Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN USG DALAM KEHAMILAN

PEMERIKSAAN USG DALAM KEHAMILAN

Selama kehamilan, pemeriksaan yang sering dilakukan


adalah pemeriksaan ultrasonografi (USG).
USG telah digunakan dalam dunia medis sejak 40 tahun
lalu dan memainkan peran penting dalam mendiagnosis
bahkan digunakan dalam pengobatan.
USG dilakukan menggunakan alat yang memancarkan
transmisi gelombang suara ultrasound (frekuensi tinggi )
melalui dinding rahim (transabdominal) atau vagina
(transvaginal).
 Gema gelombang suara diterjemahkan komputer menjadi
gambar pada layar yang menunjukkan gambaran dan
perilaku janin.
 Jaringan keras seperti tulang tidak meneruskan
/memantulkan gelombang suara sehingga menimbulkan
bayangan putih di gambar, jaringan lunak tampak abu-abu
dan berbintik-bintik dan cairan tidak memantulkan gema
sehingga muncul bayangan hitam.
 Pemeriksaan dilakukan secara real time sehingga janin
dapat diamati gerakannya (disebut USG 2D).
 Saat ini telah ada kemajuan teknologi yang dapat
memantau janin dalam bentuk 3 Dimensi bahkan 4D (3D
yang bergerak) secara real time.
 Fungsi pemeriksaan USG:
 Menentukan letak kehamilan
 Menentukan usia kehamilan dan taksiran
persalinan
 Menentukan jumlah janin
 Menentukan letak plasenta dan kondisi cairan
ketuban
 Mencari adanya kelainan bawaan janin
 Memeriksa tumbuh kembang dan kesejahteraan
janin (fetal well being)
 Mencari adanya kelainan lain pada rahim dan
indung telur
 Kapan pemeriksaan USG dilakukan ?
 Pada usia kehamilan 5-7 minggu. Segera periksa
jika terlambat haid dan tes pack positif. Jika Anda
mengalami nyeri atau pendarahan misalnya. Hal
ini mungkin mengesampingkan kehamilan
ektopik/diluar kandungan. Pemeriksaan pada
trimester pertama merupakan pemeriksaan yang
paling baik menentukan usia kehamilan.
 Usia kehamilan 10-14 minggu. Pemeriksaan
ditujukan untuk mengetahui adanya kelainan
bawaan seperti sindroma down. Dokter akan
memeriksa ada tidaknya tulang hidung janin,
leher janin (nuchal translusensi).
 Usia kehamilan 18-20 minggu. Dokter akan melakukan
pemeriksaan terhadap kelainan bawaan mayor (anomali
scan Level II Scan) Pemeriksaan menilai secara akurat
tentang anatomi janin, kelainan kongenital, kehamilan
kembar dan pertumbuhan janin. Posisi plasenta juga
ditentukan.
 Usia kehamilan 28-40 minggu . Pemeriksaan lanjutan
untuk menilai perkembangan janin, menentukan letak
plasenta dan letak janin. Pemeriksaan kelainan seperti
adanya lilitan tali pusat pada leher janin juga menentukan
perkiraan persalinan. Apabila diperlukan dokter akan
melakukan pemeriksaan arus darah tali pusat dengan
pemeriksaan USG doppler pada kasus pertumbuhan janin
terhambat atau ibu dengan komplikasi seperti
preeklampsia, kelainan jantung dan diabetes.
Bagaimana cara pemeriksaan USG?

USG transvaginal (sonografi transvaginal /STV)


 Pemeriksaan pada usia kehamilan 5-7 minggu idealnya
dilakukan menggunakan alat/probe yang dimasukkan ke
dalam vagina (transvagina). Metode ini biasanya
memberikan gambar yang lebih baik pada tahap awal
kehamilan atau pada pasien yang kelebihan berat badan.
Denyut jantung janin dapat diamati pada usia kehamilan 5-
6 minggu kehamilan dan USG sangat diperlukan dalam
diagnosis awal kehamilan ektopik. Pasien berbaring pada
kursi ginekologi atau bisa juga pada tempat tidur
pemeriksaan dengan mengganjal bantal pada bokong
pasien. Dokter akan memasukkan alat yang telah dilapisi
dengan kondom kedalam vagina dan melakukan
pemeriksaan. Pada pemeriksaan STV pasien sudah
mengosongkan kandung kemih terlebih dahulu.
Bagaimana cara pemeriksaan USG?

 USG transabdominal (STA)


 Pasien berbaring pada tempat tidur pemeriksaan
dan dokter akan memberikan jelly ke perut
pasien dan akan melakukan pemeriksaan dengan
probe/alat yang ditempelkan pada perut ibu.
Pada awal kehamilan sebaiknya ibu minum
beberapa gelas air dan menahan berkemih
sebelum pemeriksaan.
 Apakah pemeriksaan USG aman?

 USG telah digunakan klinis sejak tahun 1960 dan


penelitian medis tidak menemukan efek samping.
Kebanyakan ahli sepakat bahwa prosedur ini
tidak boleh dilakukan tanpa alasan medis yang
jelas.
 Kelebihan dari pemeriksaan USG 3D dan 4D adalah
dari segi hasil yang kita dapat.
 Dengan menggunakan USG 3D, kita dapat melihat
hasil pencitraan janin secara utuh. Bahkan jika
menggunakan USG 4D, kita disajikan juga
pergerakan janin termasuk denyut jantung, gerakan
kepala, dan jari.
 Berbeda dengan pemeriksaan USG 2D yang hanya
memberikan pencitraan berupa potongan gambar
vertikal dan horizontal.
 Pada pemeriksaan USG 4D, hasil tangkapan gambar
bisa direkam dalam bentuk video. Namun, fungsi
dasarnya sama saja dengan pemeriksaan USG 2D
atau 3D. Manfaat dari segi klinis pun tidak terlalu
banyak. Hanya, pemeriksaan USG dianjurkan
dilakukan setidaknya 3 kali selama masa kehamilan.
 Sebelum melakukan pemeriksaan USG ada beberapa
persiapan yang harus dilakukan oleh pasien yaitu :

 Penderita obstipasi sebaiknya diberikan laksatif di


malam sebelumnya.
 Untuk pemeriksaan organ-organ di rongga perut
bagian atas, sebaiknya dilakukan dalam keadaan
puasa dan pada pagi hari dilarang makan dan minum
yang dapat menimbulkan gas dalam perut karena
akan mengaburkan gambar organ yang diperiksa.
 Untuk pemeriksaan kandung empedu dianjurkan
puasa sekurang-kurangnya 6 jam sebelum
pemeriksaan, agar diperoleh dilatasi pasif yang
maksimal.
 Untuk pemeriksaan kebidanan dan daerah pelvis,
buli-buli harus dalam keadaan penuh.

Anda mungkin juga menyukai