Anda di halaman 1dari 16

Bermain bersama anak

dengan segudang
manfaatnya
SEVITA NURIL FIRDAUSI
Saya Sevita saat ini saya seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang putra. Buat saya
bermain bersama anak itu adalah sesuatu yang berharga dan sangat
menyenangkan. Buat ibu rumah tangga seperti saya yang 24 jam setiap harinya
bareng terus terkadang suka bingung mau main apa lagi ya. Bahkan sudah
membuat jadwal kegiatan, tapi kadang tiap hari masih ada ajah mati gayanya. Dan
saya buka orang yang ahli bebikinan, seringnya hanya sekedar hasrat atau niat.
Udah beli bahan terus ga dibuat, masih susah buat keluar dari zona nyaman, liat
anak2 tidur pengen ikutan tidur. Ada suami nganggur udah deh langsung dicurhatin,
bosen ga ada kegiatan nyarii2 kegiatan lain eeh rencana akhirnya hanya rencana.

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Ada 1 kegiatan bermain yang selalu kami lakukan bersama, dari mulai anak pertama saya
usia 1 bulan dan masih kami lakukan sampai sekarang anak kedua saya usia 1,5 tahun.
Permainan murah, mudah, bisa dilakukan di rumah kapan saja dan anti mati gaya buat kami.
Mengerjakan pekerjaan rumah. Hahhha. Buat saya itu menyenangkan sekali ibarat pepatah,
sambi menyelam minum air. Sambil nyicil pekerjaan rumah sambil bermain bersama anak.
Buat kami itu namanya we time, cara melekatkan diri yang mudah. Dan itu ternyata
manfaatnya banyaak banget, buat saya pribadi anak saya diusia 2,5 tahun sudah bisa bantu
cuci baju , masak, ngepel nyapu, anak kedua saya juga lebih mudah diajarin karena udh
ngikut kakaknya ajah. Hahaha. Anak2 lebih mandiri, lebih disiplin, lebih pintar,lebih
bertanggung jawab. Kami juga lebih lekat dan mereka lebih percaya diri karena selalu
dilibatkan dalam kegiatan sehari2 yang orang dewasa lakukan. Pekerjaan rumah juga salah
satu area penting yang diajarkan dr Maria Montessori yang dikenal dengan Excercise of
Practical Life (EPL).

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Bermain
• Menurut Smith and Pellegrini (2008) aktivitas yang fleksibel, aktif, positif, menyenangkan,
dilakukan secara sukarela, demi mereka sendiri dan tidak mencapai apa pun
• Bermain itu menyenangkan dan dilakukan dengan cara-cara yang menyenangkan bagi pemainnya.
• Anak tidak berpikir tentang hasil karena proses lebih penting daripada tujuan akhir.
• Bermain juga bersifat fleksibel, karenanya anak dapat membuat kombinasi baru atau bertindak
dalam cara-cara baru yang berbeda dari sebelumnya.
• Bermain bukanlah aktivitas yang kaku dan bersifat aktif karena anak benar-benar terlibat dan
tidak pura-pura aktif.
• Bermain memberi efek positif karena membuat pemainnya tersenyum dan tertawa karena
menikmati apa yang mereka lakukan.
SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Karakteristik bermain

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Manfaat bermain
• Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan perkembangan fisik, perkembangan psiko sosial,
serta perkembangan
• Sarana bagi anak untuk bersosialisasi.
• Untuk melepaskan diri dari ketegangan.
• Merupakan dasar bagi pertumbuhan mentalnya.
• Mengeluarkan energi yang ada dalam dirinya ke dalam aktivitas yang menyenangkan.
• Mengembangkan imajinasinya seluas mungkin.
• Dapat berpetualang, menjelajah lingkungan dan menemukan hal-hal baru dalam hidupnya.
• Belajar bekerja sama, mengerti peraturan, saling berbagi dan belajar menolong diri sendiri dan orang
lain serta menghargai waktu
• Mengembangkan kreativitas anak.
• Mengembangkan keterampilan olah raga dan menari.
SEVITA NURIL
• Melatih konsentrasi atau pemusatan perhatian pada tugas tertentu.
FIRDAUSI
Kebutuhan dasar anak
• Asuh  kebutuhan fisk, gizi, sandang, papan, perawatan kesehatan dasar dan
pengobatan cepat dan tepat
• Asih  kebutuhan kasih sayang, emosi, perhatian, peduli, perlindungan
• Asah  kebutuhan akan stimulasi

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
• Asih  salah satu kebutuhan dasar anak tapi terkadang sering dilupakan,
salah satu cara untuk memenuhinya dengan bermain bersama anak

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Bermain bersama anak
• Disaat orang tua tidak saja hadir tapi ikut terlibat dalam permainan tersebut,
atauh bahkan menjadi objek permainnya.
• Anak merasakan kehadiran, perhatian, dan kasih sayangnya
• Membuat anak dan orang tua semakin lekat

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Pola/jenis bermain anak dengan orang tua
1. Attunement: bermain membangun koneksi antara orang tua dan anak
2. Tubuh: ketika seorang anak mengeksplorasi gerakannya sendiri
3. Objek: bermain melibatkan mainan atau apapun
benda lain
4. Sosial: bermain melibatkan orang lain dengan cara yang membangun koneksi
dengan anak-anak lain, termasuk gulat atau bermain kasar dan jatuh
5. Imajinatif: berpura-pura atau bermain fantasi
6. Narasi: mendongeng atau menceritakan kembali cerita yang sudah dibaca dengan
kata-kata mereka sendiri
7. Transformatif: bermain yang eksperimental, yang menggunakan sesuatu dengan
cara baru atau menemukan pengetahuan baru
SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Manfaat Membersamai Anak Dalam Bermain

• Anak khususnya bayi dan balita sangat membutuhkan kelekatan untuk dapat
dengan mudah melakukan eksplorasi, dan eksperimentasi.
• Selain itu kelekatan dan rasa aman anak dengan orangtua sangatlah krusial
dalam perkembangan emosi, kognitif, social, dan fisik dalam di tahun awal
tahap tumbuh kembang anak.

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Manfaat Membersamai Anak Dalam Bermain
• Anak dapat mengunakan wadah bermain bersama orangtua untuk melatih
komunikasi dan relationship, selain itu juga membantu mereka dalam belajar
menyelesaikan permasalahan.
• Ketika orangtua memberikan dukungan kepada anak dalam bermain secara antusias,
hal ini rupanya sangat banyak membantu perkembangan sosial dan tumbuh
kembang mereka.
• Orangtua yang bisa dengan mudah menyadari kode atau isyarat dari anaknya selama
bermain dapat membantu anak tersebut dalam perkembangannya, juga membantu
mereka dalam mengatur perasaan mereka serta dapat menenangkan diri mereka
sendiri ketika usia mereka bertambah.
SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Manfaat Membersamai Anak Dalam Bermain

• Sebuah penelitian skala besar yang meneliti anak usia 3-4 tahun menemukan
bahwa kualitas dari lingkungan pembelajaran di rumah mencakup
keikutsertaan orangtua dalam bermain bersama anak mereka seperti
bernyanyi, membaca buku bersama, dan bermain menggunakan huruf angka,
dan mainan bentuk-bentukan memiliki efek yang lebih besar terhadap
perkembangan kognitif anak mereka bila dibandingkan dengan status social
ekonomi dan status pekerjaan sang ibu sendiri.

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Apakah yg dimaksud dengan Mampu
Menyadari Kode/Isyarat Anak
Merasa sensitif terhadap isyarat anak-anak meliputi:
• Mampu menilai dengan benar niat dan kemampuan anak
• Membaca jawaban anak dengan benar
• Mengetahui bagaimana dan kapan seorang anak membutuhkan arahan
• Cukup meniru perilaku anak

Mempertahankan sikap yang menyenangkan melibatkan:


• Menunjukkan pendekatan yang antusias untuk bermain
• Tersenyum dan tertawa saat bermain
•Sering melakukan kontak mata
• Berbicara dengan bayi mereka, yaitu menggunakan ‘infantdirected’Pidato (yang
diarahkan ke bayi)
• Membuat gerakan wajah yang menyenangkan

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Kesimpulan
• Bermain bersama anak itu merupakan salah satu cara memenuhi kebutuhan
dasar anak
• Bermain bersama anak tidak hanya memberikan manfaat kepada sang anak
tapi juga kepada orangtuanya
• Hal yang paling penting dalam bermain bersama anak tidaklah tergantung
dari jenis maupun bagus atau tidaknya permainan tersebut namun seberapa
besar peran orangtua dalam membersamai permainan anak tersebut

SEVITA NURIL
FIRDAUSI
Referensi
• Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: Grasindo.
• Smith, Peter K And Pellegrini, Antony. “Learning Through Play”. Minessta: Goldsmiths, University of London, United Kingdom University of Minnesota, USA
(Published online September 12, 2008).
• Wall G. Mothers’ experiences with intensive parenting and brain development discourse. Women’s Studies Int Forum 2010;33(3):253-63.
• Ainsworth MD, Blehar MC, Waters E et al. Patterns of attachment: a psychological study of the strange situation. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum; 1978. 3.
• Baron-Cohen S. Autism and symbolic play. Brit J Dev Psychol 1987;5(2):139-48. 4. Sylva K, Melhuish E, Sammons P, et al. The Effective Provision of Pre-School
Education (EPPE) project: findings from the early primary years. Sure Start; 2004. Available from: http:// www.education.gov.uk/childrenandyoungpeople/
earlylearningandchildcare/evidence/a0068162/ effective-provision-of-pre-school-education-eppe 5.
• Grigsby-Toussaint DS, Chi SH, Fiese BH. Where they live, how they play: neighbourhood greenness and outdoor physical activity among preschoolers. Int J Health
Geogr 2011;10:doi: 10.1186/1476-072X10-66. 6.
• Murray L, Fiori-Cowley A, Hooper R, et al. The impact of postnatal depression and associated adversity on early mother-infant interactions and later infant outcome.
Child Dev 1996;67(5):2512-26. 7.
• Glass N. Sure Start: the development of an early intervention programme for young children in the United Kingdom. Child Soc 1999;13(4):257-64. 8.
• Allen G. Early intervention: the next steps. London: The Early Intervention Review Team; 2011. Available from: http://dwp.gov.uk/docs/early-interventionnext-
steps.pdf 9.
• Field F. The foundation years: preventing poor children becoming poor adults. The report of the Independent Review on Poverty and Life Chances. London:
Independent Review on Poverty and Life Chances; 2010. Available from: http://povertyreview. independent.gov.uk/final_report.aspx

SEVITA NURIL
FIRDAUSI

Anda mungkin juga menyukai