Anda di halaman 1dari 33

SISTEM

PERNAFASAN

RANNY SEPTIANI, S.ST.,M.KEB.


PERNAPASAN
Kelangsungan hidup manusia bergantung pada kemampuan oksigen (O2) untuk
mencapai sel-sel tubuh dan karbondioksida (CO2) dikeluarkan dari sel

SUARA NAFAS
Dengan menggunakan stetoskop, suara nafas normal dapat didengar di hampir seluruh
bagian dinding toraks. Pasien diinstruksikan untuk bernafas dalam dan mengeluarkannya
melalui mulut (jangan melalui hidung karena aliran suara di nasofaring akan
menghasilkan suara yang mengganggu). Suara ekspirasi dihasilkan oleh aliran udara
yang berjalan di saluran nafas. Sedangkan, suara inspirasi dihasilkan di perifer paru
tempat alveoli berada
Suara Nafas
 Suara nafas vesikular merupakan suara yang pada saat inspirasi lebih kuat dan
panjang dibanding ekspirasi, dan tidak ada gap diantara keduanya.
 Suara nafas bronkial dihasilkan oleh turbulensi di saluran nafas tanpa disaring
oleh alveoli. Terdengar sebagai suara seperti tiupan yang bergema. Suara ini
lebih kuat dan panjang saat ekspirasi, dan mempunyai gap antara inspirasi
dan ekspirasi. Pada orang normal, suara bronkial juga dapat didengar yaitu di
toraks atas dimana pertemuan antara trakea dan bronkus.
 Wheezing atau mengi terjadi akibat adanya penyempitan saluran nafas yang
berat sehingga terjadi osilasi pada saluran nafas yang terus menerus dan
mengeluarkan suara seperti musik atau siulan. Dapat terjadi baik saat inspirasi
atau ekspirasi atau keduanya, tetapi lebih kuat terdengar pada ekspirasi
dikarenakan saluran nafas akan lebih lebar saat inspirasi dan menyempit saat
ekspirasi. c/ Mengi yang bernada tinggi (pada asma). Mengi dapat dibedakan
dengan stridor yang akan lebih keras di trakea dan selalu terjadi saat inspirasi
 Dengan menggunakan stetoskop, suara nafas normal dapat
didengar di hampir seluruh bagian dinding toraks. Pasien
diinstruksikan untuk bernafas dalam dan mengeluarkannya melalui
mulut (jangan melalui hidung karena aliran suara di nasofaring
akan menghasilkan suara yang mengganggu). Suara ekspirasi
dihasilkan oleh aliran udara yang berjalan di saluran nafas.
Sedangkan, suara inspirasi dihasilkan di perifer paru tempat alveoli
berada
 Ronchi (rales) adalah suara tambahan yang dihasilkan oleh aliran
udara melalui saluran nafas yang berisi sekret/eksudat atau akibat
saluran nafas yang menyempit atau oleh edema saluran nafas.
Ada dua jenis ronchi yaitu basah dan kering.
Ronchi basah
 Ronchi basah adalah suara tambahan disamping suara nafas,
yaitu adanya bunyi gelembung udara yang melewati cairan
(gurgling atau bubling) terutama pada fase inspirasi. Ronchi basah
disebabakan oleh adanya eksudat atau cairan dalam bronkiolus
atau alveoli dan bisa juga pada bronkus dan trakea.
Ronchi kering
 Ronchi kering merupakan istilah lain yang digunakan menjelaskan
mengi; yang telah dijelaskan di atas.
 Pleural friction rub (suara gesekan pleura) adalah suara yang
terjadi akibat dari gesekan antara pleura parietal dengan
pleura viseral yang mengalami inflamasi. Suara akan terdengar
jelas pada akhir inspirasi dan awal ekspirasi. Suara ini biasa
muncul pada pneumoni, vaskulitis pulmonal, juga pada emboli
pulmonal.
 The whispered voice (suara berbisik) bukan merupakan suara
tambahan, tetapi merupakan cara bantu pemeriksaan pada
keadaan yang tidak memungkinkan untuk melakukan
pemeriksaan suara nafas secara baik, misalnya keadaan nyeri
dada bila bernafas atau keadaan keletihan. Di sini pasien
diminta mengucapkan kata 77 (tujuh puluh tujuh) secara
berbisik sementara pemeriksa mendengarkan dengan
stetoskop. Jika ada infiltrat maka suara berbisik tersebut akan
terdengar jelas dan disebut bronchial whispered positif.
Suara Nafas
Faktor yang mempengaruhi Karakter
Pernapasan
 Olahraga
 Nyeri Akut
 Merokok
 Anemia
Penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah pembawa O2
dalam darah,individu
 Posisi Tubuh
Frekuensi Pernapasan rata-rata
normal
 Usia Frekuensi
 Bayi baru lahir 35-40
 Bayi (6 bln) 30-50
 Todler 25-32
 Anak-anak 30-20
 Remaja 16-19
 Dewasa 12-20
Prosedur mengkaji Pernapasan

 Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi karakter


pernapasan
 Jika klien sedang aktif,tunggu 5 sampai 10 menit
 Pastikan klien dalam posisi nyaman
 Siapkan peralatan dan bahan:Jam tangan dengan
detik,pena,dan lembar pencatatan
 Pastikan dada klien dapat di lihat
lanjutan

 Observasi siklus pernapasan komplit (satu inspirasi dan


satu ekspirasi)
 Jika irama teratur pada orang dewasa,hitung jumlah
pernapasan dalam 30 detik dan kalikan 2.Pada bayi
dan anak kecil,hitung pernapasan satu menit penuh
 Pada orang dewasa jika irama tidak teratur hitung
dalam 60 detik
 Catat kedalaman,irama dan siklus pernapasan
Gangguan dalam pola Pernapasan

 Bradipnea : Frekuensi bernapas teratur namun


lambat secara tidak normal
 Takipnea : napas teratur namun cepat secara tidak
normal
 Hiperpnea : napas sulit,peningkatan
kedalaman,peningkatan frekuensi,secara normal
terjadi setelah olahraga
 Apnea : Napas berhenti untuk beberapa detik
 Hiperventilasi : Frekuensi dan kedalaman pernapasan meningkat
 Hipoventilasi : Frekuensi abnormal dalam kecepatan dan
kedalaman,ventilasi depresi
 Cheynestoke : Frekuensi dan kedalaman tidak teratur,di tandai
dengan periode apnea dan hiperventilasi yang berubah-ubah
 Kussmaul: Pernapasan dalam secara tidak normal dan frekuensi
meningkat
 Biot : Pernapasan dangkal secara tidak normal untuk dua atau tiga
napas di ikuti periode apnea
TEKANAN DARAH
 Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding
arteri oleh darah yang di dorong dengan tekanan dari
jantung,tekanan sitemik atau arteri darah.Aliran darah
mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan
tekanan,darah mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi
ke daerah yang tekanannya rendah.kontraksi jantung
mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta.
 Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi adalah
tekanan darah sistolik,Pada saat ventrikel relaks,darah yang
tetap dalam arteri menimbulkan tekanan diastolik
Faktor-faktor vaskuler yang
mempengaruhi Tekanan Darah
 Tahanan Perifer
Sirkulasi darah melalui jalur arteri,arteriol,kapiler,venula dan
vena.Arteri dan arteriol dikelilingi oleh otot polos yang
berkontraksi atau relaks untuk mengubah ukuran
lumen,ukuran arteri dan arteriol berubah untuk mengatur
aliran darah bagi kebutuhan jaringan lokal,misalnya,apabila
lebih banyak darah yang dibutuhkan oleh organ utama,arteri
perifer kontriksi.
Volume darah

