Anda di halaman 1dari 37

Operasi dan

Pemeliharaan
BAB 1
PENDAHULUAN
 Kegiatan O & P ini bertujuan untuk keberlanjutan
pelayanan dan pelestarian asset yang telah
dibangun oleh masyarakat. Dalam program
SPBM-USRI prasaraa dan sarana yang dibangun
adalah IPAL Komunal dengan sistem perpipaan
atau kombinasi IPAL Komunal dengan sistem
perpipaan dan MCK umum.
 Agar pelaksanaan operasional dan pemeliharaan
dapat berjalan lancar, maka diperlukan organisasi
untuk mengelola sarana sanitasi setelah masa
pelaksanaan konstruksi. Organisasi ini harus
beranggotakan masyarakat pengguna prasarana
dan sarana sanitasi yang dibangun.
1.1. Organisasi Kelompok Pemanfaat dan pemeliharaan (KPP)
Kelompok Pemanfaat dan Pemeliharaan (KPP) adalah organisasi warga
masyarakat selaku pengguna / pemanfaat sarana sanitasi yang dibangun oleh
masyarakat. Secara umum tugas pokok KPP adalah sebagai berikut :
 Menyusun rencana kerja, mekanisme operasional dan pemeliharaan sarana
sanitasi (IPAL Komunal dengan sistem perpipaan)
 Mengumpulkan dan mengelola dana untuk biaya operasional dan
pemeliharaan yang diperoleh dari iuran anggota dan pihak-pihak lain
 Mengoperasikan dan memelihara sarana sanitasi (IPAL Komunal dengan
sistem perpipaan)
 Meningkatkan mutu pelayanan dan jumlah pengguna/pemanfaat.
 Melakukan kampanye kesehatan
CONTOH BAGAN ORGANISASI KPP
Tugas pokok masing-masing seksi, sebagai berikut :
1) Seksi Usaha Dana :
 Merencanakan tentang besarnya iuran anggota
 Mengumpulkan iuran anggota
 Mencari sumber dana diluar iuran warga pemanfaat
 Membukukan uang yang masuk dan yang keluar
 Membuat laporan keuangan secara rutin

2) Seksi Operasi:
• Mengoperasikan sarana sanitasi
• Mengontrol semua bak kontrol dan perpipaan secara rutin
• Meningkatkan mutu pelayanan
• Melakukan pengujian sampel air limbah outlet
3) Seksi Penyuluhan dan Pemeliharaan
• Melakukan penyuluhan tentang pengoperasian dan
pemeliharaan sarana sanitasi
• Mengembangkan sarana sanitasi yang sudah terbangun
• Melakukan pemeliharaan terhadap sarana sanitasi
terbangun / melakukan perbaikan apabila ada kerusakan
• Melakukan penyedotan lumpur tinja secara berkala (2-3
tahun sekali)

4) Seksi Kesehatan
• Melakukan kampanye tentang kesehatan rumah tangga
dan lingkungan.
BAB 2
ASPEK OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Secara umum, aspek yang perlu diperhatikan dalam pelestarian adalah
pengelolaan sarana sanitasi, penyuluhan, pedoman pemeliharaan dan
pendanaan.

2.1. Pengelolaan
Pengelolaan sarana sanitasi perlu memerhatikan beberapa hal :
 Kinerja prasarana yang dikelola
 Jumlah prasarana dan sarana yang tersedia
 Jumlah prasarana dan sarana yang digunakan target/sasaran perencanaan
 Standar prosedur operasional dan pemeliharaan
 Standar kriteria teknis prasarana dan sarana
 Rencana pengembangan sarana di masa datang.
Untuk mencapai keberhasilan pengelolaan,
badan pengelola harus melakukan langkah-
langkah berikut :
 Melakukan pemantauan rutin untuk memngetahui
kondisi prasarana dan sarana
 Mengetahui kerusakan sedini mungkin agar dapat
disusun rencana perawatan dan pemeliharaan yang baik
 Melakukan rehabilitasi tepat waktu
 Melakukan evaluasi kinerja pelayanan secara berkala
 Melakukan pengelolaan sesuai standar operasional
prosedur.
2.2. Penyuluhan

 Dari hal-hal diatas, kelompok pemanfaat dan pemelihara


(KPP) diharapkan mampu menindaklanjuti operasi dan
pemeliharaan melalui penyuluhan kepada masyarakat secara
rutin dan berkelanjutan agar masyarakat ikut berperan aktif
melakukan oprasi dan pemeliharaan sarana sanitasi yang
mereka bangun sendiri.
 Dalam pelaksanaan pelestarian prasarana dan sarana,
diharapkan pemerintah kabupaten/kota dapat berperan aktif
memberikan dukungan teknis kepada masyarakat agar mereka
mampu mengoperasikan dan memanfaatkan prasarana dan
sarana yang ada.
2.3. Pedoman
 KPP perlu menyusun pedoman, yang akan menjadi acuan dalam
melakukan kegiatannya. Selain pedoman untuk operasional kegiatan, juga
diperlukan aturan untuk organisasi KPP itu sendiri (Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga), yang di dalamnya mengatur hak-hak dan
kewajiban anggota serta pengurusnya. Kriteria menjadi anggota dan
pengurus KPP, lama periode kepengurusan dan mekanisme pemilihannya,
musyawarah berkala untuk pertanggungjawaban pengurus, dan sebagainya.

 Pedoman ini disusun oleh pengurus KPP bersama anggota KPP,


dimusyawarahkan bersama dan setelah dicapai mufakat disahkan oleh
kepala lurah.
2.4.Pendanaan
a. Dari Masyarakat
 Sumber dana berasal dari warga anggota KPP, berupa iuran yang dihitung
berdasarkan kesepakatan bersama akan kebutuhan operasional dan
pemeliharaan serta rencana pengembangan sarana di masa datang.

 Sesuai dengan tipe dan jenis sarana sanitasi dapat disusun mekanisme
pendanaan pengelolaannya. Pendanaan untuk jenis sarana sanitasi IPAL
Komunal dengan system perpipaan dapat dilakukan dengan mekanisme
penarikan iuran dari masing-masing anggota masyarakat pengguna sarana
sanitasi tersebut, sedangkan untuk jenis sarana sanitasi, kombinasi IPAL
Komunal dengan sistem perpipaan dan MCK umum, mekanisme pendanaan
dapat dilakukan melalui penarikan iuran pengguna dan melalui penggunaan
tarif kepada pengguna MCK umum tersebut.
b.Bantuan Pemerintah Daerah
 Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan kepada organisasi-organisasi
KPP yang bersumber dari APBD yang sudah dituangkan dalam peraturan
kampung, dimana hal ini disesuaikan dengan kemampuan daerah masing-
masing.

c. Bantuan dari pihak lain yang tidak mengikat


 Pengurus KPP dapat mencari sumber dana dari Ormas, LSM, Orsospol,
Perusahaan Swasta, atau yayasan selama bantuan ini tidak bersifat mengikat.

d.Usaha lain yang sesuai dengan peraturan yang ada


BAB 3
TATA CARA PENGOPERASIAN DAN
PEMELIHARAAN

3.1. Sarana sanitasi dalam SPBM terdiri dari 2 (dua)


pilihan :

1. Sistem Pengolahan Air Limbah Komunal

2. Kombinasi Sistem Pengolahan Air Limbah


Komunal dan MCK umum
3.2. Bangunan IPAL
3.3. Sumber - Sumber Air Limbah
Air limbah berasal dari WC, kamar mandi,
tempat cuci, dan dapur.

kamar mandi dan tempat cuci dapur kamar mandi


3.4. Bangunan Pelengkap
3.4.1. Bangunan Pelengkap Pada Sistem Jaringan

Bak perangkap lemak (Grease trap)


 Bak kontrol
3.5. Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK

 Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK oleh Pengguna

Jangan memasukkan benda padat Buang sampah di tempat yang disediakan


karena akan menyumbat saluran

Hindari pemakaian sabun yang Jangan membuang bahan kimia


berlebihan karena akan mematikan bakteri
Gunakan sabun cuci sehemat mungkin Jangan mencorat-coret dinding Kamar
Mandi, WC, maupun tempat cuci

•Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK Oleh Operator

Bersihkan teras luar memakai Bersihkan gayung dengan sabut atau sikat
pel setiap hari (gunakan tiap hari
pembersih jika sangat kotor)
Bersihkan saringan di lantai WC/KM dari Selalu sediakan tong sampah dan kosongkan
kotoran padat/sampah tempat sampah setiap hari

Bersihkan lantai dan dinding Km / WC


menggunakan sikat setiap hari (gunakan Bersihkan kloset menggunakan sikat
bahan pembersih jika sangat kotor saja) kloset setiap hari
Kuraslah bak dengan sikat setiap hari Bersihkan taman dengan sapu setiap
(gunakan bahan pembersih jika sangat hari, & rapikan tanaman dan rumput 1
kotor saja) minggu sekali

Kuras dan bersihkan tangki/tandon air Bersihkan langit-langit Km/WC dari


(jika ada) dari lumut dan kotoran air 1 sarang laba-laba 1 bulan sekali
minggu sekali
Periksa bak kontrol pada MCK Buang limbah padat dan kotoran
yang mengapung agar tidak terjadi
penyumbatan
3.6. PERPIPAAN
 Pengoperasian dan Pemeliharaan Perpipaan oleh Pengguna

