Anda di halaman 1dari 20

PNEUMONIA

Batasan

• Infeksi akut parenkim (jaringan) paru


• Terdapat konsolidasi paru, baik secara
klinis ataupun radiologis (rontgen)
Klasifikasi
1. Berdasarkan Tempat kejadian
a. Community acquired pneumonia
Pneumonia yang terjadi di dalam masarakat
b. Hospital acquired pneumonia
Pneumonia yang terjadi dilingkungan rumah sakit
2. Berdasarkan kuman penyebab
a. Pneumonia tipikal: Pneumonia dengan gejala klinis yang khas
b. Pneumonia atipikal: Pneumonia dengan gejala klinis yang tidak khas
3. Berdasarkan berat ringannya penyakit
Pneumonia ringan, sedang dan berat
4. Berdasarkan bagian paru yang terkena
a. Pneumonia lobaris : Mengenai 1 lobus paru
b. Bronchopneumonia : Mengenai paru dan bronkus (saluran napas)
c. Pleuropneumonia : Mengenai pembungkus paru
Pneumonia yang dibicarakan sehari-hari
adalah
CAP (Community Acquired Pneumonia)
Epidemiologi

• Problem serius penyakit infeksi, karena angka kesakitan


dan kematian yang tinggi
• 10 besar penyebab kematian diseluruh dunia
• Angka kematian bervariasi antara 1 – 50%
• USA : 4 juta kasus/tahun dengan kematian 40.000-
70.000 (penyebab kematian nomor 6)
• Inggris : 261.000 kasus/tahun
• Afrika : 50/1000 kasus pertahun
Pneumonia di Indonesia
Angka Angka
kesakitan kematian
SKRT 1980 26,1 % (1st rank) 17,8 %

SKRT 1986 25,6 % (1st rank) 16,8 %

SKRT 1992 4th rank 9,5 %

SKRT: Survei Kesehatan Rumah Tangga


Kuman penyebab CAP
• Pneumonia dapat disebabkan virus, bakteri
ataupun organisme lain.
• Berikut kuman tersering penyebab pneumonia
berdasarkan berat ringannya penyakit:
Pneumonia ringan Pneumonia Sedang Pneumonia berat
S. Pneumoniae S. Pneumoniae S. Pneumoniae
M. Pneumoniae M. Pneumoniae S. Aureus
H. Influenzae C. Pneumoniae H. Influenzae
C. Pneumoniae H. Influenzae Basil gram negatif
Virus Legionella Legionella
Flora Campuran Flora Campuran
Faktor resiko tinggi terjadinya
pneumonia

• Usia ekstrim (anak dan orang tua)


• Ada penyakit lain
• Mempunyai sistem pertahanan tubuh yang rendah
• Gangguan mucociliary clearance (akibat merokok)
• Peminum alkohol dan pemakai obat
• Perokok
• Ada infeksi saluran napas atas
• Penurunan kesadaran
• Mempunyai gangguan neurologis
Gambaran klinis

• Demam mendadak, tinggi, kadang menggigil


• Batuk
• Dahak kuning atau kehijauan
• Nyeri dada
• Sesak
• Berdebar debar
• Gejala ekstra paru: Mual, muntah, nyeri otot, pusing, lesu
Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan atas:


• Gejala klinis dan pemeriksaan fisik
• Foto dada (rontgen)
• Laboratorium:
– Darah rutin
– Pemeriksaan dahak
– Kultur darah dan serologis
– Lain-lain
Pemeriksaan dahak

• Faktor kunci untuk mengidentifikasi kuman


penyebab pneumonia.
• Umumnya berupa kultur (melihat pertumbuhan
kuman dalam suatu media tertentu)
• Sayangnya waktu yang dibutuhkan cukup lama
dan hasil sering kurang akurat
Pemeriksaan darah rutin

• Peningkatan leukosit
• Peningkatan laju Endap darah
Derajat pneumonia
Keadaan umum Pernapasan
•Syok 2  > 32 x/menit
•Presyok 1  24 – 32 x/menit
•Baik 0  < 24 x/menit
Kesadaran Suhu badan
•Menurun 2 • > 390C
•Apatis 1 • 380C – 390C
•Baik 0 • < 380C
Batuk Sianosis
•Sering dan mengganggu 2 •Jelas
•Agak sering 1 •Ringan
•Jarang 0 •Tidak jelas
Sputum Ronkhi nyaring
•Purulens 2 •Jelas dan difus
•Mukopurulens 1 •Cukup jelas
•Mukoid 0 •Tidak ada
Sesak napas Bising gesek pleura
•Napas cuping hidung 2 •Jelas
•Sesak 1 •Kadang
•Tidak ada 0 •Tidak ada
Interpretasi

• BERAT : Skore  15
• SEDANG : Skore 5 - 14
• RINGAN : Skore  5
Contoh gambar pneumonia
Contoh gambar pneumonia

Gambaran
konsolidasi
pada bagian
bawah paru
kiri
Pengobatan

• Pengobatan gejala
– Sesak : Berikan oksigen
– Demam : Berikan obat penurun panas
– Nyeri dada : Berikan obat penghilang rasa sakit
• Pengobatan penyebab
– AB
Faktor yang mempengaruhi
prognosis penderita
Prognosis menjadi buruk pada kasus dibawah ini
• Usia ektrim (anak dan lanjut usia)
• Mendapatkan pengobatan yang tidak tepat
• Shock (Tekanan darah menurun)
• Pernapasan lebih dari 30 kali/menit
• Mengenai lebih dari 1 lobus paru
• Darah putih yang rendah (< 5.000/l)
• Mempunyai penyakit lain (gangguan hati, gagal ginjal atau
gangguan jantung)
• Penyakit menyebar keluar paru, misalnya mengenai
selaput otak
Komplikasi

• Gagal napas (ARDS, Acute respiratory distress


syndrome)
• Septic shock
• Efusi pleura/ Empiema (penumpukan cairan dalam
rongga pleura, dapat berupa nanah)
• Abses di paru
• Gagal ginjal
• Penyebaran kuman di dalam darah (bakteriemia)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai