MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

KERJA I
1. KAPASITAS KERJA
2. BEBAN KERJA
3. LINGKUNGAN KERJA
MENYATAKAN BAHWA FAKTOR LINGKUNGAN
MERUPAKAN FAKTOR TERBESAR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI STATUS KESEHATAN
INDIVIDU DISAMPING FAKTOR PERILAKU,
PELAYANAN KESEHATAN DAN YANG
TERKECIL PENGARUHNYA ADALAH FAKTOR
KETURUNAN
1. RISK ASSESSMENT
2. MANAJEMENT RISIKO
1. PENGENALAN/PENEMUAN
MASALAH
2. EVALUASI BAHAYA POTENSIAL
PENGENDALIAN UNTUK
PENANGGULANGAN
MASALAH
UUD NO.36 TAHUN 2009 TTG KESEHATAN
PASAL 164 AYAT 1 :
UPAYA KESEHATAN KERJA DITUJUKAN UNTUK
MELINDUNGI PEKERJA AGAR HIDUP SEHAT DAN
TERBEBAS DARI GANGGUAN KESEHATAN SERTA
PENGARUH BURUK YANG DIAKIBATKAN OLEH
PEKERJAAN
AYAT 2 :
UPAYA KESEHATAN KERJA BERLAKU BAGI SETIAP ORANG
SELAIN PEKERJA YANG BERADA DI LINGKUNGAN KERJA
INDUSTRIAL HYGIENE
1. KECELAKAAN AKIBAT KERJA
(OCCUPTIONAL ACCIDENT)
2. PENYAKIT AKIBAT KERJA
(OCCUPATIONAL DISEASES)
1. FAKTOR FISIK
2. FAKTOR KIMIA
3. FAKTOR BIOLOGI
4. FAKTOR ERGONOMI DAN
5. FAKTOR PSIKOSOSIAL
1. UDARA
2. TANAH
3. AIR
4. BAHAN/MATERIAL
5. MAKANAN/MINUMAN
6. LIMBAH
7. VEKTOR/BINATANG PERANTARA PENYAKIT
UPAYA PEMUTUSAN MATA RANTAI DARI
KEMUNGKINAN MASUKNYA,
TERPAJANNYA BAHAYA POTENSIAL DI
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
PEKERJA SEHINGGA MENCEGAH
TERJADINYA GANGGUAN KESEHATAN
ATAU PENYAKIT
SUATU NILAI DARI BESARNYA/VOLUME
SUATU BAHAN/ZAT/KONDISI FISIK YANG
MANA PEKERJA MASIH DIPERBOLEHKAN
BERADA DILINGKUNGAN KERJA PADA BATAS
TERTENTU DAN WAKTU TERTENTU YANG
DIYAKINI TIDAK MENIMBULKAN GANGGUAN
KESEHATAN PADA HAMPIR SEMUA
PEKERJAAN
STUDI ATAU CABANG KEILMUAN YANG
MEMPELAJARI FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN
YANG MEMPENGARUHI TIMBULNYA (KEJADIAN)
SUATU PENYAKIT , DENGAN CARA MEMPELAJARI
DAN MENGUKUR DINAMIKA HUBUNGAN
INTERAKTIF ANTARA PENDUDUK , DENGAN
LINGKUNGAN YANG MEMILIKI POTENSI BAHAYA
PADA SUATU WAKTU DAN KAWASAN TERTENTU,
UNTUK UPAYA PROMOTIF LAINNYA ( ACHMADI
1991)
1. PENGUKURAN PADA SIMPUL A ADALAH PENGUKURAN PADA
SUMBERNYA ATAU PENGUKURAN EMISI
2. PENGUKURAN SIMPUL B ADALAH PENGUKURAN BERBAGAI
KOMPONEN PENYEBAB SAKIT PADA AMBIENT (MEDIA LINGKUNGAN)
SEBELUM KONTAK DENGAN MANUSIA . CONTOH : PENGUKURAN
KUALITAS AIR, UDARA, TANAH, MAKANAN, VEKTOR,
BAHAN/METERIAL
3. PENGUKURAN SIMPUL C YAITU PENGUKURAN PADA SPESIMEN
TUBUH MANUSIA ATAU BIASA DISEBUT BIOMAKER. CONTOH :
PENGUKURAN KADAR MERKURI PADA RAMBUT, KULIT DAN DARAH
4. PENGUKURAN PADA SIMPUL D YAITU APABILA INTERAKTIF ITU SDH
MENJADI OUTCOME BERUPA KEJADIAN PENYAKIT. CONTOH :
PREVALENSI PENYAKIT, JML PENDERITA KERACUNAN, JML PENDERITA
DIARE, JML PENDERITA KANKER DALAM SUATU KOMUNITAS
II. FAKTOR-FAKTOR BAHAYA
POTENSIAL DI LINGKUNGAN
KERJA ( SESI II)
1. GANGGUAN FISIOLOGIS
GANGGUAN FISIOLOGIS ADALAH GANGGUAN YANG
MULAMULA YANG TIMBUL AKIBAT BISING.
PEMBICARAAN DAN INSTRUKSI TDK DIDENGAR DENGAN JELAS

2. GANGGUAN PSIKOLOGIS
AKIBAT GANGGUAN PISIOLOGIS LAMA-LAMA DAPAT
MENIMBULKAN GANGGUAN PSIKOLOGIS. YG MNYEBABKAN
STRESS, GANGGUAN JIWA, SULIT KONSENTRASI, SULIT
BERFIKIR

3. GANGGUAN PATALOGIS ORGANIS (ALAT PENDENGAR TERGANGGU)

MENYEBABKAN KETULIAN SEMENTARA SAMPAI PERMANEN
1. STEADY NOISE
DINYATAKAN DALAM NILAI AMBANG TEKANAN SUARA
(SOUND PRESSURE LEVEL) DI UKUR DALAM OCTAVE BAND
DAN PERUBAHAN2 TDK MELEBIHI BEBERAPA dB PER DETIK.
CONTOH : SUARA GERGAJI BERPUTAR
2. IMPULSE NOISE
ADA PERUBAHAN –PERUBAHAN DALAM OCTAVE BAND YG
MELEBIHI BEBERAPA dB PERDETIK. CONTOH KETUKAN2 YG
BERULANG-ULANG SEPERTI SUARA MESIN KAPAL
3. IMPACT NOISE
MEMPUNYAI PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG AMAT BESAR
DALAM OCTAVE BAND. CONTOH : LETUSAN SENJATA API
1 STADIUM ADAPTASI
MASUK DAERAH BISING, AMBANG PENDENGARAN AKAN NAIK, KELUAR
AMBANG PENDENGARAN AKAN KEMBALI NORMAL
2. STADIUM TEMPORARY THRESHOLD SHIFT
DISEBUT JUGA “AUDITORY FATIGUE” KEHILANGAN PENDENGARAN “
REVERSIBLE” SESUDAH 48 JAM TERHINDAR DARI BISING ITU.
BATAS PULIH KEMBALI SETELAH TERPAPAR BISING DIPEKERJAAN ADALAH
16 JAM.
3. STADIUM PERSISTENT THRESHOLD SHIFT
STADIUM INI LEBIH LAMA DARI TEMPORARY, SETELAH 48 JAM TERPAPAR
MASIH PENDENGARANNYA TERGANGGU
4. STADIUM PERMANENT THRESHOLD SHIFT
DISINI MENINGGINYA AMBANG PENDENGARAN MENETAP SIFATNYA YANG
MENYEBABKAN KETULIAN
1. INTENSITAS BISING
2. FREKUENSI BISING
3. LAMANYA DILINGKUNGAN BISING
4. SIFAT BISING
5. WAKTU DILUAR LINGKUNGAN BISING
6. KEPEKAAN SESEORANG DAN
7. UMUR
1. MENGHILANGKAN KEBISINGAN DARI
SUMBER SUARA

2. DITUJUKAN TERHADAP PEKERJA

*MEMAKAI ALAT PELINDUNG TELINGA (PERSONAL PROTECTIVE
DEVISES)
* MENGHILANGKAN PEMAPARAN PARA PEKERJA DG MEMBERI LIBUR
ATAU MEMINDAHKAN KEBAGAIAN LAIN DG ALASAN MEDIS
* PEMERIKSAAN KESEHATAN SEBELUM BEKERJA
* PEMERIKSAAN BERKALA
* PEMERIKSAAN PASKA KERJA
TEMPAT-TEMPAT YG MEMILIKI MASALAH PANAS
LINGKUNGAN :
1. INDUSTRI BERAT : PELEBURAN BAJA, PELEBURAN
TIMAH, PABRIK KACA
2. INDUSTRI KECIL : PELEBURAN BESI DAN PELEBURAN
PERAK

HUBUNGAN INTERAKTIF PANAS

LINGKUNGAN DENGAN MANUSIA
BILA SESEORANG SEDANG BEKERJA, TUBUH PEKERJA TERSEBUT AKAN
MENGADAKAN INTERAKSI DG KONDISI LINGKUNGAN ( SUHU UDARA,
KELEMBABAN, GERAKAN DAN ALIRAN UDARA
1. MILIRIA RUBRA (HEAT RASH)
TINGGL DI IKLIM PANAS, TIMBUL BINTIK KEMERAHAN PD
KULIT
2. KEJANG PANAS
DPT TERJADI SBG KELAIAN TERSENDIRI ATAU BERSAMA DG
KELELAHAN PANAS
3. KELELAHAN PANAS (HEAT EXCHAUSTION)
TIMBUL SEBAGAI AKIBAT KOLAPS SIRKULASI DARAH
PERIFER KARENA DEHIDRASI DAN DEFISIENSI GARAM
4. SENGATAN PANAS
SENGATAN PANAS ADALAH SUATU KEADAAN DARURAT
MEDIK DG ANGKA KEMATIAN YG TINGGI, KARENA
PENGATUR SUHU TUBUH TDK BERFUNGSI
1. AIR MINUM...mengurangi dehidrasi
2. GARAM (NaCL)...keringat banyak
3. MAKANAN
4. ISTIRAHAT...hindari kelelahan komulatif
5. TIDUR
6. PAKAIAN....menahan radiasi
7. AKLIMATISASI
DEFINISI WHO(1969), AKLIMATISASI PANAS ADALAH ISTILAH YG
DIBERIKAN PADA SUATU KEADAAN PENYESUAIAN FISIOLOGIK YG TERJADI
PADA SESEORANG YG BIASANYA HIDUP DI IKLIM DINGIN, KEMUDIAN
BERADA DI IKLIM PANAS
1. TEMPAT TEMPAT YG MEMILIKI POTENSI BAHAYA
AKIBAT PENCAHAYAAN KURANG
. SEKTOR PENGRAJIN (PENGUKIR , ANYAMAN DAN
ANEKA PERAJIN )
. INDUSTRI KECIL
. ANAK-ANAK BELAJAR DISEKOLAH
. KEGIATAN KELUARGA
2. SATUAN PENCAHAYAAN CUKUP BANYAK YG LAZIM
DIPAKAI ADALAH LUX (LUXMETER)
PENCAHAYAAN DITAMBAH PD TINGKAT TERTENTU AKAN
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

BILA DITAMBAH DIATAS OPTIMUM, PEKERJAAN AKAN

MUDAH DILAKUKAN DAN BEBAN KERJA MENJADI
RINGAN, WALAUPUN BELUM TENTU OPTIMAL

PENGARUH PENCAHAYAAN YG KURANG MENYEBABKAN

KELELAHAN MATA, SEHINGGA MEMBUAT :
1. IRITASI
2. PENGELIHATAN RANGKAP
3. SAKIT KEPALA
4. KETAJAMAN PENGELIHATAN MEROSOT
5. KEKUATAN MENYESUAIKAN (ACCOMMODATION) DAN
KONVERGENSI MENURUN
JENIS-JENIS LAMPU LISTRIK :
1. LAMPU FILAMEN (LAMPU PIJAR BIASA)
2. LAMPU FLOURESCENT ( NEON )
3. LAMPU MERCURY
PENERANGAN DITEMPAT KERJA :

300 – 500 LUXMETER

RADIASI DAPAT DIBAGI 2 :
1. RADIASI PENGION (IONIZING
RADIATION)
2. RADIASI NON PENGION (NON
IONIZING RADIATION)
RADIASI INI MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK MELEPAS ELEKTRON DARI
SUATU ATOM MEMBERI SUATU ION (SINAR X)

KELUHAN AKIBAT RADIASI PENGION

DAPAT MENYEBABKAN GANGGUAN KESEHATAN KRONIK SEPERTI :
1. LEUKOMOGENESIS
2. KARSINOGENESIS
3. KERUSAKAN GENETIK

PENGENDALIAN
1. SECARA TEKNIS
2. PESAWAT DITEMPATKAN PADA RUANG ISOLASI
3. OPERATOR HARUS DILINDUNGI DARI PEMAJANAN/PAPARAN
4. PENGGANTIAN OPERATOR X RAY BILA FILM BADGE TELAH MENCAPAI NAB
5. PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI
6. PEMAKAIAN APRON
RADIASI NON PENGION ADALAH RADIASI YG TDK MELEPAS
ELEKTRON, SEPERTI : FREKWENSI RADIO, GELOMBANG MIKRO,
RADIASI OPTIK (INFRA MERAH, CAHAYA TERLIHAT DAN ULTRA
VIOLET)

KELUHAN :
1. GANGGUAN PD MATA SEMENTARA SAMPAI PERMANEN
2. GANGGUAN PADA KULIT
(TERGANTUNG INTENSITAS SINAR)

PENGENDALIAN :
1. PENEMPATAN SUMBER RADIASI SECARA BENAR ( DAERAH
TERLARANG HANYA BOLEH UNTUK PETUGAS)
2. ISOLASI SUMBER : RADIASI ULTRAVIOLET DG MENGGUNAKAN
KACA MATA SUNGLASSES DAN SUNBLOCK UNTUK PERLINDUNGAN
KULIT
1. DEBU
TEMPAT KERJA YANG MENGELUARKAN DEBU
MENYEBABKAN :
1. KETIDAK NYAMANAN BEKERJA
2. GANGGUAN PENGELIHATAN
3. GANGGUAN FUNGSI FAAL PARU
4. MENIMBULKAN KERACUNAN
1. METODE PENCEGAHANNYA THD TRANSMISI :
- MEMAKAI METODE BASAH
- DG ALAT SCRUBBER ELECTROPRESIPITATOR
( VENTILASI UMUM)
2. PENCEGAHAN TERHADAP SUMBER
- DIUSAHAKAN DEBU TDK KELUAR DARI SUMBER
- SUBSTITUSI
3. PERLINDUNGAN DIRI THD PEKERJA (TUTUP HIDUNG
ATAU MASKER )
BERUPA : TIMAH, KHROM, AIR RAKSA (MERCURY),
KADMIUM, MANGAN DLL

PADA PRINSIPNYA LOGAM BERAT DAPAT MENIMBULKAN

KERACUNAN, RADANG PARU-PARU AKUT, SULIT
BERNAPAS, SESAK DADA DLL
1. TUTUPLAH BAHAN BERBAHAYA AGAR TDK TERLIHAT
2. PENERIMAAN PEGAWAI , DI TEST KESEHATANNYA
3. KURANGI PENERIMAAN LOGAM BERAT MELALUI
KULIT DAN MULUT DENGAN PENANGAN KEBERSIHAN
DIRI
4. JANGAN LUPA MEMAKAI ALAT PELINDUNG DIRI
JENIS PELARUT ORGANIK contohnya :
1. METANOL
2. BENZENA
3. KARBON TETRAKLORIDA
4. KARBON DISULFIDA
5. HEKSANA
6. TRIKLOROETILENA
7. TOLUENA
8. XILENA
PELARUT ORGANIK DAPAT MENYEBABKAN : KANKER,
GANGGUAN REPRODUKSI, CARDIOVASCULER,
KERUSAKAN HATI, KERUSAKAN GINJAL DLL
1. USAHA PENGENDALIAN BEKERJA
2. DETEKSI AWAL KELAINAN ATAU
GANGGUAN KES.
3. UPAYA PROMOTIF DAN
REHABILITATIF
4. UPAYA PENDIDIKAN KESEHATAN
PEKERJA YG BERISIKO TERKENA PENYAKIT INVEKSI DIBAGI
2 (DUA) KATAGORI :

1. PEKERJAAN DIBIDANG KESEHATAN

PEKERJA KONTAK LANGSUNG DENGAN PASIEN ATAU BAHAN-BAHAN
INFEKSIUS PD LABORATORIUM
2. PEKERJAAN BUKAN DI BIDANG KESEHATAN
PEKERJA YG KONTAK DG BINATANG, PRODUK BINATANG, PENCANGKULAN
TANAH DAN PERJALANAN KEDARERAH ENDEMIK
1. PENGENDALIAN SECARA LEGISLATIF
MENEKANKAN AGAR UU DPT DIBERLAKUKAN TERMASUK TEKNISNYA
2. PENGENDALIAN SECARA ADMINISTRASI
PENGATURAN JAM KERJA, JAM ISTIRAHAT DAN LEMBUR
3. PENGENDALIAN SECARA SAINT DAN TEKNOLOGI
DIBAGI DALAM 2 ASPEK :
A. TEHNIK PRODUKSI
B. LINGKUNGAN KERJA
4. PENGENDALIAN DENGAN PEMERIKSAAN KESEHATAN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN BAGI PEKERJA YG TERLIBAT DALAM PEMAKAIAN
PELARUT ORGANIK
1. HEPATITIS B
2. HEPATITIS A
3. DELTA HEPATITIS
4. TUBERCULOSIS
5. VIRUS RUBELLA DAN CYTOMEGALLO
6. ACQUIRED IMMUN DEFICIENCY SYNDROME
1. PENYAKIT BAKTERIAL
2. PENYAKIT VIRUS
3. PENYAKIT RICHETTSIAL
4. PENYAKIT CHLAMYDIAL U.S
5. PENYAKIT PARASIT
6. INFEKSI JAMUR
1. BEBERAPA FAKTOR BAHAYA
ERGONOMI
2. JENIS BAHAYA ERGONOMI
3. PENANGGULANGAN FAKTOR RISIKO
ERGONOMI
1. GERAKAN BERULANG, YAITU MENJALANKAN GERAKAN BERULANG PADA
WAKTU MELAKUKAN PEKERJAAN
2. BEBAN BERAT, BEBAN FISIK BERLEBIHAN
3. POSTUR YANG KAKU, SIKAP TUBUH YG JANGGAL
4. BEBAN STATIS, DIAM LAMA PD SATU POSISI MENYEBABKAN KONTRAKSI
OTOT
5. KONDISI-KONDISI YG DPT MENCEDERAI TUBUH MANUSIA, CONTOH
TEKANAN LANGSUNG
6. PERALATAN KERJA YG TDK SESUAI KONDISI TUBUH
7. SUHU YG EKSTRIM (TERLALU PANAS ATAU DINGIN)
8. ORGANISASI KERJA YG TDK SESUAI, ISTIRAHAT DAN WAKTU KERJA TDK
CUKUP DLL
9. RANCANGAN TEMPAT KERJA YG TIDAK MEMADAI, LETAK TEMPAT KERJA TDK
AMAN, NYAMAN DAN ANATOMI TUBUH YANG TDK SERASI DENGAN DESIGN
PEKERJAAN
GEJALA YG TIMBUL DARI PERMASALAHAN ERGONOMI :
1. SAKIT PADA PERGELANGAN TANGAN, LENGAN BAWAH, SIKU, LEHER ATAU
PUNGGUNG YG DIIKUTI KETIDAKNYAMANAN
2. SAKIT ATAU PERASAAN GELI
3. MATA KERING, GATAL DAN SAKIT
4. HILANGNYA WARNA PADA DAERAH-DAERAH ATAU BAGIAN-BAGIAN YANG
DIPENGARUHI
5. PNDANGAN KABUR DAN MEMBAYANG
6. KEJANG OTOT
7. RASA KEBAS ATAU SENSASI TERBAKAR PADA TANGAN
8. KEKUATAN GENGGAMAN TANGAN BERKURANG
9. BENGKAK ATAU KEKAKUAN PADA JARINGAN PERGELANGAN TANGAN
10. CAKUPAN ISYARAT GERAK PADA BAHU, LEHER ATAU PUNGGUNG
BERKURANG
11. BADAN LEMAH DAN LELAH
12. RASA TEKANAN KEPADA DAN BERKAITAN UNTUK TIMBULNYA PENYAKIT
1. POS TUR YANG JANGGAL
2. TUGAS BERULANG DAN SERING
3. STRESS DI TEMPAT KERJA
4. GETARAN
5. GERAKAN YANG KUAT
6. AREA YG JELEK/KURANG BAIK
7. DUDUK TERUS MENERUS DALAM POSTUR YG SAMA DAN DALAM
JANGKA WAKTU YG LAMA
8. PENDUKUNG PADA PINGGANG BAGIAN BAWAH TIDAK MEMADAI
1. GERAKAN BERULANG DENGAN : MERANCANG KEMBALI CARA KERJA
2. BEBAN BERAT : MERANCANG KEMBALI CARA KERJA, MENAMBAH JML PEKERJA DAN
MENGGUNAKAN MEKANIK

KETENTUAN WHO DALAM MENJINJING BEBAN :

- LAKI-LAKI DEWASA 40 KG
- WANITA DEWASA 15-20 KG
- LAKI-LAKI(16-18 TAHUN) 15-20 KG
- WANITA (16-18 TAHUN) 12-15 KG
- OTOT LENGAN LEBIH BNYAK DIGUNAKAN DG OTOT PUNGGUNG
- UNTUK MEMULAI GERAKAN HORIZONTAL MAKA DIGUNAKAN MOMENTUM
DENGAN MEMAMFAATKAN BERAT BADAN
- POSISI KAKI YG BENAR
- PUNGGUNG KUAT DAN KEKAR
- POSISI LENGAN DEKAT DENGAN TUBUH
- MENGANGKAT DENGAN BENAR
- MENGGUNAKAN BERAT BADAN
3. POSTUR KAKU, JIKA DUDUK KAKI TDK DIBEBANI DENGAN BERAT TUBUH DAN POSISI
STABIL SELAMA BEKERJA
4. BEBAN STATIS, MERANCANG BEKERJA TDK LAMA PADA SATU POSISI
5. KONDISI-KONDISI YG DPT MENCEDERAI TUBUH MANUSIA, DG MEMPERBAIKI
PERALATAN YG ADA UNTUK
MENGHILANGKAN TEKANAN
6. PERALATAN KERJA YG TDK SESUAI DG KONDISI TUNUH, DG MENYERASIKAN POSTUR
TUBUH WAKTU BEKERJA DENGAN PERALATAN KERJA
7. SUHU EKSTRIM ( TERLALU PANAS DAN DINGIN ), DENGAN KONTROL TEMPERATUR
DAN LINDUNGI BADAN
8. ORGANISASI KERJA YG TIDAK SESUAI, DENGAN BEBAN KERJA YG LAYAK, ISTIRAHAT
CUKUP, PEKERJAAN YG BERVARIASI, OTONOMI INDIVIDU.
9. RANCANGAN TEMPAT KERJA YANG TDK MEMADAI, DENGAN MENGATUR TATA
LETAK YANG NYAMAN DAN AMAN
10. PROSES KERJA, DIATUR JARAK KERJA DENGAN DIATUR SESUAI DENGAN UKURAN
ANTROPOMETRINYA
BAHAYA POTENSIAL PSIKOSOSIAL
DISEBABKAN OLEH
1. KERJA ORGANISISASI
2. BEBAN TUGAS
3. SHIFT KERJA
4. TEMPAT KERJA
5. DAN LAIN-LAIN
Dasar Kesehatan Lingkungan Kerja 49