Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 8

Nama kelompok : 1. Anggi Dwi Putri


2. Desi Suryaningsih
3. Ersa Oktapia
4. Nurul Shivani
5. Rizma Muhardini
 Definisiapresiasi menurut seorang ahli, Aminuddin.
Apresiasi adalah Pengenalan melalui perasaan
ataupun kepekaan batin dan pengakuan terhadap
unsur-unsur keindahan yang diungkapkan oleh
pengarangnya. Istilah apresiasi sastra berasal dari
bahasa latin apreciatio yang berarti “mengindahkan’’
atau “menghargai’’.
 Sedangkan sastra, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya
bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan
bahasa sehari-hari).
Jenis-jenis Apresiasi Sastra
Kegiatan apresiasi sastra secara garis besar dapat terbagi
menjadi 2 yaitu, apresiasi sastra secara langsung dan
secara tidak langsung.
~ Apresiasi sastra secara langsung adalah kegiatan membaca
atau menikmati cipta sastra berupa teks maupun performansi
secara langsung.
~ Apresiasi secara tidak langsung itu dapat ditempuh dengan
cara mempelajari teori sastra, membaca artikel yang
berhubungan dengan kesastraan, baik di majalah-maupun
koran, mempelajari buku-buku maupun esai yang membahas dan
penilaian terhadap suatu karya sastra serta mempelajari
sejarah sastra.
Squire dan Taba berkesimpulan bahwa sebagai
suatu proses, apresiasi melibatkan tiga ciri inti, yaitu:

1. Aspek kognitif berkaitan dengan pemahaman tentang teori-teori dasar sastra, seperti
pengertian puisi, unsur-unsur instrinsik prosa, dan lain-lain.

2. Aspek emotif sejalan dengan kepekaan perasaan, kepekaan perasaan berkaitan dengan
kemampuan menikmati dan menampilkan nilai-nilai keindahan yang terkandung dalam karya
sastra, seperti rasa senang, tidak senang, perasaan terharu dan gembira berkenaan dengan
nasib tokoh, perasaan takut, kecewa, dan kagum berkenaan dengan gambaran peristiwa
dalam cerita yang tergambar pada ekspresi wajah.

3. Aspek evaluatif berkaitan dengan kepekaan pikiran kritis dan penghargaan yang positif :
a.Penghargaan berkaitan dengan sikap pandang positif terhadap sastra bahwa sastra memiliki
nilai-nilai positif yang bermanfaat bagi penjernihan batin, peningkatan harkat kehidupan
individual-sosial.
b. Kepekaan pikiran kritis berkaitan dengan kemampuan memahami dan mengungkapkan
makna atau nilai-nilai yang dikandung suatu karya sastra setelah mengadakan analisis yang
teliti, saksama dan menyeluruh.
Prinsip dasar yang melatarbelakanginya serta gambaran penerapannya dalam kegiatan apresiasi
sastra dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pendekatan Parafrastis
Strategi pemahaman kandungan makna dalam suatu cipta sastra dengan mengungkapkan
kembali gagasan yang disampaikan pengarang dengan kata-kata maupun kalimat yang
berbeda dengan yang digunakan pengarangnya. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan
pemakaian kata atau kalimat seorang pengarang sehingga pembaca lebih mudah memahami
kandungan makna yang terdapat dalam suatu cipta sastra.

2.Pendekatan Emotif
Suatu pendekatan yang berusaha menemukan unsur-unsur yang mengajuk emosi atau
perasaan pembaca. Prinsip dasar yang melatarbelakangi adanya pendekatan emotif ini
adalah pandangan bahwa cipta sastra merupakan bagian dari karya seni yang hadir di
hadapan masyarakat pembaca untuk dinikmati sehingga mampu memberikan hiburan dan
kesenangan.
Pendekatan Analitis
Suatu pendekatan yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan
gagasan atau mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-
gagasannya, elemen intrinsik itu sehingga mampu membangun adanya keselarasan dan
kesatuan dalam membangun totalitas bentuk maupun totalitas maknanya.
Pendekatan Historis
Suatu pendekatan yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar
belakang peristiwa kesejarahan yang melatarbelakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra
yang dibaca, serta tentang bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun
kehidupan sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman.
Pendekatan Sosiopsikologis
Suatu pendekatan yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial-budaya,
kehidupan masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap
lingkungan kehidupannya atau zamannya pada saat cipta sastra itu diwujudkan.
Pendekatan Didaktis
Suatu pendekatan yang berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan evaluatif
maupun sikap pengarang terhadap kehidupan.
Tahapan dalam Mengapresiasikan Sastra
Penghargaan terhadap karya sastra ini dilakukan melalui proses bertahap.
1. Tahap mengenal dan menikmati
Pada tahap ini, kita berhadapan dengan suatu karya.kemudian kita
mengambil suatu tindakan berupa membaca,melihat atau menonton.dan
mendengarkan suatu karya sastra.
2. Tahap menghargai
Pada tahap ini kita merasakan manfaat atau nilai karya sastra yang telah
dinikmati.Manfaat disini berkaitan dengan kegunaan karya sastra tersebut.
Misalnya memberi kesenangan,hiburan,kepuasan,serta memperluas wawasan
dan pendangan hidup.
3. Tahap pemahaman
Pada tahap ini kita melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur-
unsur yang membangun karya sastra, baik unsur intrinsik maupun unsur
ekstrinsik.Akhirnya kita menyimpulkan karya sastra tersebut.Apakah karya sastra
tersebut termasuk baik atau tidak, bermanfaat atau tidak bagi masyarakat
sastra.
4. Tahap Penghayatan
Pada tahap ini kita membuat analisis lebih lanjut dari
tahap sebelumnya,kemudian membuat interpretasi atau
penafsiran terhadap karya satra serta menyusun argumen
berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya.

5. Tahap aplikasi atau penerapan segala nilai,ide,wawasan,


yang diserap pada tahap-tahap terdahulu diinternalisasi
dengan baik, sehingga masyarakat penikmat serta dapat
mewujudkan nilai – nilai tersebut dalam tingkah laku sehari -
hari
Fungsi Apresiasi Sastra

Sastra memiliki lima fungsi utama dalam kehidupan masyarakat yaitu :

a. Fungsi Rekreatif yaitu: sastra dapat memberi hiburan melalui


imajinasi atau bahasa sehingga pembaca sastra merasa senang.
Misalnya kumpulan dongeng
b. Fungsi Didaktif yaitu: sastra diharapkan dapat memberikan
pendidikan atau arahan tentang kebaikan hidup kepada pembaca
c. Fungsi Estetis yaitu: sastra merupakan sebuah tulisan indah yang
dapat memberikan keindahan pada penikmatnya. Misalnya: puisi
d. Fungsi Moralitas yaitu: sastra dianggap dapat memberi
pengetahuan dan pengalaman tentang moral kepada penikmatnya.
e. Fungsi Religius yaitu: karya sastra banyak mengandung nilai-nilai
keagamaan yang diharapkan dapat diteladani oleh penikmat
sastra. misalnya, cerpen robohnya surau kami karya AA Navis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai