• Barier pejamu
– Lokal : pH, motilitas TGI, flora usus
– Umum : imunitas humoral & selular
• Organisme
– Jumlah bakteri
– Virulensi (serotipe)
• Resistensi terhadap antibiotik
Patogenesis (serotipe invasif)
Epitel usus
fagositosis
Lamina propria respons inflamasi
endotoxin (lokal, sistemik)
Widal(+)interpretasi hati-hati
Komplikasi
Di dalam saluran Di luar saluran cerna
cerna
– ensefalitis
– peritonitis,
– pneumonia
– perdarahan,
– perforasi – meningitis
– osteomielitis
– hepatitis
Pengobatan
• Suportif
– cairan, diet
– elektrolit
– asam basa
• Pengobatan kausal
– medikamentosa (antibiotik, kortikosteroid)
– bedah (pengobatan komplikasi)
Pengobatan suportif
• Cairan
– rumatan, larutan D5 : NaCl 0.9% (3:1)
– tambah 12.5% setiap kenaikan suhu 10
• Diet
– makan lunak
– kurangi serat, zat yang merangsang
– tidak terlalu ketat
• Koreksi asam basa
• Koreksi elektrolit
Pengobatan Antibiotik (1)
• Kloramfenikol
– 100mg/kgBB/hari oral, maksimal 2 gram, 10
hr ( tidak diberikan leukosit <2000/Ul)
• Kotrimoksazol
– 6mg/kgBB/hari, 10 hari
• Amoksisilin
– 100 mg/kgBB/hari, 10 hari
Pengobatan Kausal (2)
• Seftriakson (sefalosporin generasi III)
– 80 mg/kgBB/hari
– intravena, intramuskular, per-infus
– lama pengobatan 5 hari i
• Sefiksim (sefalosporin generasi III)
– 20 mg/kgBB/hari
– per-oral,
– lama pengobatan 10 hari
• Kuinolon
– tidak direkomendasikan <14 tahun (binatang percobaan:
artropati tulang rawan), FDA 1997
Evaluasi Pengobatan
Suhu 0C
Antibiotik sensitif
Demam reda
Kesadaran membaik
37,5 Tidak ada komplikasi
Nafsu makan membaik
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Hari rawat
Evaluasi Pengobatan
Suhu 0C
Antibiotik Pengobatan sesuaikan
?
37,5
Demam tetap tinggi
Komplikasi
Kesadaran
Pemeriksaan Fokal infeksi lain
Tanda komplikasi
penunjang Resisten
Gejala lain
Dosis tidak optimal
Diagnosis salah
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Hari rawat
Pengobatan Komplikasi
• Ensefalopati
– dexametason 1-3 mg/ BB/hari,3-5 hari
• Peritonitis, perdarahan saluran cerna
– puasa, nutrisi parenteral, transfusi darah (atas indikasi)
• Perforasi
– laparatomi
• Suportif
– Cairan, koreksi dehidrasi, asidosis, hipoelekrolitemia
Pencegahan
• Higiene perorangan
• Higiene lingkungan
• Membasmi karier
• Higiene dalam pengasuhan anak
• Penularan di rumah sakit
(nosokomial)
• Vaksinasi
Imunisasi Aktif
• Capsular Vi polysaccharide
– injeksi Typhim Vi, intramuskular
– vaksin polisakarida, konjungasi
– diberikan pada umur > 2 tahun
– ulangan tiap 3 tahun
• Ty 21-a
– oral, Vivotif : 3 dosis interval selang
sehari
– diberikan pada umur > 6 tahun
Kesimpulan
• Demam tifoid anak terutama dijumpai pada
anak > 5 tahun
• Klinis lebih ringan daripada dewasa,
• Makin muda umur anak, klinis tidak khas
• Diperlukan pemeriksaan penunjang yang
sensitif, spesifik, mudah dan murah
• Obat pilihan : kloramfenikol
• Pencegahan: meningkatkan higiene & vaksin
Pendahuluan
Darah tepi
Pemeriksaan apusan darah tipis (Giemsa) & tebal
Ring form (parasit muda),gametosit,skizon
Parasit +/- tidak selalu sesuai dengan klinis
Diagnosis
- Gejala klinis
- Laboratorium
- Serologis – IFA /IHA/ELISA
Pengobatan
Rawat jalan
1. Chloroquin basa ( tabl 250 mg diphospat= 150 mg basa)
hari I 10 mg/kg BB (maks 600 mg basa = 4 tabl)
II.10 mg/kg BB ( maks 600 mg basa= 4 tabl)
III. 5 mg/kg BB ( maks 300 mg basa= 2 tabl)
Primaquin 0.3 mg base/kgbb/h (maks 26.3 mg/h)
(tabl. 25 mg diposphat = 15 mg basa)
M.falsiparum 1 hari
M.vivax 14 hari
Bila hari ke-4 masih demam /parasit (+) hari ke-8
Maka diberikan
2.a.Kina sulfat 30 mg/kgbb/hari bagi 3 (tabl 220 mg sulfat)
selama 7 hari (dosis >1500 chinchonisme tinitus)
b.atau Fansidar/suldox dsr dosis pyrimetamin 1mg/kgBB
atau Sulfadoksin 20-30 mg/kgbb/1x ( usia > 6 bln)
Bila = ad1 diberikan
3.a.Tetracylin Hcl 50 mg/kgBB/kali 4 X 7 hari + Fansidar
bila sebelumnya telah mendapat Th/ 2a.
b.atau Tetracylin + Kina bila sebelumnya Th/ 2b
(Tetracyclin diberi pada usia > 8 th)
4.Artesunate/artemeter ( baru)
Perawatan
Malaria serebral
Infus kina khlorida 10mg/kgBB/kali dlm lar. Nacl 0.9%/2A
50-100ml selam 2-4 jam 3 x/hari selam o.s. Belum sadar.
Sadar Kina oral 7 hari
Fansidar/suldox dapat dipertimbangkan
Anemia (Hb < 7.1 g/dl) tranfusi prc/whle blood
Hypoglikemia,gagal ginjal,dehidrasi atasi
Prognosis
(P/ buruk menurut WHO)
1.Obat Malaria
semua anak dari daerah non endemis masuk daerah endemis
2 minggu sebelumnya & 4 minggu setelah keluar diberi
a. Kloroquin basa 5mg/kBB basa 1X /minggu(maks 300 mg basa)
b. Fansidar/suldox dgn dasar pirimetamin 0,5-0,75 mg/kg BB
atau sulfadoksin 10-15 mg/kg BB 1X/minggu (hanya usia>6 bln)
2. Menghindar dari gigitan nyamuk
3. Vaksinasi (-)