PERTOLONGAN PERTAMA
Fajar Susanti, Tri Budi Wahyuni, Ira Aryanti dan tim
Bogor 22-24 Mei 2017
Apa sih yang disebut pertolongan
pertama?
• Pemberian pertolongan segera kepada
penderita sakit/cedera/kecelakaan yang
memerlukan penanganan medis dasar
TUJUAN DILAKUKAN PERTOLONGAN
PERTAMA:
• Menyelamatkan jiwa
• Memberikan rasa nyaman dan
menunjang proses penyembuhan.
• Mencegah terjadinya hal yang lebih buruk
pada korban.
• Menenangkan penderita atau korban
yang terluka
KASUS-KASUS KECELAKAAN
DAN
PERTOLONGAN PERTAMANYA
Prinsip-Prinsip dasar
• Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka,
terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari
ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. (Pindahkan atau
ubah posisi penderita hanya apabila tindakan anda adalah
untuk menyelamatkan dari bahaya lain.)
• Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami
pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar atau kejutan
(SYOK).
• Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan
atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran
pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi
penderita.
• Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka
parah.
Luka lecet/gores/tersayat
• Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan
plester atau band aid. Namun jika luka
gores/robek terlalu besar, harus segera
ditangani dokter.
PERDARAHAN
• Hentikan pendarahan dengan cara menekan
luka atau sekitar luka. Tekan terus-menerus.
Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya
untuk melihat apakah pendarahan sudah
berhenti.
• Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan
masih belum berhenti, mungkin nadi atau
pembuluh darah balik terputus, tekan nadi yang
di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah
dari jantung ke tempat lain. Segera bawa ke
dokter
• Catatan:
Harus tetap dilakukan penekana pada daerah
luka sampai mendapatkan penanganan oleh
tenaga medis
Penderita
Syok/Terkejut
• Seseorang mengalami syok, wajahnya akan
tampak pucat, tubuhnya dingin dan berkeringat.
Nafasnya cepat.
Penanganan :
1. Usahakan untuk membaringkan dan
menempatkan kakinya pada posisi yang lebih
tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat
luka di kepalanya.
2. Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan
sampai terlalu panas untuknya.
3. Berikan minuman gula kepada penderita apabila
penderita dalam keadaan benar-benar sadar
Tersedak/Choking
Tersedak atau choking dapat menyebabkan
seseorang mengalami penyumbatan jalan
napas. Tersedak dapat menjadi sangat
berbahaya dan harus segera ditolong.
Terkadang seseorang yang sedang tersedak
tidak dapat berbicara untuk memberitahukan
apa yang sedang menimpanya.
1) Posisi Pasien
Pasien terlentang pada permukaan keras dan rata.
Jika ditemukan tidak dalam posisi terlentang,
terlentangkan pasien dengan teknik log roll, yaitu
digulingkan secara bersamaan kepala, leher dan
punggung.
2) Posisi Penolong
Berlutut sejajar dengan bahu pasien agar dapat
memberikan resusitasi jantung paru (RJP) secara
efektif tanpa harus mengubah posisi atau
menggeser lutut.
Sirkulasi
Terdiri atas dua tahapan, yaitu:
1.Memastikan ada tidaknya denyut nadi
pasien/korban. Ada tidaknya denyut nadi
korban ditentukan dengan meraba arteri
karotis yang berada di daerah leher
pasien/korban dengan menggunakan dua jari
tangan (jari telunjuk dan tengah)
Memeriksa nadi
2. Melakukan bantuan sirkulasi
Bila nadi karotis tidak teraba, segera mulai lakukan siklus
30 kompresi dan 2 ventilasi, dengan teknik sebagai
berikut:
- Penolong berlutut di sisi bahu korban
- Posisi badan tepat diatas dada pasien, bertumpu pada
kedua
tangan.
- Penolong meletakkan salah satu tumit telapak tangan p
ada ½ sternum, diantara 2 puting susu dan telapak tangan
lainnya di atas tangan pertama dengan jari s aling bertaut.
- Dengan posisi badan tegak lurus, penolong mekan dada
lurus ke bawah secara teratur dengan kecepatan
100x/menit
Pijat Jantung/kompresi
• Lakukan pengurutan/pijat
jantung. Letakkan kedua
telapak tangan anda dalam
posisi saling bertumpuk di
bagian paling bawah dada
penderita. Tekan dengan
telapak tangan bawah
sedalam kurang lebih 5 cm.
Ulangi tekanan. Lakukan
dengan rasio (30:2)
30 kompresi/pijat : 2 tiupan
nafas buatan
Gangguan nafas atau
bahkan sampai henti nafas