4
Bila suatu zat terlarut membagi diri antara
dua cairan yang tak dapat campur, ada suatu
hubungan yang pasti antara konsentrasi zat
terlarut dalam dua fase pada kesetimbangan.
Nernst pertama kalinya memberikan
pernyataan yang jelas mengenai hukum
distribusi ketika pada tahun 1891 ia
menunjukkan bahwa suatu zat terlarut akan
membagi dirinya antara dua cairan yang tak-
dapat campur sedemikian rupa sehingga
angka banding konsentrasi pada
keseimbangan adalah konstanta pada suatu
temperatur tertentu
Kadang-kadang perlu atau disukai untuk
memperhitungkan kompleks kimiawi dalam
kesetimbangan ekstraksi. Misalnya,
perhatikan distribusi as benzoat antara dua
fase cair benzena dan air. Dalam fase air,
asam benzoate terionisasi sebagian,
HBz + H2O → H3O+ + Bz-
Dalam fase benzena, asam benzoat
terdimerisasi sebagian oleh pengikatan
dalam gugus karboksil,
Nilai koefisien distribusi sama dengan nilai rasio
distribusi jika tidak terjadi disosiasi/ionisasi,
dimerisasi, atau asosiasi
13
STAS-OTTO-GANG
II
I
Ekstrak kloroform
Ekstrak eter
dlm suasana asam :
dlm suasana dikocok dgn 3 x 15 ml asam yg larut dlm
asam : as. eter kloroform (enol, zat
Karboksilat, dinetralkan dgn larutan NaHCO3 8 % dan + netral, basa lemah)
fenol, zat netral asam tartrat 10 % (pH = 4-5)
dikocok dgn 3 x 15 ml
fase eter dikocok dgn 3 x kloroform (panas)
III
5 ml 0,5N NaOH dibasakan dgn 3N NaOH sampai pH>10 ekstrak eter dlm
dikocok dgn 3 x 15 ml suasana basa :
fase eter eter, bila perlu dikocok beberapa basa
fase air lagi 1-2 x 15 ml kloroform
diasamkan dgn diasamkan dgn 3N H2SO4, lalu pH IV
3N H2SO4 dan IB dijadikan 9 dgn + 6N NH3 ekstrak kloroform
diekstraksi 3 x zat dikocok dgn 3 x 15 ml kloroform- suasana amoniak :
15 ml eter netral isopropanolol (3:1) basa, fenol, basa yg
larut dlm kloroform
IA fase air
asam,
V
fenol,
zat yang tak terekstrak dgn mengocokkan : berbagai asam, sulfonamida,
ureida
karbohidrat, asam amino, senyawa amonium kuartener 14
Fraksi 1A : ekstrak eter diasamkan dengan H2SO4,
kocok maka akan diperoleh ekstrak : asam
karboksilat, fenol dan zat netral.
Fraksi 1B : fraksi 1 + larutan basa, kocok maka
akan diperoleh zat netral.
Larutan basa diasamkan lagi dengan ditambah
H2SO4 maka akan diperoleh asam karboksilat, fenol
dan senyawa yang larut dalam basa pada fraksi 1A.
Fraksi 1A
Fraksi 1A & 1B
Fraksi 2 Fraksi 3
15
Bila fase air dibebaskan kemudian
diekstraksi maka akan diperoleh fraksi 3
yang berisi berbagai basa.
Bila fase alkali pada fraksi 3 dinetralkan
lalu dialkaliskan sampai pH 9 dengan
amoniak dan ekstraksi dengan kloroform-
isopropanol maka akan diperoleh berbagai
basa fenol dalam fraksi 4.
Fraksi 3 Fraksi 4
Contoh :
H + F H F
δ+ δ-
kutub
Momen dipol ialah hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan jarak (r)
antara pusat muatan positif dengan pusat muatan negatif
μ=Qxr
Makin besar momen dipolnya, makin polar
senyawanya. Senyawa yang memiliki momen
dipol nol (0), disebut senyawa non polar.
Molekul polar memiliki bentuk molekul (struktur
ruang) yang tidak simetris : atom yang
elektronegatifitasnya besar tidak berimpit
dengan atom yang elektronegatifnya kecil,
Sehingga seakan-akan molekul tersebut
bermuatan.
Contoh Molekul Polar
HCl , HF , NH3 , H2O, H2S , PCl3 , CH3Cl , ICl3
Senyawa poliatomik yang atom pusat memiliki pasangan elektron
bebas ( lone pair electron ) selalu polar
Hal ini karena pasangan elektron bebas lebih kuat dibanding
pasangan elektron ikatan sehingga menimbulkan elektronegatifitas
yang besar.
Contoh : H2O, NH3
Electronegativity of the element in periodic table (in eV)
H He
2,2 -
Li Be B C N O F Ne
1,0 1,6 2,0 2,6 3,0 3,4 4,0 -
Na Mg Al Si P S Cl Ar
0,9 1,3 1,6 1,9 2,2 2,6 3,2 -
K Ca Ga Ge As Se Br Kr
0,8 1,0 1,8 2,0 2,2 2,6 3,0 2,9
Rb Sr In Sn Sb Te I Xe
0,8 1,0 1,8 2,0 2,1 2,1 2,7 2,6
Cs Ba Tl Pb Bi Po At Rn
0,8 0,9 2,0 2,3 2,0 2,0 2,2 -
Yaitu :
Ikatan kimia yang terjadi karena pasangan elektron yang
digunakan berikatan tertarik sama kuat diantara dua atom yang
berikatan, sehingga tidak menimbulkan kutub muatan listrik
pada atom.
Contoh: O
O Cl Cl
O2
Cl2
Molekul kovalen Non polar
PEI tertarik sama kuat ke dua atom
Tidak ada perbedaan keelektronegatifan antara atom yang berikatan
Geometri molekul simetri
Momen dipol = 0