Jangan membuang minyak bekas ke


saluran pembuangan dapur karena ketika
Jangan memasukkan limbah padat mengering, lemaknya dapat menyumbat
ke jamban karena akan menyumbat pipa
saluran

Jangan membuang bahan kimia ke Jangan menanam pohon di dekat saluran


saluran karena akan mematikan bakteri pemipaan komunal dan IPAL karena bisa
di pipa merusak pipa
Gunakan secukupnya sabun cuci dan Buanglah limbah cair saja dari kamar
pembersih, baik untuk sistem pengolahan dan mandi dan dapur. Dan beri saringan
penghematan untuk memisahkan limbah padat

 Periksa bak kontrol di rumah setiap 3 hari


Ambil kotoran mengapung dari bak sekali
penangkap lemak setiap 3 hari  Buang limbah padat, pasir/lumpur, dengan
sekali serok/sekop, dikumpulkan dalam tas plastik
Bawa ke tempat pembuangan sampah

•Pengoperasian dan Pemeliharaan Perpipaan Oleh Operator

Periksa setiap bak kontrol pada sistem Buang limbah padat dan kotoran yang
perpipaan 1 minggu sekali mengapung

• Jika tidak ada aliran air dalam bak kontrol, mungkin pipa tersumbat atau rusak
• Hentikan kegiatan di rumah buka pemipaan, minta tukang untuk memperbaiki kerusakan
•Jika ada luapan air dari bak kontrol, mungkin pipa tersumbat
•hentikan kegiatan di rumah, segera perbaiki jika ada kerusakan pipa
sogok dari satu bak kontrol ke bak kontrol lain

Minta tukang untuk memperbaiki


kerusakan secepatnya

Perawatan Saluran Komunal 2 minggu sekali dengan :

Semua tutup bak kontrol dan manhole IPAL


harus bisa dibuka untuk mempermudah
pengoperasian dan pemeliharaan
• Buang limbah padat dan kotoran mengapung dari bak
inlet dengan sekop
• Kumpulkan semua kotoran, masukkan dalam plastik,
dan buang ke tempat sampah.
3.7 IPAL KOMUNAL

 Perawatan IPAL Komunal 2 minggu sekali:


Buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole
dengan cara di bawah ini:

1. Mulailah dari inlet, kemudian 2. Ambil kotoran tepat di bawah manhole


dilanjutkan ke bak-bak berikutnya
3. Gunakan alat T untuk mengumpulkan 4. Keluarkan semua kotoran yang
kotoran tepat di bawah manhole terkumpul sampai tidak ada yang tersisa

Tes Kualitas Air Limbah tiap 6 bulan sekali:

2. Ambil sampel air limbah dari bak


1. Telepon dinas terkait
inlet dan bak outlet, masing-masing 2
liter.
3. Bawalah 2 botol sampel tersebut ke
laboratorium yang di rujuk. Mintalah
pemeriksaan untuk kadar: Ph, BOD5, COD,
TSS, lemak.

•Pengurasan Lumpur IPAL Komunal


1 kali per 2 tahun, pengurasan lumpur dengan truk tinja:

1. Telepon perusahaan jasa pengurasan 2. Buka semua tutup manhole pada IPAL
lumpur tinja
4. Masukkan pipa sedot dari truk tinja
3. Angkat kotoran mengapung dan
sampai ke dasar bak, sedot mulai dari
buang ke tempat sampah
bak pertama

5. Lumpur yang disedot adalah lumpur 6. Hentikan pengurasan jika lumpur sudah
yang berwarna hitam. berwarna coklat
Bab 4 contoh perhitungan biaya pengoperasian dan
pemeliharaan
A. Tabel Contoh Perhitungan Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan IPAL
Komunal dengan Sistem Perpipaan
B. Tabel Contoh Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan kombinasi IPAL
komunal sistem perpipaan dan MCK umum
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan MCK
umum
Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan Unit MCK

No Kebutuhan Keterangan Rp/bulan

1. Upah Operator/penjaga Cleaning service/penjaga 200.000

2. Listrik 250 watt (pompa air dan lampu) 100.000

Sabun dan
4. Peralatan Pembersih 40.000
Pembersih Lantai,dll

5. Perbaikan/Penyusutan Pompa Rp. 180.000/tahun 15.000

6. Lain-lain Serok, lampu, keran, cat dinding, dll 20.000

Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/bulan 375.000

Total Biaya Pengoperasian dan Pemeliharaan/tahun 4.500.000

II. Iuran Pemakaian


Rata-rata per
No Jenis Pemakaian Iuran/pemakaian
KK/hari

Rp. 5000 s/d Rp.


1. Kamar Mandi 1000-2000
10000

Rp. 2500 s/d Rp.


2. WC/Jamban 500-1000
5000
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai