Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AIRTANAH BEBAS DI
WILAYAH KEPESISIRAN
KABUPATEN PURWOREJO ,
MENGGUNAKAN DIAGRAM
STIFF
NAMA KELOMPOK:
1. SISKA WINANDA PRAMUNITA/ 410016101
2. RIYAN ADHI NUGROHO /410016092
3. PRANANDA WANSA MENDONGA /410016095
4. LEONARD CHRIS NGURAHWIJANA LATEKA/ 410016102
5. RIVAD ARDHAN PRABOWO /410016103
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Kualitas air adalah suatu ukuran kondisi air
dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi, dan
biologisnya. Kualitas air juga menunjukkan
ukuran kondisi air relatif terhadap kebutuhan
biota air dan manusia. Kualitas air seringkali
menjadi ukuran standar terhadap kondisi
kesehatan ekosistem air dan kesehatan manusia
terhadap air minum.
1
ANALISIS KUALITAS AIRTANAH
1. Sifat Fisik : warna, bau, rasa, suhu,
kekentalan, dan kekeruhan.
2. Sifat Kimia : keasaman (pH), Total Dissolve
Solid (TDS),Daya Hantar Listrik (DHL), kesadahan,
dan kandungan ion.
3. Sifat Biologi : kandungan bakteriologi.
2
METODE DIGRAM STIFF
3
Diagram proyeksi dari metode diagram stiff
Kation Anion
Fungsi:
a.Menghubungkan/mengkorelasik
an kandungan ion airtanah secara
tegak pada satu lubang bor mulai
dari airtanah teratas sampai yang
terbawah atau secara mendatar
pada akuifer yang sama .
b.Menunjukkan perubahan
kandungan ion kation-anion
sesuai arah aliran airtanah.
4
LOKASI PENELITIAN
Kabupaten Purworjo yang
terletak pada Provinsi Jawa
Tengah yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten
Kulonprogo, Provinsi D.I.
Yogyakarta. Topografi
wilayah pesisir yang relatif
datar hingga bergelombang
ini menjadikan kawasan ini
menarik untuk ditempati dan
dibudidayakan oleh
penduduk. Hal tersebut
menyebabkan terjadinya
proses litoralisasi, sehingga
berpotensi menimbulkan
permasalahanpermasalahan
kompleks pada area pesisir.
5
Daya Hantar Listrik dan
Bentuklahan
Adanya variasi airtanah bebas payau
hingga asin memerlukan zonasi DHL
dengan sebaran, sebab DHL memiliki
hubungan berbanding lurus dengan
kandungan ion terlarut (Effendi, 2003) .
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit
6
7
8
Tabel yang menunjukkan persentase kation pada sumbu kiri dan anion pada sumbu kanan 9
(Purnama, 2010).
10
INTERPRETASI TIPE AIR TANAH
Tipe air bikarbonat (I) merupakan tipe air Tipe air evaporit (III) Airtanah tipe ini
yang paling baik kualitasnya sehingga ditemukan pada bentuklahan swale
dapat dikonsumsi sebab umumnya jernih muda pada daerah penelitian. Airtanah
dan memiliki nilai DHL >1200 yang tipe ini memiliki karakteristik dari segi
termasuk tawar. Umumnya ditemukan komposisi unsur kimia berupa kandungan
pada bentuklahan fluvial seperti pada ion Cl- + SO42- dan Ca2+ + Mg2+ yang
penelitian ini dapat ditemukan pada tinggi, sementara kandungan ion Na+ +
dataran banjir dan tanggul alam. K+ dan HCO3- + CO3- yang rendah.
Tingginya kandungan ion Cl- pada
Tipe air semi-bikarbonat (II) keberadaanya airtanah tipe ini dapat disebabkan oleh
paling dominan dan tersebar merata di letaknya yang berada pada daerah bekas
daerah penelitian. Karakteristiknya rawa, delta, atau laguna pada masa
hampir sama dengan tipa air bikarbonat, lampau. Hal tersebut juga sesuai dengan
hanya saja dari segi kualitas lebih di genesis bentanglahan daerah penelitian.
bawah tipe air bikarbonat.
11
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, CONSECTETUER
ADIPISCING ELIT.
14
DAFTAR PUSTAKA
KAJIAN HIDROGEOKIMIA AIRTANAH BEBAS DI
WILAYAH KEPESISIRAN KABUPATEN
PURWOREJO Puspa Chattra Barapela,Langgeng
Wahyu Santosa
Appelo, C.A.J dan Postma, D. 1994. Geochemistry,
Groundwater, and Pollution. Rotterdam : Balkema.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta :
Kanisius.
Purnama, S. 2010. Hidrologi Air Tanah. Yogyakarta :
Kanisius.
Santosa, L.W. 2010. Pengaruh Genesis Bentuklahan
Terhadap Hidrostratigrafi Akuifer dan Hidrogeokimia
dalam Evolusi Airtanah Bebas Kasus pada
Bentanglahan Kepesisiran Kabupaten Kulonprogo, D.I.
Yogyakarta. Disertasi. Yogyakarta : Fakultas Geografi,
UGM.
Sunarto, 2000. Kausalitas Poligenetik dan Ekuilibrium
Dinamik Sebagai Paradigma Dalam Pengelolaan
Ekosistem Pesisir. Prosiding. Seminar Nasional
Pengelolaan Ekosistem Pantai dan Pulau-pulau Kecil
Dalam Konteks Negara Kepulauan. Yogyakarta : Badan
Penerbit Fakultas Geografi, UG
15
THANK YOU
16