Disampaikan oleh :

Dr. M Qathar RF T
 Organ Pernapasan
1. Paru-Paru (SNA + SNB)
2. Rongga Torax (Otot & Kerangka Tulang)
3. Cavum Pleura
4. Sirkulasi Darah (Jantung, Pembuluh Darah & Darah)
5. Sistem Saraf
6. Udara Pernapasan
 ParuParu
 Organ pasif

 Properti penting
– Pegas elastis jaringan ParuParu
– Alveoli banyak  Membran Respisasi seluas 70 M2

 SNA  Fasilitas udara masuk & Filter

 SNB  Distribusi lintas udara ke suluruh ParuParu

 Saluran Napas Faal Pernapasan
SNA
Saluran Napas Atas
Perhatikan Saluaran Napas
Nasal
Oral
Larynx Pharynx
SNB
Saluran Napas Bawah
- Trachea
- Bronchus
- Bronchiolus
- Terminal Bronchus
- Bronchus Respiratori
- Ductus Alviolus
- Sacus Alviolus
STRUKTUR DAN FUNGSI
Organ Utama : PARU
Fungsi Utama : GAS EXCHANGE

STRUKTUR T.R SECARA FISIOLOGIS

I. CONDUCTING ZONE
 Trachea sampai terminal bronchiolus

II. RESPIRATORY ZONE

 Respiratory Bronchiolus sampai Alveolar Sacs
PERBANDINGAN CONDUCTING
ZONE DAN RESPIRATORYZONE

I. JARAK
 ORANG DEWASA : JARAK HIDUNG SAMPAI
TERMINAL BRONCHIOLE : 40 CM
 JARAK TBL SAMPAI ALVEOLI KURANG DARI 1
CM

II. LUAS PERMUKAAN

 CONDT. ZONE : <<
 RESP. ZONE : >>
AKIBAT :

 DI CONDT. ZONE, UDARA BERGERAK DENGAN

KECEPATAN TINGGI
 DI RESP.ZONE UDARA BERGERAK DENGAN
LAMBAT

 KESEMPATAN UNTUK DIFUSI

FUNGSI

CONDUCTING ZONE : MEMBAWA / MENGALIRKAN

UDARA MASUK DAN KELUAR T.R

1. SEBAGAI RANGKA T.R. : MENCEGAH T.R. KOLAPS

DAN MENJADIKAN T.R. OPEN AIR-WAYS
2. MEMANASKAN / MELEMBABKAN UDARA INSPIRASI
3. FILTERING : MENGELUARKAN PARTIKEL ASING DARI
T.R.
4. REFLEX : BERSIN DAN BATUK
RESPIRATORY ZONE

1. TEMPAT PERTUKARAN GAS

2. FUNGSI METABOLIK : NON RESPIRATORY
FUNCTION

 MENGHASILKAN ENZYM ACE (ANGIOTENSIN

CONVERTING ENZYME) DAN SURFACTANT

 MENGAKTIFKAN ANGIOTENSIN I MENJADI

ANGIOTENSIN II

 MENGAKTIFKAN BRADYKININ, SEROTONIN,

PGE, PGF2, NOREPINEPHRINE, HISTAMIN.
 FUNGSI METABOLIK YANG LAIN SEPERTI :

 Sirkulasi pulmonar penyangga (buffer)

 Menjebak bekuan darah yang kecil (emboli)

 Memungkinkan kita berbicara atau

menyanyi
 Kerangka Torax
 Pembatas Ruang Gerak Organ ParuParu

 Origo & Insersi Otot-Otot Pernapasan

 Tumpuhan Kerangka adalah Vertebrae  Terjadi

Pegas Strukural  Tulang-tulang sebelah frontal
(Os Sternum) turun  Rongga torax mengecil

 Bersama-sama otot otot pernapasan melindungi

organ ParuParu
 Pernapasan Faal Pernapasan
Kerangka Tulang
Perhatikan Kerangka tulang
Os. Costae 12 ps
Os. Vertebra T 12
Os. Sternum
Os. Clavicula 2
Os. Scapula 2
Discus Vertebrae
Articulation
Ligamen
 Otot Pernapasan
Faal Pernapasan
Inspirasi
(Mengangkat dinding torak)
Perhatikan Kerangka torak
M. Intercostalis eksterna
M. Intercartilagenous
parasternalis.
M. Diaphragma
M. Sternocleodomastoideus
M. Scalenus

