Anda di halaman 1dari 15

Proses Konvergensi Standar Akuntansi ke IFRS

1. Proses konvergensi sebenarnya telah dimulai


sejak tahun 1994, sejak itu PSAK sudah
mengadopsi standar akuntansi internasional
(International Accounting Standard)
2. Namun demikian disamping mengadopsi standar
akuntansi internasional, IAI juga membuat
standar yang memenuhi kebutuhan khusus
praktek akuntansi di Indonesia, misalnya:
- standar akuntansi keuangan syariah
- standar akuntansi keuangan untuk usaha kecil
dan menengah
MANFAAT KONVERGENSI, a l:
1. Meningkatkan kualitas SAK
2. Mengurangi biaya pembuatan / penetapan SAK
3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan lap keu
4. Meningkatkan komparabilitas (daya banding) laporan
keuangan
5. Meningkatkan transparansi laporan keuangan
6. Menurunkan biaya modal dg membuka peluang
menghimpun dana dari pasar modal
7. Meningkatkan efisiensi penyusunan lap keuangan

Dg kata lain dapat disimpulkan bahwa penggunaan IFRS


sebagai SAK di Indonesia mempunyai banyak manfaat.
IFRS adalah Standar Akuntansi berbasis prinsip
(Principles Base) yang bermanfaat:

1. Meningkatkan daya banding laporan keuangan


2. Memberikan informasi berkualitas di pasar modal
internasional
3. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dg
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan
keuangan
4. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analis keuangan bagi para
analis; dan
5. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practice”

3
PSAK – SFAS - IFRS
• Sejak 1994 IAI (sekarang ada IAPI) secara gradual
mengubah rujukan penerbitan standar akuntansi dari
standar US ke standar IAS
• Sebelum terjadi penyempurnaan besar-besaran atas
proyek IASB mulai 2001, sebagian IAS sudah diadopsi di
Indonesia
• Per 1 Oktober 1994 terdapat 35 Standar Akuntansi
(PSAK)
• Per 1 Sept 2007 terdapat 59 PSAK ( No 1 – 59), ditambah
6 PSAK (Syariah, yaitu PSAK No 101 -106) dibandingkan
hanya ada 42 standar IAS/IFRS
• Per 1 Sept 2007 terdapat 7 ISAK (No 01 – 07)

4
Beberapa PSAK yang sudah mendasarkan IFRS

1) PSAK 13 (REVISI 2007): Properti Investasi


2) PSAK 16 (revisi 2007): Aktiva Tetap
3) PSAK 30 (revisi 2007): Sewa
4) PSAK 50 (revisi 2007): Instrumen Keuangan:
Penyajian dan Pengungkapan dan
5) PSAK 55 (revisi 2007) Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran

• Ke lima PSAK tersebut sudah ada dalam Buku


SAK 2007

5
Kajian PWC (Januari 05) dengan
membandingkan 91 subyek IFRS dan PSAK
Sama Tidak sama Sama dg Total
perkecualian

∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

Definisi 3 27.3 6 54.5 2 18.2 11 100


Pengakuan 19 61.3 7 22.6 5 16.1 31 100
Pengukuran 7 35 10 50 3 15 20 100
Penyajian 10 50 8 40 2 10 20 100
Pengungkapan 4 44.4 5 55.6 0 0.0 9 100

6
Rencana Convergence
• Proses Adopsi (2007 – 2010)
- 2007 : 8 Standar
- 2008 : 13 Standar
- 2009 : 8 Standar
- 2010 : 7 Standar
• Penyusunan dan Implementasi 2011
• Implementasi 2012 (khususnya untuk perusahaan
dengan akuntabilitas publik)

7
Tujuan Standar Akuntansi Internasional

• Untuk menentukan basis penyajian laporan


keuangan yang bertujuan umum untuk
menjamin daya banding dengan entitas yang
bersangkutan pada tahun sebelumnya dan
dengan entitas lain
• Lingkup: semua laporan keuangan bertujuan
umum dengan mendasarkan pada IFRS

8
Kondisi Konvergensi IFRS s d awal 2012
PSAK No Keterangan Judul
1 PSAK 01 Revisi 2009 Penyajian Laporan Keuangan
2 PSAK 02 Revisi 2009 Laporan Arus Kas

3 . PSAK 03 Revisi 2010 Laporan Keuangan Interim

4 PSAK 04 Revisi 2009 Laporan Keuangan Kosolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

5 PSAK 05 Revisi 2009 Segmen Operasi


6 PSAK 07 Revisi 2010 Pengungkapan pihak-pihak Berelasi
7 PSAK 08 Revisi 2010 Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
8 PSAK 10 Revisi 2010 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
9 PSAK 12 Revisi 2009 Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
10 PSAK 13 Nop 2011 Properti Investasi
11 PSAK 15 Revisi 2009 Investasi pada Entitas Asosiasi
12 PSAK 16 Nop 2011 Aktiva Tetap
13 PSAK 18 Revisi 2010 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
14 PSAK 19 Revisi 2010 Aset Tak Berwujud
15 PSAK 22 Revisi 2010 Kombinasi Bisnis
16 PSAK 23 Revisi 2010 Pendapatan
9
17 PSAK 24 Revisi 2010 Imbalan Kerja
Kondisi Konvergensi IFRS s d awal 2012 (continued)
No Urt PSAK No Keterangan Judul
19 PSAK 26 Des 2011 Biaya Pinjaman
20 PSAK 28 Revisi 2011 Asuransi Kontrak Asuransi Kerugian
.21 PSAK 30 Nop 2011 Sewa
22 PSAK 33 Revisi 2011 Aktivitas Pengupasan lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
pada Pertambangan Umum
23 PSAK 34 Revisi 2010 Kontrak Konstruksi
24 PSAK 36 Revisi 2011 Asuransi Kontrak Asuransi Jiwa
25 PSAK 45 Revisi 2011 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
26 PSAK 46 Revisi 2010 Pajak Penghasilan
27 PSAK 48 Revisi 2009 Penurunan Nilai Aset
28 PSAK 50 Revisi 2010 Instrumen Keuangan Penyajian
29 PSAK 53 Revisi 2010 Pembayaran Berbasis Saham
30 PSAK 56 Revisi 2011 Laba Per Saham
31 PSAK 57 Revisi 2009 Provisi, Liabilitas kontijensi, dan Aset Kontinjensi
32 PSAK 58 Revisi 2009 Aset Tidak Lancar yg Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yg Dihentikan
33 PSAK 60 Nop 2010 Instrumen keuangan Pengungkapan
34 PSAK 61 Nop 2010 Akuntansi Hibah Pemerintah dan pengungkapan Bantuan Pemerintah
35 PSAK 62 Juni 2010 Kontrak Asuransi
36 PSAK 63 April 2011 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 10
Kondisi Konvergensi IFRS s d awal 2012 (continued)
NoUr PSAK No Keterangan Judul
37 PSAK 64 Mei 2011 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan SD Mineral
38 ISAK 07 Revisi 2009 Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
39 . ISAK 09 Des 2009 Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi Restorasi & Liabilitas Serupa
40 ISAK 10 Des 2009 Program Loyalitas Pelanggan
41 ISAK 11 Des 2009 Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
42 ISAK 12 Des 2009 Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter Oleh Venturer
43 ISAK 13 Mar 2010 Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha Luar Negeri
44 ISAK 14 Feb 2010 Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web
45 ISAK 15 Okt 2010 PSAK24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Min. dan Interaksinya
46 ISAK 16 Feb 2011 Perjanjian Koperasi Jasa
47 ISAK 17 Nop 2010 Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
48 ISAK 18 Nop 2010 Bantuan Pemerintah –Tidak Berelasi Spesifik dg Aktivitas Operasi
49 ISAK 19 April 2011 Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dlm PSAK 63 Pelap Keu dan Ek. Hiperinflasi
50 ISAK 20 Des 2010 Pajak Penghasilan – Perub dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham
51 ISAK 21 Mei 2011 Perjanjian Konstruksi Real Estat
52 ISAK 22 Feb 2011 Perjanjian Konsesi Jasa Pengungkapan
53 ISAK 23 Jun 2011 Sewa Operasi - Insentif
54 ISAK 24 Jun 2011 Operasi Substansi Bbrp Transaksi yg Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
11
Kondisi Konvergensi IFRS s d awal 2012 (continued)
No Urt PSAK No Keterangan Judul
55 ISAK 25 Nop 2011 Hak Atas Tanah

56 ISAK 26 Des 2011 Penilaian Utang Derevatif Melekat


57 PPSAK 02, Des 2009
. 03, 04, 05
58 PPSAK 06 Feb 2011 Pencabutan PSAK 21, ISAK 1, ISAK 2, & ISAK 3
59 PPSAK 07 Agust 2011 Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
60 PPSAK 08 April 2011 Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi
61 PPSAK 09 Des 2011 Pencabutan ISAK 5:Interpretai atas Paragraf 14 PSAK 50 (1998) ttg
Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok
Tersedia untuk Dijual
62 PPSAK 10 Des 2011 Pencabutan PSAK 51:Akuntansi Kuasi - Reorganisasi
63 PPSAK 11 Jun 2011 Pencabutan PSAK 39:Auntansi Kerjasama Operasi

12
Penyajian wajar dan ketaatan dengan IFRS

• Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar


posisi keuangan, kinerja keuangan, dan aliran kas
entitas
• Penyajian wajar tersebut memerlukan representasi
yang tepat atas pengaruh transaksi, peristiwa lain,
dan kondisi sesuai dengan definisi serta kriteria
pengakuan untuk aset, income, dan biaya yang
ditetapkan dalam rerangka kerja.

13
YAYASAN IASAC Gambar Struktur IASAC yang Baru
19 Trustees (the International Accounting Standards
menunjuk, Advisory Council)
mengawasi,
mencari Dana

DEAN 12 FULL TIME DAN 2 PART TIME


Menetapkan agenda tehnis, mengesahkan standar,
exposure draft, dan interpretasi

STANDARD ADVISORY
COUNCIL
49 anggota
INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING
ADVISORY GROUPS INTERPRETATIONS COMMITTEE 12 Anggota
Untuk Proyek Agenda Utama

14
Telkom mulai Tahun 2011 telah berkiblat ke IFRS

Alasan adopsi karena Telkom tercatat di berbagai Bursa: ISE, New York
SE, London SE, dan Tokyo SE
• Telkom mendahului setahun lebih awal, yaitu penerapan full
adoption IFRS di tahun 2011 dan akan berlaku efektif tahun 2012.
Bahkan kick off nya sejak 10 April 2010. (Cat: DSAK mengharuskan
th 2012).
• Penyiapan SDM sudah dilakukan sebelum tahun 2008 dengan
merekruk tenaga muda sekitar 50 orang untuk diberi training dan
pembelajaran baik di DN maupun di LN
• Penerapan dg Full Adoption, bukan secara bertahap. IFRS Indonesia
adalah IFRS yg dikonvergensikan dg SAK Indonesia
• Konsekuensinya untuk Laporan keuangan tahun 2011 masih ada 2
Laporan keuangan: versi IFRS Murni Vs Versi IFRS Konvergensi.
• Dg penerapan lebih awal diharapkan menjadi kiblat penerapan IFRS
di Indonesia (leading player) khususnya bagi BUMN

15

Anda mungkin juga menyukai