(PLC)
1
Control
2
Simple Relay Layouts and Schematics
3
A Simple Relay Controller
4
Simple Level Alarm System
(Electromechanic)
LSH HORN
Rangkaian
Electromechanic
LSL
5
Simple Level Alarm System
(Electromechanic)
110 V AC Neural
LSH HORN
LSL
6
Simple Level Alarm System
(Electromechanic)
Kondisi Level: > LSH
110 V AC Neural
LSH HORN
LSL
7
Simple Level Alarm System
(Electromechanic)
Kondisi Level: < LSL
110 V AC Neural
LSH HORN
LSL
8
Definisi PLC
Definisi PLC menurut NEMA (National Electrical
Manufacturer's Association) adalah:
10
PLCs VERSUS RELAY CONTROL
When deciding whether to use a PLC-based system or a
hardwired relay system, the designer must ask several
questions. Some of these questions are:
• Is there a need for flexibility in control logic changes?
• Is there a need for high reliability?
• Are space requirements important?
• Are increased capability and output required?
• Are there data collection requirements?
• Will there be frequent control logic changes?
• Will there be a need for rapid modification?
• Must similar control logic be used on different machines?
• Is there a need for future growth?
• What are the overall costs?
11
Skematis Cara Kerja Sistem PLC
12
Cara Kerja Sistem PLC dengan
scan time-nya
13
A simple circuit connected to a PLC &
Instructions to represent the control program
14
PLC Scanning
15
Skematis Sistem PLC
OUTPUTS I/O SYSTEM POWER
& HOUSING SUPPLY
INPUTS
PROCESSOR
PROGRAMMING MEMORY
DEVICE UNIT
16
Block diagram of major CPU
components
17
Blok Diagram Mikroprocessor
INPUT BUS
SYSTEM
CLOCK
ADDRESS BUS
18
CPU block diagram
19
Functional interaction of a PLC
system
20
Perangkat utama dalam PLC
• Processor
• Memory
• Input/ Output (Interface)
• Power Supply
• Baterai Backup
21
Ukuran PLC
• PLC berskala kecil (PLC mikro), bagian-
bagian dari PLC dikonstruksikan pada
sebuah papan rangkaian elektronik yang
tidak terlalu luas,
• PLC yang berskala sedang dan besar,
sistem PLC dikonstruksikan dalam bentuk
modular. Cara ini sangat memudahkan
dalam pengembangan, instalasi,
perawatan, serta trouble shooting-nya.
22
PLC Mikro
23
Small PLC with built-in I/O and handheld
programming unit.
24
PLC Modular (GE Fanuc)
25
PLC Modular (VersaMax)
26
27
Allen-Bradley’s programmable controller
family concept with several PLCs
28
programming device
30
Memory
• Untuk menyimpan program & Data
• Power Volatile & Non-Volatile
• Volatile Power hilang data hilang, tetapi
mudah untuk modifikasi data, butuh power
backup, contoh: RAM (Random Access Memory)
• Non-Volatile Power hilang data tetap, tetapi
sulit dalam modifikasi data, contoh: ROM
(Read Only Memory), EPROM, EEROM
31
Units of PLC memory: bits, bytes, and words
32
Peta Memory (Memory Map)
EXECUTIVE
SYSTEM MEMORY
DATA TABLE
INPUT/ OUTPUT
IMAGE TABLE
33
Memory Aplikasi
DATA STORAGE REGISTERS
CONTROL PROGRAM
INSTRUCTIONS
USER PROGRAM
34
A simplified memory map
35
memory map
• Executive Area. The executive is a permanently stored
collection of programs that are considered part of the system
itself.
• Scratch Pad Area. This is a temporary storage area used by
the CPU to store a relatively small amount of data for interim
calculations and control. The CPU stores data that is needed
quickly in this memory area to avoid the longer access time
involved with retrieving data from the main memory.
• Data Table Area. This area stores all data associated with the
control program, such as timer/counter preset values and
other stored constants and variables used by the control
program or CPU.
• User Program Area. This area provides storage for
programmed instructions entered by the user. The user
program area also stores the control program.
36
Application memory map.
37
Field input connected to a bit in the input table.
38
Field output connected to a bit in the output table.
39
Storage Area
• The storage area consists of two parts: an
internal bit storage area and a register/word
storage area
• The internal bit storage area: internal outputs,
internal coils, internal (control) relays, or
internals.
• The register/word storage area is used to store
groups of bits (bytes and words). If decimal
quantities are stored, the binary pattern of the
register represents an equivalent decimal
number.
40
Storage area section of the data table.
41
Example: I/O table and user memory
boundaries
42
Input/ Output
• PLC bekerja dengan informasi data dan
keluarannya yang dinyatakan dalam bentuk
tegangan listrik, arus listrik, dan saklar (switch)
• signal (isyarat) yang digunakan dapat berbentuk
signal disket dan analog
• tegangan dan arus listrik yang digunakan pada
PLC cukup bervariasi tergantung keperluan dari
user
• Bagian Input/ Output dimaksudkan bekerja
sebagai ‘interface’
43
Input/output interface
44
Modul Diskret Input
(120 Volt AC Isolated Input Module)
45
Modul Diskret Input
(24 Volt AC/DC Pos/Neg Logic)
46
Modul Diskret Output
(120/240 Volt AC Output, 2 Amp)
47
Modul Diskret Output (4 amp Relay)
48
Analog Input
49
Analog to Digital Converter
50
Analog Output
51
Modul Analog Input
(16-Channel Analog Current)
52
Modul Analog Output
(8-Channel Analog Current/Voltage)
53
Power Supply
• Tipe power supply dari suatu produk PLC
biasanya tidak hanya satu tipe saja, yaitu
ada yang untuk tegangan 120, 240 V AC
dan ada juga yang digunakan untuk
tegangan 24, 48 V DC.
• Power supply pada PLC digunakan untuk
men-supply tegangan ke semua sistem
PLC pada satu unit yang sama
54
Baterai backup
• Digunakan untuk memberikan supply
tegangan ke memory (RAM) apabila
power gagal mensupply tegangan ke PLC.
• Baterai backup ini sangat besar
peranannya, yaitu untuk menjaga supaya
data yang berada pada memory (RAM)
tidak hilang saat power gagal
• Baterai backup yang digunakan biasanya
bertipe rechargeable
55
Bahasa Pemrograman PLC
• Bahasa pemrograman PLC digunakan untuk dapat
mengkomunikasikan antara user/ pemakai dengan peralatan PLC
• Hasil program pengendalian yang telah dibuat dengan bahasa
pemrograman PLC akan menjadi dasar untuk pengoperasian dari
PLC tersebut
• Pemrograman dengan menggunakan PC (Personal Computer)
dengan menggunakan software yang dibuat oleh pabrik PLC yang
bersangkutan
• Komunikasi informasi antara PLC dan programmer dilakukan
menggunakan kabel
• Program yang telah di-load ke PLC akan disimpan dalam memory
PLC, yang biasanya berupa RAM
• Bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam perancangan
sistem pengendalian pada PLC adalah menggunakan Ladder
Diagram
56
Sistem PLC yang terhubung dengan
Programmer
Input Output
Input Processor Output
Module Module
Programmer 57
Sistem PLC dalam hubungannya antara
Program dan Peralatan Eksternal
Memory
Power Supply
58
Failures in a PLC-based system
59
Ladder Diagram
• Bahasa Pemrograman PLC yang paling sering digunakan
adalah Ladder Diagram, hal ini karena ladder diagram
bentuknya relatif sederhana
• Bentuk lain dalam pemrogramannya, seperti boolean
mnemonic, gerbang Logika, dan sequential function chart
• Pada Ladder konvensional ada dua pemikiran dasar, pertama
adalah sumber daya dalam bentuk sisi-sisi ladder (rail) dan
yang kedua adalah arus yang melewati variasi rangkaian
peralatan logika yang dalam bentuk rung dari ladder, Ladder
diagram pada PLC tidak ada arus real yang mengalir
• Ladder diagram, sisi sebelah kiri, merupakan bagian input,
yaitu berupa kondisi dari input dan sisi sebelah kanan,
merupakan bagian output, yaitu berupa aksi yang akan
diberikan ke keluaran berdasarkan kondisi dari inputnya.
60
Ladder Diagram Rangkaian Elektrik &
Program Ladder Diagram
SEAL
61
A PLC Illustrated With Relays
62
63
Ladder Diagram
• Instruksi/ Fungsi ladder diagram yang
digunakan pada PLC modern cukup
banyak, hal ini karena semua kelebihan-
kelebihan yang ada pada PLC sangat
dipengaruhi oleh banyaknya macam
instruksi/ fungsi pada PLC tersebut
• Contoh Instruksi/ Fungsi ladder diagram:
contact, coil, Timer, counter, PID
64
Instruksi - Instruksi pada PLC
• Secara umum instruksi-instruksi dari
produk PLC banyak kesamaan
• Instruksi-Instruksi tersebut dinyatakan
dalam fungsi-fungsi/ blok fungsi
65
Peta memory PLC GE Fanuc
66
Peta memory PLC GE Fanuc
67
Relay Functions
Output
Contoh: Input
Input
Output
68
Normally Open Contact
69
normally open contact (examine ON)
70
Normally Closed Contact
Normally Closed Contact A akan mengalirkan power apabila harga
A=0 atau saklar A pada posisi terbuka (OFF).(kebalikan dari
Normally open contact)
A
Output
Contoh: Input
Input
Output
71
Normally Closed Contact
72
PLC Implementation
73
normally closed contact (examine OFF)
74
Coil
Coil akan energize/ bernilai 1 (ON) apabila padanya
menerima aliran power. Jadi coil ini akan menjadi output
dari keadaan inputnya. Dan coil bersifat non-retentive.
Output
Contoh: Input
Input
Output
75
OUTPUT COIL
76
Negated Coil
Negated Coil akan energize/ bernilai 1 (ON) apabila
padanya tidak menerima aliran power (kebalikan dari
coil). Dan Negated coil bersifat non-retentive
Output
Contoh: Input
Input
Output
77
Set Coil S
Output
Contoh: Input
S
Input
Output
78
Reset Coil R
Output
Contoh: Input
R
Input
Output
79
Simple electrical ladder diagram
80
PLC implementation
81
Possible configurations of inputs and
corresponding outputs.
82
Possible configurations of inputs and
corresponding outputs (continued)
83
Possible configurations of inputs and
corresponding outputs (continued)
84
Hardwired logic circuit and its
Boolean representation
85
An Instruction List Example
86
Instruction List (IL) Equivalents for
Ladder Logic
87
Instruction List (IL) Equivalents for
Ladder Logic
88
An Example of a Mnemonic Program and
Equivalent Ladder Logic
89
Timer dan Counter
• Operasi timer dan counter sebenarnya hampir sama,
mereka semua bekerja berdasarkan counternya.
• Pada Timer melakukan counter berdasarkan base time
(0,1, 0,01, atau 0,001 detik) yang digunakannya.
• Counter akan melakukan counting berdasarkan
terjadinya kejadian.
%I0001 %Q0001
ONDTR
0.1s
%I0002
R
const
PV
+00005
%R0001
% I0001
% I0002
7
6
5
4
3
2
1
% R0001 0
% Q0001
92
Simple On Delay Timer (TMR)
%I0001 %Q0001
TMR
0.1s
const
PV
+00005
%R0001
%I0001
6
5
4
3
2
1
%R0001 0
%Q0001
93
Off Delay Timer (OFDT)
%I0001 %Q0001
OFDT
0.1s
const
PV
+00005
%R0001
%I0001
5
4
3
2
1
%R0001 0
%Q0001
94
Up Counter (UPCTR)
% I0001 % Q0001
UPCT R
% I0002
R
const
PV
+00005
% R0001
% I0001
% I0002
7
6
5
4
% R0001
3
2
1
0
% Q0001 95
Down Counter (DNCTR)
%I0001 %Q0001
DNCTR
%I0002
R
const
PV
+00005
%R0001
%I0001
%I0002
5 5
4
3
2
%R0001
1
0
-1
-2
96
%Q0001
Math Functions
• ADD didefinisikan sbb:
Keluaran dari ADD (yaitu Q) akan sama dengan penjumlahan I1
dan I2 (I1+I2) apabila input enable sama dengan On (=1)
ADD
Enable
INT
Input I1 I1 Q
Input I2 I2
97
Math Functions
• MUL didefinisikan sbb:
Keluaran dari MUL (yaitu Q) akan sama dengan perkalian I1 dan
I2 (I1*I2) apabila input enable sama dengan On (=1)
MUL
Enable
INT
Input I1 I1 Q
Input I2 I2
98
Relational Functions
• EQ didefinisikan sbb:
Keluaran dari EQ (yaitu Q) akan sama dengan On
(=1) apabila I1 sama dengan I2 dan input enable
sama dengan On (=1)
EQ
Enable
INT
Input I1 I1 Q
Input I2 I2
99
Relational Functions
• GT didefinisikan sbb:
Keluaran dari GT (yaitu Q) akan sama dengan On (=1) apabila I1
lebih besar dari I2 dan input enable sama dengan On (=1)
Enable GT
INT
Input I1 I1 Q
Input I2 I2
100
PID Controller
• Terdapat dua buah fungsi PID controller (yaitu
PID IND Independent dan PID ISA)
• Berfungsi melakukan pengendalian umpanbalik
(feedback) yang akan membandingkan process
variabel (PV) dengan nilai proses yang
diinginkan yaitu berupa set point (SP) dan
perbedaan kedua nilai tersebut merupakan
kesalahan (error) yang akan menjadi dasar
fungsi tersebut untuk menghasilkan keluaran
berupa control variable (CV)
• Pada fungsi PID terdapat 40 data integer (16 bit)
yang akan membentuk sistem PID controller
101
Blok Fungsi PID
102
Parameter-Parameter dari blok
fungsi PID
• Address: (????), merupakan lokasi alamat dari fungsi PID, alamat
ini meupakan alamat awal dari 40 data integer yang digunakan pada
fungsi PID ini.
• SP (Set Point), merupakan nilai setting yang diinginkan pada
pengendali PID ini.
• PV (Process Variable), merupakan input dari fungsi ini yaitu
merupakan proses yang akan dikendalikan. Biasanya input ini
diambil dari variable %AI.
• MAN (Manual), merupakan nilai yang akan menentukan mode
operasi dari fungsi pengendali PID. MAN = 1 pengendali PID
ditentukan mode Manual. MAN = 0 pengendali PID ditentukan mode
otomatis
• UP menaikkan nilai dari Control Variable (CV)
• DN menurunkan nilai dari Control Variable (CV)
• CV (Control Variable), merupakan keluaran dari pengendali PID
yang dikirimkan ke bagian actuator yang akan dapat mengubah
proses, biasanya keluaran ini dihubungkan ke variable %AQ.
103
Terima Kasih
104