Anda di halaman 1dari 77

MANAJEMEN

PROYEK
KONSTRUKSI

murdini teknik sipil unsil


LITERATUR
1.Construction Management Fundamental
Clifford J. Schexnayder, Richard E. Mayo
Mc. Graw Hill, 2004
2. Project Management The Managerial Process
Cliffort E.Gray
Mc.Graw Hill International Edition 2006
3.Manajemen Konstruksi
Wulfram I. Erfianto
Andi, 2003
4.Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi
Wulfram I. Erfianto
Andi, 2004
5.Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,
Iman Suharto, Erlangga,1997
PENDAHULUAN

Pemahaman tentang Konstruksi


1. Construction Technology
Mempelajari metode atau teknik yg
digunakan untuk mewujudkan bangunan fisik
dalam lokasi proyek.
2. Construction Management
Bagaimana sumberdaya yg terlibat dalam
proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh
manajer proyek secara tepat
Sumberdaya dalam proyek konstruksi
dikelompokkan menjadi 5 M
1. Man Power
2. Material
3. Machines
4. Money
5. Method
Proyek Konstruksi : Suatu rangkaian kegiatan yg
hanya satu kali dilaksanankan dan umurnya
berjangka pendek, ada suatu proses yg
mengolah sumberdaya proyek menjadi suatu
hasil kegiatan yg berupa bangunan.
Bangunan/Konstruksi: lingkungan buatan (built
environment) yg dibuat sesuai kebutuhan
manusia dan kondisi (kendala dan potensi) alam
asli (natural)
Proyek Konstruksi mempunyai
3 karakteristik
1. Bersifat unik
2. Dibutuhkan sumberdaya (resources)
3. Organisasi
Triple Constrain pada proses penyelesaian
proyek konstruksi :
1. Tepat biaya
2. Tepat waktu
3. Tepat mutu
Pelaksanaan Mutu dan Tingkat
Kesesuaian Mutu
Proses
Kebutuhan Kriteria Gb. Spesifikasi
Rekayasa
Pemilik Desain (Dok) Renc
dan desain

(Mutu Desain (Quality of Design)

Metode
Pelaksanaan
Konstruksi

Pengawasan Mutu
dan Tingkat Kesesuaian
Bangunan
Pengendalian (Degree of Conformance)

Inspeksi dan Kesesuaian Mutu (Quality of Conformance)


Test
Mutu

1. Mutu Bangunan = Kesesuaian antara karakteristik bangunan


dengan
kebutuhan pemilik/pengguna

2. Mutu Pekerjaan/Proyek Bangunan = kemampuan untuk


mengatur proyek
, menyediakan produk (barang atau jasa) sesuai keinginan
pengguna pada
saat yang tepat, sesuai anggaran yang tersedia.
Mutu dan Konstruksi/ Bangunan
2.1 Mutu atau Kualitas

ISO 8402 tahun 1986: sifat dan karakteristik produk (barang


atau jasa) yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai.

9
Komponen Bangunan /Konstruksi
1. Komponen Arsitektur= kompnen
berbentuk ruang (space) dan elemen
estetika, contoh, dinding.kusen-pintu,
lantai dsb.
2. Komponen Struktur = komponen yang ber
fungsi menerima, memikul dan
menyalurkan beban agar komponen
arsitektur kuat dan stabil. Contoh, pondasi,
kolom, plat, kuda-kuda
Komponen Struktur pada Jembatan
Menerima, memikul, dan menyalurkan beban-beban
jembatan ke tanah pendukung jembatan

beban

Diterima & dipikul oleh


pelat jembatan

Disalurkan
ke pondasi
oleh pilar

Disalurkan
ke tanah
oleh pondasi
3. Komponen Pelengkap = pelengkap
komponen arsitektur dan elemen
struktur agar konstruksi nyaman dan
aman
Contoh
Mekanikal = plumbing, sistem air bersih
dan kotor, lift, eskalator dsb.
Elektrikal = listrik, telepon, LAN dsb
Klasifikasi Bangunan
1. Berdasarkan Fungsinya
a. Bangunan Permukiman (Recidential Building)
b. Bangunan Gedung (Institutional and
Commercial Building)
c. Bangunan Industri/Pabrik (Industrial
Building)
d. Bangunan Rekayasa Sipil (Engineering
Construction)
Recidential Building
3.1 Berdasarkan fungsi konstruksi/bangunan
Bangunan permukiman (residential building)

15
Institutional Building
3.1 Berdasarkan fungsi konstruksi/bangunan
Bangunan gedung (institutional & commercial building)

16
Industrial Construction
3.1 Berdasarkan fungsi konstruksi/bangunan

Bangunan Industri/pabrik (industrial construction)


Civil Engineering Construction
3.1 Berdasarkan fungsi konstruksi/bangunan
Bangunan rekayasa sipil (civil engineering construction)

18
2. Berdasarkan Kepemilikan
a. Pemerintah, dimiliki dan dibiayai oleh
pemerintah, misalnya gedung perkantoran
pemerintah, RSUD, Jembatan, alan
propinsi dsb.
b. Swasta, dimiliki dan dibiayai swasta, misal
pusat perbelanjaan, hotel, RS swasta dsb
c. Pengembang/Investor, dimiliki pemerintah,
dibiayai swasta sbg pengembang/ investor,
misal jalan tol yang proyeknya BOT (Build
Over Transfer)
Gedung Perkantoran Pemerintah
Fly Over
Casablanca Square
Hotel
Jalan dengan Proyek BOT
Infrastruktur
Adalah bangunan /fasilitas fisik yg mendukung
keberlangsungan dan pertumbuhan ekonomi
dan sosial masyarakat/ komunitas
Contoh
1. Bangunan Infrastruktur transportasi
2. Bangunan Infrastruktur Irigasi
3. Bangunan Infrastruktur Pelabuhan
4. Fasilitas Telekomunikasi
5. Dsb
Fungsi Manajemen Rekayasa
Manajemen pengelolaan setiap proyek rekayasa sipil
meliputi
A. Kegiatan Perencanaan
1. Penetapan Tujuan (Goal Setting)
2. Perencanaan (Planning)
3. Pengorganisasian (Organizing)
B. Kegiatan Pelaksanaan
1. Pengisian Staf (Staffing)
2. Pengarahan (Directing)
C. Kegiatan Pengendalian
1. Pengawasan (Supervising)
2. Pengendalian (Controlling)
3. Koordinasi (Coordinating).
Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi

Feasibility Pre
Need Briefing Design
Study Design
Development

Detail
Design
Imple
mentat
ion
Mainte
Constructi
nance
on

Start
up Procurem
ent
Kegiatan pada Studi Kelayakan
1. Menyusun rancangan proyek dan estimasi biaya
2. Meramalkan manfaat (langsung dan tidak langsung)
3. Menyusun analisis kelayakan proyek (ekonomis dan finansial)
4. Menganalisis dampak lingkungan

Kegiatan pada saat Briefing


1. Menyusun rencana kerja, menunjuk perencana dan tenaga
ahli
2. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi,
merancang, taksiran biaya dan persyaratan mutu
3. Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal dan rencana
pelaksanaan
4. Mempersiapkan sketsa untuk gambaran denah dan batas-
batas proyek
Kegiatan tahap Perancangan
1. Mempersiapkan Pra Rancangan (termasuk taksiran biaya)
2. Mempersiapkan rancangan rinci
3. Mempersiapkan gambar kerja, spesifikasi dan jadwal
4. Mempeersiapkan daftar kuantitas
5. Mempersiapkan program pelaksanaan

Kegiatan tahap Procuremant


1. Pra Kualifikasi
2. Dokumen kontrak
Kegiatan tahap Pelaksanaan
1. Merencanakan
a.Perencanaan dan pengendalian jadwal
waktu
b.Perencanaan dan pengendalian
organisasi lapangan
c.Perencanaan dan pengendalian tenaga
kerja
d.Perencanaan dan pengendalian peralatan
dan material.
2. Koordinasi
a.Mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pembangunan, serta semua fasilitas dan
peralatan yang terpasang
b.Mengkoordinasikan para sub-
kontraktor
c.Penyeliaan Umum
Kegiatan tahap Maintenance dan
Start Up
1.Mempersiapkan catatan pelaksanaan dan
gambar pelaksanaan (As Built Drawing)
2.Meneliti dan memperbaiki bangunan-
bangunan yang rusak
3.Mempersiapkan petunjuk operasional dan
pemeliharaan
4.Melatih personil pemeliharaan
Fihak-Fihak Yang terkait Proyek Konstruksi

PEMILIK/OWNER KONSULTAN
1.Pemilik Bangunan 1.Konsltn MK
2.Pemberi Tugas 2.Konsltn Study Kelyk
LEMBAGA 3.Pengembang/Developer/Investor 3.Konsltn Perenc Teknis
INTERNAL 4.Pengguna/User 4.Konsltn Spesialis
5.Konsltn Pengawas

LEMBAGA
PERIJINAN PROYEK KONSTRUKSI PELAKSANA KONSTRUKSI
1.Kontraktor
2.Sub-Kontraktor
LEMBAGA KEUANGAN 3.Kontraktor spesialis
1.Bank 4.Supplier
MASYARAKAT
2. Non Bank
1.Masyarakat disekitar
Lokasi
LEMBAGA PENGELOLA 2.Masyarakat yg terkena SDM/ Tenaga Kerja
dampak proyek
PEMILIK PROYEK (OWNER)
 Menunjuk penyedia jasa
 Meminta laporan secara periodik mengena pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh penyedia jasa
 Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak
penyedia jaa untuk kelancaran pekerjaan
 Menyediakan lahan untuk tempat pekerjaan
 Menyediakan Anggaran (Budget) Perenc. Dan Pelaksanaan Proyek dan
membayar kepada pihak penyedia jasa
 Pemilik Dapat Sebagai Individu, Perusahaan, Atau Pemerintah.
 Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan dengan menunuk suatu badan atau
orang untuk bertindak atas nama pemilik
 Mengesahakan perubhan dalam pekerjaan (bila terjadi)
 Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesaidilaksanakan oleh
penyedia jasa jika produknya elah seseuai dengan apa yang dikehendaki
 Untuk Proyek Yang Didanai Dari Dana Masyarakat, Loan, Hibah, Maupun
Anggaran Pemerintah Daerah, Pengguna Jasa/Pemilik/Owner Adalah
Pemerintah.
KONSULTAN PERENCANA (DESIGN
ENGINEERING)
 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar
rencana, rencanan kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur,
rencana anggaran biaya

35
 Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa
dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan
 Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang
hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja
dan syarat-syarat.
 Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana

 Menghadiri rapat koordinasi penhelolaan proyek.


KONSULTAN PENGAWAS (SUPERVISION)

Sebagai Wakil Dari Pengguna Jasa Yang

36
Bertanggungjawab Untuk Melakukan Pengawasan
Dalam Berbagai Kegiatan Proyek Yang Diharapkan
Sesuai Dengan Spesifikasi (Mutu, Biaya, Dan
Anggaran)
KONSULTAN PENGAWAS (SUPERVISION)

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam


waku tang telah ditetapkan

37
2. Membimbing dan mengadakan pengawasan
secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan
3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
4. Mengoordinasi dan mengendalikan kegiatan
konstruksi serta aliran informasi antara
berbagai bidang agar pelaksanaan berjalan
lancar
5. dll
KONTRAKTOR (PELAKSANA)

Penyedia Jasa Yang Menyediakan Jasa Untuk

38
Menyelesaikan Pekerjaan Konstruksi Sesuai
Dengan Kesepakatan Antara Pemilik Proyek
(Owner) Dengan Pelaksana Proyek (Kontraktor).
PEMASOK (SUPPLIER)

Penyedia Jasa Berupa Pengadaan

39
Material/Bahan, Tenaga Kerja, Dan
Peralatan Yang Akan Digunakan Dalam
Pelaksanaan Proyek.
INSTANSI TERKAIT

Terlibat Dalam Perijinan/Regulation, Masalah Aspek


Hukum (Legal Aspect), Seperti : Dinas Tata Kota Untuk
Perijinan Membangun (IMB), Lembaga Penegakkan
Hukum Dan Arbitrase Untuk Menyelesaikan
Dispute/Perselisihan Dalam Pelaksanaan Kontrak.
MASYARAKAT (COMMUNITY)
• Meningkatkan akses masyarakat ke keuntungan
proyek sehingga proporsi terbesar keuntungan
proyek langsung diterima oleh target yang tepat

41
(masyarakat setempat)
• Adanya transfer keahlian dan meningkatkan
kemampuan masyarakat di sekitar lokasi proyek.
• Meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap
infrastruktur yang berada di sekitar lingkungannya
dengan harapan masyarakat akan memelihara dan
menjaga infrastruktur tersebut.
PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK

Perusahaan listrik negara (PLN), TELKOM,

42
dan perusahaan air minum (PDAM)
merupakan lembaga penyedia pelayanan
publik
LEMBAGA INTERNAL

Lembaga internal merupakan lembaga yang


memutuskan suatu kebijakan yang dapat berupa
tentang :
(1) perencanaan dan konsep pembangunan,
(2) tata ruang, dan
(3) penggunaan lahan publik.

Pada tingkat Kota/Kabupaten adalah BAPPEDA dan


tingkat pusat dikelola oleh BAPPENAS.
ORGANISASI NON PEMERINTAH
(ORNOP/NGO)

Partisipasi Organisasi Non Pemerintah (ORNOP)


Sangat Diharapkan Dalam Melakukan Monitoring Dan

44
Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Proyek Konstruksi,
Termasuk Dalam Memantau Dampak Negatif Yang
Dapat Terjadi Terhadap Lingkungan Sekitarnya. Selain
Itu, ORNOP Diharapkan Dapat Memberikan Advokasi
Pada Masyarakat Setempat.
BERLANJUT
Tipikal organisasi proyek dengan
pendekatan fungsi manajemen konstruksi
1. KONVENSIONAL/TRADISIONAL
2. SEMI KONVENSIOANAL/SEMI
TRADISIONAL
3. SPESIALISASI
4. RANCANG BANGUN
5. MANAJEMEN KONSTRUKSI
6. SWAKELOLA
Konvensional

PEMILIK

PERENCANA/PENGA
KONTRAKTOR
WAS

SUB SUB SUB


PENYEDIA PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA JASA
Spesialisasi

PERENCANA/ PEMILIK
PENGAWAS PROYEK

KONTRAKTOR KONTRAKTOR
SPESIALIS SPESIALIS

SUB SUB SUB


KONTRAKTOR KONTRAKTOR KONTRAKTOR
Rancang Bangun

PENGGUNA JASA

PERENCANA/PENGAWAS

PENYEDIA JASA
RANCANG BANGUN

SUB SUB
PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA
Swakelola

PEMILIK
PROYEK

PEMILIK PEMILIK
PROYEK PROYEK

PEMILIK PEMILIK PEMILIK PEMILIK


PROYEK PROYEK PROYEK PROYEK
CONSTRUCTION MANAGEMENT

Pemilik Proyek
(Project Owner)

51
Konsultan Perencana
Manajemen Proyek
(Designer Architecture &
(Construction Management)
Engineering)

Kontraktor Kontraktor Kontraktor

Tukang Mandor / Mandor, Mandor,


Kepala Tukang Tukang, dan Tukang, dan
Pembantu Pembantu
Tukang Tukang
Tukang

Pembantu
Tukang
Alasan dan pertimbangan Tipe atau
bentuk organisasi proyek dari
kontraktor
1. Besarnya nilai proyek
2. Tingkat teknologi dan kompleksitas proyek
3. Luasnya area dan jangkauan proyek
4. Macam dan jenis pekerjaan proyek
5. Besarnya dan banyaknya sumber daya yang
harus dikelola untuk kepentingan proyek
6. Bentuk kontrak, pada kontrak harga tidak
tetap, keperluan personil bertambah.
7. Kebutuhan dan selera manajer proyek atau
perusahaan kontraktor yang bersangkutan
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

PROSES REALISASI PROYEK KONSTRUKSI


KOMPONEN PROYEK KONSTRUKSI

 Input : Sumber daya proyek

 Proses : Rangkaian kegiatan proyek

 Output : Hasil proyek (Bangunan)

 Lingkungan Proyek : External/Internal


Lingkungan Proyek
Konstruksi
External

Internal
Rangkaian Kegiatan

Proses
Input Output
Ide/gagasan
Sumber Daya Hasil Proyek
1. Dana(Financial) Feasibility Study 1. Bangunan Pemukima
2. Tenaga Kerja 2. B. Gedung
Desain
3. Metode 3. B. Sipil
4. Material Pengadaan 4. B. Teknik Sipil
5. Peralatan 5. B. Industri
Pelaksanaan
Eksploitasi dan
Pemeliharaan
awal akhir
Waktu Terbatas
STUDY KELAYAKAN
FEASIBILITY STUDY
Tujuan :
Untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa
proyek konstruksi yang diusulkan layak
untuk dilaksanakan, baik dari aspek
perencanaan dan perancangan, aspek
ekonomi (biaya dan sumber pendanaan)
maupun aspek lingkungannya
-Menyusun rancangan proyek
-Mengestimasi biaya yang diperlukan

Meramalkan manfaat yang diperoleh

Feasibility study

Menyusun analisis kelayakan proyek


baik secara ekonomis maupun finansial

Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi


-Menyusun rencana kerja
-Menunjuk para perencana & tenaga ahli

Mempertimbangkan :
-Kebutuhan pemakai
-Keadaan lokasi/lapangan
-Merencanakan rancangan
-Taksiran biaya
BRIEFING
- persyaratan mutu

Mempersiapkan
-ruang lingkup kerja
-jadwal
-taksiran biaya & implikasinya
Mempersiapkan sketsa dengan skala: -rencana pelaksanaan
1:1000, 1:500, atau 1:2000 yang
menggambarkan denah dan
batas-batas proyek
PERANCANGAN
DESIGN
Tujuan :

- Untuk menentukan tata letak, melengkapi


penjelasan proYek, rancangan metode
konstruksi, taksiran biaya
- Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaa
yang diperlukan termasuk gambar rencana,
spesifikasi serta untuk melengkapi semua
dokumen tender
PENGADAAN/PELELANGAN

Tujuan :

Untuk menunjuk kontraktor sebagai


pelaksana atau sejmlah kontraktor
sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi dilapangan
PROCUREMENT/TENDER
PENGADAAN/PELELANGAN

Dokumen Kontrak
Prakualifikasi
Menjelaskan
Pemeriksaan

Sumber daya keuangan Secara rinci bangunan


yg dibutuhkan oleh
Manajerial pemilik proyek
gambar
Fisik kontraktor yg potensial
Pengalaman proyek Waktu pelaksanaan

Menilai integritas perusahaan


Daftar kuantitas
PELAKSANAAN
CONSTRUCTION
Tujuan :
Untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek dan yang
sudah dirancang oleh konsultan
perencana dalam batasan biaya dan
waktu yang telah disepakati, serta dengan
mutu yang disyaratkan
CONSTRUCTION

Mengendalikan semua
Merencanakan Mengkoordinasikan operesioanal di lapangan
Pemeliharaan dan persiapan pengadaan
Maintenance dan start up
Tujuan :
Untuk menjamin agar bangunan yang
telah selesai sesuai dengan dokumen
kontrak dan semua fasilitas bekerja
sebagaimana mestinya
Maintenance & Star UP

Mempersiapkan catatan
pelaksanaan Melatih staf untuk
-Data pelaksanaan melaksanakan pemeliharaan
-Gambar pelaksanaan

Mempersiapkan petunjuk operasi


Serta pedoman pemeliharaan

-Meneliti bangunan secara cermat


-Memperbaiki kerusakan-kerusakan yg terjadi
JENIS PERAN FIHAK-FIHAK TERKAIT
DALAM PROYEK KONSTRUKSI

Pemilik (Owner)
Pengguna Jasa Peran
Pemilik 1.Membiayai proyek konstruksi
Bangunan/Konstruksi 2.Menetapkan keputusan berkaitan dengan
(Owner/Bouwheer) pekerjaan/proyek konstruksi
Pemberi Tugas (Employer) Mewakili pemilik bangunan/konstruksi yg berkaitan
dgn pekerjaan/proyek konstruksi
Pengembang Berperan sbg pemilik bangunan/konstruksi yang
(Developer/Investor) berkaitan dengan pekerjaan/proyek konstruksi
Pengguna Bangunan Memberi masukan (input) sbg pengguna
(User) bangunan/konstruksi
Konsultan (Engineering)
Penyedia Jasa Peran
Konsultan Perencana Teknis/ Menyediakan layanan jasa perencanaan
Desain/Perancang teknis/desain/perancangan
Konsultan Spesialis Menyediakan layanan jasa khusus, seperti
konsultan penyelidikan tanah, konsultanstruktur,
konsultan pengukuran topografi, konsultan
arsitektur, konsultan mekanikal dan elektrikal dll
Konsultan Manajemen Membantu pemilik sebagai penasehat dan atau
Konstruksi pengelola dalam pengelolaan proyek konstruksi
pada tahap perencanaan teknis (studi kelayakan
dan desain) dan tahap pelaksanaan konstruksi
Konsultan Study kelayakan Menyediakan layanan jasa studi kelayakan
Konsultan Menyediakan layanan jasa pengawasan (supervisi)
Pengawas/Supervisi pada saat pelaksanaan konstruksi
Kontraktor

Penyedia Jasa Peran


Kontraktor (Utama) 1. Menyediakan layanan jasa pelaksanaan
konstruksi
2. Sebagai kontraktor utama bagi owner
3. Membiayai sub-kontraktor dan atau pemasok
(supplier)
4. Mengontrol pelaksanaan pekerjaan sub-
kontraktor dan atau pemasok (supplier)
Sub-Kontraktor / Kontraktor Menyediakan layanan jasa pelaksanaan konstruksi
Spesialis khusus/spesialis, misal
Sub-kontraktor Pondasi bore pile, Sub-Kontraktor
peralatan bangunan seperti lift, AC, peralatan
berat dsb
Pemasok Bahan dan atau 1. Menyediakan layanan jasa pengadaan bahan,
Peralatan (Supplier) misalnya beton siap pakai (ready mix), baja dll
2. Peralatan misalnya, dump truck, crane dll
3. Peralatan bangunan seperti schafolding,
generator dsb.
Rangkaian Kegiatan Proyek Konstruksi bagi
Fihak-Fihak Terkait

Tahap Study Tahap Perenc Tahap Pengadaan Fahap Pelaksanaa


Kelayakan Teknis/Desain (Procurement) (Construction)

Owner(Bouwheer), Owner,Employe Owner,Emplo Owner,Emplo


Employer,Developer/Inve r,Developer/Inv yer,Develo yer,Develo
stor, User estor,User per/Investor,User per/Investor,User

Konsltn MK, Konsltn Studi Konsltn MK, Konsltn Konsltn MK, Konsltn Konsltn MK, Konsltn
Kelayk,Konsltn Spesialis Std Kelayk, Konstn Std Kelayk, Konstn Std Kelayk, Konstn
Perenc Teknis, Perenc Teknis, Perenc Teknis,
Konsltn Spesialis Konsltn Spesialis Konsltn Spesialis

Calon Kontraktor,
Sub-Kontraktor, Kosultan Pengawas
Kontraktor Spesialis, Supplier

Kontraktor, Sub-Kontraktor,
Kontrktr spesialis
Pemasok
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
PERENCANAAN SECARA UMUM

6.
1. Definisi Menyiapkan 7. Review
terhadap
Persoalan langkah
rencana yang
pelaksanaan diusulkan sblm
2. lebih rinci rencana
Mengumpu dilaksanakan
lkan 5. Menetapkan
informasi alternatif

3. 4. Menetapkan
Analisis
Batasan
PENGORGANISASIAN
Dimaksudkan untuk mengelompokan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan dan bagaimana
hubungan antar kegiatan tersebut dalam suatu
bentuk struktur organisasi atau institusi

owner
Kontraktor
• Perencana
Konsultan • Pengawas

Konsultan Manajemen
STAFFING

• Pengerahan
(recruitment)
Staffing adalah • Penempatan
proses
manajemen yang • Penilaian kinerja
berkenaan dengan • Pelatihan
: • Dan Pengembangan
tenaga kerja dalam
organisasi
DIRECTING
Adalah usaha utuk memobilisasi sumber-sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam
satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usaha:

Bagaimana Bagaimana proses


Memotivasi agar Kepemimpinan
dapat bekerja dengan agar tercapai
baik tujuan
SUPERVISING

Adalah interaksi langsung


antara individu-individu dalam
suatu organisasi untk mencapai
kinerja kerja serta tujuan orang
tersebut
PENGENDALIAN
Membandingkan apa yang
seharusnya terjadi dan apa yang
telah terjadi.

Tujuan: agar hasil pelaksanaan


pekerjaan bangunan sesuai
dengan persyaratan/spesifikasi
yang telah ditetapkan
KOORDINASI
Dengan pihak eksternal (owner,
konsultan dan lain sebagainya)

Tujuan: untuk mencapai sasaran


perusahaan dan nilai positif bagi
hubungan bisnis terutama dalam
rangka penyelesaian
pekerjaan/proyek

Anda mungkin juga menyukai