Anda di halaman 1dari 12

Bahan Bakar &

Teori Pembakaran
Modul 5
Bahan Bakar Cair

Semester Pendek 2017/2018


Agustus 2018
JENIS-JENIS BAHAN BAKAR

2. Bahan bakar cair (BBM)

Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu) dan


leaum = oil (minyak) Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari
campuran molekul carbon dan hydrogen yang disebut dengan
hydrocarbons.
Minyak dan gas terbentuk dari siklus alami yang dimulai dari
sedimentasi sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang terperangkap
selama jutaan tahun. Pada umumnya terjadi jauh dibawah dasar
lautan. Material-material organik tersebut berubah menjadi
minyak dan gas akibat efek combinasi temperatur dan tekanan di
dalam kerak bumi.
Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk reservoir-
reservoir minyak dan gas.
BBM terdiri dari berbagai jenis hydrocarbons yang berasal dari
minyak bumi, dan sering pula terdiri dari campuran-campuran
lain. Sifat mudah menguap di dalam mesin menentukan jenis
hydrocarbons dan campuran yang digunakan pada BBM. Sifat
mudah menguap tersebut disebut dengan volatility.
Karena minyak bumi mentah mempunyai kadar volatility yang
lebih rendah atau lebih tinggi dari BBM, maka BBM harus
dipisahkan dari minyak bumi mentah melalui proses destilasi,
namun karena dengan proses tsb. jumlah BBM yg diperoleh
sangat sedikit maka minyak bumi mentah harus melalui proses
penyulingan yang lebih kompleks.
Penyulingan minyak bumi mentah tersebut akan mengubah kadar
volatility hydrocarbons yang lebih rendah atau lebih tinggi dari
BBM menjadi sama dengan BBM.
BBM yang dihasilkan merupakan campuran dari hydrocarbon-
hydrocarbon dengan kadar volatility yg sama.
Komposisi dan sifat dari BBM ditentukan dari jenis dan
kandungan minyak bumi mentah asalnya, metode penyulingan
yang digunakan dan tergantung dari sifat zat-zat campuran
yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu BBM.

Beberapa hasil pengolahan minyak bumi mentah diantaranya, :

1. Elpiji (liquid pressure gas) adalah bahan bakar gas yang


dipakai dirumah tangga, restoran dan kantor. Merupakan bahan
bakar yang bersih dan praktis, sejenis bahan bakar gas yang
juga digunakan untuk kendaraan disebut BBG dan ada juga
yang digunakan sebagai bahan baku berbagai produk disebut
LNG (liquid natural gas).

2. Gasoline adalah BBM yang banyak dibutuhkan, hampir 45%


total produk minyak bumi diupayakan menjadi BBM ini. Produk
ini kebanyakan berasal dari proses sekunder karena
disyaratkan angka oktannya harus tinggi. BBM ini di Indonesia
disebut Premium, Super dan atau benzole. Penggunaannya
untuk kendaraan penumpang, motor dan pesawat terbang yang
tidak bermesin jet.
Spesifikasi bahan bakar minyak ini antara lain :
a. Pertamak Plus
b. Pertamax
c. Premium Tanpa Timbal (Super TT)
d. Premium
e. Pertalite

3. Kerosene adalah fraksi lebih berat dari pada gasoline, dan


mudah menguap. Kebutuhan BBM ini lebih rendah dari pada
gasoline.
Sebelumnya kerosene ini digunakan untuk lampu penerangan
sehingga sering disebut minyak lampu. Saat ini digunakan
untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan pertanian.
Pemakaian kerosene dinegara-negara berkembang sangat
tinggi. Saat ini digunakan juga untuk BBM pesawat terbang
yang menggunakan mesin jet disebut DPK (double purpose
kerosine).
4. Minyak Diesel (Solar), pemakaian BBM ini terus-menerus
meningkat, karena makin pesatnya laju ekonomi. Penggunaan
BBM ini untuk transportasi darat, laut dan mesin- mesin
pembangkit tenaga listrik. Kendaraan penumpang, saat ini juga
banyak yang menggunakan solar, karena harga BBM ini relatif
lebih murah.

5. Industrial Diesel Oil (IDO), BBM ini khusus untuk keperluan


industri lebih berat dari pada solar (ADO), namun di Indonesia
tidak dibedakan. Disamping itu digunakan untuk mencairkan
BBM yang lebih berat (Residual fuel oil).

