/ skrew

■ Intra medular nail  Kuntsher Nail

2. Ekternal fiksasi (OREF)


Rehabilitasi
 Mengembalikan fungsi organ fraktur kembali normal

 Otot  supaya jangan atropi (mengecil)


■ Isometric Exersice

■ Isotonik Exersice

 Sendi  supaya jangan kaku

 Bentuk latihan

 Latihan sendiri

 Bantuan orang lain (Fisioterapist)

 Perangsangan Elektrik & Physical Therapy


Komplikasi Fraktur

1. Shock & Perdarahan

2. Sindroma Emboli Lemak

3. Compartment syndrome

4. Infeksi Osteomyelitis

5. Gangguan pertumbuhan  Fr Epifisis

6. Kecacatan
Emboli Lemak (Fat Emboli Syndrome) (FES)
 Lemak masuk p. darah & menyumbat jantung, paru, otak
 kematian

 Lemak yang berasal dari fraktur (Lemak sumsum tulang)

 Sering dari fraktur panggul atau fraktur femur

 Gejala timbul ssd 12-36 jam dengan:

 KU memburuk

 Timbul bintik- bintik dikulit

 Coma , hypoxia

 Prognosa Jelek
Sindroma Compartmen
 Terbendungnya aliran darah ke krn peningkatan tekanan
intra compartment sekitar fracture

 Etio Internal / Ekternal (balutan ketat)

 Gejala  P5

1. Pulselessness (Nadi melemah)

2. Pain  saat ektensi.

3. Pallor (pucat) (Slow capillary return).

4. Paresthesia.

5. Puffiness (edema).

 Penanganan

 Lepaskan spalk, Elevasi

 Fasciotomi
Komplikasi Kecacatan
 Ukuran pendek

 Bentuk bengkok

 Sendi kaku

 Jalan pincang

 Amputasi dll.
Fraktur Patologis

Kuliah PBL Kamis April 24 ,2014. Time :07.00-08.50


Fraktur Patologis
 Fr. pada tulang yang patologis
(Tulang yang sudah tidak utuh)
 Dapat terjadi hanya dg trauma
minimal
 Penanganan susah
 Terhadap fraktur & peny.
Tulang sendiri
 Prognosa tgt pada penyakit dasar &
komplikasi fr.
Tulang Patologis
1. Peny. Degenerasi Osteoporosis

2. Infeksi  osteomyelitis khronis

3. Peny. Kongenital  osteogenesis inferfecta

4. Gangguan neuro vaskuler  post stroke

5. Keganasan  Primer / Metastase tumor

6. Peny Metabolik  DM. Hyperthyoid


Lokasi Fr Tersering

 Fr Komprersi Vertebra (46%)

 Fr Kolum Femoris (20%)

 Fr Distal Radius (20%)

 Fr Tulang lain (14%)


1. Fr Patologis Os Vertebra

 Fraktur berangsur-angsur (gradual)

 Trauma penyebab  disadari / tidak

 Gejala awal hilang timbul  kemudian menetap

 Sering mengenai beberapa vertebra

 Lokasi terbanyak vertebra thoracolumbal


Diagnosa & Penanganan
 Nyeri & gerakan pinggang terbatas

 Gangguan ADL

 Deformitas

 Kyphosis

 Sesak krn ggn expansi paru / jantung

 Radiologis  gambaran osteoporosi + Fr Kompressi

 Penanganan Konservatif & Operative


Penanganan Konservatif
 Istirahat  nyeri hilang 80-90 %

 Bed rest & Hindari membungkuk / jongkok dll

 Obat obatan Medikamentosa

 Analgetic

 Muscle relaxan

 Calsium, Vit D

 Vit E , ERT etc

 Back Support (Korset)


Penanganan Operative
 Vertebroplasty

 Kypoplasty

 Blok (ablasi) syaraf spinal

 Internal fixation

 Laminectomi
2. Fraktur Kolum Femur
 Lebih 80 % pada tulang osteoporosis

 Tidak akan terjadi union

 Gangguan / putus perdarahan ke kaput

 Cairan sendi menghalangi terbentuknya kalus

 Masalah

 Kwalitas hidup 

 50 % memerlukan asisten seumur hidupnya

 Penyebab utama †  bronchopneumonia & dekubitus

 20 % meninggal dalam 1 th pertama


Klinis
 Umur tua dengan trauma minimal

 Nyeri panggul & tidak bisa berdiri

 PE:  Kaki pendek dan External rotasi

 Diagnosa  Rontgen foto

 Penanganan :

1. Konservatif

2. Operativ
1. Konservativ
 Skin traksi

 Beban 2-3 kg selama 2-3 minggu atau sampai nyeri

hilang

 Jalan pakai crutch atau whellchair

 Pengobatan komplikasi

 Pasang kateter

 Mencegah decubitus & bronchopneumonia


2. Operatif
 Tindakan terbaik karena bisa cepat mobilisasi

 Goal  Early mobilization & reduce

complication

 Bentuk operasi  tergantung caput femur

 Umur Muda  Internal fiksasi (ORIF)

 Non Vital  Prostese (Austin Moore

Prosthesis) atau total hip replacement


3. Fr Pergelangan Tangan
 Terbanyak  Fr Colles

 Usia  umur tua + tulang osteoporosis


Diagnosa
 Riwayat trauma ringan

 Jatuh dengan tangan terkedang


(outstretched hand)

 Lokal  Gambaran khas ‘Dinner Fork


Deformity’

 Rontgen foto :
 Fraktur di bhg metafisis

 Tulang sekitar osteoporosisis


Pengobatan
 Undisplaced  Gips slab

 Displaced

1. Reduction  tertutup / terbuka

2. Retaining (Imobilisasi)

 Cast/ gips

 Fiksasi interna

 Fiksasi ekterna

3. Rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai