Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI

MENINGKATKAN
MATURITAS SPIP
DEFINISI SPIP
PP 60/2008

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang


integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan
2
terhadap peraturan perundang-undangan.
KONSEP MATURITAS LEVEL
 Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke-
Davis, 2005). Andersen and Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep
maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan organisasi dalam kondisi
yang optimal untuk mencapai tujuannya.
 Menurut IIA (2013) model maturitas menggambarkan tahapan proses yang
diyakini akan mengarahkan pada output dan outcome yang lebih baik.
Maturitas yang rendah mencerminkan kemungkinan yang lebih rendah
dalam mencapai tujuan, sedangkan tingkat maturitas yang lebih tinggi
mencerminkan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi.
 Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang
memuat karakteristik dasar yang menunjukkan tingkat kematangan
penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan.
LIMA STRATEGI GENERIK UNTUK PENINGKATAN
MATURITAS

Peningkatan komitmen
Penyusunan kebijakan dan Pengkomunikasian
implementasi dan
prosedur tertulis kebijakan dan prosedur
dokumentasi,

Pemantauan/pengemban Evaluasi formal, berkala


gan berkelanjutan dan terdokumentasi
SIKLUS PENYELENGGARAAN SPIP
Statement of
Resposibility
KARAKTERISTIK LEVEL MATURITAS SPIP
Menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam Level 5
pelaksanaan kegiatan. Pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer Optimum

Ada praktik pengendalian internal yang efektif. Evaluasi formal dan Level 4
terdokumentasi. Terkelola & Terukur

Ada praktik pengendalian intern yg terdokumentasi dengan baik. Evaluasi Level 3


atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. Terdefinisi

Ada praktik pengendalian intern tapi tidak terdokumentasi dengan Target 2019
Level 2
baik. Pelaksanaan tergantung pada individu dan belum melibatkan
semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi Berkembang

Ada praktik pengendalian intern – ada kebijakan dan prosedur


Level 1
tertulis, namun masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi
Rintisan
dengan baik. Tanpa komunikasi dan pemantauan

Belum memiliki kebijakan dan prosedur Level 0


Belum Ada
KATEGORI PENILAIAN

TINGKAT MATURITAS INTERVAL SKOR

0 Belum Ada Kurang dari 1,0 (0 < skor <1,0)

1 Rintisan 1,0 s/d kurang dari 2,0 (1,0 ≤ skor < 2,0)

2 Berkembang 2,0 s/d kurang dari 3,0 (2,0 ≤ skor < 3,0)

3 Terdefinisi 3,0 s/d kurang dari 4,0 (3,0 ≤ skor < 4,0)

4 Terkelola Dan Terukur 4,0 s/d kurang dari 4,5 (4,0 ≤ skor < 4,5)

5 Optimum Antara 4,5 s/d 5,0 (4,5 ≤ skor ≤ 5)


FOKUS PENILAIAN
Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Informasi & Komunikasi Pemantauan

Penegakan Integritas Pemantauan


Identifikasi Risiko Reviu kinerja Informasi
dan Etika berkelanjutan

Komitmen thd Pembinaan SDM Komunikasi Efektif Evaluasi terpisah


Analisis Risiko
Kompetensi

Kepemimpinan yg Pengendalian Sistem


kondusif Informasi

Struktur organisasi Pengendalian fisik


sesuai kebutuhan aset

Delegasi wewenang & Penetapan & riviu


tanggung jwb indikator

Kebijakan pembnaan Pemisahan fungsi


SDM

Peran APIP yang Otorisasi


efektif

Hubungan kerja yg
baik Pencatatan

Pembatasan akses

Akuntabilitas

Dokumentasi SPI
MENGUKUR PENYELENGGARAAN SPIP
Dengan melakukan Penilaian Maturitas SPIP:
1. Tahun 2017 dilakukan penilaian oleh BPKP tingkat
Pemeririntah Kab. Badung dengan Score 3,303 (target
level 3 sudah tercapai)
2. Langkah selanjutnya, melakukan melakukan penguatan
level maturitas dengan mengidentifikasi dokumen
pendukung atas 25 sub unsur (atas setiap level yg
dicapai), agar memenuhi suplemen Perka 4 BPKP Tahun
2016)
3. Melakukan Penilaian mandiri (Self Assessment Maturitas)
SPIP dengan mengambil sampel yg sudah ditentukan
(sekaligus menggiring OPD yg belum menjadi sampel
saat penilaian Tahun 2017)
Persiapan melakukan Penilaian Mandiri Maturitas SPIP:
1.Masing2 OPD memenuhi uji bukti dokumentasi,
sesuaikan dengan suplemen Perka 4 (dikoordinir
oleh asesor)
2.Menerbitkan SK Bupati tentang asesor dan
counterpart masing-masing OPD sampel
3.Admin asesor mempersiapkan kelengkapan dalam
aplikasi SPIP untuk dapat dipergunakan sebagai
penilaian
4.Berkoordinasi dengan BPKP Perwakilan terkait
terdapat hal2 yg belum dipahami dalam rangka
penilaian
Suplemen Perka 4/2016

Renaksi 2017-2019 untuk menyempurnakan Pedoman Penilaian Maturitas SPIP (Perka


4/2016)

Adanya OTT diberbagai daerah dengan maturitas SPIP level 2 dan 3  apakah
parameter dalam Perka 4/2016 perlu disempurnakan?

Kebutuhan untuk peningkatan kualitas pemahaman asesor dan quality assurer terhadap
parameter pengujian dalam Perka 4/2016
Tujuan

Penyusunan suplemen bertujuan memberikan


penjelasan yang lebih rinci atas pemenuhan
parameter maturitas SPIP yang dimaksudkan
dalam Perka 4/2016, mengacu pada pemenuhan
daftar uji penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60/2008

Suplemen Perka 4/2016 dimaksudkan untuk:


 memberikan pemahaman yang sama kepada Assessor dan Quality Assurer
 sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan penilaian maupun penjaminan
kualitas atas maturitas penyelenggaraan SPIP pada K/L/D
HASIL QA PENILAIAN TINGKAT
MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2017
No Bobot Klasifikasi
Fokus Penilaian Nilai
. (%) Nilai
I Unsur Lingkungan Pengendalian
1 Penegakan Integritas dan Penegakan Etika 3,75 3 0,113
2 Komitmen Terhadap Kompetensi 3,75 3 0,113
3 Kepemimpinan yang Kondusif 3,75 5 0,188
4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 3,75 3 0,113
5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung
3,75 3 0,113
Jawab yang Tepat
6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan
Yang Sehat tentang Pembinaan SDM 3,75 3 0,113

7Peran APIP Yang Efektif Terhadap Efektivitas


3,75 3 0,113
SPIP
8Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi
Pemerintah Terkait 3,75 4 0,150
II Penilaian Risiko
1 Identifikasi Risiko 10 3 0,30
2 Analisis Risiko 10 3 0,30
III Unsur Kegiatan Pengendalian
1 Reviu Kinerja 2,27 4 0,091
2 Pembinaan SDM 2,27 3 0,068
3 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem
2,27 3 0,068
Informasi
4 Pengendalian Fisik atas Aset 2,27 4 0,091
5 Penetapan dan Reviu Indikator Kinerja 2,27 3 0,068
6 Pemisahan Fungsi 2,27 3 0,068
7 Otorisasi Transaksi 2,27 3 0,068
8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu 2,27 4 0,091
9 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan
2,27 3 0,068
Catatan
10 Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya 2,27 4 0,091
11 Dokumentasi yang baik atas Sistem
Pengendalian Intern (SPI) serta transaksi dan 2,27 3 0,068
kejadian penting
IV Unsur Informasi dan Komunikasi
1 Informasi yang Relevan 5 5 0,250
2 Komunikasi yang Efektif 5 3 0,150
V Unsur Pemantauan
1 Pemantauan Berkelanjutan 7,5 3 0,255
2 Evaluasi Terpisah 7,5 3 0,255
Jumlah Skor 100
3,303
Saran/Rekomendasi secara keseluruhan atas hasil penilaian maturitas SPIP Tahun 2017:
1. Menyusun Risk Register untuk seluruh kegiatan utama di masing-masing bidang/bagian
yang memuat Daftar Risiko dan Rencana Tindak Pengendalian yang ditetapkan secara
formal oleh pimpinan organisasi
2. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan penilaian risiko dengan menyusun dokumen
pedoman penilaian risiko (Identifikasi dan analisis risiko) dan melakukan sosialisasi
kepada seluruh pegawai
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala dan terdokumentasi terhadap
Daftar Risiko dan dokumen Rencana Tindak Pengendalian
4. Melakukan evaluasi berkala dan terdokumentasi atas penerapan kebijakan, prosedur
dan implementasi masing masing sub unsur dalam unsur lingkungan pengendalian,
kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi dan unsur pemantauan sehingga
efektifitas pelaksanaannya terukur dan dapat dikembangkan menuju ke level
optimum.
5. Membangun mekanisme pemantauan otomatis atas; sub unsur hubungan kerja yang
baik (unsur lingkungan pengendalian); reviu kinerja, pengendalian fisik atas aset,
pencatatan yang akurat dan tepat waktu, akuntabilitas pencatatan dan sumber daya
(unsur kegiatan pengendalian); dan melakukan pengembangan terus menerus
metode dalam rangka peningkatan level maturitas SPIP.
Saran/Rekomendasi secara keseluruhan atas hasil penilaian maturitas SPIP Tahun 2017:
6. Menyusun pedoman/modul user requirement yang mengatur beberapa aplikasi yang
digunakan di Pemerintah Kabupaten Badung untuk ditetapkan secara resmi/disahkan
serta dikomunikasikan kepada seluruh pegawai (sub unsur informasi pada unsur
informasi dan komunikasi);
7. Melakukan pengembangan secara berkelanjutan terhadap sub unsur kepemimpinan
yang kondusif (pelaporan telah menggunakan E-LKjIP namun dalam pelaksanaannya
perlu diimplementasikan secara efektif).
SK Bupati tentang Asesor dan Counterpart
dengan ketentuan:
1.Power Asesor (Inspektur)
2.Admin Asesor (para Irban/ atau Fungsional
/pegawai yg ditunjuk)
3.Asesor (para fungsional/P2UPD dimasing2
irban
4.Counterpart masing2 OPD sampel (para
sekretaris di OPD dan Sunprog/subag umum)
Bahan Penilaian yg perlu dipahami Conterpart dan Asesor:
1. menunjuk masing2 responden survey persepsi, yang akan
diinput oleh assesor ke dalam aplikasi Penilaian SPIP.
2. Memahami Lampiran 3 Perka BPKP Nomor 4 Tahun 2016
(adalah form manual yg diisi oleh Conterpart,
diawasi/pantau oleh asesor) serta melakukan Scan
terhadap dokumen yang dimaksud.
3. Melakukan input atas apa yg tertuang dalam Lampiran 3
Perka BPKP Nomor 4 Tahun 2016 ke dalam aplikasi SPIP
(perjenis uji dokumen)
4. Memasukkan hasil scan dokumen bukti ke dalam Rumah
Scan masing2 sub unsur
Penjelasan.......

Lampiran 3 Perka BPKP Nomor 4 Tahun 2016


Suplemen Perka BPKP Nomor 4 Tahun 2016
(sebagai panduan untuk mempermudah
memahami dokumen yang dimaksud)

Anda mungkin juga menyukai