6. Residual Fuel Oil fraksi ini lebih berat dari pada IDO, dalam
perdagangan disebut minyak bakar atau residu, atau minyak
bakar hitam. BBM jenis ini digunakan untuk ketel uap dan dapur
di pabrik dengan desain khusus untuk burnernya. Harganya
lebih murah dari pada IDO.
7. Minyak pelumas merupakan sebagian kecil dari produk
minyak bumi. Namun merupakan produk yang paling penting
karena diperlukan untuk melumasi permukaan bagian mesin
yang saling, bergesekan dan bergerak untuk mencegah
keausan. Misalnya silinder motor bakar, turbin, gear-box dsb..

8. Gemuk (greases) merupakan pelumas yang berbentuk


padat, digunakan untuk bantalan (bearing) yang beroperasi
pada suhu tinggi, dan untuk bearing yang tidak boleh bocor.

9. Lilin (wax) merupakan hasil samping dari kilang minyak


pelumas. Penggunaan lilin untuk packing agar menjadi "water
proof" atau "vapor proof" untuk kontainer. Kotak roti
dan atau makanan yang dibekukan, juga digunakan untuk
membuat cetakan (mold) bagian mesin dan juga untuk
upacara-upacara tradisional.

10. Aspal, dihasilkan dari residu minyak bumi jenis tertentu,


digunakan untuk jalan dan untuk campuran industi atap
bangunan.
11.Kokas (petroleum coke disebut green coke) hasil
samping produk proses perengkahan residu, berbentuk padat.
Kokas digunakan juga untuk bahan bakar, dan juga untuk
melelehkan metal pada industri pengecoran logam. Beberapa
pabrik menggunakan untuk membuat elektroda batang las dan
blasting logam, kompound (ampelas) dan bahan yang tahan
suhu tinggi.

12. Carbon black adalah hasil samping produksi proses


perengkahan, penggunaannya untuk pabrik ban kendaraan,
industri karet, industri tinta cetak, pabrik cat, pabrik piring dan
sebagainya.

13. Produk Petrokimia (petrochemical) ini merupakan nama


umum dari produk minyak bumi seperti ethylene, propylene,
butylene, isobutylene, cyclohexane, dan phenol yang
merupakan senyawa organik, sedangkan yang anorganik
seperti amonia dan hidrogen peroksida.
14.Produk Petrokimia lanjutan (Secondary petroleum
product) merupakan produk yang setiap tahun selalu
bertambah, karena penemuan baru.
Misainya berjenis-jenis detergen untuk bahan pencuci,
bermacam-macam karet sintetik, dan bermacam-macam fibre-
glass. nylon, dacron, orion, dynel dan acrilan.
Produk ini termasuk beberapa produk plastik polyethylene, line,
cat dengan bahan dasar plastik, politur, dan coating lantai dan
sebagainya.
PEMBAGIAN MINYAK SOLAR (MINYAK DIESEL)
1. Automotive Diesel Oil (ADO)
2. Industrial Diesel Oil (IDO)

NAMA LAIN :
• High Speed Diesel (HSD)
• Gasoil
• Minyak Solar
MUTU BAHAN BAKAR SOLAR (MINYAK DIESEL) DITENTUKAN
OLEH :
1. Sifat Umum
2. Sifat Penguapan
3. Sifat mudah alir
4. Sifat pembakaran
5. Sifat kebersihan
6. Sifat pengkaratan

1. Sifat Umum
• Specific Gravity, ASTM D 1298
• API Gravity
2. Sifat Sifat penguapan
• Destilasi , ASTM D 86
• Flash Point ASTM D 93
3. Sifat Sifat pembakaran
• Angka Setana (Cetane Number) , ASTM D 613
• Kalkulasi Index Setana ASTM D 4737
4. Sifat mudah mengalir
• Kinematic Viscocity , ASTM D 445
• Titik Tuang (pour point) ASTM D 97
5. Sifat Kebersihan
• Warna, ASTM D 1500
• Kadar air ASTM D 95/D 1744
• Sediment ASTM D 473
• Ash Konten ASTM D 482
• Carbon Residu ASTM D 189/D4530
• Particulate Contaminant ASTM D 2276
6. Sifat Sifat pengkaratan
• Strong Acid Number ASTM D 974/D 664
• Total Acid Number ASTM D 974/D 664
• Sulphur Content, ASTM D 1152
• Copper Strip Corrosion ASTM D 130
Terima kasih
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai