Anda di halaman 1dari 31

 Kimia Int adalah kajian mengenai perubahan-

perubahan dalam inti atom.


Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif
dan transmutasi inti merupakan reaksi inti
 Radiokimia mempelajari penggunaan teknik-teknik
kimia dalam mengkaji zat radioaktif dan pengaruh
kimiawi dari radiasi zat radioaktif tersebut.
 Radioaktvitas adalah fenomena pemancaran partikel
dan atau radiasi elektromagnetik oleh inti yang tidak
stabil secara spontan.
Semua unsur yang memiliki no. atom lebih besar dari 83
adalah radioaktif.
 Peluruhan Radioaktif terjadi melalui pemancaran
partikel dasar secara spontan
Contoh : Polonium-210 meluruh spontan menjadi
Timbal-206 dengan memancarkan sebuah partikel alfa.

 Transmutasi Inti dihasilkan dari pemboman inti oleh


neutron, proton atau inti lain
Contoh : konversi Nitrogen-14 atmosfer menjadi
Karbon-14 dan Hidrogen
Reaksi Inti Reaksi Kimia
 Unsur dapat dirubah dari satu  Tidak menghasilkan unsur baru
bentuk ke bentuk lain  Melibatkan elektron pada kulit
 Melibatkan partikel dalam inti terluar
 Energi yang terlibat besar  Energi yang terlibat kecil
 Kecepatan reaksi tidak  Kecepatan reaksi tergantung
tergantung pada konsentrasi, pada faktor luar seperti
suhu, tekanan, dan katalis konsentrasi, suhu, tekanan, dan
katalis
Nuklida  spesies nuklir (komposisi inti)
Contoh: 6C12, 7N14, 6O18

A
Rumus umum:
Z

Z = Nomor atom
A = Nomor massa = Jumlah proton + neutron
N = Neutron, biasanya tidak ditulis karena N = A - Z
 Isotop kelompok nuklida dengan Z sama, A berbeda
Contoh: 82Pb204, 82Pb206, 82Pb207,82Pb208

 Isobar  kelompok nuklida dengan A sama, Z berbeda


Contoh: 6C14, 7N14, 8O14
 Isoton  kelompok nuklida dengan N sama
Contoh: 1H3, 2He4

 Isomer Nuklir kelompok nuklida dengan A dan Z yang sama


Nuklida ini memiliki sifat kimia yang sama tetapi tingkat
energinya berbeda
Contoh: 51Sb122 g, 51Sb122 m1,51Sb122 m2
 Nuklida stabil  secara alamiah tidak mengalami perubahan A
maupun Z, misal: 1H1, 6C12, 7N14

 Radionuklida alam primer  radionuklida yang terbentuk


secara alamiah dan bersifat radioaktif. Disebut primer karena
waktu paruh panjang sehingga masih bisa ditemukan sampai
sekarang. Contoh: 92U238 dengan waktu paruh=4,5x109 th

 Radionuklida alam sekunder Waktu paruh pendek, tidak


dapat ditemukan di alam, tetapi dapat dibentuk secara kontinu
oleh radionuklida alam primer, misal 90Th234 dengan waktu paruh
24 hari.
 Radionuklida alam terinduksi  Misal 6C14 yang
dibentuk karena interaksi sinar kosmik dan nuklida 7N14
di atmosfir.

 Radionuklida buatan  merupakan radionuklida yang


terbentuk tidak secara alamiah, tetapi hasil sintesis.
Partikel Dasar yang umumnya terlibat dalam Reaksi Inti :

Partkel Dasar Massa relatf Muatan Simbol Jenis


Alfa 4 +2 , 2He4 Partikel
Negatron 0 -1 -, -1e0 Partikel
(beta)
Positron 0 +1 +, +1e0 Partikel
Gamma 0 0 0 Gelombang
0
elektromagnet
Proton 1 +1 1p1, 1H1 Partikel
Netron 1 0 n1
0 Partikel
Kestabilan inti tidak dapat diramalkan dengan suatu aturan. Namun, ada
beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti
yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu :
Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabill
Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap
atau jumlah neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai
jumlah proton dan neutron ganjil
Bilangan Sakti (Magic Numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti
umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif
Bilangan tersebut adalah :
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 80, dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50, dan 82
Pengaruh bilangan ini untuk stabilitas inti sama dengan banyaknya
elektron untuk gas mulia yang sangat stabil
Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton
 Grafik antara banyaknya
neutron versus banyaknya
proton dalam berbagai isotop
yang disebut pita kestabilan
menunjukkan inti-inti yang
stabil.
 Inti-inti yang tidak stabil
cenderung untuk
menyesuaikan perbandingan
neutron terhadap proton, agar
sama dengan perbandingan
pada pita kestabilan.
 Kebanyakan usur radioaktif
terletak di luar pita ini.
 Di atas pita kestabilan, Z< 83, N/Z besar atau daerah kelebihan
neutron
Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan (emisi) neutron
atau memancarkan partikel beta.
 Di atas pita kestabilan, Z > 83, terjadi kelebihan neutron dan
proton
Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan (emisi) partikel
alfa.
 Di bawah pita kestabilan, Z< 83, N/Z kecil atau daerah kelebihan
proton
Untuk mencapai kestabilan : Inti memancarkan (emisi) positron
atau menangkap elektron
 Massa suatu inti selalu lebih kecil dari jumlah massa
proton dan netron.
 Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi, selisih
massa tersebut adalah merupakan energi pengikat
nukleon dalam inti.
 Semakin besar energi pengikat inti per nukleon, semakin
stabil nuklidanya
Int tidak stabil  meluruh  radiasi
 Isotop uranium 92U238 secara spontan akan memancarkan
partikel alfa menjadi 90Th234.
92U → 2He + 90Th
238 4 234

 Peluruhan 90Th234 dengan memancarkan sinar beta akan


menghasilkan 91Pa234.
90Th → -1e + 91Pa
234 0 234

 Unsur-unsur dengan Z > 92 yang dikenal dengan unsur buatan


dihasilkan dari penembakan inti dengan proton, partikel alfa
atau ion-ion positif unsur periode kedua.
Pancaran Alfa
Pancaran nuklida 2He4 partikel alfa dari inti yang tidak stabil
Contoh : 84Po210  82Pb206 + 2He4
Produk nuklida mempunyai nomor atom lebih kecil dan nomor
massa lebih kecil empat dari nuklida semula

Pancaran Beta (β-)


Pancaran elektron berkecepatan tinggi dari inti yang tidak stabil
Contoh : 6C14  7N14+ -10
Produk nuklida mempunyai nomor atom lebih besar satu dari
nuklida semula dan nomor massa sama
Pancaran Positron (β+)
Pancaran dari inti yang tidak stabil
Contoh : 43Tc95  42Mo95 + +10
Produk nuklida mempunyai nomor atom lebih kecil satu dari
nuklida semula dan nomor massa sama

Penangkapan Elektron (EC)


Peluruhan inti yang tidak stabil dengan menangkap satu
elektron dari orbital bagian dalam dalam suatu atom, yaitu
K
Contoh : 22Ti44 + -1e0  21Sc44
Produk nuklida mempunyai nomor atom lebih kecil satu dari
nuklida semula dan nomor massa sama
Pancaran Gamma
Pancaran foton dari inti yang tereksitasi dengan panjang
gelombang sekitar 10-12 m.
Dalam banyak hal, peluruhan radioaktif menghasilkan produk
inti yang berada pada keadaan tereksitasi. Keadaan
tereksitasi adalah tidak stabil dan menuju ke keadaan dasar
disertai pancaran radiasi elektromagnetik.
Contoh : 27Co60m  27Co60 + 00
Produk nuklida merupakan nuklida semula dengan keadaan
energi lebih rendah, sehingga tidak ada perubahan nomor
atom dan nomor massa.
 Transmutasi inti adalah perubahan suatu unsur
menjadi unsur lain melalui pemboman inti unsur
dengan nukleon atau dengan inti atom lain

Contoh : 7N14 + 2He4 → 8O17 + 1H1


4Be + 2He → 6C
9 4 12 + n1
0

13Al
27 + He4 →
15P
30 + n1
2 0
 Kebolehjadian suatu nuklida untuk meluruh tidak tergantung lingkungan
(suhu, tekanan, keasaman, dll). Tetapi, bergantung pada jenis dan jumlah
nuklida.
 Kecepatan peluruhan berbanding lurus dengan jumlah radionuklida, yang
dinyatakan dengan:
-dN/dt  N;
dengan N=jumlah radionuklida
t=waktu
 Perbandingan dapat diubah menjadi persamaan dengan memasukkan
tetapan perbandingan .
-dN/dt  N
-dN/dt = N  laju perluruhan=keaktifan(A)
A = -dN/dt  A = N
dN/N = - dt (diintegralkan)
Nt=N0.e- t
Nt=N0.e- t
ln Nt/N0 = - t
Dengan N0 = jumlah nuklida semula (pada t = 0)
Nt = jumlah nuklida sisa (pada t)
 = tetapan laju peluruhan radioaktif

Daftar tetapan peluruhan tidak ada, yang ada daftar waktu


paruh nuklida sudah dikenal.
Waktu paruh : waktu yang diperlukan oleh suatu radionuklida
untuk meluruh menjadi setengah dari semula.
Jika t = t½, maka Nt = ½ N0
ln ½ Nt/N0 = - t½
t½ = ln 2
t½ = 0,693  t½ = 0,693/ 
Contoh Soal :
Fosfor 32 adalah isotop radioaktif dengan waktu paruh 14,3
hari. Seorang peneliti menyimpan isotop tersebut dalam
botol. Jika senyawa yang dibuat dari isotop itu dipakai
setelah 5 hari dari pembuatannya, berapa fraksi radioaktif
yang tersisa ? Jika diandaikan cuplikan semula 0,28 gram,
berapa gram isotop tersisa setelah 5 hari ?