Ekspirasi
(Menekan dinding torak)
M. Intercostalis internus
M. Abdominalis (semua)

Pasif recoil sewaktu

pernapasan tidal
 Cavum Pleura
 Kantung berisi cairan (sekitar 2 cc) sebagai pelicin
gesekan antar pleura parietalis dan viseralis

 Membungkus atau melindungi ParuParu yang selalu

bergerak dinamis mengisi rongga torax

 Pleura parietalis ditarik dinding torax & Pleura

viseralis ditarik ParuParu

 Sehingga Tekanan Intrapleural selalu Negatif

 Tekanan Intrapleural
Dalam semua fase pernapasan selalu tekanan negatif

 Dalam keadaan epiglotis tertutup dan mengeran 

tekanan Intrapleural dapat meningkat tinggi

 Pada keadaan bersin keras  tek Intrapleural tinggi

 Sirkulasi Darah
Terdiri :
 Pembuluh darah sebagai jalur lintas sirkulasi
– Sirkulasi Janin berbeda dengan anak yang dilahirkan
– Sirkulasi ParuParu
– Sirkulasi sistemik ke seluruh tubuh
 Darah sebagai media sirkulasi
– Darah Venous (a. Pulmunalis & vena ditempat lain)
– Darah Arterial (v. Pulmonalis & arteri ditempat lain)
 Jantung sebagai motor penggerak media sirkulasi
– Jantung cacat bawaan & persisten ductus Botalli
– Compesated & Decompensated Cordis
SIRKULASI T.R.
1. SIRKULASI PULMONARIS

 BERUPA NET-WORK KAPILER

 DINDINGPEMBULUH DARAH TIPIS
 BERJALAN SERI DENGAN SIRKULASI SISTEMIK 
MENERIMA SELURUH CARDIAC OUTPUT.
 TEKANAN RENDAH , SISTOLIK, 25 mmHg, DIASTOLIK :
8 mmHg
 MEAN ARTERY PULMONARIS PRESSURE 15 mmHg.
 RESISTENSI RENDAH 1/10 RESISTENSI SIR.
SISTEMIK
 MEMBERIKAN VASCULARISASI, SUPPLY NUTRISI
PARENCHYME PARU.
 JUGA SEBAGAI RESERVOIR DARAH DAN FILTER
SIRKULASI T.R.

2. SIRKULASI BRONCHIALIS

 BAGIAN DARI SIRKULASI SISTEMIK

 BLOOD FLOW 21 % DARI TOTAL BLOOD FLOW
TUBUH
 TEKANAN SAMA DENGAN TEKANAN SISTEMIK
 MEMBERIKAN VASKULARISASI PADA CONDUCTING
ZONE : TRACHEA SAMPAI TERMINAL BRONCHIOLE
 Faal Pernapasan
Hubungan Capiler - Alveoli
Sirkulasi Darah

Ke ParuParu (efferent)

Arteri Pulmonalis
(darah Venous)

Ke Jantung (efferent)

Vena Pulmonalis
(darah Arterial)
 Faal Pernapasan
Hubungan Capiler - Alveoli
Difusi gas O2- CO2
Caplier
 Endothelium
 Membrana basalis

Alveolus
 Membrana basalis
 Sel alveolar type I
 Sel alveolar type I I
(sekresi surfactan)
 Faal Pernapasan
Hubungan Capiler - Alveoli

1. Respirasi membran  70M2 x 2,5 …0,1 micron

2. Afinitas Hb ~ O2
3. Beda konsentrasi gas CO2 darah & udara alveoli
Peranan Surfactant Saat Janin
Bernapas Pertama Kali
 Perkiraan komposisi surfaktan
Komponen Persen komposisi
Dipalmitoilfosfatidilkolin 62
Fosfatidilgliserol 5
Fosfolipid lain 10
Lipid netral 13
Protein 8
Karbohidrat 2
Shunts yang Normal
Kebutuhan Energi Vital
ParuParu & Jantung
 Shunts yang Abnormal
Shunt Aterio-Venous
Cacat Bawaan Septal Defect + Ductus Bolatlli Persisten
Gangguan Obstruksi SNB
Hambatan SNB dan SNA  Hipoventilasi
 Tekanan Darah
Jantung
Perifer

 Tekanan Alveolar

 Distribusi Aliran
dalam Darah ParuParu
Pengikatan Hb + O2
Pelepasan CO2

Aliran Darah Kapiler

Venous  Arterial
PO2 :
40mmHg  100mmHg
PCO2 :
46mmHg  40mmHg

Alveolar
PO2 = 100mmHg
PCO2 = 40mmHg
 Darah (oksigen & hemoglobin)
 100cc darah  15 gr Hb 100 cc darah  15 gr Hb
Sirkulasi Arterial Sirkulasi Venous
 PO2 95 mmHg PO2 40 mmHg
– Larutan 0.29 –Larutan 0.12
– HbO2 19.5 –HbO2 15.1
 PCO2 40 mmHg PCO2 46 mmHg
– Larutan 3.0 –Larutan 3.5
– HHb2 47.0 –HHb2 51.5
 PN2 PN2
– Larutan 1.04 –Larutan 1.04
– Ikatan 0.0 –Ikatan 0.0
 Darah (oksigen & hemoglobin)
 100cc darah  15 gr Hb
 jenuh dgn 20 cc O2

 1 gram Hb  1.34 cc
O2

 Strokes Volume 70 cc

 COP 70 X 80 = 5600 cc
 Persarafan
ParuParu
TracheoBronchial

Sympathetic
 T1 s/d T5  Ganglion Sympatheticus

Parasympathetic
 Saraf IX (glosopharyngeal)
 Saraf X (Vagus)
 Fisiologi
Kegiatan
Fisik
Ventilasi & COP

kompensasi

terhadap Kegiatan
Fisik
 Hubungan ParuParu & Ginjal
 ParuParu mengeluarkan gas CO2
 Ginjal mengeskresikan HCO3-
 Udara yang kita napas
 Komposis terpenting udara segar
– Nitrogen 80%
– Oksigen 20%
– Lain-lain CO2, Uap air, Polutan, Gas mulia dll
 Tekanan udara permukaan laut
– 1 atmosfer (760mmHg)
 Tekanan udara di puncak gunung Himalaya
– 1 > atmosfer (230 mmHg)  alveolar PO2 100mmHg
– Bila alveolar PO2 40mmHg  Loss of consiousness 
harus bernapas dengan 100% O2
 Dalam laut tergantung barapa dalam menyelam
– 1 atmosfer + berapa meter dalam H2O
Volume Pernapasan
Spirogram
Normal
Spirogram
Abnormal
SIFAT FISIS GAS

TEKANAN (PRESSURE) : P
TIMBUL DARI REBOUND MOLEKUL GAS YANG MENGENAI
DINDING

BESAR TEKANAN DIPENGARUHI OLEH :

1. JUMLAH MOLEKUL GAS
2. TEMPERATUR

PARTIAL PRESSURE
DALAM CAMPURAN BERBAGAI GAS, GAS MEMBERIKAN
TEKANAN YANG SESUAI DENGAN KONSENTRASINYA

P Total = P 1 + P2 + …………….
P1 = P Total x F 1 ( konsentrasi gas 1 )
1. DRY GAS MIXTURE (ROOM AIR)

P total = P barometer = 730 mmHg

F O2 = 21 %
P O2 = P total x F O2
= 730 x 21 %
= 145 mmHg
2. GAS MIXTURE SATURATED WITH WATER
VAPOR (GAS ALVEOLI)

P total = P N2 + P O2 + PC O2 + P H2O (47 mmHg)

F O2 ALV = 5 %
P O2 ALV = (P total – p H2O) 5 %
= (730 – 47) x 5 %
= 38 mmHg
EFEK PERUBAHAN TEMPERATUR DAN
TEKANAN TERHADAP VOLUME GAS

GAS IDEAL :

P X V
= KONSTAN
T

1. STPD (Standard, temperature, pressure, dry gas

mixture) O0, 760 mmHg

2. BTPD (body temperature, pressure, saturated with

water vapor)
VENTILATION

 TIAP INSPIRASI, UDARA MASUK 500 ml

 ALV. GAS : 3000 ml

 VOLUME CONDUCTI NG ZONE : 150 ml
 PULMONARY BLOOD FLOW SEBANDING DENGAN
ALV.VENTILATION

 PULMONARY BLOOD LEBIH SEDIKIT DARI ALV. GAS