Kelompok

1. Leli nur qodria

2. Sofian Ahmadi
3. Mustamiuddin
 (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan global yang
menjadi perbincangan masyarakat di seluruh dunia
dewasa ini. Pandemi HIV juga dikatakan sebagai
permasalahan kesehatan masyarakat yang paling menarik
di seluruh dunia pasca Perang Dunia II,

Data dari UNAIDS (Joint United Nations Programme on HIV

and AIDS) menyebutkan bahwa sekitar 5 juta orang baru
terinfeksi HIV selama tahun 2001 dan sekitar 3 juta
meninggal karena AIDS

Dari data yang diperoleh hingga tahun 2001, diketahui

bahwa dari tahun 1987 hingga 2000, ditemukan 5.056
kasus AIDS di Indonesia, dan 3.856 orang meninggal
akibat AIDS di Indonesia
1. Apa yang dimaksud dengan HIV/ AIDS.?
2. Apa saja jalur penularan terjadinya HIV /AIDS.?
3. Apa saja penggolongan obat ARV (antiretroviral),..?
4. Bagaimana cara pengobatan penyakit HIV/ AIDS.?
5. Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi
harapan pasein HIV/AIDS untuk sembuh?
 HIV merupakan singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus, yaitu virus penyebab AIDS
atau Acquired Immunodeficiency Syndrome. HIV
termasuk ke dalam genus Lentivirus, yang mana
termasuk
Infeksi virus tersebut pada manusia akan
menyebabkan menurunnya sistem imun secara
progresif yang menjadi penyebab terjadinya
berbagai macam infeksi oleh agen oportunistik,
bahkan akan berlanjut ke kematian akibat infeksi
tersebut ke dalam family Retroviridae
 Rute utama penularan dan infeksi HIV antara lain
hubungan seksual yang tidak terlindungi, jarum
suntik yang terkontaminasi, transfer ASI dari ibu
ke anaknya dan transmisi ke janin (Luo dkk,
2013).
 Penularan infeksi HIV mayoritas disebabkan oleh
hubungan seksual yang tidak aman (Hu dkk,
1998).
Secara klinis, Infeksi HIV dapat dibagi menjadi tiga
tahap:
 AIDS atau Acquired Immunodeficiency Syndrome
adalah kumpulan infeksi oportunistik akibat
semakin rendahnya jumlah sel T CD4 dalam
jaringan limfoid yang melemahkan sistem imun
pasien HIV.
 Patogenensis infeksi HIV memiliki perbedaan
antar usia (anak dan dewasa), yang ditandai
dengan lebih tingginya kadar muatan Virus serta
progresifitas penyakit. Pada anak, sistem imun
masih belum matang. Progersi infeksi HIV pada
bayi dan anak tidak dapat ditentukan dengan
pasti, sekitar 15-20% anak memiliki perjalanan
penyakit yang cepat dengan AIDS dan kematian di
dalam empat tahun pertama
Terapi ARV merupakan agen yang secara langsung
mempengaruhi siklus replikasi HIV, yang ditujukan
untuk mengurangi jumlah Virus dari tubuh pasien.
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat ARV
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
(NRTI),
2. Nonnucleoside-Based Reverse Transcriptase
Inhibitor (NNRTI), dan
3. Protease Inhibitor
HIV diberikan terapi ARV lini pertama. Paduan obat
ARV lini pertama berupa 2 NRTI + 1 NNRTI.
AZT + 3TC + NVP

ATAU
Zidovudine + Lamivudine + Nevirapine

AZT + 3TC + EFV

ATAU
Zidovudine + Lamivudine + Evafirenz

TDF + 3TC (atau FTC) + NVP

ATAU
Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine) + Nevirapine

TDF + 3TC (atau FTC) + EFV

ATAU
Tenofovir + Lamivudine (atau Emtricitabine) + Efavirenz
 Rekomendasi paduan lini kedua yaitu 2 NRTI +
boosted-PI
Boosted PI merupakan golongan Protease Inhibitor
yang sudah ditambah (boost) dengan RitonaVir,
dan biasa ditulis dengan symbol lr (LPVlr =
LopinaVirlritonaVir).
Sedangkan paduan lini kedua yang disediakan
gratis oleh pemerintah yaitu TDF atau AZT + 3TC
+ LPVlr (Tenofovir atau Zidovudine + Lamivudine
+ LopinavirlritonaVir)
 Health Belief Model (HBM) merupakan
sebuah teori tentang faktor-faktor
intrapersonal yang berpengaruh
terhadap health behavior yang kemudian
digunakan dalam penyusunan program
kesehatan, baik dalam hal intervensi
maupun prefensi.
Teori HBM menjelaskan enam poin penting,
yaitu:
1. perceived susceptibility (persepsi akan
kerentanan),
2. perceived severity (persepsi akan keparahan),

3. perceived barriers (persepsi akan penghalang),

4. perceived benefits (persepsi akan manfaat),

5. cues to action (isyarat untuk melakukan

tindakan), dan
6. self efficacy (kepercayaan diri untuk bertindak).