Jawab :
 Keaktifan suatu zat radioaktif adalah jumlah peluruhan
(disintegrasi) per satuan waktu.
 Satuan keaktifan suatu zat radioaktif adalah Curie (Ci), semula
didasarkan pada laju disintegrasi 1 gram radium, tetapi sekarang
didefinisikan sebagai 3,7 x 1010 disintegrasi per detik
1 Ci = 3,7 x 1010 disintegrasi per detik
 Satuan keaktifan dalam SI adalah Becquerel (Bq) yang
didefiniskan sebagai satu disintegrasi per detik
1 Bq = 1 disintegrasi per detik
Jadi, 1 Ci = 3,7 x 1010 Bq
Contoh Soal :
Tritium 3H meluruh memancarkan beta dengan waktu paruh
12,3 tahun. Berapa tetapan peluruhan (dalam detik) ?
Berapa aktivitas (dalam Curie) suatu cuplikan yang
mengandung 2,5 μg tritium ? Massa atom tritium adalah
3,02 sma

Jawab :
 Reaksi inti (fusi dan fisi) sebagai penghasil energi listrik.
 Penentuan umur (dating) batuan atau fosil.
 Uranium-238 (t1/2 = 4,5 x 109 thn) : untuk memperkirakan umur batuan
 Karbon-14 (t1/2 = 5730 thn) : untk menentukan umur benda purbakala dan
mendeteksi keaslian benda purbakala
 Dalam bidang kimia:
 Analisis pengenceran isotop
 Analisis pengaktifan netron  sebagai perunut dalam menentukan
mekanisme reaksi kimia.
 Dalam bidang kedokteran, radioisotop digunakan sebagai perunut dalam
terapi kanker.
 Dalam bidang pertanian, radioisotop digunakan sebagai perunut dan juga
untuk memperoleh bibit unggul (pemuliaan tanaman).
Contoh Soal :
Suatu perabotan rumah tangga yang terbuat dari kayu memiliki
aktivitas jenis 14C sebesar 12,0 g-1menit-1. Jika aktivitas jenis
mula-mula 15,3 g-1menit-1 dan waktu paruh 14C 5730 tahun,
hitung umur perabotan tersebut !

Jawab :
Contoh Soal :
Tulang rahang dari situs arkeolog ditentukan umurnya melalui
analisis radioaktif karbon. Aktivitas karbon dari tulang itu
adalah 4,5 disintegrasi per menit per gram total karbon. Berapa
umur dari tulang rahang ? Karbon dari material hidup
memberikan 15,3 disintegrasi per menit per gram karbon dan
waktu paruh 14C 5730 tahun

Jawab :
Reaksi Fisi : reaksi pembelahan int menghasilkan netron
 Setiap reaksi pembelahan inti selalu dihasilkan energi sekitar
200 Mev.
 Netron yang dihasilkan dapat digunakan untuk menembak inti
lain sehingga terjadi pembelahan inti secara berantai.
 Energi yang dihasilkan pada pembelahan 235 gram 235U ekivalen
dengan energi yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton
batubara.

Aplikasi Fisi Inti :


 Bom Atom
 Reaktor Nuklir
 Reaksi penggabungan dua atau beberapa inti ringan
menjadi satu inti yang lebih berat.
 Reaksi fusi menghasilkan energi yang sangat besar.
 Reaksi ini memiliki energi pengaktifan, terutama untuk
mengatasi gaya tolak menolak kedua inti yang akan
bergabung.
 Reaksi hanya mungkin terjadi pada suhu sangat tinggi,
sekitar 100 juta derajat.
 Pada suhu tersebut tidak terdapat atom melainkan plasma
dari inti dan elektron.
 Energi yang dihasilkan pada reaksi fusi sangat besar.
 Energi yang dihasilkan cukup untuk menyebabkan terjadinya
reaksi fusi berantai yang dapat menimbulkan ledakan
termonuklir.
 Energi fusi dari 1 kg hidrogen setara dengan energi pembakaran
20ribu ton batubara.
 Keuntungan reaksi fusi dibandingkan reaksi fisi:
 Energi yang dihasilkan lebih tinggi
 Relatif lebih “bersih”, karena hasil reaksi fusi adalah nuklida-
nuklida stabil.

Aplikasi Fusi Inti : Bom Hidrogen


DAYA TEMBUS
Daya Tembus :<<

 dpt ditahan oleh lapisan kulit


dpt ditahan selembar kertas

 dpt ditahan papan kayu atau Al

 dpt menembus & merusak organ


dpt ditahan oleh beberapa cm Pb

Anda mungkin juga menyukai