SINDROM NEFROTIK
Oleh:
Deryant Imagodei Noron, S. Ked
1215037
Pembimbing:
Dr. Yulia Ismail, SpA
IDENTIFIKASI
Nama : An. A
Umur : 3 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Bandung
Agama : Islam
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu penderita
Keluhan Utama : Kedua mata sembab.
Keluhan Tambahan: Perut agak membesar.
Riwayat Pengobatan
Tidak sedang menerima pengobatan apapun atau seda
ng minum obat.
Riwayat Imunisasi
BCG : sudah, skar di bahu kanan ada
DPT : 3 kali
Polio : 3 kali
Hepatitis B-1 : 2 kali
Campak : 1 kali
Kesan: Lengkap
ANAMNESIS
Riwayat Perkembangan
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 4 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berjalan : 10 bulan
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Nadi : 98 ×/menit
Pernafasan : 24 ×/menit
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,30 C
Berat Badan : 17 kg
Tinggi Badan : 105 cm
Lingkar Perut : 50 cm
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Khusus
Kulit : Sawo matang, sianosis (-), ikterus (-).
Kepala : Deformitas (-).
Rambut : Hitam, lurus, dan tidak mudah dicabut.
Mata : Sklera ikterik (-), pupil isokor +/+, diame
ter pupil 3/3, refleks cahaya: +/+, edema palpebra (+).
Telinga : Deformitas (-), sekret (-).
Hidung : Deformitas (-), NCH (-), sekret (-).
Tenggorokan : Tidak ada kelainan.
Gigi dan mulut : Terdiri dari gigi seri dan tampak karies.
Leher : Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-).
PEMERIKSAAN FISIK
Dada :
Paru :
Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
Palpasi : Stem fremitus (N)
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung :
Inspeksi : Pulsasi (+), iktus kordis (+)
Palpasi : Iktus kordis (+), thrill (-)
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I dan II normal, tunggal, bising (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen : Datar, lemas, hepar tidak membesar, lie
n tidak membesar, bising usus normal.
Punggung : Deformitas (-), gibbus (-).
Genitalia : Penis (+), Testis (+) tidak ada oedem scr
otum
Ekstremitas : Akral dingin (-), CRT <2 detik, edema (-).
KGB : Tidak ada pembesaran.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Fungsi Motorik : dalam batas normal
Fungsi Sensorik : dalam batas normal
Fungsi nervi craniales : dalam batas normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb : 12,5 gr/dl
Leukosit : 16.200/ul
Hitung jenis : 0/2/3/54/32/9
Urinalisis:
Glukosa : (-)
Bilirubin : (-)
Berat jenis urin : 1,025 (1,002-1,030)
pH Urin : 6 (4,5-7,5)
Nitrit urin : (-)
Protein urin : (+++)
Keton urin : (-)
Urobilinogen urin : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS KERJA
Sindrom Nefrotik
PENATALAKSANAAN
IVFD D5% gtt XX/menit (mikro)
Injeksi furosemide 2 × 15 mg/hari
Prednisone 3-2-1 tab/hari
Diet NB RG 1300 kal+ 15 protein (garam 1gr/kgBB/hr)
PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Sindrom nefrotik merupakan suatu kumpulan gejala-gej
ala klinis yang terdiri dari edema, proteinuria masif, hipoalbu
minemia, dan hiperkolesterolemi. Proteinuria masif adalah a
pabila didapatkan proteinuria sebesar ≥ 40 mg/m2/jam atau p
roteinuria +3 atau lebih. Hipoalbuminemia apabila kadar albu
min dalam darah ≤ 2,5 gram/dl serta kolesterol dalam darah
meningkat ≥ 200 mg/dl. Selain gejala-gejala klinis di atas, kad
ang-kadang dijumpai hipertensi, hematuri dan azotemia.
EPIDEMIOLOGI
Sekitar 75%-80% kasus SN di klinik merupakan SN primer
(idiopatik). Angka kejadian terbanyak pada anak berumur an
tara 3-4 tahun. Pada anak-anak, berdasarkan histopatologis
yang tampak pada biopsi ginjal, paling sering ditemukan nef
ropati lesi minimal (75%-85%) dan laki-laki dua kali lebih banya
k daripada wanita.
ETIOLOGI
Secara klinis sindrom nefrotik dibagi menjadi 3 golongan, yaitu
:
1. Sindrom nefrotik bawaan / kongenital, yaitu jenis sindrom n
efrotik yang ditemukan sejak anak itu lahir atau usia di bawa
h 1 tahun.
2. Sindrom nefrotik primer/idiopatik, faktor etiologinya tidak di
ketahui. Dikatakan sindrom nefrotik primer oleh karena sind
rom nefrotik ini secara primer terjadi akibat kelainan pada gl
omerulus itu sendiri tanpa ada penyebab lain.
3. Sindrom nefrotik sekunder, timbul sebagai akibat dari suatu
penyakit sistemik atau sebagai akibat dari berbagai sebab ya
ng nyata seperti misalnya efek samping obat.
KLASIFIKASI
DIAGNOSA BANDING
Penyakit ginjal : Sindrom nefrotik, sindrom nefritis akut
Penyakit hati : Sirosis hepatis
Penyakit jantung : Decomp cordis
Malnutrisi
PENATALAKSANAAN
Aktivitas
Aktivitas disesuaikan dengan kemampuan pasien, jika ada: ed
ema anasarka, dispnea, hipertensi tirah baring
Diet
Protein normal sesuai RDA yaitu 2 gram/kgbb/hari
Rendah garam (1-2 gram /hari) selama edema / mendapat terapi st
eroid
Diuretik
Restriksi cairan (30 ml/kgbb/hari) selama ada edema berat dan olig
uria
Loop diuretic furosemid 1-2 mg/kgbb/hari, bila kadar kalium ren
dah < 3,5 mEq/L dapat dikombinasi dengan spironolakton 1-2 mg/k
gbb/hari diberikan pada edema berat/ anasarka. Diuretik > 1 mingg
u periksa ulang natrium dan kalium plasma.
PENATALAKSANAAN
Kortikosteroid
Pengobatan inisial pada pasien baru
Dosis inisial prednison atau prednisolon 60 mg/m2/hari atau 2 mg.kg
bb/hari sesuai dengan BB ideal (BB/TB) dibagi 3 dosis (maksimal 80
mg/hari) selama 4 minggu
Remisi (+) pada 4 minggu pertama, dosis alternating 40 mg/m2/hari
(2/3 dosis inisial) selang sehari pada pagi hari sudah makan selama 4
minggu lalu stop. Bila remisi terjadi antara minggu ke5 sampai deng
an akhir minggu ke8, steroid alternating dilanjutkan 4 minggu lagi.
Remisi (-) sampai akhir minggu ke 8 steroid resisten
ANALISA KASUS
Anak laki-laki 3 tahun datang dengan keluhan utama sembab pada
kedua mata. Awalnya, edema muncul di kedua mata saat bangun ti
dur. Selain itu, hasil urinalisisnya menunjukkan adanya proteinuria
+++. Berdasarkan konsensus tatalaksana sindrom nefrotik pada an
ak oleh IDAI, kedua gejala klinik di atas menunjukkan dua dari emp
at gejala klinik untuk mendiagnosis sindrom nefrotik. Menurut kon
sensus tersebut, sindrom nefrotik adalah suatu sindrom klinik den
gan gejala:
Proteinuria masif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/krea
tinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau ≥ 3+).
Hipoalbunimenia ≤ 2,5 g/dL.
Edema.
Dapat disertai hiperkolesterolemia.
Oleh sebab itu, penderita dapat didiagnosis menderita s
indrom nefrotik. Orang tua penderita, mengaku gejala semb
ab tersebut timbul sejak satu bulan sebelum masuk rumah sa
kit. Gejala yang dialami penderita ini kemungkinan dapat dig
olongkan menjadi sindrom nefrotik inisial. Karena penderita
belum pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
Pengobatan kasus ini didasarkan pada penatalaksanaan sindr
om nefrotik inisial. Pengobatan SN inisial adalah sebagai beri
kut:
Dosis inisial prednison atau prednisolon 60 mg/m2/hari atau 2
mg.kgbb/hari. Dosis prednison pada penderita adalah 6 tab/p
er hari diberikan 3-2-1 selama 4 minggu.
Remisi (+) pada 4 minggu pertama, dosis alternating untuk p
enderita ini adalah 4 tab/hari diberikan 2-1-1 selang sehari pad
a pagi hari sudah makan selama 4 minggu lalu stop. Bila remi
si terjadi antara minggu ke5 sampai dengan akhir minggu ke8
, steroid alternating dilanjutkan 4 minggu lagi.
Remisi (-) sampai akhir minggu ke 8 steroid resisten
Diuretik
Loop diuretic furosemid 1-2 mg/kgbb/hari. Dosis pada penderita
ini adalah 2x 15mg/hari.
Aktivitas
Aktivitas disesuaikan dengan kemampuan pasien, jika terdapat ede
ma anasarka, dispnea, dan atau hipertensi harus tirah baring.
Diet
Diet NB Rendah Garam 1300 kal+ 15 protein (garam 1gr/kgBB/hr)
Kortikosteroid
Pengobatan steroid untuk sementara tidak boleh diberikan bila diju
mpai :
Hipertensi
Infeksi berat (viral/bakteri)
Azotemia (penngkatan BUN di atas 8-20 mg/dL)
Terima Kasih