Anda di halaman 1dari 24

Isu Global Kesehatan Lingkungan

Saat Ini

Disampaikan :
Prehatin Trirahayu Ningrum
Pokok Bahasan
 The Invorenment Consequencies to Helath In Low and
Middle Income Countries
 Beban Penyakit dari polusi udara dan air serta sanitasi
 Personal Hygiene untuk Mengurangi Beban Masalah
KesehatanTerkait Lingkungan
 Beban Lingkungan
 Metode Efektivitas Biaya untuk Mengurangi Global Burden
Terkait Kesehatan Lingkungan
The Invorenment Consequencies to Helath In Low and
Middle Income Countries

Introduces how environmental health hazards can affect human


health in low and middle income settings. Core concepts are
exposure assessment, environmental epidemiology, and
mitigating exposure. Topics include: heavy metals, water
sanitation and hygiene, waterborne and related diseases, energy
resources and health, air pollution, and second-hand smoke.
Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah
dilakukan secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga
menyebabkan pencemaran pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga
dapat menjadi tempat berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit
menular.

Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60%


penduduk Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama
untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau
sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi
dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-mana.
Pembuangan limbah industri
Pencemaran udara dan rumah tangga
 Beberapa partikel yang dipancarkan Hampir semua limbah cair baik yang
langsung ke udara dari sumber- berasal dari rumah tangga dan industri
sumber seperti kendaraan dan
pabrik-pabrik, dapat dibentuk di dibuang langsung dan bercampur menjadi
udara ketika gas dari pembakaran satu ke badan sungai atau laut, ditambah
bahan bakar bereaksi dengan sinar lagi dengan kebiasaan penduduk
matahari dan uap air; gas-gas melakukan kegiatan MCK di bantaran
tersebut dapat hasil dari emisi sungai. Akibatnya, kualitas air sungai
pembangkit listrik (terutama yang menurun dan apabila di-gunakan untuk air
membakar batubara), baku memerlukan biaya yang tinggi.
kendaraan dan bermotorindustri.
 Hal ini dapat menyebabkan
gangguan pernafasan dan
kardiovaskular seperti serangan
jantung dan stroke. Efek jangka
panjang dapat meyebabkan
kematian
Perokok Pasif Polusi Udara
 Paparan asap rokok telah terbukti  Sekitar dua miliar anak tinggal di
berbahaya bagi kesehatan anak-anak tempat dengan polusi udara luar
yaitu menyebabkan asma, bronkitis, ruangan yang kebanyakan
pneumonia, dan sindrom kematian merupakan di negara-negara
bayi mendadak (SIDS). dengan pendapatan rendah dan
 Menghirup asap rokok dari menengah.
perokok aktif dapat menyebabkan  "Itu termasuk 620 juta di Asia
kanker paru-paru non-perokok, Selatan, 520 juta di Afrika, dan 450
dan menyebabkan kematian akibat juta di Asia Timur Pasifik," tulis
kankerd i kalangan non-perokok UNICEF dalam laporan bertajuk
setiap tahun di Amerika Serikat. "Clear the Air for Children."
 Perokok pasif dapat menderita  Polusi udara luar ruangan banyak
sistem kardiovaskular, karena terjadi di negara-negara dengan
beberapa penelitian telah pendapatan rendah yang area
menghubungkan paparan asap perkotaannya dicemari oleh emisi
rokok dengan timbulnya nyeri kendaraan, banyaknya penggunaan
dada. bahan bakar fosil, debu, dan
pembakaran sampah.
Beban Penyakit Dari Polusi Udara Dan Air Serta
Sanitasi
Proporsi beban global penyakit terkait dengan pencemaran
lingkungan bahaya berkisar dari 23 persen (WHO-1997)
sampai 30 persen (Smith, Corvalan, dan Kjellstrom 1999).
Perkiraan ini termasuk penyakit menular yang berkaitan dengan
air minum, sanitasi dan kebersihan makanan; penyakit
pernapasan yang berhubungan dengan polusi parah udara dalam
ruangan dari pembakaran biomassa; dan vectorborne penyakit
dengan komponen lingkungan utama, seperti malaria
Waterborne Disease
. Diare
1

Di seluruh dunia terdapat 1.9 juta balita meninggal setiap tahunnya


akibat berbagai macam gangguan diare
Penyebab diare yang terpenting adalah :
 Infeksi usus, misalnya : virus, kolera, disentri, bakteri, parasit,
dan cacing
 Kekurangan gizi misalnya : kelaparan, kekurangan protein
 Keracunan makanan.
 Tak tahan terhadap makanan tertentu (gangguan penyerapan
makanan di usus) , misalnya : si anak tak tahan minum susu yang
mengandung lemak atau laktosa.
Waterborne Disease

2. Tipus
Tipus disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit
ini jarang terjadi di negara maju. Namun demikian
demam tifoid alias tipus menarik perhatian negara –
negara di dunia. Tipus menyebar melalui makanan
dan air yang terkontaminasi atau melalui sentuhan
fisik dari orang yang terkena terinfeksi.
Airborne Disease
Pneumonia
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada
organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur
ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi
“inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga
disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau
sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru
atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang
paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae,
atau pneumokokus
Personal Hygiene untuk Mengurangi Beban Masalah Kesehatan
Terkait Lingkungan Beban Lingkungan

 Hygieni Personal merupakan kebersihan pribadi (tiap indvidu) sebagai


pencegahan penularan penyakit dari sumber infeksi ke host (host yang rentan) .
 Hal ini dapat dinilai paling efektif dalam melindungi kesehatan di masyarakat
jika pengobatan menjadi suatu kendala karena kurangnya sistem pemberian
pelayanan kesehatan.
 Banyak masalah kesehatan yang disebabkan oleh perilaku kebersihan yang
buruk.
 penularan penyakit biasanya terjadi sebagai akibat dari pembuangan limbah
manusia dan rumah tangga yang tidak bersih dikombinasikan dengan hygieni
personal buruk. Dimana untuk terjadinya penyakit tiga kondisi harus dipenuhi
:
a. Sumber infeksi
b. Host yang rentan
c. lingkungan
Kegiatan personal hygiene yang mengurangi
masalah kesehatan :
1. Hand washing
Mencuci tangan yang benar adalah salah satu cara yang paling
efektif untuk mencegah penyebaran penyakit diare. Patogen tidak
dapat dilihat pada tangan, dan air saja tidak selalu cukup untuk
menghapusnya. Pemakaian sabun yang benar sebagai desinfektan bila
digunakan dengan air dan dapat digunakan untuk membunuh patogen
di tangan dan peralatan. Yang paling penting tangan harus dicuci
dengan sabun dan air adalah:
• Setelah buang air besar.
• Setelah membersihkan seorang anak yang telah buang air besar.
• Sebelum makan atau menangani makanan
2. Bathing
Mandi teratur dan mencuci baju untuk kebersihan dan
penampilan pribadi yang baik. Hal ini juga mencegah penyakit
yang berhubungan dengan kebersihan seperti kudis, kurap,
trachoma, konjungtivitis dan tifus. Mandi dengan sabun
merupakan cara penting untuk mencegah transmisi
dari trachoma-penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan dan
masalah penglihatan lainnya.
3. Laundering
 Untuk mempromosikan pencucian pakaian dan selimut, lempeng
laundry atau bak cuci dapat dibangun di dekat tempat air.
 Bak cuci harus cukup besar untuk mencuci seprai dan barang-
barang besar lainnya dan harus disesuaikan dgn baik dan benar
sehingga air mengalir jauh dari area cuci dan jauh dari sumber air.
 Menjadikan badan air alami seperti sungai dan saluran irigasi
sebagai tempat cuci baju sebaiknya dihindari jika mungkin, karena
praktek ini dapat berkontribusi untuk transmisi schistosomiasis
Beban Lingkungan
 Beban penyakit yang disebabkan oleh paparan lingkungan
adalah elemen utama yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan, prioritas pengaturan, dan alokasi sumber daya
dalam kesehatan dan manajemen lingkungan.
 Penilaian kuantitatif beban dengan informasi tentang
efektivitas dan efektivitas biaya intervensi dalam kerangka
sosial dan etis, memberikan dasar rasional untuk penelitian,
implementasi dan pengembangan kebijakan.
Metode yang digunakan tiap negara untuk perkiraan beban penyakit
dikembangkan menjadi 2 yaitu :
Beban lingkungan penyakit untuk bagian pertama
menyajikan kematian dan DALYs yang disebabkan oleh tiga
faktor risiko lingkungan, diperoleh dengan metode berbasis
eksposur.
 Paparan air/sanitasi tidak aman (sumber: MDG
Monitoring)
 Paparan polusi udara dalam ruangan karena penggunaan
bahan bakar padat (sumber: MDG Monitoring)
 Paparan partikel - indikator untuk polusi udara kolam
(sumber: Bank Dunia, pangkalan udara,WHO PAHO)
Metode yang digunakan tiap negara
untuk perkiraan beban penyakit...........

Total beban lingkungan penyakit bagian kedua didasarkan pada


metode yang digunakan dalam publikasi terbaru "Mencegah
penyakit melalui lingkungan sehat" Metode eksposur
menggunakan daerah berdasarkan resiko komparatif penilaian
& tinjauan sastra, diselesaikan oleh pendapat dari ahli dan
memberikan banyak modifikasi lingkungan.
Efektifitas Biaya Untuk Mengurangi Global Burden
Terkait Kesehatan Lingkungan
How Much Disease Burden can be Prevented
by Environmental Interventions? (2007)
 The report estimates that 24% of the global burden of disease
was due to environmental risk factors.
 Environmental factors were judged to play a role in 85 of the
102 diseases taken into account, example major diseases :
1. diarrheal diseases with fractions attributable to the
environment of 94%,
2. Lower respiratory infections with 41%,
3. malaria with 42%, and
4. uninten-tional injuries with 42%.
 Berapa Beban Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Intervensi
Lingkungan? (2007)
 Laporan tersebut memperkirakan bahwa 24% dari beban
penyakit global disebabkan oleh faktor risiko lingkungan.
 Faktor lingkungan dinilai berperan dalam 85 dari 102
penyakit yang diperhitungkan, contoh penyakit utama:
penyakit diare dengan pecahan yang disebabkan lingkungan
sekitar 94% Infeksi saluran pernapasan bagian bawah dengan
41% malaria dengan 42%, dan cedera uninten-tional dengan
42%.
Diarrhea: Common Illness, Global Killer

 It causes death by depleting body fluids


resulting in profound dehydration.
 Diarrhea can have a detrimental impact on
childhood growth and cognitive
development 4.
 About 88% of diarrhea-associated deaths
are attributable to unsafe water, inadequate
sanitation, and insufficient hygiene
• Penyebab kedua kematian anak  Overall, more than 99% of these
< 5 th di seluruh dunia  deaths are in developing countries, and
around 84%
• Anak dg HIV  11X Lebih
 of them occur in children
mematikan

http://www.cdc.gov/healthywater/global/diarrhea-burden.html
Diarrhea: Common Illness, Global Killer

 Despite these sobering statistics, strides made over the last 20 years have shown that,
in addition to rotavirus vaccination and breastfeeding, diarrhea prevention focused on
safe water and improved hygiene and sanitation is not only possible, but cost
effective: every $1 invested yields an average return of $25.50
Pneumonia – the number 1 killer
of young children
 Pneumonia kills more children under five years of age than any
other illness in every region of the world. of the estimated 9
million child deaths, around 20% or 1.8 million,2,3 were due to
pneumonia
 Pneumonia is a form of acute respiratory tract infection (ARTI)
that affects the lungs. When an individual has pneumonia, the
alveoli in the lungs are filled with pus and fluid, which makes
breathing painful and limits oxygen intake
 Pneumonia has many possible causes, but the most common are
bacteria and viruses. The most common pathogens are Streptococcus
pneumoniae, Haemophilus influenzae type b (Hib), and respiratory
syncytial virus (RSV)
 More than 99% of all pneumonia mortalities occur in low- and
middle-income countries (LMIC)
 Pneumonia membunuh lebih banyak anak di bawah lima tahun daripada
penyakit lainnya di setiap wilayah di dunia. dari sekitar 9 juta kematian
anak, sekitar 20% atau 1,8 juta, 2,3 disebabkan oleh pneumonia
 Pneumonia adalah bentuk infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang
mempengaruhi paru-paru. Bila seseorang menderita pneumonia, alveoli
di paru-paru dipenuhi dengan nanah dan cairan, yang membuat
pernapasan terasa sakit dan membatasi asupan oksigen.
 Pneumonia memiliki banyak kemungkinan penyebabnya, namun yang
paling umum adalah bakteri dan virus. Patogen yang paling umum adalah
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), dan
virus pernapasan syncytial (RSV)
 Lebih dari 99% kematian pneumonia terjadi di negara berpenghasilan
rendah dan menengah (LMIC)
DAFTAR PUSTAKA
 Legesse, Worku and Argaw Ambelu. 2004. Personal Hygiene For
Health ExtensionWorkers. Ethiopia : Jimma University
 https://www.cartercenter.org/resources/pdfs/health/ephti/libr
ary/lecture_notes/health_extension_trainees/ln_hew_personal_
hygiene_final.pdf
 WHO. Personal, Domestic And Community Hygiene.
http://www.who.int/water_sanitation_health/hygiene/settings/
hvchap8.pdf
 https://www.unc.edu/courses/2009spring/envr/890/002/read
ings/GBDReviewPruss2007Epid.pdf.
 http://www.cdc.gov/healthywater/global/diarrhea-burden.html

Anda mungkin juga menyukai