Anda di halaman 1dari 44

Kunthi Ambarwati - 1230110701053

Desi Setiana - 123011701041


Siti Khuswatun Khasanah - 123011701015

INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 60 (REVISI 2016)
PENGUNGKAPAN INSTRUMEN KEUANGAN
PSAK 60

 PSAK 60 mengatur persyaratan pengungkapan dalam


laporan keuangan terhadap instrumen keuangan.

 Sebelumnya diatur dalam PSAK 50 (revisi


2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan
 PSAK 60 diadopsi dari IFRS 7 versi Maret 2009
 PSAK 60 Revisi 2014 – adopsi IFRS 7 efektif 1 Januari
2015

3
PERUBAHAN PSAK 50  PSAK 50 & PSAK 60

 Pengaturan mengenai pengungkapan


Instrumen Keuangan yang berbeda dari
pengaturan sebelumnya adalah:
 Ruang Lingkup, mengatur hal‐hal yang
sebelumnya belum diatur
 Menegaskan signifikansi dari instrumen
keuangan
 Penjelasan lebih rinci mengenai risiko likuiditas

4
ED PSAK 60 (PENYESUAIAN 2016): KONTRAK
JASA

5
ED PSAK 60 (PENYESUAIAN 2016):
PENGUNGKAPAN SALING HAPUS

6
Signifikansi Instrumen Keuangan

 Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan


pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan
kinerja keuangan.
 Pengungkapan dalam posisi keuangan, kinerja dan
pengungkapan lain
Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuangan

Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laba rugi

Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain

Reklasifikasi

Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

Agunan

Akun penyisihan kerugian kredir

Insrumen majemuk dengan beberapa derivatif melekat

Gagal bayar dari pelanggan


LAPORAN POSISI KEUANGAN (1)
 Kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan
◦ Entitas mengungkapkan dalam Laporan Posisi Keuangan atau
Catatan atas Laporan Keuangan, jumlah tercatat untuk setiap
kategori berikut:
 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(FVPL), menunjukkan secara terpisah:
 Yang ditetapkan pada saat pengakuan awal
 Yang diperdagangkan
 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)
 Pinjaman yang diberikan dan Piutang (L&R)
 Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
 Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(FVPL), menunjukkan secara terpisah:
 Yang ditetapkan pada saat pengakuan awal
 Yang diperdagangkan
 Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(amortised cost)
9
LAPORAN POSISI KEUANGAN (2)
 Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
diukur pada FVPL
◦ Pinjaman yang diberikan dan piutang yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi:
 Eksposur maksimal risiko kredit
 Derivatif dan sejenis yang mengurangi risiko kredit
 Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada
perubahan risiko kredit dan metode yang digunakan (jika
pengungkapan tsb tidak menyajikan secara jujur perubahan
nilai wajar, maka diungkapkan alasan dan faktornya)
 Perubahan nilai wajar derivatif kredit yang terkait

10
LAPORAN POSISI KEUANGAN (3)
 Aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur
pada FVPL (lanjutan)
◦ Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi:
 Perubahan nilai wajar yang dapat diatribusikan pada
perubahan risiko kredit dan metode yang digunakan (jika
pengungkapan tsb tidak menyajikan secara jujur perubahan
nilai wajar, maka diungkapkan alasan dan faktornya)
 Perbedaan jumlah tercatat dengan jumlah kontraktual

11
LAPORAN POSISI KEUANGAN (4)
 Reklasifikasi
◦ Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan
dengan satu pengukuran:
 pada biaya perolehan atau biaya perolehan
diamortisasi, bukan nilai wajar; atau
 pada nilai wajar, bukan biaya perolehan atau biaya
perolehan diamortisasi,
maka entitas mengungkapkan:
 Jumlah dan alasan reklasifikasi ke dan dari setiap
katergori.

12
LAPORAN POSISI KEUANGAN (5)
 Penghentian pengakuan
◦ Transfer aset keuangan yang sebagian atau semuanya tidak
memenuhi kualifikasi penghentian-pengakuan:
 jenis aset,
 risiko dan manfaat atas kepemilikan yang masih tetap berada
pada entitas,
 ketika melanjutkan pengakuan seluruh aset, jumlah tercatat
aset dan liabilitas terkait, dan
 sepanjang keterlibatan-berkelanjutannya, total jumlah tercatat
aset awal, jumlah aset yang masih diakui dan liabilitas terkait
 Agunan
◦ Aset keuangan yg dijaminkan
◦ Agunan yang dimiliki dan dapat dijual/dijaminkan kembali
(tanpa gagal bayar/wanprestasi pemilik agunan)

13
LAPORAN POSISI KEUANGAN (6)
 Penyisihan kerugian kredit
◦ Rekonsiliasi perubahan akun penyisihan (jika penyisihan
dicatat di akun terpisah)
 Instrumen keuangan majemuk dengan beberapa
derivatif melekat
◦ Keberadaan fitur derivatif melekat tersebut
 Wanprestasi dan pelanggaran
◦ Untuk pinjaman diterima:
 Rincian wanprestasi
 Jumlah tercatat pinjaman diterima terkait
 Apakah wanprestasi sudah diperbaiki atau dinegosiasi ulang

14
Pengungkapan dalam Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif lain

Pos penghasilan, Beban dan Penghasilan Komprehensif lain

•Keuntungan dan kerugian neto atas semua klasifikasi instrumen


keuangan
•Total penghasilan bunga dan total bunga yang dihitung dengan suku
bunga efektif
•Penghasilan dan beban imbalan yang timbul dari FVPL dan aktivitas
wali amanah
•Penghasilan bunga dari aset keuangan yang mengalami penurunan
nilai yang diakru
•Jumlah kerugian penurunan nilai untuk setiap kelas aset keuangan
Pengungkapan Lain

Kebijakan akuntansi
•Kebijakan akuntansi signifikan, dasar pengukuran yang digunakan
untuk menyusun laporan keuangan dan kebijakan akuntansi lain
yang relevan untuk memahami laporan keuangan

Akuntansi Lindung Nilai


•Deskripsi setiap jenis lindung nilai
•Deskripsi instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai dan nilai wajarnya
•Jenis risiko yang dilindung nilai

Nilai wajar
•Untuk setiap kelas aset keangan dan liabilitas keuangan entitas
mengungkapkan nilai wajar dari kelas aset dan liabilias keuangan
tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk membandingkan
dengan jumlah tercatatnya.
DEFINISI NILAI WAJAR - LAMA

Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau


suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar (arm’s length transaction)

Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas


dalam suatu transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang
dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
DEFINISI NILAI WAJAR - BARU

 nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual


suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

• “...the price that would be received to sell an asset or


transfer a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date.”
IFRS 13 para 9

18
Pengungkapan Nilai Wajar
 Pengukuran nilai wajar yang diakui dalam laporan posisi
keuangan mengungkapkan:
 Tingkatan Hirarki Nilai Wajar:

Tingkatan
Tingkat 1 harga kuotasian (belum disesuaikan) dalam pasar aktif
untukTingkat 1 liabilitas yang identik;
aset atau
Tingkat 2 input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1
yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara
Tingkat
langsung (yaitu2 sebagai harga) atau secara tidak langsung
(yaitu diperoleh dari harga); dan
Tingkat 3 inputTingkat 3 atau liabilitas yang bukan berdasarkan data
untuk aset
pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat
diobservasi).
HIRARKI FAIR VALUE – PSAK 68
20

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset
No
atau liabilitas yang identik

Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain


pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Harus digunakan tanpa
penyesuaian No
Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar dapat diobservasi baik harga pasar yang
dan informasi publik lainnya
‡ Input yang tidak dapat diobservasi
secara langsung atau tidak dapat diobservasi.
diantaranya data entitas (anggaran, langsung, pengukuan ‡ Level 3
proyeksi), harus disesuaikan jika Level 2
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda
20
JENIS DAN TINGKAT RISIKO YANG TIMBUL
DARI INSTRUMEN KEUANGAN
 Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi jenis dan
cakupan jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos pada akhir periode pelaporan.

• Pengungkapan memfokuskan pada risiko yagn timbul dan


bagaimana risiko tersebut dikelola
• Risiko umumnya mencakup, tetapi tidak terbatas: risiko kredit,
risiko likuiditas dan risiko pasar
• Penyediaan pengungkapan kualitatif dalam konteks pengungkapan
kuantitatif memungkinkan pengguna menghubungkan
pengungkapan terkait sehingga memahami gambaran keseluruhan
sifat dan cakupan risiko

21
DEFINISI RISIKO
Risiko Pasar
• Risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga
jenis, yaitu: risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga lain.

Risiko Harga Lain


• Risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan instrumen keuangan akan
berfluktuasi karena perubahan harga pasar.

Risiko Suku Bunga


• Risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Risiko Mata Uang


• Risiko di mana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs valuta asing.

Risiko Kredit
• Risiko di mana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan
kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya dalam
memenuhi suatu kewajiban.

Risiko Likuiditas
• Risiko di mana suatu entitas akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi
kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan
penyerahan kas atau aset keuangan lain.

22
PENGUNGKAPAN KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Eksposur dan timbulnya risiko

Tujuan, kebijakan dan proses pengelolaan risiko Kualitatif


serta metode untuk mengukur

Perubahan atas kedua hal di atas

Ikhtisar data kuantitatif terhadap risiko pada akhir


periode pelaporan

Kuantitatif Pengungkapan yang dipersyaratkan par 36-42

Konsentrasi risiko jika tidak terlihat pada dua


pengungkapan di atas

23
RISIKO KREDIT
Entitas mengungkapkan berdasarkan kelompok
instrumen keuangan:
• jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksposur risiko kredit pada
akhir periode pelaporan tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki
atau peningkatan kualitas kredit (credit enhancement) lain
• Deskripsi agunan yang dimiliki sebagai jaminan
• Informasi mengenai kualitas kredit yang belum jatuh tempo

Aset keuangan yang melewati jatuh tempo atau


mengalami penurunan nilai
• Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak
mengalami penurunan
• Analisis aset keuangan yang ditentukan secara individual mengalami
penurunan nilai

Agunan dan peningkatan kualitas kredit lain yang


diperoleh
•Jenis, jumlah tercatat aset; kebijakan untuk melepas jika tidak
siap dikonversi menjadi kas

24
RISIKO LIKUIDITAS

Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan nonderivatif


(termasuk kontrak jaminan keuangan yang diterbitkan) yang
menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual;

Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif, mencakup


sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut
di mana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman
terhadap periode arus kas.

Uraian mengenai bagaimana entitas mengelola risiko likuiditas yang


melekat.

25
RISIKO PASAR

Analisis Sensitivitas
•Analisis sensitifitas untuk setiap jenis risiko pasar
•Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis
sensitiftas
•Perubahan metode dan asumsi yang digunakan pada periode
sebelumnya dan alasan perubahannya
•Jika menyusun analisis sensitivitas yang mencerminkan saling
ketergantungan antar variabel risiko, maka entitas menggunakan
analisis tersebut sebagai pengganti analisis dengan
mengungkapkan metode, paramater, asumsi utama, keterbatasan.

Pengungkapan Risiko Pasar lain


•Mengungkapkan fakta dan alasan mengapa analisis sensitifas
tidak dapat merepresentasikan

26
PENGALIHAN ASET KEUANGAN

 Entitas menyajikan pengungkapan yang disyaratkan untuk


seluruh aset keuangan alihan yagn tidak dihentikan
pengakuannya dan untuk setiap keterlibatan berkelanjutan
dalam aset alihan yang ada pada tanggal neraca
 Pengalihan terjadi jika entitas
 Mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas dari aset
keuangan tersebut; atau
 Tetap memiliki hak kontraktual tetapi mengambil alih kewaiban
kontraktual untuk membayar arus kas kepada satu atau lebih penerima
 Entitas mengungapkan informasi yang memungkinkan
pengguna:
 untuk memahami hubungan antara aet keuangan alihan yan tidak
dihentikan pengakuannya.
 Untuk mengevaluasi sifat, dari risiko yang terkait dengan keterlibatan
berkelanjutan entitas dengan aset keuangan yang dihentikan
pengakuannya

27
PENGALIHAN ASET KEUANGAN

Aset keuangan alihan yang tidak dihentikan


pengakuannya secara keseluruhan
• Sifat aset alihan
• Risiko dan manfaat kepemilikan
• Deskripsi sifat hubungan antara aset alihan dan liabilitas terkait
• Nilai tercatat aset alihan dan liabilitas terkait

Aset keuangan alihan yang dihentikan pengakuannya


secara keseluruhan
•Nilai tercatat aset dan liabilitas yang diakui
• Nilai wajat aset dan liabilitas yang merepresentasikan keterlibatan
berkelanjutan
• Jumlah yang paling merepresentasikan eksposure maksimum entitas terhadap
kerugian dari keterlibatan berkelanjutan
• Arus kas keluar tidak terdiskonto
• Analisis jatuh tempo atas arus kas tidak terdiskonto
• Informasi kualitatif yang menjelaskan dan mendukung pengungkapan
kuantitatif

28
TANGGAL EFEKTIF DAN TRANSISI

 Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif untuk periode


tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017,
diijinkan melakukan penerapan dini.

29
PSAK 71

AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN:


PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
KLASIFIKASI ASET KEUANGAN
 Entitas mengklasifikasikan aset keuangan sehingga setelah pengakuan
awal aset keuangan diakui pada biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain atau nilai wajar melalui laba rugi,
dengan menggunakan dua dasar yaitu:
1. Model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan
2. Karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan
 Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika
kedua kondisi berikut terpenuhi:
1. Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan memiliki
aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas
kontraktual
2. Persyaratan kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal
tertentu meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran
pokok dan bunga jumlah pokok terutang.
KLASIFIKASI LIABILITAS KEUANGAN
 Entitas mengklasifikasikan seluruh liabilitas keuangan setelah pengakuan
awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, kecuali:
1. Liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi
2. Liabilitas keuangan yang timbul ketika pengalihan aset keuangan
tidak memenuhi syarat penghentian pengakuan
3. Kontrak jaminan keuangan
4. Komitmen untuk menyediakan pinjaman dengan suku bunga di bawah
pasar
DERIVATIF MELEKAT
 Derivatif melekat merupakan suatu komponen dari hybrid contract (kontrak
hibrida) yang di dalamnya termasuk kontrak utama nonderivatif, dengan efek
pada arus kas dari instrumen yang dikombinasikan berbeda daripada pola yang
sama dengan derivatif yang berdiri sendiri. Derivatif melekat menyebabkan
sebagian atau seluruh arus kas yang dipersyaratkan dalam kontrak dimodifikasi
menurut variabel yang telah ditentukan, antara lain: suku bunga, harga
instrumen keuangan, harga komoditas, kurs valuta asing, indeks harga atau
indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lain.
KONTRAK HIBRIDA DENGAN ASET KEUANGAN SEBAGAI
KONTRAK UTAMA

 Jika entitas disyaratkan oleh pernyataan ini untuk memisahkan derivatif


melekat dari kontrak utamanya, tetapi tidak dapat mengukur derivatif
melekat secara terpisah, baik pada saat perolehan ataupun pada akhir
periode pelaporan berikutnya, maka entitas menetapkan keseluruhan
kontrak hibrida tersebut untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
PENGUKURAN AWAL
 Dalam dal aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur
aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau
dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan
PENGUKURAN SELANJUTNYA ASET KEUANGAN

 Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan pada:


1. Biaya perolehan diamortisasi
2. Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
3. Nilai wajar melalui laba rugi
PENGHAPUSAN
 Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan
ketika entitas tidak memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aet
keuangan secara keseluruhan atau secara parsial. Penghapusan
merupakan kejadian penghentian pengakuan.
PENURUNAN NILAI
 Tujuan dari persyaratan penurunan nilai adalah untuk mengakui kerugian
kredit ekspektasian sepanjang umurnya atas semua instrumen keuangan
yang telah mengalami peningkatan risiko kresit secara signifikan sejak
pengakuan awal-baik dinilai secara individu atau kolektif-dengan
mempertimbangkan semua informasi yang wajar dan mendukung,
termasuk informasi yang bersifat perkiraan masa depan.
REKLASIFIKASI ASET KEUANGAN
 Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori pengukuran biaya
perolehan diamortisasi menjadi kategori pengukuran nilai wajar melalui laba rugi,
nilai wajarnya diukur pada tanggal reklasifikasi. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari selisih antara biaya perolehan diamortisasi sebelumnya dan nilai wajar
aset keuangan diakui dalam laba rugi.

 Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori pengukuran biaya
perolehan diamortisasi menjadi kategori pengukuran nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain, nilai wajarnya diukur pada tanggal reklasifikasi.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari selisih antara biaya perolehan
diamortisasi sebelumnya dan nilai wajar aset keuangan diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
REKLASIFIKASI
 Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori pengukuran nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain menjadi kategori pengukuran
biaya perolehan diamortisasi, aset keuangan direklasifikasi pada nilai wajarnya
pada tanggal reklasifikasi. Akan tetapi keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dihapus dari ekuitas
dan disesuaikan terhadap nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

 Jika entitas mereklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori pengukuran nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain menjadi kategori pengukuran nilai
wajar melalui laba rugi, aset keuangan tetap diukur pada nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui di penghasilan
komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian
reklasifikasi (lihat PSAK 1) pada tanggal reklasifikasi.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
 Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi kecuali jika instrumen keuangan
tersebut merupakan:
1. bagian dari hubungan lindung nilai
2. investasi dalam instrumen ekuitas dan entitas telah memilih untuk
menyajikan keuntungan dan kerugian atas investasi dalam
penghasilan komprehensif lain.
3. liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi dan entitas disyaratkan untuk menyajikan dampak dari perubahan
risiko kredit liabilitas dalam pendapatan komprehensif lain.
4. aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain dan entitas disyaratkan untuk mengakui sebagian
perubahan nilai wajar dalam pendapatan komprehensif lain.
AKUNTANSI LINDUNG NILAI

 Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya aset, liabilitas, komitmen pasti,
atau prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi dengan pihak
eksternal dari entitas pelapor yang dapat ditetapkan sebagai item lindung
nilai.
 Terdapat tiga jenis hubungan lindung nilai:
1. lindung nilai atas nilai wajar: lindung nilai terhadap eksposur
perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yang diakui, atau
komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item
tersebut, yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat
mempengaruhi laba rugi.
2. lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai terhadap eksposur
variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu
yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu aset
atau liabilitas yang diakui (seperti seluruh atau sebagian
pembayaran bunga di masa depan atas utang dengan suku
bunga variabel) atau yang dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang
kemungkinan besar terjadi, dan dapat mempengaruhi laba rugi.
3. lindung nilai investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10.

Anda mungkin juga menyukai