Anda di halaman 1dari 25

TRAKOMA

NIKOLAUS RONALD KARNADI (406172068)


Latar Belakang

 Penyakit tertua
 Penyakit ini dapat berkembang menjadi kronik
 Prevalensi dan berat penyakit beragam per regional
 Cara penularan penyakit
 Pencegahan trakoma menurut WHO (SAFE)
Definisi

 Trakoma adalah suatu bentuk konjungtivitis yang disebabkan oleh


infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.
Anatomi
Etiologi

 Chlamydia trachomatis (serotipe A,B,Ba dan C)


Patofisiologi

 Inflamasi Konjungtiva
 Gambaran Folikel  pusat germinal dengan pulau-pulau proliferasi
sel B dikelilingi oleh sebukan sel T.
 Rekurensi  Conjunctival scarring
Perjalanan Penyakit

 Masa inkubasi 5-14 hari ( rata-rata 7 hari)


 Awal (Injeksi Konjungtiva)  folikel  papil  Sikatriks entropion
dan trikiasis  Keterlibatan kornea
  Resolusi
Grading Trachoma

 1. Menurut Mc Callan
 Stadium 1  Trakoma insipien
 Stadium 2  Trakoma
 Stadium 2A  Trakoma dengan Hipertrofi folikular yang menonjol
 Stadium 2B  Trakoma dengan Hipertrogi folikular yang menonjol
 Stadium 3  Trakoma Sikatriks
 Stadium 4  Trakoa Resolusi
 2. Menurut WHO (Simplified Grading Stage)
 1. Trakomatous Folicular (TF)
 2. Trakomatois intense (TI)
 3. Trachomatous cicatrical
 4. Trachomatous Trichiasis
 5. Corneal Opacity
1. Trachomatous Follicular
2. Trachomatous Inflamation
Intense
3. Cicatrical Trachoma
4. Trachomatous Trichiasis
5. Corneal Opacity
Diagnosa

 1. Riwayat penyakit
 2. Pemeriksaan klinis
 3. Pemeriksaan Laboratorium

 Diagnosa ditegakan apabila terdapat 2 gejala (+) dari 4 gejala khas


yaitu :
 1. Folikel pada daerah sentral konjungtiva tarsal superior
 2. Folikel pada fornix dan limbus kornea 1/3 bagian atas
 3. Pannus formation active di 1/3 atas limbus kornea
 4. Sikatrik berupa garis-garis atau bintang di konjungtiva palpebra/ forniks
superior, Herbert’s pit di limbus korne 1/3 bagian atas.
 Atau 1 gejala (+) dari 4 gejala khas disertai dengan ditemukannya
badan inklusi Halbert Staedted Prowazeki.
Pannus
Herber’t Pit
Diagnosis Banding

 Konjungtivitis folikular
 Vernal Catarrh
Vernal Catarrh
Pengobatan Berdasarkan WHO
(SAFE)
 Antibiotik
 Oral  Aziromicin
 Topikal  Salep tetrasiklin 1% digunakan dalam 6 Minggu
 Surgery
 Facial Cleanliness
 Environmental improvement
Kriteria Dinyatakan sembuh

 Kriteria kesembuhan berdasarkan pemeriksaan dengan mata telanjang, terutama


pada pengobatan masal adalah :
 Folikel (-)
 Infiltrat kornea (-)
 Panus aktif (-)
 Hiperemia (-)
 Konjungtiva, meskipun ada sikatrix, tampak licin.

 Pada kasus individual, kriteria penyembuhan harus ditambah :


 Pada pemeriksaan fluoresein, yang dilihat dengan slit lamp, menunjukkan tidak ada keratitis
epitelial di kornea.
 Pada pemeriksaan mikroskopis dan kerokan konjungtiva, tidak menunjukkan adanya badan
inklusi.
Prognosis

 Dubia ad bonam
KESIMPULAN

 Trakoma adalah suatu bentuk keratokonjungtivitis kronis yang


disebabkan oleh infeksi bakteri Chlamydia trachomatis.
 Grading trakoma menurut WHO adalah : Trakoma folikular,trakoma
inflamasi berat, trakoma scarring, trikiasis, dan kekeruhan kornea.
 Diagnosa trakoma ditegakkan bila terdapat 2 dari gejala klinik yang
khas, 1gejala klinik dengan kerokan konjungtiva yang positif atau
dengan tes serologis.
 Azitromisin dan tetrasiklin adalah antibiotik yang direkomendasikan
WHO untuk trakoma.
 Peningkatan individual higiene dan sanitasi lengkungan
mengurangi resiko penularan trakoma.F

Anda mungkin juga menyukai