Anda di halaman 1dari 24

Metodologi identifikasi dampak penting hipotetik

Eko Sugiharto/Darmakusuma Darmanto


PSLH UGM
T. 0274.565722 ; F. 0274.517863
pslh@ugm.ac.id ; pplhugm@indosat.net.id
Cell. 0811283602/08122942490
Metodologi identifikasi dampak penting hipotetik

1. Di dalam Dokumen AMDAL yang mana ? Per.Men LH 16-2012

2. Di Bab dan sub bab berapa ? Sistematika Dokumen

3. Adakah PANDUAN untuk pegangan penilaian ? LH 8-2013

4. Bagaimana menggunakan PANDUAN tersebut ? LATIHAN !!!

5. Bagaimana MENYIMPULKAN hasil penilaian ? Buat FORM !!


Per. Men. LH No 8-2013
SEKRETARIAT Lampiran 6 Menjadi
Kelengkapan
PEMRAKARSA UJI ADMINISTRASI Penilaian
Panduan 01
ANDAL – RKL - RPL
SESUAI
BELUM PERSYARATAN

Y DIMASUKKAN
Panduan 03 KE DALAM
Sesuai dengan RTRW DOKUMEN K.A
yang berlaku dan sudah ditetapkan dan
dan peta Inpres 06/2013 DIGANDAKAN
T atau revisinya
Panduan 03

TOLAK Y PERSETUJUAN K.A


Panduan 04 DARI KETUA K.P.A.
U d/a K
sedang konstruksi/operasi/
pasca operasi Y
Y UJI KUALITAS:
Keharusan Memenuhi Y DAPAT
Konsistensi Kualitas ? DISEPAKATI
BELUM
TOLAK Kedalaman ???
Relevansi

BELUM
T
B.A TOLAK

STUDI AMDAL STOP  RU/K DITOLAK


Sistematika KERANGKA ACUAN (Per. Men LH 16-2012)

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan rencana kegiatan
1.3 Pelaksana Studi (pemrakarsa & tim penyusun dok Amdal)
II. PELINGKUPAN
2.1 Deskripsi rencana usaha dan/atau kegiatan;
2.2 Deskripsi umum rona lingkungan hidup awal
2.3 Hasil pelibatan masyarakat
2.4 Dampak penting hipotetik (DPH)
2.5 Batas wilayah studi dan batas waktu kajian
III. METODE STUDI
3.1 Metode pengumpulan dan analisis data;
3.2 Metode prakiraan dampak penting
3.3 Metode evaluasi
IV. DAFTAR PUSTAKA
V. LAMPIRAN
a. Tujuan dilaksanakannya rencana
usaha dan/atau kegiatan; dan
Bab - I a. Justitifikasi dilaksanakanya
rencana usaha dan/atau
kegiatan ini, termasuk
b. justifikasi manfaat (masyarakat
persetujuan prinsip;
sekitar dan peranannya terhadap Latar
pembangunan nasional dan Belakang b. Mengapa wajib amdal dan
daerah) pendekatan studi yang
digunakan (tunggal,
terpadu atau kawasan);
BAB - I c. Mengapa ini dinilai oleh
Pendahuluan KPA Pusat, Provinsi atau
Tujuan Kab/Kota

a. Pemrakarsa dan penanggung jawab


rencana usaha dan/atau kegiatan; dan Pelaksana
b. Pelaksana studi amdal yang terdiri dari :
• tim penyusun dokumen amdal Studi
(1 KTPA dan 2 ATPA);
• tenaga ahli (RK dan Dampak
Utama)
• asisten penyusun dokumen amdal *)
Uraikan dengan singkat:
BAB II. PELINGKUPAN RK yg akan dilakukan tiap tahap
(Pra Konstruksi, Konstruksi,
2.1 Deskripsi rencana usaha Operasi, Pasca operasi)
dan/atau kegiatan;
Uraikan dengan singkat, komponen lingkungan
sekitar RK, yg akan terkena dampak penting
2.2 Deskripsi umum rona
lingkungan hidup awal Uraikan dengan singkat tetapi jelas :
Hasil pengolahan data yang berasal dari
SPT masyarakat (dari Pengumuman,
2.3 Hasil pelibatan masyarakat konsultasi publik, dll

Tuliskan/gambarkan diagram alir


2.4 Dampak penting hipotetik Proses Pelingkupan utk mendapatkan DPH
(DPH)
 Gunakan Peta minimum Skala 1 : 25.000
 Lakukan penentuan BWS berdasar DPH
2.5 Batas wilayah studi dan yg dihasilkan
batas waktu kajian  Buat diagram waktu kajian
Diagram alir proses pelingkupan  DPH

SPT Dpk. Pot.


Pengumuman GFK

SPT Dpk. Pot.


Konsultasi GFK
Publik
Dpk. Pot. DPH
Bi
RENCANA
Dpk. Pot.
KEGIATAN DPH
IDNTFKS Bi EVALUASI
IDENTIFIKASI DAMPAK
DAMPAK POTENSIAL
DAMPAK POTENSIAL
Pot. Dpk. Pot.
RONA SEB DPH
LINGKUNGAN
METODE ? Dpk. Pot.
SEB
DPH
Dpk. Pot.
Kes Mas

KEGIATAN Dpk. Pot.


DI SEKITAR Kes Mas
?
Metode Identifikasi Dampak
1. Daftar uji (daftar uji sederhana, kuesioner & deskriptif)
2. Matrik interaksi sederhana
3. Bagan alir (flow chart)
4. Telaah pustaka
5. Pengamatan lapangan secara singkat
6. Analisis isi (content analysis)
7. Interaksi kelompok (rapat, lokakarya, curah pendapat).
TAHAP ………
Deskripsi Pengelolaan PELINGKUPAN
RU/RK yang Lingkungan yang Komponen
Berpotensi Sudah Direncana Lingkungan Evaluasi Dampak Wilayah Batas Waktu
Menimbulkan kan Sejak Awal Terkena Dampak terhadap Penting Studi Kajian
Dampak Sebagai Bagian dari Dampak Potensial dampak Hipotetik
Lingkungan RU/RK potensial (DPH)
Per. Men. LH 16-2012  RINGKASAN PELINGKUPAN

Deskripsi R.K.
Pengelolaan
Komponen
PELINGKUPAN
Lingkungan Batas
yg potensial Lingkungan Wilayah Justifikasi
yang sudah Waktu
No menimbulkan Terkena Dampak Studi
Kajian
penentuan
direncanakan Dampak Evaluasi
dampak Dampak Penting (argumen)
(ada di RK) Potensial Dampak
Hipotetik
Potensial

Pra Kontruksi

Konstruksi

Operasi

Pasca Operasi
Batas
Administratif

Batas Batas
Ekologi
Udara Sosial

BATAS Batas
Proyek Batas
WILAYAH Ekologi
STUDI Air
Batas wilayah studi ini merupakan
batas terluar dari hasil tumpang susun
(overlay) dari

1. batas wilayah tapak proyek,


2. ekologis,
3. Sosial,
4. administratif
setelah mempertimbangkan kendala
teknis yang dihadapi.
1. Batas Tapak Proyek (dari Pemrakarsa)
2. Batas Ekologi (Hipotesis ruang wilayah
sebaran dampak melalui media air, udara)
3. Batas Sosial (Hipotesis interaksi
masyarakat dengan R.K. maupun
sebaliknya)
4. Batas Administratif (Dari Peta Rupa
Bumi dg.skala memadai, minimal 1:25000)
Batas proyek, yaitu
ruang dimana seluruh komponen rencana kegiatan akan
dilakukan, termasuk komponen kegiatan tahap pra-konstruksi,
konstruksi, operasi dan pasca operasi.

 Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah


bersumber dampak terhadap lingkungan hidup disekitarnya.
 Batas proyek secara mudah dapat diplotkan pada peta,
karena lokasi-lokasinya dapat diperoleh langsung dari peta-
peta pemrakarsa.
 Selain tapak proyek utama, batas proyek harus juga meliputi
fasilitas pendukung seperti perumahan, dermaga, tempat
penyimpanan bahan, bengkel, dan sebagainya
Batas ekologis, yaitu
ruang terjadinya sebaran dampak-dampak lingkungan dari
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji,
mengikuti media lingkungan masing-masing (seperti air dan
udara), dimana proses alami yang berlangsung dalam ruang
tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar.
 Batas ekologis akan mengarahkan penentuan lokasi
pengumpulan data rona lingkungan awal dan analisis
persebaran dampak.
 Penentuan batas ekologis harus mempertimbangkan setiap
komponen lingkungan biogeofisik-kimia yang terkena
dampak (dari daftar dampak penting hipotetik).
 Untuk masing-masing dampak, batas persebarannya dapat
diplotkan pada peta sehingga batas ekologis memiliki
beberapa garis batas, sesuai dengan jumlah dampak
penting hipotetik.
Batas sosial, yaitu
ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan
tempat berlangsungsunya berbagai interaksi sosial yang
mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan
(termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dan
dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan
akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan.

 Batas ini pada dasarnya merupakan ruang di mana masyarakat,


yang terkena dampak lingkungan seperti limbah, emisi atau
kerusakan lingkungan, tinggal atau melakukan kegiatan.
 Batas sosial akan mempengaruhi identifikasi kelompok
masyarakat yang terkena dampak sosial-ekonomi-kesehatan
masyarakat dan penentuan masyarakat yang perlu
dikonsultasikan (pada tahap lanjutan keterlibatan masyarakat).
Batas administratif, yaitu
wilayah administratif terkecil yang relevan
(seperti desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten,
provinsi) yang wilayahnya tercakup tiga unsur
batas diatas.
Batas Waktu Kajian
Kondisi Area Dampak
dengan proyek Penting
A
Kualitas Lingkungan

U3 O4
UMR

U2 Besar
O1 Dampak
O5
O2
Kondisi
U1 O6 tanpa
C O3 proyek

0 T1 T2 T2n T3
Proyek A Waktu
Dimulai
Bagian ini berisi metode
pengumpulan data primer dan
sekunder yang sahih serta
dapat dipercaya (reliable) untuk
digunakan dalam penyusunan Metode pengumpulan
rona lingkungan hidup awal
yang rinci dan sebagai dan analisis data
masukan dalam melakukan

1
prakiraan besaran dan sifat
penting dampak

2
Metode untuk mengevaluasi
keterkaitan dan interaksi dampak
lingkungan yang diprakirakan
Bab III Metode
Prakiraan
timbul (seluruh dampak penting
hipotetik) secara keseluruhan
dalam rangka penentuan dampak
Metode Studi Dampak Penting
penting yg perlu dikelola dari
rencana usaha dan/atau kegiatan
terhadap lingkungan hidup
3 Metode untuk memprakirakan
besaran dan sifat penting dampak
dalam studi Andal untuk masing-
masing DPH, termasuk rumus-rumus
Metode Evaluasi Secara Holistik dan asumsi prakiraan dampaknya
disertai argumentasi/alasan pemilihan
terhadap Dampak Lingkungan metode tersebut
Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka, penyusun menguraikan pustaka atau literatur yang digunakan
untuk keperluan penyusunan dokumen KA. Pengambilan (pencuplikan) sumber referensi
harus mengikuti tata cara penulisan akademis yang dikenal secara luas
Lampiran
Pada bagian lampiran, penyusun dokumen Amdal melampirkan informasi tambahan
yang terkait dengan:
a. Bukti Formal yang menyatakan bahwa jenis usaha kegiatan tersebut secara prinsip
dapat dilakukan;
b. copy sertifikat kompetensi penyusun Amdal;
c. copy tanda registrasi lembaga penyedia jasa penyusunan (LPJP)
d. Amdal untuk dokumen Amdal yang disusun oleh LPJP atau tanda registrasi
penyusun perorangan, untuk dokumen amdal yang disusun oleh tim penyusun
perorangan;
e. Keputusan Pembentukan Tim Pelaksana Studi Amdal, untuk dokumen amdal yang
disusun oleh tim penyusun perorangan;
f. biodata singkat personil penyusun Amdal;
g. surat pernyataan bahwa personil tersebut benar-benar melakukan penyusunan
dan ditandatangani di atas materai;
h. Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu);
identifikasi dampak potensial ini adalah
menduga semua dampak yang berpotensi terjadi jika rencana usaha
dan/atau kegiatan dilakukan pada lokasi tersebut.

Langkah ini menghasilkan daftar ‘dampak


potensial’.

1. Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap


dampak lingkungan hidup (primer, sekunder, dan seterusnya) yang secara
potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/atau kegiatan.
2. Pada tahapan ini hanya diinventarisasi dampak potensial yang mungkin akan
timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak, atau penting tidaknya
dampak.
3. Dengan demikian pada tahap ini belum ada upaya untuk menilai apakah dampak
potensial tersebut merupakan dampak penting atau tidak.

Keluaran yang diharapkan disajikan dalam


bagian ini adalah berupa daftar dampak-
Proses identifikasi dampak potensial  dampak potensial yang mungkin timbul atas
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diusulkan.
Selanjutnya dilakukan evaluasi dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial esensinya adalah


memisahkan dampak-dampak yang perlu
kajian mendalam untuk membuktikan dugaan
(hipotesa) dampak (dari dampak yang tidak
lagi perlu dikaji).

Dalam proses ini, harus dijelaskan dasar


penentuan bagaimana suatu dampak potensial
dapat disimpulkan menjadi dampak penting
hipotetik (DPH) atau tidak.

Salah satu kriteria penapisan untuk menentukan apakah suatu


dampak potensial dapat menjadi DPH atau tidak adalah dengan
menguji apakah pihak pemrakarsa telah berencana untuk
mengelola dampak tersebut dengan cara-cara yang mengacu pada
Standar Operasional Prosedur (SOP) tertentu, pengelolaan yang
menjadi bagian dari rencana kegiatan, panduan teknis tertentu
yang diterbitkan pemerintah dan/atau standar internasional, dan
lain sebagainya.
Langkah ini pada akhirnya menghasilkan daftar kesimpulan ‘dampak penting
hipotetik (DPH)’.Dalam bagian ini, penyusun dokumen Amdal diharapkan
menyampaikan keluaran berupa uraian proses evaluasi dampak potensial menjadi
DPH. Setelah itu seluruh DPH yang telah dirumuskan ditabulasikan dalam bentuk
daftar kesimpulan DPH akibat rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dikaji
dalam ANDAL sesuai hasil pelingkupan. Dampak-dampak potensial yang tidak
dikaji lebih lanjut, juga harus dijelaskan alasan-alasannya dengan dasar
argumentasi yang kuat kenapa dampak potensial tersebut tidak dikaji lebih lanjut.

Batas wilayah studi ???

Anda mungkin juga menyukai