Anda di halaman 1dari 10

STATISTIKA BISNIS

DOSEN PENGAMPU:

Ni Nyoman Yuliarmi

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
Pertemuan I
Pengantar, ruang lingkup, dan system
pembelajaran
Pengertian Statistik
Pengertian data menurut sifat dan
sumbernya
Skala Pengukuran
1. Pengertian
• Statistik dapat diartikan, sebagai cara maupun
aturan-aturan yang berkaitan dengan
pengumpulan, pengolahan (analisis),
penarikan kesimpulan, atas data yang
berbentuk angka-angka, dengan
menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu.
Sedangkan pengetahuan yang membicarakan
tentang cara-cara ini disebut statistika.
Lanjutan ……
 Data Menurut Sifat dan Sumbernya
• Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua
jenis yaitu data primer dan data sekunder.
• Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai
data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara
langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup
discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
• Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik
(BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Lanjutan ……
• Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dapat dibedakan dalam dua jenis
yaitu data kualitatif (yang berbentuk kata-kata/kalimat) dan data kuantitatif (yang
berbentuk angka). Data kuantitatif dapat dikelompokkan berdasarkan cara
mendapatkannya yaitu data diskrit dan data kontinum. Berdasarkan sifatnya, data
kuantitatif terdiri atas data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio.
• 1. Data Kualitatif
• Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka.
Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data
misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah
dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). Bentuk lain data kualitatif adalah
gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman video.
• 2. Data Kuantitatif
• Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan
bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik
perhitungan matematika atau statistika. Berdasarkan proses atau cara untuk
mendapatkannya, data kuantitatif dapat dikelompokkan dalam dua bentuk yaitu
sebagai berikut:
Lanjutan..
• Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan)
yang diperoleh dengan cara membilang. Contoh data
diskrit misalnya: jumlah mahasiswa, jumlah pendududk
dll
• Data kontinum adalah data dalam bentuk
angka/bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil
pengukuran. Data kontinum dapat berbentuk bilangan
bulat atau pecahan tergantung jenis skala pengukuran
yang digunakan. Contoh data kontinum misalnya:Tinggi
badan, Panjang meja dll. Berdasarkan tipe skala
pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat
dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang
memiliki sifat berbeda yaitu:
2. Skala pengukuran
• Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data
kuantitatif dapat dikelompokan dalam empat jenis
(tingkatan) yang memiliki sifat berbeda yaitu:
• Skala nominal
Skala ini mempunyai tingkatan paling lemah, ketika angka-
angka atau lambang-lambang tertentu digunakan
membedakan suatu obyek, orang atau sifat lainnya dalam
bentuk kategori. Jika angka-angka atau lambang-lambang
tersebut dipakai mendefinisikan kelompok-kelompok
sebagai induk obyek-obyek yang berlainan, maka angka
atau lambang-lambang tadi merupakan skala nominal atau
klasifikasi.
• Contoh:
Data dengan skala nominal antara lain adalah jenis
kelamin, Agama, kebangsaan, dll.
Lanjutan …….
• Skala Ordinal
Obyek dalam suatu skala mungkin tidak
saja berbeda dari obyek lain dalam kategori,
tetapi juga berbeda tingkatannya, yaitu
hubungan tertentu dari kategori-kategori atau
klasifikasi-klasifikasi yang dibuat.
Misalnya: tingkat pendapatan diklasifikasikan:
tinggi, sedang, rendah. Tingkat pendidikan :
SD, SLTP, SLTA, PT.
Lanjutan …..
• Skala interval
Skala interval mempunyai pengukuran yang lebih kuat,
karena disamping dapat memperlihatkan urutan data, juga
mampu memperlihatkan berapa jarak atau interval obyek
yang satu dengan yang lainnya. Skala interval mempunyai
ukuran yang umum dan konstan dengan angka riil yang
diberikan kepada semua obyek dalam himpunan yang
berurut. Dengan unit pengukuran dan titik nol yang
berbeda, tidak dipermasalahkan dalam pengukuran jenis ini
apabila membuat ratio dua interval. Contoh: tingkat
pendapatan yang dikumpulkan dari data primer,
dikelompokkan dalam kelas-kelas tertentu dengan jarak
yang sama antar kelas satu dengan kelas lainnya.
Lanjutan ……..
• Skala ratio
Skala ratio mempunyai semua ciri dari skala
interval dan mempunyai titik nol yang sejati sebagai
titik asalnya. Dalam suatu skala ratio, perbandingan
antara suatu titik skala tidak bergantung pada unit
pengukurannya.
• Contoh : Untuk mengukur berat suatu barang ada yang
menggunakan pon dan ada yang menggunakan gram.
Apabila menetapkan berat dau obyek penelitian dalam
ukuran pon dan gram yang berbeda, akan diperoleh
ratio antara dua berat, baik dalam pon maupun gram.

Anda mungkin juga menyukai