Guideline Asma PDPI 2003
Guideline Asma PDPI 2003
SISTEM PERNAFASAN
Mata kuliah : Biomedik II
RESPIRASI
Suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
Mns bernafas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan.
Macam pernafasan
Berdasarkan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi
maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu :
pernapasan dada
pernapasan perut.
Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
PERNAFASAN DADA
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antar tulang rusuk (muskulus intercostalis). Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
INSPIRASI : Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi
tulang rusuk terangkat rongga dada membesar tekanan
udara di rongga dada mengecil udara dari luar masuk
EKSPIRASI : Otot antar tulang rusuk relaksasi tulang
rusuk kembali ke posisi semula rongga dada mengecil
tekanan udara di rongga dada membesar udara dari dalam
keluar
PERNAFASAN PERUT
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktifitas otot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada.
Fase Inspirasi : Otot diafragma berkontraksi diafragma
mendatar rongga dada membesar tekanan menjadi
kecil udara luar masuk.
Fase Ekspirasi: Otot diafragma berelaksasi diafragma
kembali ke posisi semula rongga dada mengecil
tekanan menjadi lebih besar udara keluar dari paru-paru
Inspirasi
Ekspirasi
Volume Udara Pernafasan
Volume tidal
Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau
udara komplementer
Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau
udara suplementer
Volume sisa / residu
Kapasitas vital paru-paru
Volume total paru-paru
Penjelasan
Volume tidal volume udara pernafasan biasa = 500 cc
Volume cadangan inspirasi (inspiratpry reserve volume) atau
udara komplementer volume udara yang masih dapat
dimasukkan secara maksimal setelah inspirasi biasa = 1500 cc
Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau
udara suplementer volume udara yang masih dapat
dikeluarkan secara maksimal setelah ekspirasi biasa = 1500cc
Volume residu volume udara yang masih tersisa didalam
paru-paru setelah ekspirasi maksimal = 1000 cc
Kapasitas vital paru-paru volume udara yang dapat
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi
semaksimal mungkin = 3500 cc
Volume total paru-paru volume udara yang dapat
ditampung paru-paru semaksimal mungkin = 4500 cc
VOLUME UDARA PERNAFASAN
UDARA PERNAPASAN ( UP ) volume 500 cc
UDARA KOMPLEMENTER (UK) volume 1500 cc
UDARA CADANGAN (UC) volume 1500 cc
UDARA RESIDU (UR) volume 1000 cc
KAPASITAS VITAL PARU-PARU (KV) = UP + UK + UC
VOLUME TOTAL PARU-PARU = UP + UK + UC + UR
FREKUENSI PERNAFASAN
Dalam keadaan normal kita bernapas 16 – 24x / menit
Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh :
Jenis kelamin
Usia
Suhu tubuh
Posisi tubuh
Aktifitas tubuh
Organ Respirasi
ORGAN RESPIRASI
Rongga hidung
Dibatasi oleh tulang-tulang rawan sehingga mampu melakukan
gerak elastis dan mekanisme ini berhubungan dengan
perlindungan alami tubuh, serta memudahkan jalannya udara
keluar masuk.
Udara pernapasan masuk melalui lubang hidung menuju rongga
hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang
berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada
rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan maupun
menyelidiki adanya bau udara.
Rongga hidung berhubungan dengan tulang dahi, kelenjar air
mata, telinga bagian tengah dan rongga mulut. Itulah
sebabnya kita dapat pula bernapas melalui mulut
FARING
Faring merupakan rongga pertigaan ke arah saluran
pencernaan/esofagus, saluran pernapasan/batang tenggorok dan
saluran ke rongga hidung.
Pada peristiwa tersedak saat makan sambil berbicara terjadi gerakan
refleks untuk mengeluarkan kembali benda atau makanan yang
masuk ke saluran nafas.
Mekanisme menelan dan bernapas telah diatur sedemikian rupa
dengan katup epiglotis dan gerakan laring ke atas sewaktu menelan
sehingga saluran ke rongga hidung tertutup rapat.
LARING
Pada bagian laring terdapat glotis dan epiglotis yang terdiri atas
tulang rawan yang akan bergerak ke atas sehingga menutup
saluran napas pada saat menelan makanan.
Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur
oleh serabut otot sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya
nada suara yang diperlukan. Keras lemahnya suara ditentukan
oleh aliran udara yang melewati selaput suara.
TRAKEA
Trakea terdiri atas 3 lapis sel yaitu lapisan epitel (bersilia dan
berlendir), lapisan tulang rawan dengan otot polosnya, lapisan
terluar yang terdiri dari jaringan pengikat.
Trakea memanjang dari leher sampai tulang dada. Bagian ini
dapat bergerak elastis mendorong udara ke bagian paru-paru. Di
bagian dada, trakea akan bercabang dua menjadi bronki. Tempat
bercabangnya disebut bifurcatio trachea atau Karina.
Anatomi Organ Respirasi
BRONKI
Bronki merupakan percabangan dari trakea dan akan bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus. Pada bagian sebelah kiri
bercabang dua dan sebelah kanan bercabang tiga. Paru-paru kiri
ukurannya > kecil daripada paru-paru kanan.
BRONKHIOLUS
Bronkiolus merupakan cabang halus dari bronki. Dinding
bronkiolus tipis, tidak bertulang rawan maupun bersilia.
Bronkiolus akan bercabang banyak dan berakhir membentuk
suatu kantung yang disebut alveolus
ALVEOLUS
Alveolus merupakan gelembung-gelembung halus yang
diselubungi oleh pembuluh darah kapiler.
Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran oksigen dan
karbondioksida melalui difusi.
Dinding alveolus sangat elastis dan dilapisi dengan membran
tipis. Hal ini untuk memudahkan proses difusi gas ke dan dari
kapiler darah.
PARU-PARU
Paru-paru
Jumlahnya dua buah yang terletak di rongga dada. Paru-paru
tersusun dari kumpulan alveolus yang dibungkus selaput
yang disebut pleura.
Selaput sebelah dalam disebut pleura viseralis/pleura paru-paru.
Selaput sebelah luar disebut pleura parietalis/pleura dinding
rongga dada
PROSES PERNAFASAN
Ventilasi:
O2 atm/udara luar alveoli
Difusi : alveoli kapiler paru
Perfusi : aliran darah pada kapiler paru
Transportasi:
Transpor O2 kapiler paru sel
Transpor CO2 sel kapiler paru