 Dalam sistem vaskuler normalnya volume darah tetap


konstan,jika volume meningkat,tekanan terhadap
dinding arteri menjadi lebih besar,misalnya penginfusan
yang cepat dan tidak tertkontrol dari cairan intravena
meningkatkan tekanan darah
Viskositas

 Kekentalan darah mempengaruhi kemudahan


aliran darah melewati pembuluh yang
kecil.Apabila hematokrit meningkat dan aliran
darah lambat,tekanan darah arteri naik,jantung
harus berkontraksi lebih kuat lagi untuk
mengalirkan darah yang kental melewati sistem
sirkulasi.
Elastisitas

menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih


besar pada aliran darah akibatnya bila ventrikel kiri
mengejeksi volume sekuncup,pembuluh tidak lagi
memberi tekanan,volume darah yang di berikan
didorong melewati dinding arteri yang kaku dan
tekanan sistemik meningkat.
Tekanan darah normal rata-rata
 Bayi baru lahir : 40 (rerata)
 1 bulan : 85/45
 1 tahun : 95/65
 6 tahun : 105/65
 10-13 tahun : 110/65
 14-17 tahun : 120/75
 Dewasa tengah : 120/80
 Lansia : 140/90
Pengukuran tekanan darah

Alat yang dibutuhkan


 Sfigmomanometer
 Stetoskop
 Jam pengukur waktu
Stetoskop
Sphygmomanometer

 Pengukuran tekanan darah manual terbagi 2


yaitu sphygmomanometer merkuri dan aneroid.
Meskipun sphygmomanometer merkuri yang lebih akurat,
tetapi ada faktor yang kurang baik yaitu efek racun dari
tumpahan merkuri. Oleh karena itu, sebagian besar
perangkat tekanan darah sekarang
adalah sphygmomanometer aneroid. Untuk keduanya
penting untuk kalibrasi tiap 6 bulan.
Lanjutan...

Manset tersedia dalam berbagai ukuran, dan


penggunaan manset yang proporsional sangat
penting. Pengukuran dengan manset yang tidak
tepat, misalnya terlalu kecil dapat mengakibatkan
tekanan sistolik yang didapat akan terlalu tinggi
dari yang sebenar.
Posisi Pengukuran Tekanan Darah
 Pasien harus tetap dalam posisi duduk selama setidaknya 5 menit.
Selama ini mereka harus nyaman dan santai di kursi dengan
punggung bersandar, kaki harus nyaman dan menapak ke lantai
dan lengan harus didukung (dapat menggunakan meja) dengan
nyaman pada setentang jantung
 Tekanan darah dapat turun ataupun naik jika lengan berada di
atas atau dibawah jantung.
 Saat pengukuran tekanan darah, baik pasien maupun pemeriksa
dilarang berbicara berbicara.
 Pemeriksa juga harus memastikan bahwa
angka sphygmomanometer dapat terlihat, dan posisi pemeriksa
juga harus nyaman.
Manset kemudian dipasang dengan pipa sejajar dengan
arteri brakialis. Sebaiknya, pasien tidak menggunakan
pakaian dengan lengan yang ketat. Menggulung lengan
pakaian akan menghasilkan efek tourniquet yang
menghambat aliran darah, sehingga memalsukan hasil
pengukuran. Jika memungkinkan, ujung bawah manset
harus 2-3 cm di atas fossa antecubital untuk
meminimalkan kebisingan buatan oleh stetoskop yang
bergesekan dengan manset.
Cara pengukuran pada posisi
berbaring
 Posisi klien berbaring,pasanglah manset
sfigmomanometer pada lengan atas klien
 carilah dengan palpasi denyut arteri brakhialis pada
fosa cubiti dan denyut arteri. Radialis pada
pergelangan lengan bawah
 Selanjutnya, stetoskop ditempatkan ringan di atas arteri
brakialis. Jika stetoskop ditekan terlalu tegas, dapat
menyebabkan turbulensi dan hilangnya suara, sehingga
mengurangi tekanan diastolik.
 Lakukan pengukuran dengan cara auskultasi,naikkan
tekanan darah dengan memompakan sejumlah udara ke
dalam manset sambil meraba a.radialis,setelah tidak
teraba denyut radialis,tambahkan sejumlah
tekanan(setara dengan 30 mmHg) ke dalam manset lalu
letakkan stetoskop di atas a.brakhialis.Turunkan tekanan
di dalam manset secara perlahan Selanjutnya perlahan
kempiskan manset (sekitar 23 mmHg per detak jantung),
Catat pengukuran dari sphygmomanometer di mana
suara pertama muncul, ini merupakan tekanan darah
sistolik pasien.
 sampai terdengar denyut pertama pada stetoskop,maka
nilai sistol tekanan darah sudah anda dapatkan,lanjutkan
penurunan tekanan dalam manset sampai tidak
terdengar lagi denyutan,dengan demikian nilai diastol
sudah anda dapatkan
 Sambil melihat ke ukuran sphygmomanometer, terus perlahan-lahan kempiskan
manset. Catat pengukuran dari sphygmomanometer ketika Korotkoff fase V
dimulai, ini merupakan tekanan darah diastolik pasien. Jika ada 10 mmHg atau
lebih perbedaan antara Korotkoff fase IV dan V maka tekanan di fase IV harus
dicatat sebagai tekanan darah diastolik. Hal ini dapat terjadi dalam kasus-kasus
output jantung tinggi atau vasodilatasi perifer, anak di bawah 13 tahun, atau
wanita hamil. Setelah suara Korotkoff terakhir yang didengar, terus kempiskan
manset selama 10 mmHg untuk memastikan bahwa tidak ada lagi suara
terdengar. Kemudian kempiskan manset secara total dan berikan pasien waktu
untuk beristirahat.
 Tunggu minimal 30 detik dan ulangi 3 langkah sebelumnya untuk mendapatkan
pengukuran tekanan darah kedua. Jika pengukuran memiliki perbedaan lebih
dari 5 mmHg, maka pengukuran harus terus dilakukan sampai didapat 2 kali
berturut-turut pengukuran yang stabil. Rata-rata dari 2 pengukuran stabil harus
dicatat sebagai tekanan darah pasien.
 Kemudian tunggu 1-2 menit lagi dan ulangi langkah 4 sampai 10 untuk mengukur
tekanan darah pada lengan yang berlawanan. Jika terdapat perbedaan
pengukuran antara 2 lengan, maka lengan dengan pengukuran tertinggi yang
dipakai.
 Dalam pencatatan hasil, pencatatan tidak hanya pada tekanan yang didapat
saja, tetapi juga yang lengan yang digunakan, posisi lengan, dan ukuran manset.
Bunyi-bunyi Korotkoff

 K 1 : adalah bunyi yang terdengar pertama kali di atas arteri saat


manset dikempeskan,sifatnya lemah ,nadanya agak tinggi
terdengar.
 K II : adalah bunyi sepaerti K I yang disertai bising
 K III : bunyinya kering dan ketukannya lebih sering
 K IV : saat pertama kali bunyi jelas melemah/ bernada rendah
jika manset di kempeskan terus.,bunyi ini adalah tekanan diastolik
pada bayi dan anak-anak
 K V : tidak ada bunyi, pada remaja dan dewasa,bunyi ini
bersamaan dengan keadaan diastolik
American Heart Association 1987
merekomendasikan
dua angka pengukuran tekanan darah: nilai pada
manometer di mana bunyi pertama terdengar untuk
sistolik dan nilai pada manometer d mana bunyi kelima
terdengar untuk diastolik,Beberapa institusi
merekomendasikan nilai di mana bunyi keempat
terdengar baik,khususnya pada klien dengan
hipertensi.Angka tersebut dipisahkan dengan garis miring
(mis: 120/80 atau 120/100/80)

Anda mungkin juga menyukai